/0/14858/coverbig.jpg?v=a6668d914bf0e0e8b652a837463e32ce)
Arga adalah seorang dokter muda yang menikahi istrinya yang juga merupakan seorang dokter. Mereka berdua sudah berpacaran sejak masih mahasiswa kedokteran dan akhirnya menikah dan bekerja di rumah sakit yang sama. Namun, tiba-tiba Arga mulai merasa jenuh dan bosan dengan istrinya yang sudah lama dikenalnya. Ketika berhubungan badan, dia seperti merasa tidak ada rasa dan tidak bisa memuaskan istrinya itu. Di saat Arga merasa frustrasi, dia tiba-tiba menemukan rangsangan yang bisa membangkitkan gairahnya, yaitu dengan tukar pasangan. Yang menjadi masalahnya, apakah istrinya, yang merupakan seorang dokter, wanita terpandang, dan memiliki harga diri yang tinggi, mau melakukan kegiatan itu?
(POV ARGA)
Hari ini cuaca sangat panas, matahari tampak bersinar lebih terik daripada hari-hari biasanya. Namun, itu tidak membuatku untuk berhenti datang ke tempat ini ketika hari ini seharusnya adalah hari di mana aku bisa off dari pekerjaanku.
Oh ya, perkenalkan namaku adalah Arga, aku merupakan seorang dokter di salah satu rumah sakit universitas ternama di kota ini. Untuk usia dan pekerjaanku yang lebih spesifik, kita akan membahas hal itu lain kali saja. Yang jelas, aku bisa dibilang tergolong dokter yang muda.
Saat ini, aku terlalu gugup. Jantungku rasanya berdebar sangat kencang ketika menatap pintu yang bertuliskan 609 itu.
Ya, di siang hari dengan cuaca yang cukup panas ini, aku datang ke sebuah hotel yang bisa dibilang cukup terkenal.
Jika kalian bertanya kenapa aku datang kemari, sebenarnya ceritanya cukup panjang.
Itu bermula ketika ada rekan dokterku di rumah sakit yang sama, yah bisa dibilang dia juga merupakan seniorku, memberitahukanku soal sebuah website yang khusus untuk bertukar pasangan, yang bernama Exchange.
Aku baru mengetahui soal adanya website ini itu selama satu bulan terakhir ini.
Awalnya, aku hanya melihat-lihat saja isi di dalamnya karena di sana membernya berbagai cerita dan juga membagikan foto dan video tentang pertukaran pasangan mereka.
Sampai akhirnya, aku memberanikan diriku untuk tidak hanya melihat-lihat lagi dan mencoba untuk bergabung.
Postingan yang mencari seorang pria untuk melihat mereka sedang bermain adalah postingan yang aku komentari, bahwa aku tertarik untuk melakukan itu.
Sejujurnya, sampai sekarang, aku sama sekali tidak menyangka bahwa aku akan mendapatkan balasan dari mereka.
Itulah sebabnya disinilah aku, di depan sebuah kamar hotel.
Aku akhirnya menarik napasku untuk menenangkan diriku, dan sedikit merapikan penampilanku yang hari ini memakai setelan jas.
Setelah merasa tenang, aku mengangkat tanganku dan mengetuk pintu kamar hotel itu. Tidak ada jawaban di dalamnya, atau terdengar orang yang akan membuka pintu itu karena orang yang memilihku itu memang mengatakan untuk masuk saja karena pintunya tidak akan di kunci.
Yah, aku mengetuk sebagai adab kesopanan saja sih, setidaknya mengetuk pintu dulu sebelum masuk ke dalam.
Jantungku rasanya semakin berdegup dengan kencang ketika pintu itu terbuka, tanganku rasanya menjadi dingin.
Sejujurnya, aku masih tidak menyangka aku yang akan berada di sini. Aku adalah pendatang baru di website itu, tapi aku yang dipilih dibandingkan dengan ratusan orang yang berkomentar untuk menawarkan diri mereka.
