/0/5626/coverbig.jpg?v=79f5e94995c9ef2e0230aa95e6050667)
Perasaan cinta luar biasa diwaktu yang salah, juga perburuan akan hausnya tantangan dalam suatu hubungan semakin mengikat erat. Kepura-puraan perasaan semakin giat untuk saling menutupi rasa yang sebenarnya tampak begitu besar hingga tak mampu terbendung. Ini bukan perkara Drama Rumah Tangga biasa, ini tentang dia yang terus masuk ke dalam rumah tanggaku saat diterpa prahara besar. Dia yang berjiwa muda, menggebu menembus raga dan hatiku yang kalut. "Jangan mendekat, atau aku akan teriak!" Tatapan mata sayu itu begitu memikat. Ia semakin mendekat lalu terkekeh sinis. Aku menatap ke netra mata coklat itu tanpa ragu. "Kamu, butuh aku, kan? Di sini?" tunjuknya ke arah dadaku. "Seorang istri kesepian yang dikhianati suami? Cih! berhenti berbuat bodoh. Kita juga bisa melakukan hal yang sama!" ujarnya. "Pergi Kelan. Aku bisa merebut suami ku lagi dari dia!" bentakku. Namun, tatapan itu berubah menjadi sesuatu yang penuh rasa cinta. Ia berlutut, memeluk erat pinggangku. "Aku mau kamu, Via. Kamu-" lirihnya. Perlahan aku terbuai dan hanyut dengan kata-katanya, ia pria muda namun bersikap begitu dewasa. Menemani hari-hari di saat kemelut rumah tangga sedang dihadapi karena suamiku berselingkuh. Apa aku sanggup menjalani ini, saat ia terang-terangan ingin merebutku?
Aku berdiri menatap jendela besar ruang tamu rumah bernuansa Victorian. Aku benci istana itu sejak awal aku menempatinya. Sepuluh tahun lalu, dan, selama itu juga aku merasa asing diantara semua manusia yang ada di sini. Kecuali satu, suamiku sendiri. Pria yang mengejarku, bermanis dengan sikap dan rayuan sehingga membuat ku terpesona, kebaikan yang ia perlihatkan semasa kita dekat dan menjalin kasih selama tiga tahun sebelum kami menikah, dan juga, seorang suami yang begitu mencintaiku. Aku benci istana itu karena semua yang kulakukan terpantau keluarga suamiku. Tak bebas.
Bukan waktu sebentar untuk usia rumah tangga yang sudah berjalan sepuluh tahun dengan satu orang anak laki-laki berusia dua tahun. Ya, setelah kami berjuang melawan cibiran banyak orang termasuk keluarga yang sempat berpikir aku mandul, akhirnya dengan melalui bayi tabung, aku bisa hamil dan melahirkan keturunan seorang Kaisar.
Bukan ... bukan, kami bukan keturunan raja atau sejenisnya. Tapi benar, nama suamiku Kaisar Abimana Prasetya. Penguasa usaha retail dan pemilik saham properti besar di tanah air. Kaisar bukan pemilik tunggal, kami belum sekaya itu, tapi, perusahaan kecil kami menjadi penanam saham di beberapa perusahaan TBK atau terbuka yang nilai sahamnya masuk di bursa efek.
Aku sendiri, wanita tiga puluh dua tahun. Memiliki empat restaurant Korean Grill waralaba besar yang sengaja aku jalani kerja sama itu karena, Ya, demam drama Korea yang tak bisa ditampik pengaruhnya pada diriku. Bahkan hingga ke gaya berbusana mulai terpengaruh seperti wanita elegan di drama tersebut. Selain itu, aku juga pemilik dua salon besar di daerah Senopati, jika kalian tahu daerah itu, kalian pasti paham. Satu lagi, aku baru akan membuka Cafe kecil di dekat salon yang akan ku beri nama White House Cafe, terletak di pusat bisnis dan dikelilingi banyak kampus serta tempat hang out para karyawan setelah sepulang bekerja. Sahamku juga ada pada bisnis yang bergerak di perminyakan. Suntikan dana dari suami, membuat ku bisa memiliki dibeberapa titik wilayah Ibu kota dan tiga di wilayah Detabek.
