/0/16993/coverbig.jpg?v=8f6691abba9009e4c672ce3ff44120fb)
Istriku yang nampak lelah namun tetap menggairahkan segera meraih penisku. Mengocok- penisku pelan namun pasti. Penis itu nampak tak cukup dalam genggaman tangan Revi istriku. Sambil rebahan di ranjang ku biarkan istriku berbuat sesukanya. Ku rasakan kepala penisku hangat serasa lembab dan basah. Rupanya kulihat istriku sedang berusaha memasukkan penisku ke dalam mulutnya. Namun jelas dia kesulitan karena mulut istriku terlalu mungil untuk menerima penis besarku. Tapi dapat tetap ku rasakan sensasinya. Ah.... Ma lebih dalam lagi ma... ah.... desahku menikmati blowjob istriku.
Siapa yang tahu isi hati seorang.
Pepatah mengatakan dalam laut dapat ditebak dalam hati siapa yang tahu.
Begitulah kisah ini bermula siapa sangka suamiku yang begitu setia punya hasrat kepada wanita lain.
Apa salahku? Tidak. Aku sudah cukup sempurna.
Lalu apa?
Ah...ku pikir memang laki-laki semua sama.
Tapi suamiku tetaplah yang terbaik walau sudah berapa wanita yang dia tiduri aku tak peduli karena aku sadar aku tak benar-benar sanggup melayaninya sendiri atau memang suamiku yang terlalu perkasa.Yang pasti aku mencintainya.
Alkisah, pagi yang cerah di salah satu sudut Kota Jakarta.
Selamat pagi, mama.sapa suamiku
Pagi Pah!Jawabku.
Gimana Mah udah siap?tanya suamiku.
Sebenarnya Mamah ragu Pah, tapi mau bagaimana lagi, Papah harus tugas ke sana ya Mama ikut aja.jawabku sekenanya.
Tiga hari lagi Papa pulang kok Ma.balas Suamiku.
Tak beberapa lama taksi yang dipesan suamiku datang.
Yaudah hati-hati yah Pa!sambil ku lambaikan tanganku.
Ku lihat suamiku masuk ke dalam taksi dan segera berlalu dari hadapanku.
Hari ini memang adalah hari dimana suamiku harus pergi dinas ke luar pulau. Maklumlah sebagai salah satu Pejabat di kementrian sosial mengharuskan suamiku harus sering pergi ke daerah-daerah tertinggal.
Eit..sebelum lanjut lebih dalam, perkenalkan namaku Revita Sari Puspitasari, seorang istri dari seorang suami bernama Wijaya Saputra. Saat ini aku berumur 24 tahun masih mudakan? Selisih usia dengan suamiku terpaut tahun. Aku jelas masih sangat cantik dan tentu saja dengan PD aku bisa mengatakan bahwa aku dianugerahi tubuh dan wajah yang nyaris sempurna. Meski terlahir dari keluarga Jawa, aku memiliki kulit kuning langsat dan mulus serta onderdil yang bisa dibilang wow. Bokong seksi membulat dan payudara ukuran 36D dengan tinggi badan 172 cm,, berat badan idealah.
Suamiku sendiri bisa dibilang seorang lelaki yang tampan. Badannya kekar berotot. Tinggi badan 175 cm. Sebenarnya lebih cocok jadi model menurutku. Ssatu hal yang jelas aku selalu kangen dengan suamiku ini bukan hanya karena kehangatannya tapi karena layanan di ranjang benar-benar hebat ditambah dengan penis suamiku yang terbilang besar dan panjang menurutku. Pernah iseng selepas kami bercinta ku ukur penisnya panjangnya hampir 19 cm dan diameter 5 cm. Hmmm...benar-benar besar menurutku dibandingkan dengan beberapa penis yang pernah aku lihat di film-film porno.
Yah harus sendirian lagi nih. Mana Bi Imah sedang pulang kampung.gerutuku.
