an di rumah, aku mendekor ulang beberapa ruangan menjadi area yang luas dan lebih leluasa Raja b
derajat keluarga yang hanya keluarga sederhana, tak kekurangan atau berlebihan. Kedua orang tuaku menyekolahkan anak-anaknya hingga ke perguruan tinggi negeri, tiga anaknya sukses menjadi sarja
agi itu. Aku menggandeng jemari mungil Raja yang tampak lucu karena suster Emi memakaikan baju dengan gamb
lum ke ruangan Nyonya ya, biskuit dan susu Raj
r Emi mengangguk. "Beli kebutuhan kamu juga ya, belanja di supermarket
terkejut. Mau tak mau aku harus bertemu dengan Kelan lagi. Aku menyanggupi permintaan Glen. Sejak di
tercium. Raja mendongak, menatap untuk minta di gendong. "Ma," panggilnya. Aku berjongkok lalu menggendong Raja. Sepatu hak tinggi tak menghalangiku berjalan sambil
cet di perempatan dekat Sugar Island, wajar, siapa ya
ucap Raja. A
ke kue pelangi, aku lalu memesan. Pintu berwarna hijau tua itu terbuka dari samping meja pemesanan. T
ilih pura-pura tak peduli wala kaget dengan Raj
Atau, mamanya yang... kangen?" Tatapan Kelan begitu jail. Aku memu
a yang masih di gendonganku. Tangannya men
ris, tangannya terangkat. Aku sebal dengan kondisi ini. Kelan tert
dong Raja yang lagi-lagi memanggilnya 'Pa' membuat semua karyawan K
di sini dulu." Aku menganga. Kelan begitu asal bicara, lalu berjalan meningga
ila, ya?" cel
*
i atas meja dan asik memperhatikan Kelan yang sedang menghias kue. Sesekali aku men
set milik Kaisar? Dia sudah ubah semua dua bulan lalu? Tan
lon. Stasiun pengisian bahan bakar pun diambil alih atas nama Kaisar." Glen menyesap
u Kaisar sempat bilang jika rumah itu ia su
k. Menurutku, kamu harus mulai merubah gaya hidup dan men
ua Kaisar, tapi aku tak punya bukti. Kaisar benar-benar
... siapa pria itu? Kayaknya, dekat dengan Raja?" Dag
an mendekat. Raja malah menganggapnya ia Papanya, kasihan putraku
kau cari tau siapa selingkuha
unjuk apapun." Aku menutup wajahk
tutup. Suatu saat mereka akan go public.
t menatap kamu. Bahkan, dari dalam area dapur, pun, aku yang pria
aku ini masih istri orang," jawabku sambil memperliha
menusuk. Aku hanya bisa menatap nanar ke arahnya. "Apa pria ini,berusaha merebutmu dari Kaisar, wah
mungkin, berteman, seperti kita." Aku masih terus mengelak
lam dan penuh rasa. Seandainya dia ternyata n
bih baik menja
han hidup tanpa perlindungan dan perhatian seorang laki-laki? Bullshit, Via. Aku tau kamu." G
u, terbang yang tinggi buat Kaisar menyesali semuanya. Walau, dengan cara gila sekali pun, aku ke kantor. Jaga kesehatanmu." Glen berja
thank you, Bro, udah mau bantu jaga anak emas sahabat gue." Glen me
eh. "Ah! Lupa. Kalau perlu, jaga Mamanya juga,
Glen hanya tertawa sambil terus
en barusan. "Terima kasih, Kelan, aku merepotkanmu, ayo Raja, temani Mama kerja." Kemudian Raja memelukku. Ia juga tampaknya le
rada di samping jalan yang tembus ke area gedung kantor. Tangannya menarik pergelanga
tak memejamkan mata, terlalu ngenes jika ku lakukan, terlihat aku hancur. Tak lama, aku merasakan basah bada keningku, juga
protesku.
senyuman juga lambaian tangannya, ia lakuka
ku yang berbeda. Tuhan, apa aku, bisa memainkan hal yang sama den