Mungkin aku bisa sedikit tahu alasan kenapa aku dipilih, karena untuk bioku, aku menuliskan bahwa aku adalah dokter spesialis di rumah sakit universitas.
Begitu aku masuk dan menutup pintunya, mataku langsung terbuka dengan lebar begitu juga dengan mulutku. Tidak mempercayai apa yang kulihat di depan mataku saat ini.
"Ahhhh owhhhhh ahhhh iyaaaa ahhhhh ahhhhh."
Desahan dari wanita dengan tubuh yang ramping, dada yang bulat dan sedikit besar, dengan kulit langsat sedikit putih itu yang sedang terlentang di kasur hotel langsung bisa didengar oleh indra pendengaranku.
Aku tidak bisa begitu melihat wajahnya karena itu sedikit tertutup dengan lengan seorang pria yang saat ini sedang dalam posisi push-up di dekat wanita itu.
Tentu saja pria itu tidak benar-benar sedang push up, bokong pria yang berkulit kecoklatan itu bisa kulihat bergerak maju mundur dan membuat tubuh wanita itu bergoyang-goyang menerima sodokan dari pria itu.
Desahan wanita itu menjadi semakin terdengar dengan keras, kulihat wanita itu seperti mengatakan sesuatu kepada pria itu, dan pria yang memakai kacamata itu sedikit menoleh ke arahku.
Namun, pria itu tidak mengatakan apa-apa dan terus menggoyangkan pinggulnya itu. Bahkan, rasanya goyangan pinggul itu semakin cepat dan keras, membuat desahan wanita itu menjadi semakin kuat mengisi ruangan kamar hotel itu.
Aku hanya terpaku melihat hal yang biasanya kulihat di film dewasa itu, tapi kali ini aku bisa melihatnya langsung di depanku itu.
Mulutku tidak bisa berkata-kata dan mataku rasanya tidak bisa berkedip melihat pemandangan tubuh dua orang yang sedang bercinta dan sepertinya menjadi lebih bersemangat itu karena kehadiranku.
Aku memang pernah membaca itu sebelumnya, katanya, setiap kali hewan teritorial kawin dan jika ada hewan sesama mereka yang menonton, mereka akan menjadi sangat bernapsu. Itu terjadi karena mereka ingin menunjukkan superioritas mereka.
"Ahhhh ohhh ahhhhh."
Aku bisa melihat pria yang memakai kacamata itu sesekali melirik ke arahku, dan sepertinya dia menjadi sangat bersemangat.
Pria itu bahkan sudah tidak dalam posisi push up lagi, kedua tangannya diletakkan di paha wanita yang membuka kakinya lebar-lebar itu dan menariknya sambil pinggulnya tetap menyodok ke depan.
Sepertinya situasi saat ini benar-benar seperti yang pernah kubaca saat itu.
Pria itu terus menyodok pusakanya itu dengan kecepatan yang sangat intense, apalagi ketika dia akhirnya memegang pinggang wanita itu dan menggoyangnya dengan cepat dan liar.
Desahan wanita itu juga tidak kalah merdunya, aku bisa mendengar dia yang mendesah dengan panjang seolah baru saja keluar, tapi pria itu tampak tidak peduli dan terus menggoyangkan pinggulnya.
Sampai akhirnya, kudengar napas pria itu menjadi semakin cepat dan tidak beraturan, dan dugaanku ternyata benar, pria itu segera melepaskan pusakanya dan memegangnya dengan tangannya.
"Istriku, buka mulutmu," ujar pria itu dengan nada suara yang terdengar berat itu.
Tanpa menunggu lebih lama, wanita itu langsung membuka mulutnya dan pria itu langsung berdiri dan memasukkan pusakanya yang sepertinya sebentar lagi akan mengeluarkan cairan kentalnya di mulut tersebut.