Malam itu, tatapanku menerawang, gerbang besar berwarna emas itu belum terbuka padahal sudah jam satu malam dan suamiku belum pulang juga. Hal ini, sudah satu minggu berjalan. Aku begitu mencintai Kaisar, begitupun dirinya yang mencintaiku, ia juga begitu mencintai putra kami. Keluarga harmonis jika dilihat dari pigura foto besar yang terpajang di ruang tamu rumah ini. Aku tertawa sinis menatap pigura itu. Kurapatkan kimono tidur berbahan satin, jujur saja, aku mengendus gelagat mencurigakan sejak tiga bulan ini. Walau aku masih memilih diam, juga tidak akan membiarkan siapapun menghancurkan kebahagiaan keluarga kecil kami, dengan anak tunggal kami- Raja. Perpaduan nama anak dan bapak yang memiliki arti yang besar.
Lampu sorot mobil mengarah ke pagar. Sudut bibirku melengkung sempurna. Aku berjalan menuruni anak tangga dengan alas karpet untuk membuka pintu besar itu, menyambut priaku yang begitu gagah. Supir membukakan pintu bagian belakang, ia turun, menatapku sambil tersenyum. Aku berlari dan langsung menubruk tubuhnya yang kekar. Ia menggendong lalu memeluk, kedua kakiku lingkarkan di pinggangnya.
"Hai sayang, maaf, pulang malam lagi." Ia lalu menyembunyikan wajahnya di ceruk leher jenjangku, menciumnya begitu dalam. Aku mengangguk, lalu menatapnya.
"Kangen," bisikku sambil menempelkan kening kami.
"Aku besok libur, butuh cuti untuk menghabiskan waktu bersama istri cantikku, kamu mau jalan-jalan ke mana?" tanyanya sambil berjalan dengan tetap menggendong tubuh rampingku dengan kaki yang sudah melingkar erat di pinggangnya. Dengan langkah tegap, ia menaiki anak tangga tanpa merasa kesusahan karena menahan berat tubuhku.
"Terserah kamu, aku cuma mau kamu, Kaisar," bisikku sensual. Kupeluk erat leher kokohnya yang sudah berumur empat puluh tahun itu. Kedua mataku membulat sempurna, hidungku menemukan bau yang berbeda. 'SIALAN. Kau bermain dengan siapa, Kaisar!' pekikku dalam hati. 'Tidak akan ku biarkan wanita mana pun merebut priaku.' Begitu geram di dalam hati, aku menatap wajahnya yang tampak lelah. Ia menatap juga dengan sebelah alis terangkat. Kalimat yang kubisikan ditelinganya, membuat senyum smirk suamiku muncul. Aku tau ia akan tergoda, tak mungkin menolakku.
Tak perduli jam sudah begitu malam, tujuanku satu. Menghilangkan bau musang licik yang menempel di tubuh Kaisar yang akan aku bersihkan dengan kedua tanganku sendiri. Sekaligus, memberikan tanda jika aku, selalu lebih baik dari musang licik itu, dan aku, akan segera mencari tau siapa ..., dia.
***
Malam kami begitu panas dan penuh gairah, Kaisar begitu hebat dalam melayaniku di atas ranjang, bahkan kadang ia mengajakku bermain di kamar mandi. Tapi malam itu, aku memilih mendominasi, karena ingin memancing Kaisar untuk menjawab kecurigaanku. Ia mulai mendongakkan kepala, menikmati apa yang kulakukan pada senjatanya yang berdiri tegak, laki-laki akan begitu, di saat sudah terpuaskan hasrat bercinta-hingga terbuai seolah mabuk- maka ia akan menjawab pertanyaan apa pun dengan jujur. Aku memanjakannya, tak membiarkan ia mengendalikan permainan kali ini.