Mengenai kehidupan kami, kami merupakan orang yang cukup berpenghasilan. Namun, suamiku sendiri lebih suka hidup sederhana. Meskipun, dia bekerja sebagai pegawai di pemerintahan sebenarnya warisan keluarga suamiku sangat banyak ditambah aku sendiri sebenarnya juga mempunyai usaha butik di beberapa mall di Jakarta ini. Kami sendiri tinggal di sebuah perumahan di pinggiran Jakarta, tidak besar memang rumah berukuran 120 m persegi berlantai 2. 3 kamar dibawah 2 kamar seingkali tak terpakai 1 kamar merupakan kamar pembantu, kamar Bi Imah Sedangkan lantai atas terdapat 2 kamar serta balkon yang cukup lapang. Maklumlah kami berkeinginan punya banyak anak. Namun, menginjak usia kedua pernikahan, kami masih belum diberi momongan.
Tiga hari kemudian.
Mama, Papa pulang!suamiku berteriak dari luar rumah.
Memang suamiku punya kebiasaan seperti itu, sehingga seringkali aku malu dengan tetangga.
Muach...suamiku menciumku.
Ih nakal deh.sambil ku cubit perutnya.
Aduduh...jerit suamiku kesakitan.
Sini Pah duduk dulu. Mama bikinin minum yah Pa.kemudian aku segera ke dapur dan membuat minuman untuk suamiku.
Ku lihat suamiku kecapekan, dia duduk sambil merebahkan badannya di kursi sambil memegang remote mencari saluran TV yang cocok.
Nih Pa.Sambil ku uluran segelas es jeruk untuk suamiku.
Tanpa menunggu lama langsung diseruput bergitu saja.
Ah...segar!suamiku nampak puas.
Mah, papa mau cerita deh.ujar suamiku serius.
Apaan sih Pa kayaknya serius banget?tanyaku.
Kemarinkan Papa tugas ke Lampung eh disana Papa ketemu Pak Dhe Jarwo, kakaknya Bapak.cerita suamiku.
Terus terus?aku semakin kepo.
Nah, diakan punya anak perempuan semata wayang baru lulus SMA rencananya mau kuliah di Jakarta. Aku minta aja dia tinggal disini daripada haris nge kos
atau kontrak lagian kita juga punya kamar kosongkan di bawah.ujar suamiku.
Mama sih gak masalah Pa, lagian Mama jadi ada temennya kalo Papa pergi dinas.jawabku.
Yaudah Papa sekarang mandi dulu udah sore nih, dan mmmm.....sengaja aku berlama-lama.
Mmmmm....apa sih Ma?tanya suamiku.
Ada deh...sambil mengerling nakal.
Suamiku sendiri sendiri paham maksudku tapi pura-pura tetep biasa saja.
Iya entarlah lihat aja.jawabnya.
Menjelang malam. Aku dan suamiku bersiap makan malam. Terdengar ada suara bel berbunyi.
Ting tong ting tong.
Siapa yah Pa?tanyaku.
Bentar papa cek dulu deh Majawab suamiku sambil segera menuju ke ruang depan.
Aku segera menyusul suamiku ke depan rupanya Bi Imah pulang.
Eh rupanya Bi Imah, kirain tamu darimana. Ayo masuk sini saya bantu bawa barangnya. Papa ini gimana sih kok malah bengong?
Eh iya Mah sini papa bantu.sambil meraih bawaan dari tanganku.
Ndoro, saya mohon maaf, saya bawa cucu saya ke sini.ujar Mbok Imah.
Lho gapapa Mbok, mbokkan sudah seperti keluarga kami sendiri. Jadi, cucu Mbok ya keluarga kami juga.jawabku.
Aku sendiri baru sadar rupanya di belakang Mbok imah berdiri sosok gadis remaja masih ABG. Terlihat sangat polos dimataku. Tanpa dandanan apapun, hanya memakai kaos oblong berlapis jaket sederhana dan rok sepanjang lutut.
Sini Mar!suruh Mbok Imah.
Iya Mbok.
Ndoro ini cucu saya Marni. Terpaksa saya ajak kesini karena Bapak dan Ibunya meninggal 3 hari yang lalu kecelakaan.cerita Mbok Imah.
Kami turut berduka Mbok.ujar suamiku.
Marni, kenalkan saya Wijaya, ini istri saya Revita,kata suamiku sambil mengenalkan aku kepadanya.
Kamu gak usah sungkan anggap aja rumah sendiri.imbuh suamiku.
Ya sudah ayo masuk semuanya.ajakku.
Malam itu, rumah kami jadi ramai sekali dengan datangnya satu lagi penghuni rumah ini. Aku sih tidak mempermasalahkan jika harus menampung 1 atau 2 orang
lagi karena memang kami serba berkecukupan. Kami berkumpul dan bercerita di ruang makan. Maklum kami tidak pernah membedakan pembantu dengan status kami.