"ARGHHHH ARGHHHH ARGHHHH."
Aku masih terpaku melihat pemandangan di depanku itu. Padahal, wajah pria yang merupakan seorang professor itu terlihat sangat baik dan ramah.
Ahh... apa mungkin dia sengaja mencari orang untuk melihat mereka karena alasan yang sama dengan hewan?
Apa pun itu, aku masih tidak bisa berkedip, ketika melihat tenggorokkan wanita itu seperti sedang menelan sesuatu sampai akhirnya begitu selesai, pria itu langsung terbaring telungkup disamping wanita itu dengan napas yang tersengal-sengal.
Wanita itu juga tidak jauh berbeda dengan pria itu. Dadanya terlihat naik turun dan helaan napas terdengar keluar dari bibirnya.
Pasangan suami istri langsung terkapar di atas tempat tidur.
Namun, aku tetap melihat mereka, dan mataku langsung tertuju ke lubang yang sudah sangat basah dan tanpa bulu itu karena wanita itu masih membuka kakinya dengan lebar-lebar.
"Dokter Arga."
Aku segera tersentak ketika mendengar suara pria yang memanggil namaku itu dan langsung menoleh ke pria yang kini telah duduk di pinggiran kasur entah sejak kapan.
"Eh? Ah? Iya?" jawabku dengan canggung dan gugup.
"Halo, aku professor Cahyono," ujar pria berkacamata itu mengulurkan tangannya ke depan.
Namun, pandanganku justru malah tertuju ke orang yang berada di belakangnya. Wanita itu juga telah bangun dan duduk di atas tempat tidur di belakang pria itu.
Begitu tatapan mata kami bertemu, wanita itu menyelipkan rambutnya di belakang telinganya dan menatapku dengan tatapan yang terlihat genit.
Berbeda dengan pria itu yang tampak tua karena sepertinya berada di usia akhir 30-an, wanita itu masih terlihat sangat muda.
Mungkin dia berada di akhir 20-an atau awal 30-an.
Yang jelas, wajahnya yang berkeringat dan sedikit ada cairan kental di dekat bibirnya itu terlihat sangat begitu cantik, apalagi rambutnya yang diikat kunci atas dan sedikit berantakan itu, membuatnya tampak begitu sangat menggoda.
Yang tidak kalah pentingnya, aku sama sekali sekali tidak bisa mengalihkan pandanganku dari dua buah dada yang bulat dan sedikit besar itu. Pucuknya yang terlihat berwarna agak pink dan mengeras itu benar-benar mengunci pandanganku.
Aku hanya bisa terpaku dengan mulut yang terbuka dan pipi yang terasa panas. Sudut mataku bisa menangkap bahwa professor Cahyono dan istrinya itu saling berpandangan, tapi mataku tidak bisa lepas dari dada indah yang berada di depanku itu.
"Nakal~ Bukankah kamu menatapku berlebihan?"
Suara wanita yang terdengar genit itu bisa kudengar dan satu tangannya langsung menutupi kedua dadanya itu.
Rasanya aku benar-benar malu sekali, apalagi melihat dia yang justru tersenyum dan bukannya marah. Ini benar-benar memalukan.
"Sa... Salam kenal, professor Cahyono! Aku benar-benar berterima kasih kamu memilih pemula sepertiku untuk melihat kalian yang bermain," ujarku yang langsung memegang tangan pria itu dengan kedua tanganku.
Aku bahkan sedikit menundukkan tubuhku untuk memberikan rasa hormat bagi pria yang sudah jelas lebih tua dariku itu.
Aku sungguh sangat bersyukur bisa di undang olehnya karena aku bisa melihat dada dan lubang yang indah itu.
"Uhh... iya, sama-sama," jawab professor Cahyono sambil memegang tanganku dengan tangannya yang satunya.
Begitu jabatan tangan itu terlepas, professor Cahyono langsung berdiri dan merangkul bahuku.
