Suatu hari, istriku tiba-tiba mengatakan bahwa teman-teman arisannya ingin melakukan tukar guling. Awalnya, aku menolak dengan tegas, karena tawaran itu benar-benar gila! Tapi... istirku berhasil membujukku dan akhirnya terjadi permainan gila itu. Apakah keharmonisan keluarga kami akan membaik setelah terjadi permainan gila itu?
Aku berdiri di depan kaca kamar mandi yang besar dengan badan telanjang tanpa sehelai apapun, badan masih segar setelah terkena air hangat dan wangi dari sabun mandi batangan yang aku usapkan pada seluruh tubuhku.
Badanku memiliki berotot dan proporsional karena aku rajin berolahraga, otot di lenganku akan sangat mudah mengangkat wanita seukuran istriku untuk aku bawa ke kasur.
Pandanganku lalu turun ke arah selangkanganku, ada benda yang tak tertulang yang bahkan tetap menunjukkan gagahnya walau tidak dalam keadaan tegang. Otot dan guratan jelas menghiasi pusaka kebangganku itu.
Setelah puas memandangi tubuhku, aku segera keluar dari kamar mandi, mengganti piyamaku dan berjalan menghampiri istriku yang telah duduk sambil bersandar di atas tempat tidur dan sedang memainkan handphone miliknya.
"Gimana harimu yang?" tanyaku sambil mengambil buku yang berada di nakas tempat tidur dan membuka batas halaman terakhir yang kubaca.
"Seperti biasa aja kok, mas. Ngurus rumah sama main dengan anak-anak," balasnya dengan lembut.
Aku lalu menatap istriku yang masih sibuk dengan handphonenya.
"Terima kasih ya sayang, udah bikin aku bersyukur memiliki kamu", balasku dengan memberinya ciuman di keningnya.
Aku benar-benar bersyukur memiliki istri sepertinya.
Istriku tidak menjawab kata-kataku, kali ini dia mendekatiku dan berusaha untuk bersandar di dadaku, aku lalu segera menarik istriku ke dalam pelukanku.
Suasana di kamar itu lalu menjadi hening, kami seakan sibuk dengan dunia kami masing-masing.
"Mas," panggil istriku dengan pelan.
"Hmm..." balasku singkat tanpa menoleh ke arahnya.
"Aku ingin memperbaiki kualitas seks kita yang......" Istriku tidak menyelesaikan kata-katanya. Dari nada suaranya, dia terlihat sangat ragu untuk mengatakannya.
Aku menoleh ke arah istriku, yang kini terlihat jelas sangat bingung dan ragu.
"Tumben bahas seks," ujarku yang kini fokus menatap ke arah istriku. Aku lalu segera menutup buku dan menaruhnya di nakas kembali.
Selama menikah dengan istriku, bisa dikatakan istriku sering malu-malu membahas urusan ranjang, jadi ini membuatku penasaran dia yang tiba-tiba membahasnya.
"Iya Mas, nampaknya kurang banget ya", ujarnya dengan lirih. Ekspresi wajahnya terlihat sedih.
"Iya, banget Yang, Aku juga gak tega dengan kamu tiap selesai pasti nyeri karena kering gitu", ujarku sambil membelai rambutnya.
Selama menikah, kami memang sedikit memiliki masalah di ranjang. Istriku pasti selalu kesakitan ketika bermain denganku karena milikku yang besar.
"Tapi kamu enggak kecewa, bosan atau apa mas?" tanya istriku. Ekspresi wajahnya terlihat khawatir.
"Kecewa sama bosan? Enggak lah, biasa aja sih Yang, Mungkin sekarang kita gak pernah rutin aja untuk main lagi," ucapku berusaha untuk menenangkannya.
"Kenapa sih tiba-tiba bahas ginian?" tanyaku yang tiba-tiba mulai curiga.
"Gak apa-apa kok, Mas. Hehehe," balasnya dengan canggung.