Marni, nanti kamu tidur di kamar yang itu yah.sambil ku tunjuk sebuah pintu kamar di sebelah kanan.
Iya Ndorojawab Marni.
Duh Marni, jangan panggil Ndoro, mbak, tante atau gimana deh asal jangan Ndoro.jawabku
Iya Mbak.jawab Marni kikuk.
Seusai makan malam. Kami beranjak ke tempat kami masing-masing. Aku dan suamiku segera beranjak ke kamar kami di lantai atas.
----
Ssssshhhh....enak sekali Pa....erang Revi Istriku.
Dengan gerakan semakin cepat jari-jariku semakin genjar ku kocok dalam vaginanya. Ku ciumi wajahnya dan tanganku satunya meremas-remas payudaranya
bergantian. Tidak berapa lama Istriku mengejang.
Pa pa pa papa mamah sampai....erangnya.
Tubuh istriku kaku mengejang kemudian melemah.
Enakkan Ma?tanyaku
Pah enak banget...jawabnya tersengal-sengal.
Sini Pah, gantian.
Istriku yang nampak lelah namun tetap menggairahkan segera meraih penisku. Mengocok- penisku pelan namun pasti. Penis itu nampak tak cukup dalam genggaman tangan Revi istriku. Sambil rebahan di ranjang ku biarkan istriku berbuat sesukanya. Ku rasakan kepala penisku hangat serasa lembab dan basah. Rupanya kulihat istriku sedang berusaha memasukkan penisku ke dalam mulutnya. Namun jelas dia kesulitan karena mulut istriku terlalu mungil untuk menerima penis besarku. Tapi dapat tetap ku rasakan sensasinya.
Ah.... Ma lebih dalam lagi ma... ah.... desahku menikmati blowjob istriku.
Melihat istriku semakin bernafsu menggumuli penisku aku tidak mau kalah ku tarik pinggang istriku hingga akhirnya kepalaku berada tepat di depan gua basahnya. Tanpa menunggu lama. Ku lijati bibir bawah istriku sambil sesekali ku sedot-sedot dan ku masukkan lidahku ke dalam vagina istriku. Istriku pun mendesah menggeliat-geliat meski mulutnya tersumpal penis besarku.
15 menit lebih ku rasa dalam posisi ini, terlihat istriku sudah mulai kelelahan.
Ah ah sh shshs s...Pa... ca....pek nih penis.... Pa pa em...ang perkasa ah..... Mamah gak sanggup kalo harus gini terus. Kata istriku sambil menoleh padaku yang masih asyik menjilati vaginanya sembil meremas bokong seksinya.
Pa...pa...masu...kin.....aja...ah.....tiba-tiba tubuh istriku mengejang lagi untuk kedua kalinya dan mukaku disemprot cairan kewanitaannya.
Ah........desah istriku puas. Pahanya mengapit kepalaku sehingga aku agak kesulitan bernafas.
Setelah jepitannya meregang segera ku balikkan badannya. Tanpa menunggu lama ku tempatkan kepala penisku tepat di bibir vagina istriku yang nampak sangat
kepayahan setelah mendapat dua kali orgasme. Pelan-pelan ku gosok kepala penisku ke bibir vagina istriku.
Sh...ss.s.s.s.s.s.....desahan demi desahan istriku.
Ku gosok lagi sesekali ku tekan dan ku tarik lagi bergitu berulang kali.
Desahan istriku semakin hebat.
Ss...s....s...ss ah ah pa pa...ss ayo dima...suk...kan.....ah..desah istriku.
Tangannya memegang pantatku seolah tidak ingin aku melepas penisku dari vaginanya dan sekali sentak amblas seluruh penisku ke dalam kemaluan istriku
disertai jeritan kecil istriku.
Ah....penisku tertancap sempurna.
Pelan-pelan dengan ritme pasti ku maju mundurkan penisku dalam kemaluan istriku. Sesekali ku tarik penisku hingga tinggal ujungnya saja tetap berada di
dalam vagina istriku. Kemudian ku sentak lagi hingga amblas. Hingga mentok ke dalam lebih dalam. Vagina istriku memang sempit sekali walau sudah berulang kali ku nikmati dan ke genjoti setiap saat. Namun, rasanya tetap masih sama seperti waktu pertama kali.