Cumbuan juga ku berikan, membuat tangan Kaisar mulai bergerak kesegala area tubuhku. Aku masih mencium bau rubah sialan itu disekitar ceruk lehernya. Kaisar tak henti mendesah nikmat, dengan pinggulku yang juga mulai bergerak menggodanya, ia tak bisa menahan untuk tak memasukiku. Baiklah, aku mengalah, aku membiarkannya mulai bergerak, disela pagutan dan helaan napas tak beraturan kami, aku mulai bertanya kepadanya tentang ia makan malam di mana, rapat apa, dan kenapa harus begitu larut pulangnya.
Kaisar tak menjawab, ia membungkam bibirku dengan permainan panasnya. Aku mulai terbawa permainannya, tapi aku tak boleh hilang kewarasanku karena kenikmatan yang diberikan Kaisar.
"Kaisar, kam-" belum sempat aku selesai bertanya. Ia sudah membalik tubuhku. Double sial, ia tau posisi kesukaanku. Kami terus bermain, seolah tak peduli pagi akan menjelang, bahkan suara Raja- putra kami-yang tidur di kamar sebelah bisa saja kami abaikan.
Kaisar mengerang, terus menyebut namaku disela hujamannya hingga ia mencapai klimaks lalu melepaskan cairan hangat itu di dalam, kemudian ia ambruk di atas tubuhku dengan napas terengah-engah. Aku belum sampai, tak masalah. Ku usap peluh di dahinya, beralih memeluk erat tubuh tegapnya yang menimpa tubuhku.
"Sayang..., Kaisar," panggilku pelan.
"Hm?" Ia menjawab dengan dehaman, tampak mengantuk juga.
"Kamu, nggak selingkuhin aku, kan?" akhirnya kalimat itu meluncur dari bibirku. Kaisar tertawa, ia mengecup ujung dada, lalu bibirku, ditatapnya lama kedua mataku, ia lalu berucap.
"Jangan mikir yang aneh-aneh, udah tau kalau aku susah payah dapetin kamu, kenapa harus aku sia-siain, cukup kamu, Via."
Kalimat penutup itu seperti sihir, kami bercumbu lagi, ia kembali memasukiku, ia tau pekerjaannya belum tuntas, aku mendapatkannya, Kaisar tersenyum, tapi kemudian efek sihir itu selesai, bersamaan dengan Kaisar yang membersihkan dirinya dengan aku yang masih terus curiga.
Warning! Akan ada beberapa adegan kekerasan dan adult content. ________ Dia dijuluki The Black Wings, seseorang yang tak segan membunuh bahkan menyiksa korbannya. Dastan, seorang keturunan Mafia yang juga mata-mata, harus bertemu dengan gadis cantik bernama Dara yang merupakan jaminan orang tuanya kepada ayah Dastan dan terpaksa tinggal di rumahnya. Dastan benci dengan keberadaan Dara karena dianggap sebagai simpanan ayahnya. Nyatanya tidak. Setelah Dastan mengetahui fakta yang perlahan terkuak, ia mulai bisa menerima keberasaan Dara yang ternyata, sudah menyimpan perasaan sejak bertemu dengan Dastan walau perbuatan lelaki itu kasar kepadanya. Kisah mereka tak mudah, halang rintang bahkan kematian menjadi ancamannya. Bisakah mereka bersama, mampukah Dara menarik tangan Dastan keluar dari duia kegelapan dan mencari cahaya terang dengannya atau mereka rela melepaskan tangan masing-masing tentunya menjalani takdir yang tak dianggap tidak akan pernah menyatu?
