/0/13325/coverbig.jpg?v=f9db7bf1ec9f385bd90ee444f0e58803)
Amora Nouline selalu dibanding-bandingkan oleh sang ibu dengan kakak perempuannya sendiri bernama Alana Nouline! Dalam hal apapun Alana selalu unggul dari Amora, membuat sang Ibu lebih menyayangi Alana dibandingkan dengan Amora. Ketika dihadapkan dengan posisi sang ayah yang sakit parah dan memerlukan biaya rumah sakit yang tidak sedikit, Ibu dan kakak Amora sepakat untuk membujuk agar Amora menjual dirinya demi pengobatan sang ayah. Dengan hati teriris perih, terpaksa dan penuh ketakutan, Amora akhirnya menuruti keinginan ibu dan kakaknya demi kesembuhan sang ayah! Sialnya, malam itu laki-laki yang membeli Amora adalah seorang mafia dingin yang meskipun wajahnya teramat tampan namun wajah itu terlihat sangat menakutkan dimata Amora.
Dengan wajah penuh keceriaan, Amora berlarian dari mulai turun dari bis hingga sampai ke depan rumahnya, tiba didalam rumah terlihat Ayahnya yang bernama Pak Billi dan Ibunya yang bernama Maria tengah duduk sambil menikmati secangkir teh hangat di ruangan televisi.
"Ayah, Ibu, aku pulang!" kata Amora.
"Mora, kau sudah pulang rupanya! Maaf ayah tidak hadir di acara kelulusan sekolahmu, ayah masih sakit Mora,"
"Iya yah tidak apa-apa Ayah, Ibu sekarang Mora sudah lulus sekolah,"
"Baguslah Mora, jadi kau bisa bantu-bantu Ibu untuk kerja cari uang kau lihat sendiri kan ayahmu sakit-sakitan terus, Ibu capek kalau hanya Ibu yang kerja sendirian untuk keluarga kita!" ujar Bu Maria.
Deg..
Padahal sudah menjadi makanan sehari-hari ucapan yang keluar dari bibir Ibunya itu selalu saja membuat hati Amora tidak nyaman, tapi kenapa kali ini Amora merasa sangat sakit sekali mendengar Ibunya meminta dirinya untuk segera bekerja, sementara kakaknya Alana Nouline tidak pernah sedikitpun diminta untuk membantu keuangan keluarga mereka.
"Bu, nanti Ayah juga sehat lagi! Biarkan saja Mora kuliah mengikuti jejak Alana,"
Ckckckck..
Terlihat tawa Bu Maria seperti setengah mengejek mendengar Pak Billi mengatakan jika Amora lebih baik kuliah.
"Ayah ini kok ada-ada saja, masa Mora disamakan dengan Lana, yah kalau Mora kuliah mau bayar biayanya pakai apa? Daun? Untuk makan sehari-hari saja kita pas-pasan, lagipula ya yah, Alana itu kan sejak kecil dapat beasiswa karena otaknya jenius, kuliah juga dia pakai beasiswa jadi tidak pernah merepotkan kita, beda dengan Amora sejak kecil kita mengeluarkan banyak biaya pendidikan untuknya!"
Jleb..
Selalu kata-kata yang bersifat merendahkan dan menyakitkan yang terlontar dari bibir Ibunya yang setiap hari didengar oleh Amora, seperti dirinya hanyalah seorang anak tiri atau seorang anak pungut yang tidak memiliki arti berharga bagi sang Ibu. Mau marah juga tidak mungkin, toh semua yang diucapkan oleh Ibunya itu seratus persen benar.
Amora tidak pernah sekalipun masuk rangking sepuluh besar sejak duduk dibangku sekolah dasar hingga SMA, sementara Alana selain dia cantik dan terkenal dilingkungan sekitar rumah dan sekolah karena prestasinya yang segudang, selalu dapat beasiswa bahkan hingga saat ini.
Bukan Amora malas dan tidak mau banyak belajar, hanya saja sejak kecil Amora fokusnya terbagi untuk mengurus rumah bersih-bersih ketika pulang sekolah, orangtuanya itu bekerja sebagai buruh di pabrik dekat rumah mereka, jadi rumah tidak ada yang merapihkan dan membersihkan jika bukan Amora. Itulah sebabnya sejak dulu mau belajar pun waktu yang dimiliki Amora terbatas dan dia selalu kelelahan akibat beres-beres rumah tanpa seorangpun membantunya.
Alana sang kakak, tidak akan mungkin mau membersihkan rumah kakaknya itu memang selalu egois dan mementingkan dirinya sendiri.
"Heh Mora, dengarkan Ibu bicara tidak?"
Lamunan tentang sikap dan perlakuan tidak adil sang Ibu terhadap dirinya, tersadar karena Bu Maria berbicara kembali.