"Kupikir sebaiknya kita bertiga pergi mandi dulu," ujarnya sambil terus merangkulku dan mengajakku berjalan ke pintu yang berada di kamar itu.
"Eh? Apa?"
Aku tidak bisa menyembunyikan rasa terkejutku ketika mendengar perkataan yang keluar dari bibirnya.
"Aku juga?" tanyaku lagi, takut bahwa aku salah mendengar apa yang baru saja dikatakan oleh pria yang merupakan seorang professor itu.
Namun, ternyata aku sama sekali tidak salah mendengarnya. Professor Cahyono langsung masuk ke kamar mandi, dan tidak lama kemudian istrinya yang memiliki wajah cantik itu juga mengikutinya.
Aku hanya bisa terpaku di luar pintu kamar mandi. Apakah... mereka benar-benar mengajakku untuk mandi bersama mereka?
"Ayo, buka pakaianmu dan ikut mandi bersama kami."
Suara professor Cahyono kembali terdengar, membuatku menelan ludahku sendiri sebelum akhirnya perlahan-lahan mulai membuka setelan jas yang kukenakan.
Tidak lama kemudian, aku sudah ikut bergabung bersama mereka di kamar mandi.
Namun, berbeda dengan professor Cahyono dan istrinya yang sudah masuk ke bilik shower dan mandi bersama, aku hanya berdiri dengan canggung sambil membelakangi mereka berdua.
Satu tanganku bahkan tanpa sadar menutup area privateku itu karena diriku yang merasa sangat canggung.
Selama hidup, aku tidak pernah berada di situasi seperti ini.
Tentu saja aku dan istriku pernah mandi bersama, tapi tidak pernah ada orang lain, apalagi pria, yang berada di kamar mandi.
Ini pertama kalinya untukku.
Bunyi suara shower yang terbuka dan aliran akhir yang menyentuh lantai kamar mandi itu bisa kudengar. Akhirnya, aku mencoba untuk memberanikan diri melirik ke arah belakang.
Pandanganku langsung tertuju ke wanita cantik yang masih belum kuketahui namanya itu.
Wanita itu berdiri tepat di bawah keran shower, tapi hanya wajahnya saja yang menyentuh airnya karena dia masih mengikat rambutnya.
Mata wanita itu terpejam, dan kedua tangannya sedang membasuh kedua dadanya itu. Tangan kanannya di letakkan di bagian atas, sementara tangan kirinya di bagian bawah.
Mataku terus menatap wanita itu dengan tanpa berkedip, dan lagi-lagi pandanganku tertuju kepada pucuk dadanya yang berwarna agak pink itu dan terlihat sedikit tegang, seolah meminta untuk dihisap.
Tiba-tiba, pandanganku dan mata wanita itu bertemu, lalu kulihat dia sedang tersenyum dengan kerlingan matanya yang tiba-tiba menjadi nakal.
Sejujurnya, tatapan itu membuatku bisa gila. Dia jelas sekali sedang menggodaku.
Yang membuatku sangat terkejut, tiba-tiba aku melihat tangannya yang tadinya berada di dadanya mulai turun perlahan-lahan ke arah perutnya, lalu turun lagi ke bawah dan seperti menyentuh sesuatu.
Posisi tubuhnya memang sedang mirin ke arahku, tapi aku bisa melihat tangan itu yang seolah bergerak ketika menyentuh sesuatu di bawah sana.
Aku tidak bisa menjaga ekspresiku untuk tidak terkejut melihat itu, dan tanpa sadar tanganku yang tadinya menutup pusakaku itu, langsung terlepas begitu saja karena pusakaku itu langsung beraksi dan menunjukkan kegagahannya.
Rasanya itu sudah sangat keras sekali, aku bahkan bisa merasakan itu sedikit menyentuh bawah pusarku.