30 Menit dengan posisi misionary membuatku bosan, ku miringkan badan istriku, kemudian ku genjot lagi vaginanya dari samping sambil ku angkat sebelah kakinya. Ku genjot dengan frekuensi yang cepat.
Ah....ah....ah.....istriku mendesah.
Ku ciumi lehernya dari samping dengan tetap menjaga frekuensi genjotanku sepuluh menit kemuadian ku rasakan ada yang mendesak keluar. Sepertinya aku sudah tidak tahan lagi. Tak beberapa lama ku semprotkan maniku ke dalam vagina istriku berbarengan dengan kejangnya istriku. Malam ini aku cukup puas. Ku peluk istriku dari belakang kemudian kami berciuman cukup lama dan akhirnya istriku tertidur.
Sementara aku sendiri seperti masih belum puas. Namun, ku lihat istriku sudah terlelap. Tidak mungkin aku tega melanjutkan lagi dengan istriku meski penisku masih ingin. Untuk menghilangkan keinginanku aku pun ke luar kamar ke lantai 1 bermaksud melihat tayangan TV di ruang tengah dengan hanya bercelana kolor tanpa CD. Aku tak mau mengganggu istriku yang terlelap jadi ku putuskan ke bawah meski pun kamar kami sendiri memiliki TV.
Ku pencat-pencet tombol remote namun tidak ada acara yang dapat menghiburku. Ku lihat jam di dinding rupanya sudah jam 01.17 pantas saja sudah sepi bergini. Pikiranku menerawang akhirnya timbul niat isengku.
Bukankah disini ada gadis remaja cucu mbok Imah bukankah dia cukup cantik dan montok untuk ukuran anak desa seperti dia.pikirku.
Ku matikan TV kemudian setengah berjingkat ku hampiri kamar Marni. Ku putar gagang pintu itu pelan tanpa menimbulkan suara. Aku hampir berteriak saat ku lihat Marni tidur tak berselimut dan hanya mengenakan BH dan Celana Dalam saja. Pantas saja mungkin dia gerah kepanasan karena ku lihat AC di dalam kamar tidak dinyalakan. Mungkin Marni tidak tahu cara menyalakan AC pikirku.
Ku perhatikan gadis itu dengan seksama, sempurna. Untung saja lampu tidur masih nyala sehingga dengan jelas dapat ku perhatikan lekuk-lekuk tubuh remaja ini. Dapat ku lihat dada Marni naik turun seiring dengan dia bernafas. Penisku pun mengeras lagi mengacung-ngacung ke atas hingga ke luar dari celana yang ku pakai.
Aku tak mau terburu-buru. Bisa konyol jadinya kalau samapi dia terbangun. Pelan pelan ku goyangkan badan Marni mencoba membangunkannya. Namun rupanya Marni tidak bergeming.
Kesempatan nih.pikirku.
Meskipun bisa dikatakan aku memiliki istri yang sempurna namun bagaimana pun aku laku-laki. Pelan-pelan ku pentangkan kaki Marni. Dalam posisi telentang tentu saja sangat mudah melakukannya. Aku segera melepas celana kolorku. Penisku seperti sudah ingin masuk ke dalam sarangnya. Namun, aku berusaha bersabar meski nafsu sudah diubun-ubun. Pelan dan pasti ku remas pelan payudara Marni yang sedang tumbuh berkembang itu. Ku naikkan BH nya tanpa melepaskannya hingga dapat ku lihat dengan jelas payudara membulat indah dengan puting susu mungil menghiasinya. Ku sedot pelan payudara Marni.
Ah....Ss...desah Marni
Aku sempat kaget ku pikir dia akan terbangun. Namun dugaanku salah. Marni hanya mendesah saja sesekali menggeliat. Pasti dia merasakan nikmat.
Bosan dengan payudara Marni ku geser CD marni ke samping dan hanya dapat ku lihat celah lembab dihiasi bulu halus yang sangat jarang.
Masih perawan rupanya dia.batinku.
Segera ku tempatkan kepala penisku di bibir kemaluan Marni. Pelan-pelan ku gosok-gosokkan kepala kemaluanku di bibir vagina Marni. Hasilnya Marni merintih dan mendesah tertahan. Untung saja Marni masih tertidur kalau tidak apa jadinya.