#Ini kisah awal mula judul : Pras and his destiny, Duda kesayangan Gladis, dan Senandung Rasa (on going).# __________ Mendapati jika suami berselingkuh dengan cinta pertamanya yang ternyata, sudah berlangsung lama, membuat Aira merasa bodoh dan tertipu. Hidup dan hatinya hancur, bahkan ia menyalahkan dirinya sendiri atas kelakuan suaminya itu. Tapi, sosok lain datang dan mengatakan jika ia tidak salah. Maka, rencana balas dendam dengan cara yang elegan, Aira jalankan dengan bantuan banyak orang yang mendukung. Termasuk satu pria yang muak melihat permainan Awan dan Amanda sang pelaku perselingkuhan. Apakah Aira bisa menjalankan rencananya dengan lancar? Lalu, apakah Galang, sosok pria yang menaruh kagum kepada Aira mampu membuktikan jika ia bisa menggantikan Awan yang bejat?
"Seumur hidup aku akan membencimu Sarah!" Itulah kalimat yang meluncur dari mulut tajam Diko, seorang CEO dengan sikap arogan, angkuh dan tidak pernah bersikap ramah kepada wanita lain kecuali tunangannya bernama Abel. Sangat di sayangkan karena pertunangan mereka harus batal karena tuntutan Ayah Diko yang memaksa pria itu menikahi anak musuh bebuyutannya yang sudah meninggal, Sarah, yang dijadikan jaminan. Sarah marah, kecewa dengan mendiang Ayahnya. Nasi sudah menjadi bubur, wanita yang baru lulus kuliah jurusan ekonomi itu, terpaksa menjadi tahanan di istana suaminya. Dipermalukan, direndahkan, dipaksa, juga di jadikan bahan bulan-bulanan teman Diko. Perlahan, sikap Diko berubah, saat ia mulai menyadari banyak lelaki yang mengejar Sarah walau berstatus istrinya dan menimbulkan sikap protektif berlebihan dari pria tersebut, tetapi, Diko tak sadar jika sudah mematahkan apa yang ada di dalam diri Sarah. Mampukah Diko menyatukan apa yang sudah ia patahkan pada Sarah, juga menyembuhkan hati yang terkoyak, bukan karena perselingkuhan, namun karena HARGA DIRI yang TERINJAK?
Setelah dilamar dan menikah dalam kurun waktu 4 jam, kini Pandu dan Zita memulai hidup baru di kota tempat Pandu bekerja di perusahaan minyak negara. Zita selalu dibuat kesal oleh suaminya sendiri, sampai ia bersumpah tidak akan mudah luluh dengan godaan suaminya yang masih belum bisa mendapatkan malam pertama mereka? Tapi apa bisa? Disaat Zita gerah karena Pandu yang tak enakan dengan orang lain, mendadak membuatnya cemburu? *Bisa membaca judul Silent lebih dulu untuk tahu siapa Pandu & Zita, ya, supaya nggak bingung, sebenarnya tanpa baca Silent juga nggak apa-apa, karena Buthor akan kasih beberapa clue, juga jadi judul tersebut, kok, Terima kasih.*
"KAKAK SEBEL SAMA BUNDA! BUNDA KUNO! DASTERAN TERUS!" Maki Sakura, anak pertama Dona yang jengah melihat bundanya selalu berdaster, kuno, ketinggalan jaman, dan banyak keluhan dari anak pertamanya itu. Namun, mari kita mencari tau apa aja yang terjadi di kehidupan seorang ibu rumah tangga sebenarnya, yang kadang suka disepelekan banyak orang. Kenalkan, namanya Dona. Ibu rumah tangga dengan tiga anak yang selama 17 tahun menikah dengan Pria yang ia cintai sejak pertemuan pertama mereka di salah satu festival musik pada masa itu yang begitu bergantung kepadanya, mulai merasa galau. Permasalahan mulai muncul saat sang anak pertama mulai kesal, jenuh, dan bosan melihat penampilan ibunya yang NORAK, KAMPUNGAN dan cenderung Sederhana. Ditambah kondisi tempat kerja suaminya sedang mengalami pengepresan karyawan dan gaji pun tak naik yang biasanya setiap setahun sekali pasti ada. Memikirkan hari-hari dengan uang belanja pas-pasan, biaya hidup melonjak tinggi, tuntutan suami dan anak-anak, Dona hadapi dengan sabar. Namun suatu hari ia bertekad akan merubah hal BIASA pada dirinya menjadi LUAR BIASA. Demi membuat anak dan suaminya bangga dengan rahasia diri yang pada akhirnya ia buka kembali demi keluarganya. Bisakah Dona membuktikannya?