Ya, kejantananku itu memang keras, berurat, dan panjangnya itu sekitar 17 - 18 cm.
Namun, ini bukan saatnya membahas pusakaku itu, pandanganku terus menatap wanita itu yang kini ekspresi wajahnya terlihat sangat bernapsu.
Aku yakin sekali bahwa dia saat ini sedang menyentuh dirinya sendiri.
Mulutnya terbuka kecil dan seperti sedang mengeluarkan desahannya, dan wajahnya terlihat memerah dan matanya sedikit terpejam.
Begitu wanita itu membuka matanya, pandangan kami kembali bertemu dan dia tiba-tiba tersenyum ke arahku.
"Apakah permintaan kami terlalu berlebihan untukmu?" tanya wanita itu yang kini membalikkan tubuhnya ke arahku sambil tangannya terangkat dan menunjuk sesuatu. Nada suaranya terdengar lembut dan senyuman terlihat di bibirnya ketika mengatakan itu.
Aku lalu mengikuti arah yang dia tunjuk dan akhirnya menyadari bahwa dia sedang menunjuk ke arah pusakaku.
"Ma-Maafkan aku," ujarku buru-buru menutupi pusakaku itu dengan kedua tanganku dan sedikit membungkukkan badanku untuk meminta maaf.
Aku benar-benar malu dan canggung saat ini. Meskipun itu respon karena aku adalah pria yang sehat, tapi tetap saja rasanya malu sekali karena ketahuan pusakaku menjadi keras karena dirinya.
"Hahaha, tidak apa-apa kok," ujar professor Cahyono lalu merangkul tubuh istrinya itu.
"Meskipun awalnya aku mengajakmu hanya untuk melihat kami... Apakah aku bisa menambahkan sebuah permintaan untuk membantuku?" tanya pria itu lagi.
"Membantumu?" tanyaku dengan bingung.
Professor cahyono tidak langsung menjawabnya dan tiba-tiba berdiri dibelakang istrinya dengan tangannya yang memegang kedua lengannya lalu secara tiba-tiba memeluknya dengan erat sambil meremas dada istrinya itu.
"Ahhh."
Jeritan atau mungkin desahan keluar dari bibir wanita itu.
"Aku akan membasuh tubuh depan istriku..." Pak Cahyono kini mulai memainkan pucuk dada berwarna agak pink itu dan sesekali meremas-remas dada wanita itu sambil menatapku.
"Dan kamu yang membersihkan belakangnya. Gimana?"
Aku tanpa sadar menelan ludahku sendiri. Pria itu mengatakan apa?
Dia ingin... aku membersihkan tubuh belakang wanita itu?
Dia ingin... aku menyentuh tubuh istrinya?
***
Suatu hari, istriku tiba-tiba mengatakan bahwa teman-teman arisannya ingin melakukan tukar guling. Awalnya, aku menolak dengan tegas, karena tawaran itu benar-benar gila! Tapi... istirku berhasil membujukku dan akhirnya terjadi permainan gila itu. Apakah keharmonisan keluarga kami akan membaik setelah terjadi permainan gila itu?
*BACAAN DEWASA!* Adit dan Valeri adalah pasangan suami istri yang baru saja menginjak usia pernikahan yang kedua. Sayangnya, keduanya akhirnya memutuskan untuk bercerai karena rasanya mereka hanya bisa saling menyakiti satu sama lain. Ketika Adit berpikir bahwa dia tidak akan lagi bertemu dengan istrinya setelah bercerai, Adit lalu meminta istrinya itu untuk melakukan sek..s perpisahan, dan istrinya menyanggupi hal itu. Namun, sesuatu terjadi dan pasangan yang kini statusnya telah bercerai itu tinggal serumah. Tapi Adit tidak pernah menyangka bahwa permintaannya di hari perceraian itu, akan membuat hubungan mereka berdua menjadi... sedikit berbeda. PERHATIAN!! Cerita ini merupakan cerita lendir dan memiliki klasifikasi HAREM. Yang artinya, Adit, akan berbagi lendir dengan lebih dari satu wanita. Jika kalian tidak menyukai cerita pria yang celap celup lebih dari satu wanita, DIANJURKAN untuk TIDAK MEMBACANYA!