Ku dorong masuk ke dalam pelan. Ku lihat Marni meringis seperti kesakitan, ku dorong lagi sedikit demi sedikit akhirnya kepala penisku sudah tertanam dalam vagina Marni. Ku rasakan kepala penisku seperti di selimuti cairan. Terangsang juga dia pikirku. Akal sehatku masih menguasaiku. Sehingga aku tak melanjutkan aksiku lebih jauh.
Dengan kepala penis yang sudah dimakan vagina Marni segera ku maju mundurkan penisku hanya sampai kepalanya saja. Rasanya ternyata enak juga. Sang pemilik vagina pun ku rasa merasakan hal yang sama dengan yang ku rasa. 15 Menit aku merasa ada yang mau keluar. Baru kali ini ku rsakan sensasi seperti ini. Serasa memperkosa seorang gadis. Semakin ku percepat sodokanku dan tepat sebelum spermaku menyembur ku tarik penisku dari dalam vagina Marni dan spermaku menyemprot tepat ke perut Marni. Nasib masih dipihakku Marni masih terlelap mungkin karena masih capek jadi dia tetap terlelap. Segera ku bersihkan spermaku di atas perut Marni tapi dengan apa.
Aha...ku ambil kolorku dan segera ku lap spermaku. Ku rapikan kembali BH dan CD Marni kemudian aku keluar dari kamar Marni tanpa memakai celana lagi dengan penuh kepuasan.
Aku berharap malam-malam berikutnya dapat ku rasakan lagi hal seperti ini. Aku segera masuk ke dalam kamar dan kemudian tertidur memeluk istriku.
Bersambung.......
Kepala ku mulai naik turun mengoral penis nya yang membuatku selalu terbayang. Sementara tangan kiri ku ikut mengocok naik turun. "Oooohhhh.... Cinta Stop...! Nanti keluaarrr! Aaaahhhh.....", lenguh Robi meminta ku berhenti mengoral penisnya. Aku berhenti dan kemudian berbalik badan, kami kembali saling pandang tanpa bicara satu kata pun. Lalu tiba-tiba tubuhku dipeluknya dan segera dibaliknya hingga kini posisi kami berganti menjadi Robi diatas tubuh ku dalam posisi missionary. Robi memandang tajam mata ku bebrapa saat seakan meminta ijin pada ku, aku hanya mengangguk dan berkata. "Pelan-pelan, ya!". Robi membelai pipi ku dan sesaat kemudian ia mencium kembali bibir ku agak lama dan setelah itu ia bicara dengan suara bergetar. "Jika sakit ngomong, ya. Ini juga yang pertama bagi ku, yang!". Aku hanya memejamkan mata saat kurasakan penisnya sudah berada di depan bibir vagina ku, di gesek-gesekannya sejenak supaya aku kembali bisa mengeluarkan cairan lubrikasi ku. Sambil terus menggesekkan penisnya di bibir vaginaku, Robi kemudian menggenggam penis nya dan mengarahkan serta menuntunnya ke bibir vagina ku. "Aawww....", pekik ku sambil meringis kesakitan saat kepala penis nya mulai membuka jalan, menuju vagina ku, 1/4 batangnya sudah memenuhi vagina ku yang kurasakan sesak dan penuh. "Sakit, Rob!", keluh ku. Robi yang melihatku meringis kesakitan kemudian ia mendiamkan sejenak sambil ia mengelus rambut dan mendaratkan ciumannya ke kening ku. Aku seperti merasa nyaman dengan perlakuannya barusan, sambil tersenyum aku berbisik pada nya. "Ambillah sayang, aku ikhlas menyerahkan untuk mu". Aku kembali memejamkan mata dan berusaha pasrah dan rileks, aku tahu ini bakalan sangat sakit dan merupakan kebanggan bagi kaum perempuan tapi rasa sayang ku menutup kesadaran ku saat itu, aku menanti dengan berdebar menyerahkan kehormatan ku pada lelaki yang sudah menaklukan hati ku. Melihat aku dengan pasrah di bawah membuat Robi mantap untuk memasukkan penis nya lebih dalam lagi hingga bisa merobek selaput darah ku. Lalu ia menghentakkan pinggulnya dengan keras sehingga membuat ku menjerit kembali. "Aaaaaawwwww..... Aduh.....! Aaaaaahhhhkkkk....".