Aku menatap istriku, mencoba untuk memberitahukan bahwa dia bisa menceritakan keluhannya padaku. Bukankah itu tugas seorang suami?
"Hmm jadi gini mas, temenku mau ngajakin kumpul buat saling menyelesaikan masalah ranjang gitu, temanku ternyata juga pada punya masalah," ujar istriku yang akhirnya mulai membuka mulutnya.
Alisku terangkat, sedikit bingung dengan maksud dari istriku.
"Ngobrolin gitu? Ayok aja biar sekalian kenal teman-temanmu," ucapku yang langsung menerima tawaran itu.
Selama ini aku tahu bahwa istriku sering melakukan arisan bersama dengan teman-temannya, tapi aku belum memiliki kesempatan untuk bertemu dengan mereka karena aku sibuk bekerja.
"Jadi gini Mas, temanku itu memiliki masalah juga di ranjang bersama dengan suaminya," ujar istriku mulai bercerita. "Mereka lalu bereksperimen untuk merangsang seks mereka sampai akhirnya jadi doyan seks gitu."
"Rangsangannya gimana?" tanyaku yang masih bingung dengan arah pembicaraan ini.
"Itu... Kencan dengan pasangan temannya, Mas, dan saling memberi solusi serta meningkatkan rangsangan seks mereka, Mas,"
Aku mengangguk mengerti, sepertinya mereka membicarakan masalahnya lalu saling menawarkan solusi.
"Ohh... jadi semacam saling ngobrol gitu ya? Misalnya aku ngobrol dengan temen wanitamu dan sebaliknya gitu?" tanyaku yang mulai mengerti.
Istriku mengangguk.
"Nah iya Mas, konon katanya bisa meningkatkan hubungan ranjang dengan pasangan yang sedikit kendor," balasnya.
"Tapi bukannya masalah kita karena ukuranku yang besar ya? Masa aku mau cerita itu ke teman wanitamu," ujarku mengutarakan masalah kita berdua. Aku juga sedikit malu jika harus menceritakan hal itu ke teman istriku.
Bagaimana jika mereka tidak percaya dan ingin melihatnya? Kan gawat!
"Hmm... masalah kita memang itu sih, Mas," ujar istriku dengan pelan. "Tapi... sebenarnya bukan hanya ngobrol aja sih," lanjutnya yang kembali terdengar ragu.
"Lah? Terus?" tanyaku dengan bingung.
"Kencan, kencan itu mas, tukeran gitu..." jawabnya dengan sedikit takut.
Mataku membesar ketika mendengar apa yang baru saja dikatakan oleh istriku. Aku memandangnya dengan mulut yang sedikit terbuka, karena tidak menyangka bahwa istriku akan mengatakan hal seperti itu!
"HAH GILA KAMU YANG??!!!! OGAH!!!" bentakku yang tiba-tiba emosi.
Istriku sedikit tersentak ketika mendengarku yang menaikkan nada suaraku. Aku lalu menarik napasku, mencoba untuk menenangkan diriku.
"Kamu telah dirasuki apa sama temenmu, sih, yang? Kok caranya gitu? Jangan melewati batas kamu!" ujarku yang masih emosi.
"Ah jangan aneh-aneh kamu yang, ya..." ujarku dengan nada lembut ketika melihat istriku yang ketakutan.
Istriku hanya mengangguk dan aku memeluknya untuk memberi rasa nyaman dan tidak lagi takut karena kemarahanku.
"Ayo tidur aja yuk," ajakku pada istriku.
Aku lalu segera bersiap untuk tidur dan menarik selimutku, tapi rasa kesalku masih ada, membuatku mau tidak mau membelakangi istriku.
"Mas.....", sapa istriku dengan lirih, "Aku minta maaf, aku hanya berusaha untuk....." ujar Istriku yang kini memelukku dari belakang, sepertinya dia menyadari bahwa aku masih kesal.
Aku menghela napasku, lalu akhirnya mengubah posisiku ke arah istriku lagi.