Reyhan adalah seorang dosen tetap yang berusia 35 tahun di Universitas Tangguh yang berada di daerah pelosok dan jauh dari Ibu Kota. Sehari-hari, Reyhan dikenal sebagai dosen yang populer karena selain tampan, gagah, dan masih muda, cara mengajar Reyhan juga bagus. Hingga suatu hari, Reyhan mulai terlibat dengan mahasiswa baru yang berkepribadian ekstrim. "Bisakah Sir Mengajari aku?" tanya mahasiswi bernama Maya itu. Namun, itu sama sekali bukan pelajaran biasa, tapi pelajaran bagaimana menjadi wanita seksi! Apakah Reyhan akan mengajari wanita itu? Ketika dosen dan mahasiswa di kampus mereka tidak boleh terlibat hubungan lebih dari sekedar pengajar dan pelajar? *** PERHATIAN! Ini merupakan cerita lendir dan memiliki klasifikasi "HAREM" Yang artinya, tokoh utama pria akan memiliki lebih dari satu wanita! Jika kalian tidak suka dengan cerita di mana tokoh prianya celap-celup dengan banyak wanita, tidak usah membaca cerita ini!
"Yang pertama, kujelaskan di sini. Kita menikah adalah atas dasar kesukarelaan satu sama lain, bukan karena keterpaksaan. Aku tidak suka dianggap memaksa seseorang untuk kunikahi," katanya. Tanpa sadar aku mengangguk seolah aku paham apa yang dia maksud. Padahal jelas- jelas bagiku tetap saja ini keterpaksaan. "Yang kedua, ini bukan pernikahan kontrak seperti yang sering kau tonton pada drama- drama di televisi. Jadi dalam pernikahan ini, jangan harap akan ada perceraian. Jadi jika kau ingin terbebas dari pernikahan ini. Cuma ada dua kemungkinan. Salah satu dari kita mati. Atau jika pun memang harus ada perceraian, itu karena aku yang menginginkannya," katanya dengan nada yang tiba- tiba berubah mengintimidasi. Demi hutang, Lila terpaksa harus rela menjadi istri keempat seorang tuan tanah kaya raya yang dijuluki tuan Thakur. Mampukah dia menjalani pernikahan ini? Follow ig author @ema_ahman Visual gambar by pexels.com Edit Cover by PicsArt"Yang pertama, kujelaskan di sini. Kita menikah adalah atas dasar kesukarelaan satu sama lain, bukan karena keterpaksaan. Aku tidak suka dianggap memaksa seseorang untuk kunikahi," katanya. Tanpa sadar aku mengangguk seolah aku paham apa yang dia maksud. Padahal jelas- jelas bagiku tetap saja ini keterpaksaan. "Yang kedua, ini bukan pernikahan kontrak seperti yang sering kau tonton pada drama- drama di televisi. Jadi dalam pernikahan ini, jangan harap akan ada perceraian. Jadi jika kau ingin terbebas dari pernikahan ini. Cuma ada dua kemungkinan. Salah satu dari kita mati. Atau jika pun memang harus ada perceraian, itu karena aku yang menginginkannya," katanya dengan nada yang tiba- tiba berubah mengintimidasi. Demi hutang, Lila terpaksa harus rela menjadi istri keempat seorang tuan tanah kaya raya yang dijuluki tuan Thakur. Mampukah dia menjalani pernikahan ini?