Seorang Chef juga model seksi terkenal bernama Drew mendadak menjadi dekat dengan Jena mantan food vlogger dan pemilik kafe di New York, setelah Jena mengomentari penataan makanan Drew yang bagi Jena buruk. Perlahan mereka saling tertarik namun, keterlibatan beberapa orang menjadi penghalangnya hingga membuat Drew pergi setelah Jena menyerahkan mahkotanya dan membuyarkan rencana pernikahan di depan mata. Mampukah mereka meluruskan kesalah pahaman dan kembali bersatu setelah Drew perlahan sadar akan kesalahannya?
Rumornya, Laskar menikah dengan wanita tidak menarik yang tidak memiliki latar belakang apa pun. Selama tiga tahun mereka bersama, dia tetap bersikap dingin dan menjauhi Bella, yang bertahan dalam diam. Cintanya pada Laskar memaksanya untuk mengorbankan harga diri dan mimpinya. Ketika cinta sejati Laskar muncul kembali, Bella menyadari bahwa pernikahan mereka sejak awal hanyalah tipuan, sebuah taktik untuk menyelamatkan nyawa wanita lain. Dia menandatangani surat perjanjian perceraian dan pergi. Tiga tahun kemudian, Bella kembali sebagai ahli bedah dan maestro piano. Merasa menyesal, Laskar mengejarnya di tengah hujan dan memeluknya dengan erat. "Kamu milikku, Bella."
Seseorang adik ipar yang bernama Nur Naila Habibah yang akan menjadi istri suaminya sendiri seorang kakak yang memaksa adiknya untuk menjadi istri suaminya karena dia mandul dan tidak akan bisa memberikan suaminya keturunan maka dari itu istrinya menyuruh suaminya menikah lagi dengan adiknya Mereka juga tidak tau jika mereka berdua bukan saudara kandung Naila bukan anak umi Aisyah tapi Naila anak Azizah dia adalah sahabat uminya Hanifah Menurut Naila dia tidak pantas menikah dengan kakak iparnya karena dia seorang bad girl yang bikin ulah dikampusnya dia beda dengan kakaknya dia masih pakai baju ketat dan belum berhijab sedangkan Raihan dia seorang dosen dia mengajar Agama di tempat kuliahnya Naila Apakah Naila setuju permintaan kakaknya atau dia menolaknya?