"Iya sayang, aku paham, tapi ya gak harus sampai kencan gitu kan," terangku dengan lembut.
"Iya mas, aku paham", balasnya dengan pelan.
Aku kembali menghela napasku, sebenarnya apa yang dilakukan oleh istriku dan teman-temannya? Orang seperti apa yang dia temui sampai istriku itu ingin mengajakku untuk melakukan sesuatu seperti ini?
Atau mungkin... aku hanya salah paham?
"Jadi maksudmu aku kencan dengan tanda kutip dengan temenmu dan suami temenmu kencan dengan kamu?" tanyaku mencoba untuk mengkonfirmasi bahwa aku tidak salah tangkap maksud istriku.
"Iya. tapi kalau Mas gak mau gapapa," ujarnya.
Aku benar-benar syok mendengar hal itu.
"Siapa sih sayang, yang kuat mengetahui istrinya ditiduri oleh pria lain?" tanyaku sambil menatap matanya dalam-dalam, mencoba untuk menunjukkan bahwa aku tidak akan pernah rela melakukan hal itu.
"Iya mas, aku ngerti, tapi Mas juga kan akan tidur dengan wanita lain," ujar istriku yang sepertinya masih belum ingin melepaskan topik pembicaraan ini.
"Kan maksudnya gini mas. Ibarat sebuah rumah, orang yang biasa tinggal di rumah yang besar, pasti sesekali ingin main ke rumah yang kecil. Manti setelah itu, dia akan lebih bersyukur dengan rumah yang besar," lanjutnya.
Aku benar-benar merasa geli mendengar perumpamaan istriku.
"Haha rumah yang besar ini maksudmu pusakaku yah yang?" tanyaku sambil tertawa kecil. Kenapa istriku terlihat menggemaskan?
"Hehehe, kok tahu mas? Nah gitu dong ketawa, kan tambah ganteng," ujar istriku sambil tersenyum.
Dia lalu mengambil handphonenya dan menunjukkan layar handphonenya ke arahku.
"Ini lho temenku mas," ujar istriku menunjukkan teman-temannya yang mungkin akan berpartisipasi dalam tawaran gila yang baru saja dikatakan oleh istriku itu.
"Lho kok banyak sekali temanmu, ada 6 termasuk kamu," ujarku ketika melihat foto grup mereka. Istriku lalu menggeser kanan dan kiri untuk menunjukkan foto-foto sendiri teman-temannya.
"Termasuk yang berkerudung itu?" tanyaku dengan terkejut ketika melihat teman istriku yang memakai kerudung..
"Iya, ada 3 yang berhijab dan yang 3 nggak", jawabnya terlihat bersemangat.
Aku sekali lagi menatap ke arah layar handphone istriku itu yang sedang menunjukkan foto teman-temannya. Kalau boleh jujur, teman-temannya itu terlihat cukup seksi dan menggoda, aku bahkan tidak menyangka bahwa wanita seperti mereka mau melakukan sesuatu seperti ini.
Namun... Aku benar-benar tidak yakin.
"Aku ngantuk yang, tidur aja yuk," ajakku pada istriku sebelum pikiranku mulai kemana-mana.
"Yaudah yuk. Aku hanya ingin minta pendapat mas saja kok. Kalau mas gak mau, yaudah aku juga gak mau," ujar istriku dengan lembut sambil memelukku.
Aku benar-benar hanya diam saja. Sejujurnya, aku sedikit tergoda, tapi aku dilema dan tak tau harus bagaimana. Jika aku menyetujui artinya aku juga harus siap menerima istriku akan digauli oleh suami para wanita ini. Aku juga harus siap membayangkan istriku mendapatkan kepuasaan keenakan karena pusaka mereka.
Sejujurnya, siapa yang mempunyai ide bermain seperti ini?
Aku memang pernah mendengar ada komunitas tukar guling, tapi aku sama sekali tidak menyangka bahwa aku akan mendapatkan kesempatan untuk melakukan hal seperti itu.