Sebuah cerita yang berkisah keluarga yang terpisah karena perceraian yang menyisakan duka buat anaknya karena tidak mengerti dengan kondisi orang tuanya. Hingga suatu saat terjadilah malam jahanam yang tidak disengaja dan tidak direncanakan. Aku tidak menyangka kalau semuanya ini bakal terjadi. Aku memang sering mengkhayalkannya. Tapi tidak pernah merencanakannya. Dan begitulah, kehidupanku jadi banyak liku - likunya. Liku - liku yang indah mau pun yang jahanam. Tapi aku harus mengakuinya, bahwa semua itu jahanam tapi indah… indah sekali.
AREA DEWASA! YANG BELUM CUKUP UMUR, MINGGIR DULU YA, CARI BACAAN SESUAI UMURNYA. NEKAT BACA CERITA INI, DOSA TANGGUNG SENDIRI. Pertemuan Anne Mary yang masih berumur 18tahun dengan Marcio Lamparska, 30tahun dalam sebuah tragedi pembunuhan di Tokyo dimana Marcio sebagai pelaku pembunuhan dan Anne yang menjadi saksi matanya membuat hubungan antara Anne dan Marcio terikat dalam suatu kerjasama yang saling menguntungkan karena akibat dari tragedi pembunuhan tersebut, Anne yang merupakan orang terdekat dengan korban, tertuduh menjadi tersangka utama pembunuhan. Sebelum interpol menemukan dan menangkap Anne, Marcio bersama anak buahnya sudah terlebih dahulu menculik gadis itu dan membawanya ke Murcia, Spanyol, kediaman Marcio berada. Anne Mary yang memiliki otak jenius di atas rata-rata hanyalah seorang gadis muda yang sangat lugu, polos namun memiliki mulut yang tajam pedas dan kritis sedangkan Marcio yang tanpa dia sadari sudah jatuh cinta kepada gadis muda tersebut semakin membuatnya protektif menjaga dan memberikan pelatihan-pelatihan fisik pada Anne yang tentu saja semakin membangkitkan api dendam dalam diri Anne yang membara di dalam dadanya. Anne akhirnya bersedia membuka hatinya untuk menerima perasaan Marcio agar dia bisa lebih mudah untuk membunuh pria itu yang ternyata tanpa dia sadari masuk ke dalam perangkapnya sendiri, jatuh cinta pada Marcio. Bisakah Anne melupakan Touda Akira sepenuhnya, orang yang sudah menjadi korban pembunuhan Marcio, dimana Touda merupakan cinta pertama Anne yang mencintainya secara diam-diam dan melupakan balas dendamnya pada Marcio? Bagaimana dengan Iosef, tangan kanan musuh besar Marcio yang sejak pertama kali bertemu dengan Anne, memiliki perasaan tidak biasa terhadap gadis mungil itu. Iosef juga musuh yang pernah melukai Anne namun juga menyelamatkan gadis itu dari kematian. Demi menyelamatkan Marcio, Anne terpaksa ikut pergi dengan Iosef. Iosef yang lembut, perhatian, sangat posesif dan mencintai Anne dengan nyawanya. Cinta yang tulus dan abadi namun memahami jika gadis yang dia cintai tersebut masih mengukir nama Marcio di dalam hatinya. Dalam pelarian bersama Iosef, Anne tumbuh semakin kuat, tangguh dan sangat cantik mempesona. Ayunan pedangnya sangat cepat, akurat, dan sikapnya tegas, tidak segan membunuh siapapun yang menjadi tugas dalam misinya. Akankah pertemuan kembali Anne dan Marcio bisa menumbuhkan perasaan cinta dan kerinduan di antara mereka lagi atau mereka menjadi musuh yang akan saling membunuh? Ikuti terus cerita Anne Mary ini dari seorang gadis biasa yang jelek menjadi seorang gadis muda yang sangat cantik dan memukau namun sifatnya yang sangat tidak peka akan cinta membuat para pria yang terpikat padanya selalu salah paham akan sikapnya. “Ini bukan tentang cinta dan siapa yang kamu pilih, tapi kepada siapa kamu akan berkomitmen untuk memberikan hati yang kamu yakini dia bisa menjaga hatimu dengan sangat baik,” – Anne Mary. CERITA INI EXCLUSIVE HANYA ADA DI BAKISAH!