"Mora!"
"I-iya Bu,"
"Bagaimana kau akan bekerja kan?"
"Iya Bu, secepatnya Mora akan cari pekerjaan kalau begitu Mora ke kamar dulu Yah, Bu,"
"Hmm,"
"Jangan lupa nanti habis makan cuci piring sekalian ya!"
"Iya Bu,"
Amora kemudian meninggalkan kedua orangtuanya lalu segera masuk kedalam kamar berukuran 2x2 meter itu, kamar sempit dan kumuh itu menjadi tempat curahan hati Amora kala dirinya tidak tahan lagi dengan semua yang diucapkan oleh orang-orang di rumah ini.
"Ketika kak Lana lulus SMA, Ayah dan Ibu sangat antusias untuk datang ke sekolah bahkan aku masih sangat ingat Ayah dan Ibu membeli pakaian yang sangat mahal dan bagus demi datang ke acara kelulusan kak Lana waktu itu!"
Tak terasa air mata Amora pun menetes tanpa bisa dibendung sama sekali, orangtuanya itu memang tidak pernah bersikap kasar, ataupun membentak Amora, tapi ucapan biasa saja sudah mampu memberikan luka terus menerus dihati Amora, terutama sang Ibu karena ayahnya tidak pernah banyak bicara juga tidak pernah membela dirinya secara terang-terangan.
"Bu, kalau Ayah sehat lagi tolong biarkan Mora kuliah saja, kasihan dia kalau harus ikut bekerja,"
Uhukk..Uhukk..
"Haduh Ayah, kuliah? Ayah pikir biayanya murah? Kalau Mora seperti Alana yang dapat beasiswa, Ibu juga tidak akan larang dia untuk kuliah kok Yah tapi kan Ayah tau sendiri, Mora itu tidak pintar seperti Lana,"
Jika sudah berdebat dengan Bu Maria sudah pasti Pak Billi tidak bisa lagi membantah, di rumah ini Bu Maria lah penguasa rumah dan yang mengatur segala sesuatunya adalah Bu Maria.
Malam harinya, ketika semua pekerjaan rumah sudah beres Amora pun merebahkan tubuhnya yang pegal-pegal diatas sofa ruangan televisi! Bagaimana tidak lelah dan pegal-pegal, pulang dari sekolah dari mulai mencuci piring, menyapu dan mengepel, mencuci semua pakaian anggota rumah ini, menjemur, menyapu halaman rumah, menyetrika pakaian semua dilakukan oleh Amora setiap hari agar tidak terlalu menumpuk.
Ceklek...
Alana sang kakak, akhirnya tiba di rumah dengan membawakan satu kotak donat dengan berbagai macam varian rasa. Alana menaruh satu kotak donat tersebut diatas meja kemudian duduk disamping Amora.
"Tuh makan, donat itu mahal loh Mora rasanya enak sekali," kata Alana.
"Iya kak nanti Mora makan,"
"Eh, Lana anak Ibu sudah pulang rupanya! Kok malam sekali Na?"
"Biasalah Bu, tadi Alana ada belajar kelompok dulu dengan teman kampus nah ini salah satu dari mereka belikan Lana donat, enak deh Bu!"
"Wah, Lana ini kan donat mahal," kata Bu Maria sambil membuka kotak donat itu.
Terlihat raut wajah bahagia sekaligus bangga Bu Maria ketika menikmati donat yang mulai dia masukan kedalam mulutnya, seolah-olah semua rasa lelah atas pengabdian Amora sejak siang tadi membersihkan rumah tidak ada harganya sama sekali dibandingkan dengan sepotong donat mahal itu.
"Terimakasih ya nak, kau itu memang selalu ingat kita yang ada di rumah,"
Alana tampak menceritakan kegiatan dirinya hari ini di kampus pada sang Ibu, terlihat Bu Maria sangat antusias dan bangga mendengarkan cerita Alana sambil menikmati donat mahal tersebut, rasanya ingin sekali Amora pergi masuk dan mengurung diri didalam kamarnya.
"To-tolong!" Pak Billi berteriak dengan suara seraknya.
Brukk...
"A-ayah?" kata Amora.
"Bu, itu Ayah," kata Alana yang ikut panik.
Ketiganya kemudian segera berlari menuju kamar Pak Billi, terlihat Pak Billi sudah berada dibawah ranjang dengan posisi tengkurap dan sudah tidak sadarkan diri, mereka bertiga pun panik dan langsung menelpon ambulans.
Beruntung di kota kecil ini ambulans akan tiba dengan cepat dan bisa memberikan pertolongan pertama pada Pak Billi, mereka akhirnya ikut kedalam ambulans dan sama-sama pergi ke rumah sakit yang ada di kota kecil ini.