Apakah istriku benar-benar tertarik untuk melakukan hal itu? Sepertinya begitu, dia sampai merayuku walau aku tadi sempat marah.
Aku tak menyangka istriku yang begitu lembut, halus dan anggun memiliki fantasi yang sangat liar dan berani melakukan diluar batas seperti ini. padahal dulu masih perawan, jelas gak banyak melakukan aneh-aneh, apakah fantasi nakalnya timbul setelah menikah denganku?
*BACAAN DEWASA!* Adit dan Valeri adalah pasangan suami istri yang baru saja menginjak usia pernikahan yang kedua. Sayangnya, keduanya akhirnya memutuskan untuk bercerai karena rasanya mereka hanya bisa saling menyakiti satu sama lain. Ketika Adit berpikir bahwa dia tidak akan lagi bertemu dengan istrinya setelah bercerai, Adit lalu meminta istrinya itu untuk melakukan sek..s perpisahan, dan istrinya menyanggupi hal itu. Namun, sesuatu terjadi dan pasangan yang kini statusnya telah bercerai itu tinggal serumah. Tapi Adit tidak pernah menyangka bahwa permintaannya di hari perceraian itu, akan membuat hubungan mereka berdua menjadi... sedikit berbeda. PERHATIAN!! Cerita ini merupakan cerita lendir dan memiliki klasifikasi HAREM. Yang artinya, Adit, akan berbagi lendir dengan lebih dari satu wanita. Jika kalian tidak menyukai cerita pria yang celap celup lebih dari satu wanita, DIANJURKAN untuk TIDAK MEMBACANYA!
Reyhan adalah seorang dosen tetap yang berusia 35 tahun di Universitas Tangguh yang berada di daerah pelosok dan jauh dari Ibu Kota. Sehari-hari, Reyhan dikenal sebagai dosen yang populer karena selain tampan, gagah, dan masih muda, cara mengajar Reyhan juga bagus. Hingga suatu hari, Reyhan mulai terlibat dengan mahasiswa baru yang berkepribadian ekstrim. "Bisakah Sir Mengajari aku?" tanya mahasiswi bernama Maya itu. Namun, itu sama sekali bukan pelajaran biasa, tapi pelajaran bagaimana menjadi wanita seksi! Apakah Reyhan akan mengajari wanita itu? Ketika dosen dan mahasiswa di kampus mereka tidak boleh terlibat hubungan lebih dari sekedar pengajar dan pelajar? *** PERHATIAN! Ini merupakan cerita lendir dan memiliki klasifikasi "HAREM" Yang artinya, tokoh utama pria akan memiliki lebih dari satu wanita! Jika kalian tidak suka dengan cerita di mana tokoh prianya celap-celup dengan banyak wanita, tidak usah membaca cerita ini!
Arga adalah seorang dokter muda yang menikahi istrinya yang juga merupakan seorang dokter. Mereka berdua sudah berpacaran sejak masih mahasiswa kedokteran dan akhirnya menikah dan bekerja di rumah sakit yang sama. Namun, tiba-tiba Arga mulai merasa jenuh dan bosan dengan istrinya yang sudah lama dikenalnya. Ketika berhubungan badan, dia seperti merasa tidak ada rasa dan tidak bisa memuaskan istrinya itu. Di saat Arga merasa frustrasi, dia tiba-tiba menemukan rangsangan yang bisa membangkitkan gairahnya, yaitu dengan tukar pasangan. Yang menjadi masalahnya, apakah istrinya, yang merupakan seorang dokter, wanita terpandang, dan memiliki harga diri yang tinggi, mau melakukan kegiatan itu?