"Kita adalah dua orang yang tak seharusnya bersama," lirih Xena pilu. Morgan menarik dagu Xena dan berdesis, "Sejak awal, kita memang sudah ditakdirkan bersama." Xena Foster terkenal dengan kehidupan glamour dan selalu berfoya-foya. Bagi Xena, dirinya tak perlu bekerja susah payah, karena selama ini gadis itu selalu mendapatkan apa yang diinginkan. Hidup Xena memang selalu menjadi idaman para gadis di luar sana. Sempurna dan tak memiliki celah kekurangan. Namun, siapa sangka semua itu berubah di kala Xena bertemu dengan Morgan Louise—sosok pria tampan yang mampu menggetarkan hatinya, bahkan membangkitkan hasrat memilikinya. Morgan telah berhasil, membuat Xena tergila-gila pada pria itu. Sayang, perasaan cinta Xena telah terjebak pada kenyataan pahit tentang Morgan Louise. Kenyataan yang telah menghancurkannya. Bagaikan di ambang jurang, mampukah Xena bertahan? *** Follow me on IG: abigail_kusuma95
Istriku yang nampak lelah namun tetap menggairahkan segera meraih penisku. Mengocok- penisku pelan namun pasti. Penis itu nampak tak cukup dalam genggaman tangan Revi istriku. Sambil rebahan di ranjang ku biarkan istriku berbuat sesukanya. Ku rasakan kepala penisku hangat serasa lembab dan basah. Rupanya kulihat istriku sedang berusaha memasukkan penisku ke dalam mulutnya. Namun jelas dia kesulitan karena mulut istriku terlalu mungil untuk menerima penis besarku. Tapi dapat tetap ku rasakan sensasinya. Ah.... Ma lebih dalam lagi ma... ah.... desahku menikmati blowjob istriku.
Hidup itu indah, kalau belum indah berarti hidup belum berakhir. Begitu lah motto hidup yang Nayla jalani. Setiap kali ia mengalami kesulitan dalam hidupnya. Ia selalu mengingat motto hidupnya. Ia tahu, ia sangat yakin akan hal itu. Tak pernah ada keraguan sedikitpun dalam hatinya kalau kehidupan seseorang tidak akan berakhir dengan indah. Pasti akan indah. Hanya kedatangannya saja yang membedakan kehidupan dari masing – masing orang. Lama – lama Nayla merasa tidak kuat lagi. Tanpa disadari, ia pun ambruk diatas sofa panjang yang berada di ruang tamu rumahnya. Ia terbaring dalam posisi terlentang. Roti yang dipegangnya pun terjatuh ke lantai. Berikut juga hapenya yang untungnya cuma terjatuh diatas sofa panjangnya. Diam – diam, ditengah keadaan Nayla yang tertidur senyap. Terdapat sosok yang tersenyum saat melihat mangsanya telah tertidur persis seperti apa yang telah ia rencanakan. Sosok itu pelan – pelan mendekat sambil menatap keindahan tubuh Nayla dengan jarak yang begitu dekat. “Beristirahatlah sayang, pasti capek kan bekerja seharian ?” Ucapnya sambil menatap roti yang sedang Nayla pegang. Sosok itu kian mendekat, sosok itu lalu menyentuh dada Nayla untuk pertama kalinya menggunakan kedua tangannya. “Gilaaa kenyel banget… Emang gak ada yang bisa ngalahin susunya akhwat yang baru aja nikah” Ucapnya sambil meremas – remas dada Nayla. “Mmmpphhh” Desah Nayla dalam tidurnya yang mengejutkan sosok itu.