"Ada apa?" tanya Thalib. "Sepertinya suamiku tahu kita selingkuh," jawab Jannah yang saat itu sudah berada di guyuran shower. "Ya bagus dong." "Bagus bagaimana? Dia tahu kita selingkuh!" "Artinya dia sudah tidak mempedulikanmu. Kalau dia tahu kita selingkuh, kenapa dia tidak memperjuangkanmu? Kenapa dia diam saja seolah-olah membiarkan istri yang dicintainya ini dimiliki oleh orang lain?" Jannah memijat kepalanya. Thalib pun mendekati perempuan itu, lalu menaikkan dagunya. Mereka berciuman di bawah guyuran shower. "Mas, kita harus mikirin masalah ini," ucap Jannah. "Tak usah khawatir. Apa yang kau inginkan selama ini akan aku beri. Apapun. Kau tak perlu memikirkan suamimu yang tidak berguna itu," kata Thalib sambil kembali memagut Jannah. Tangan kasarnya kembali meremas payudara Jannah dengan lembut. Jannah pun akhirnya terbuai birahi saat bibir Thalib mulai mengecupi leher. "Ohhh... jangan Mas ustadz...ahh...!" desah Jannah lirih. Terlambat, kaki Jannah telah dinaikkan, lalu batang besar berurat mulai menyeruak masuk lagi ke dalam liang surgawinya. Jannah tersentak lalu memeluk leher ustadz tersebut. Mereka pun berciuman sambil bergoyang di bawah guyuran shower. Sekali lagi desirah nafsu terlarang pun direngkuh dua insan ini lagi. Jannah sudah hilang pikiran, dia tak tahu lagi harus bagaimana dengan keadaan ini. Memang ada benarnya apa yang dikatakan ustadz Thalib. Kalau memang Arief mencintainya setidaknya akan memperjuangkan dirinya, bukan malah membiarkan. Arief sudah tidak mencintainya lagi. Kedua insan lain jenis ini kembali merengkuh letupan-letupan birahi, berpacu untuk bisa merengkuh tetesan-tetesan kenikmatan. Thalib memeluk erat istri orang ini dengan pinggulnya yang terus menusuk dengan kecepatan tinggi. Sungguh tidak ada yang bisa lebih memabukkan selain tubuh Jannah. Tubuh perempuan yang sudah dia idam-idamkan semenjak kuliah dulu.
Memang benar perkataan adrian tentang dirinya, dia wanita yang sangat cantik nan rupawan, aroma tubuhnya sampai tercium meskipun jarak di antara kita cukup jauh. tubuhnya juga sangat terawat, pantatnya yang besar dan nampak sekel, dan lagi payudara miliknya nampak begitu bulat berisi. "Ehmm... dia itu yaa wanita yang mendapat IP tertinggi sekampus ini !", gumamku. "Cantik, kaya dan pintar.. dia seperti mutiara di kampus ini !", lanjut gumamku.
Ujang menatap tajam ke lawannya tersebut "Datok lo harus tau seberapa greget nya gue?!" "Gue baru 20 tahun, terus kontol gue cuman dipake kencing doang" "Tisu Magic mode", Ujang bersiap kembali kali ini semua badannya sudah berlapis baja , ilmu pamungkas pun sudah diaktivkan, "TELO RASA MEKi" sang datok pun bersiap dengan ilmu pamungkasnya terlihat semua badannya mengeluarkan uap panas Dan keduanya bagai petir melesat dengan kecepatan tak kasat mata mengeluarkan ajian pamungkasss "BOOOOOMMMMMMMMMM"
Ava menarik nafas panjang sebelum melepas penutup terakhir tubuhnya. Dan kali ini, yang hadir hanyalah ketelanjangan yang membebaskan, ketelanjangan yang membebaskannya dari pakaian kepalsuan yang menutupinya selama ini. Ava memejamkan mata, menikmati udara sore dan dingin air yang mengalir membasahi tubuhnya. Sore itu ia merasa menyatu dengan alam.