Kerap kali dihina dan ditekan dalam keluarga, membuat Karmila bangkit dengan caranya sendiri. Saat ini dia bukan lagi wanita lemah yang hanya bisa menuntut belas kasih dan nafkah dari sang suami. Pun penghinaan ibu mertua serta keluarga iparnya menjadikan pelecut dirinya agar bisa maju dan hidup lebih baik. Suami baik, mertua baik, biar aku saja yang jahat. Akan kubuktikan pada kalian, bahwa aku bisa menjadi wanita sukses dengan jalan yang tak disangka-sangka. Bagaimana perjuangan Karmila yang merajut harapan dan cita demi anak-anaknya dengan memanfaatkan barang-barang bekas, menyulapnya jadi kreasi yang indah dan bernilai jual tinggi. Akankah dia berhasil mencapai semua mimpinya?
Ketika Nadia mengumpulkan keberanian untuk memberi tahu Raul tentang kehamilannya, dia tiba-tiba mendapati pria itu dengan gagah membantu wanita lain dari mobilnya. Hatinya tenggelam ketika tiga tahun upaya untuk mengamankan cintanya hancur di depan matanya, memaksanya untuk meninggalkannya. Tiga tahun kemudian, kehidupan telah membawa Nadia ke jalan baru dengan orang lain, sementara Raul dibiarkan bergulat dengan penyesalan. Memanfaatkan momen kerentanan, dia memohon, "Nadia, mari kita menikah." Sambil menggelengkan kepalanya dengan senyum tipis, Nadia dengan lembut menjawab, "Maaf, aku sudah bertunangan."
Pelan tapi pasti Wiwik pun segera kupeluk dengan lembut dan ternyata hanya diam saja. "Di mana Om.. ?" Kembali dia bertanya "Di sini.." jawabku sambil terus mempererat pelukanku kepadanya. "Ahh.. Om.. nakal..!" Perlahan-lahan dia menikmati juga kehangatan pelukanku.. bahkan membalas dengan pelukan yang tak kalah erat. Peluk dan terus peluk.. kehangatan pun terus mengalir dan kuberanikan diri untuk mencium pipinya.. lalu mencium bibirnya. Dia ternyata menerima dan membalas ciumanku dengan hangat. "Oh.. Om.." desahnya pelan.
BERISI ADEGAN HOT++ Seorang duda sekaligus seorang guru, demi menyalurkan hasratnya pak Bowo merayu murid-muridnya yang cantik dan menurutnya menggoda, untuk bisa menjadi budak seksual. Jangan lama-lama lagi. BACA SAMPAI SELESAI!!
Raina terlibat dengan seorang tokoh besar ketika dia mabuk suatu malam. Dia membutuhkan bantuan Felix sementara pria itu tertarik pada kecantikan mudanya. Dengan demikian, apa yang seharusnya menjadi hubungan satu malam berkembang menjadi sesuatu yang serius. Semuanya baik-baik saja sampai Raina menemukan bahwa hati Felix adalah milik wanita lain. Ketika cinta pertama Felix kembali, pria itu berhenti pulang, meninggalkan Raina sendirian selama beberapa malam. Dia bertahan dengan itu sampai dia menerima cek dan catatan perpisahan suatu hari. Bertentangan dengan bagaimana Felix mengharapkan dia bereaksi, Raina memiliki senyum di wajahnya saat dia mengucapkan selamat tinggal padanya. "Hubungan kita menyenangkan selama berlangsung, Felix. Semoga kita tidak pernah bertemu lagi. Semoga hidupmu menyenangkan." Namun, seperti sudah ditakdirkan, mereka bertemu lagi. Kali ini, Raina memiliki pria lain di sisinya. Mata Felix terbakar cemburu. Dia berkata, "Bagaimana kamu bisa melanjutkan? Kukira kamu hanya mencintaiku!" "Kata kunci, kukira!" Rena mengibaskan rambut ke belakang dan membalas, "Ada banyak pria di dunia ini, Felix. Selain itu, kamulah yang meminta putus. Sekarang, jika kamu ingin berkencan denganku, kamu harus mengantri." Keesokan harinya, Raina menerima peringatan dana masuk dalam jumlah yang besar dan sebuah cincin berlian. Felix muncul lagi, berlutut dengan satu kaki, dan berkata, "Bolehkah aku memotong antrean, Raina? Aku masih menginginkanmu."