WARNING 21+‼️ (Mengandung adegan dewasa) Di balik seragam sekolah menengah dan hobinya bermain basket, Julian menyimpan gejolak hasrat yang tak terduga. Ketertarikannya pada Tante Namira, pemilik rental PlayStation yang menjadi tempat pelariannya, bukan lagi sekadar kekaguman. Aura menggoda Tante Namira, dengan lekuk tubuh yang menantang dan tatapan yang menyimpan misteri, selalu berhasil membuat jantung Julian berdebar kencang. Sebuah siang yang sepi di rental PS menjadi titik balik. Permintaan sederhana dari Tante Namira untuk memijat punggung yang pegal membuka gerbang menuju dunia yang selama ini hanya berani dibayangkannya. Sentuhan pertama yang canggung, desahan pelan yang menggelitik, dan aroma tubuh Tante Namira yang memabukkan, semuanya berpadu menjadi ledakan hasrat yang tak tertahankan. Malam itu, batas usia dan norma sosial runtuh dalam sebuah pertemuan intim yang membakar. Namun, petualangan Julian tidak berhenti di sana. Pengalaman pertamanya dengan Tante Namira bagaikan api yang menyulut dahaga akan sensasi terlarang. Seolah alam semesta berkonspirasi, Julian menemukan dirinya terjerat dalam jaring-jaring kenikmatan terlarang dengan sosok-sosok wanita yang jauh lebih dewasa dan memiliki daya pikatnya masing-masing. Mulai dari sentuhan penuh dominasi di ruang kelas, bisikan menggoda di tengah malam, hingga kehangatan ranjang seorang perawat yang merawatnya, Julian menjelajahi setiap tikungan hasrat dengan keberanian yang mencengangkan. Setiap pertemuan adalah babak baru, menguji batas moral dan membuka tabir rahasia tersembunyi di balik sosok-sosok yang selama ini dianggapnya biasa. Ia terombang-ambing antara rasa bersalah dan kenikmatan yang memabukkan, terperangkap dalam pusaran gairah terlarang yang semakin menghanyutkannya. Lalu, bagaimana Julian akan menghadapi konsekuensi dari pilihan-pilihan beraninya? Akankah ia terus menari di tepi jurang, mempermainkan api hasrat yang bisa membakarnya kapan saja? Dan rahasia apa saja yang akan terungkap seiring berjalannya petualangan cintanya yang penuh dosa ini?
Yahh saat itu tangan kakek sudah berhasil menyelinap kedalam kaosku dan meremas payudaraku. Ini adalah pertama kali payudaraku di pegang dan di remas langsung oleh laki2. Kakek mulai meremas payudaraku dengan cepat dan aku mulai kegelian. “ahhhkkk kek jangannnhh ahh”. Aku hanya diam dan bingung harus berbuat apa. Kakek lalu membisikkan sesuatu di telingaku, “jangan berisik nduk, nanti adikmu bangun” kakek menjilati telingaku dan pipiku. Aku merasakan sangat geli saat telingaku di jilati dan memekku mulai basah. Aku hanya bisa mendesah sambil merasa geli. Kakek yang tau aku kegelian Karena dijilati telinganya, mulai menjilati telingaku dengan buas. Aku: “ahhkkk ampunnn kek, uddaahhhhh.” Kakek tidak memperdulikan desahanku, malah ia meremas dengan keras payudaraku dan menjilati kembali telingaku. Aku sangat kegelian dan seperti ingin pipis dan “crettt creettt” aku merasakan aku pipis dan memekku sangat basah. Aku merasa sangat lemas, dan nafasku terasa berat. Kakek yang merasakan bila aku sudah lemas langsung menurunkan celana pendekku dengan cepat. Aku pun tidak menyadarinya dan tidak bisa menahan celanaku. Aku tersadar celanaku sudah melorot hingga mata kakiku. Dan tiba2 lampu dikamarku menyala dan ternyata...
Karin jatuh cinta pada Arya pada pandangan pertama, tetapi gagal menangkap hatinya bahkan setelah tiga tahun menikah. Ketika nyawanya dipertaruhkan, dia menangis di kuburan orang terkasihnya. Itu adalah pukulan terakhir. "Ayo bercerai, Arya." Karin berkembang pesat dalam kebebasan barunya, mendapatkan pengakuan internasional sebagai desainer. Ingatannya kembali, dan dia merebut kembali identitasnya yang sah sebagai pewaris kerajaan perhiasan, sambil merangkul peran barunya sebagai ibu dari bayi kembar yang cantik. Arya panik ketika pelamar yang bersemangat berduyun-duyun ke arah Karin. "Aku salah. Tolong biarkan aku melihat anak-anak kita!"