Kupejamkan mataku, dan kukecup bibirnya dengan lembut, dia menyambutnya. Bibir kami saling terpaut, saling mengecup. Pelan dan lembut, aku tidak ingin terburu-buru. Sejenak hatiku berkecamuk, shit! She got a boyfriend! Tapi sepertinya pikiranku mulai buyar, semakin larut dalam ciuman ini, malah dalam pikiranku, hanya ada Nita. My logic kick in, ku hentikan ciuman itu, kutarik bibirku mejauh darinya. Mata Nita terpejam, menikmati setiap detik ciuman kami, bibir merahnya begitu menggoda, begitu indah. Fu*k the logic, kusambar lagi bibir yang terpampang di depanku itu. Kejadian ini jelas akan mengubah hubungan kami, yang seharusnya hanya sebatas kerjaan, menjadi lebih dari kerjaan, sebatas teman dan lebih dari teman.
Cerita bermula, ketika Adam harus mengambil keputusan tinggal untuk sementara di rumah orang tuanya, berhubung Adam baru saja di PHK dari tempat ia bekerja sebelumnya. "Dek, kalau misalnya dek Ayu mau pergi, ngga papa kok. " "Mas, bagaimanapun keadaan kamu, aku akan tetap sama mas, jadi kemanapun mas pergi, Aku akan ikut !" jawab Ayu tegas, namun dengan nada yang membuat hati kecil Adam begitu terenyuh.
Bima tak menyangka, jika seorang gadis yang dia tolong seminggu yang lalu akan menjadi ibu susu anaknya. Dia adalah Jenny, seorang gadis cantik berusia 18 tahun yang masih berstatus pelajar SMA. Namun, entah alasan apa, diumurnya yang masih terbilang muda gadis itu sudah mengandung. Apa mungkin karena salah pergaulan? Atau justru memang dia sudah menikah? Semakin lama dilihat, Jenny semakin mempesona. Hingga membuat seorang Bima Pradipta yang masih berstatus suami orang menyukainya. Dan suatu ketika, sebuah insiden kesalahan pahaman membuat keduanya terpaksa menikah dan menjadikan Jenny istri kedua Bima. Akankah pernikahan mereka abadi? Lalu, bagaimana dengan Soraya istri pertama Bima? Akankah dia terima dengan pernikahan kedua Bima? Atau justru dialah yang terlengserkan? “Setelah kita menikah, aku akan menceraikan Raya, Jen!” Bima~ “Kalau begitu Bapak jahat namanya, masa Bu Raya diceraikan? Aku dan dia sama-sama perempuan, aku nggak mau menyakitinya!” Jenny~
Rumor menyatakan bahwa Fernanda, yang baru kembali ke keluarganya, tidak lebih dari orang kampung yang kasar. Fernanda hanya melontarkan seringai santai dan meremehkan sebagai tanggapan. Rumor lain menyebutkan bahwa Cristian yang biasanya rasional telah kehilangan akal sehatnya dan jatuh cinta pada Fernanda. Hal ini membuatnya jengkel. Dia bisa menolerir gosip tentang dirinya sendiri, tetapi fitnah terhadap kekasihnya sudah melewati batas! Lambat laun, ketika berbagai identitas Fernanda sebagai seorang desainer terkenal, seorang gamer yang cerdas, seorang pelukis terkenal, dan seorang raja bisnis yang sukses terungkap, semua orang menyadari bahwa merekalah yang telah dibodohi.
BERISI ADEGAN HOT++ Seorang duda sekaligus seorang guru, demi menyalurkan hasratnya pak Bowo merayu murid-muridnya yang cantik dan menurutnya menggoda, untuk bisa menjadi budak seksual. Jangan lama-lama lagi. BACA SAMPAI SELESAI!!
Shella memiliki masalah serius ketika keluarganya mencoba memaksanya untuk menikah dengan pria tua yang mengerikan. Dalam kemarahan, dia menyewa gigolo untuk berakting sebagai suaminya. Dia kira gigolo itu membutuhkan uang dan melakukan ini untuk mencari nafkah. Sedikit yang dia tahu bahwa pria tersebut tidak seperti itu. Suatu hari, dia melepas topengnya dan mengungkapkan dirinya sebagai salah satu orang terkaya di dunia. Ini menandai awal dari cinta mereka. Pria itu menghujaninya dengan semua yang dia inginkan. Mereka bahagia. Namun, keadaan tak terduga segera menjadi ancaman bagi cinta mereka. Akankah Shella dan suaminya berhasil melewati badai? Cari tahu!
Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?