Mereka bertiga menangis sedih melihat kondisi Pak Billi yang tak kunjung sadar, hingga tiba di rumah sakit Pak Billi segera mendapatkan penanganan dari dokter dan beberapa perawat. Pak Billi masuk kedalam ruangan ICU sehingga baik Bu Maria, Alana dan Amora hanya bisa menunggu diluar ruangan.
Kisah Cinta Jimmy Hugo mafia yang sangat berkuasa dengan Graziela yang merupakan puteri dari mendiang sahabatnya! Perbedaan usia yang sangat jauh serta banyaknya musuh di kehidupan Jimmy membuat kisah cinta beda usia itu penuh aksi namun romantis.
Mauren gadis berusia 19 tahun, dijual ayahnya sendiri untuk dinikahi oleh seorang laki-laki kaya raya bernama Aron berusia 45 tahun! Aron sendiri ialah duda yang ditinggal mati isterinya beberapa bulan lalu, Aron memiliki seorang putera bernama Liam yang berusia 23 tahun! Liam sendiri sudah menikah satu tahun silam dengan Bella, namun hubungan asmara keduanya benar-benar tidak cocok! Liam merasa tidak pernah puas ketika berhubungan sex dengan Bella isterinya, sedangkan Mauren harus berusaha rela tubuhnya dinikmati oleh pria tua seperti Aron padahal setiap kali berhubungan sex Mauren tidak pernah menikmatinya sama sekali.
Akibat hubungan toxic Ameera sering kali tidak fokus dalam berbagai hal, sang kekasih selalu membuntutinya bahkan menghubunginya setiap saat. Hal itu berakibat fatal pada malam saat saudari kembarnya meminta Ameera untuk mengantarnya menemui sang suami, akibat mengangkat telepon dari kekasihnya Ameera lalai mengemudikan mobilnya hingga terjadilah kecelakaan tragis yang merenggut nyawa saudari kembarnya. Ambeera wafat saat usia kandungannya delapan Minggu, hal itu membuat Ameera dihantui rasa bersalah yang amat sangat besar! Terlebih lagi Liam yang merupakan suami dari Ambeera mengalami depresi parah akibat kematian istri dan calon anaknya. Liam hanya bisa ditenangkan ketika melihat wajah Ameera, karena itu keluarga besar keduanya memutuskan untuk menjadikan Ameera istri pengganti untuk Liam, siapa sangka ketika depresinya sembuh Liam tidak bisa menerima bahwa Ameera lah yang kini menjadi istrinya. Ameera harus sabar setiap kali Liam berlaku kasar padanya, baik secara fisik maupun verbal.
Falisha Marbella mahasiswi cantik berusia 19 tahun itu mengalami kemalangan saat Ben Andrigo yang merupakan kekasihnya harus meninggal dunia ketika tengah bersamanya. Lebih parahnya lagi! Tuan Cedric Andrigo seorang milyarder yang memiliki banyak bisnis legal maupun bisnis ilegal, dia laki-laki berusia 40 tahun yang merupakan ayah dari Ben Andrigo, Tuan Cedric yang sangat arogan dan terkenal sangat kejam terhadap siapapun. Tuan Cedric menganggap Falisha adalah penyebab Ben Andrigo anaknya harus meregang nyawa diusia muda. Dendam membara dalam diri Tuan Cedric dan sumpahnya akan membuat hidup Falisha menderita bahkan melebihi sebuah siksa kematian, membuat Tuan Cedric menjadikan Falisha sebagai budak diatas ranjangnya. Lalu apakah Falisha berhasil untuk keluar dari jerat kekejaman Tuan Cedric? Ikuti ceritanya tanpa skip, oke!
Nicholas Lauther sangat terkejut ketika dihari pertama dirinya dilantik menjadi CEO di perusahaan sang Ayah, mendengar kabar dari kedua orangtuanya sendiri bahwa dirinya telah dijodohkan dengan seorang gadis yang merupakan putri dari sahabat lama kedua orangtuanya. Amora Georgina yang merupakan jodoh dari Nicholas rupanya baru saja lulus SMA dan Amora juga merupakan putri dari keluarga yang sederhana, setelah lulus SMA di sebuah kota kecil akhirnya Amora bersama kedua orangtuanya pindah ke kota besar karena memang orangtuanya telah membuat restoran steak ditengah kota! Lagipula sudah saatnya Amora dan Nicholas dipertemukan dan juga didekatkan. Tentu saja baik Nicholas maupun Amora sama-sama tidak bisa menerima begitu saja ketika tau keduanya telah dijodohkan sejak kecil, apalagi keduanya memiliki kepribadian yang sangat bertentangan dari segi apapun, sambil mencari cara untuk membatalkan perjodohan ini, Nicholas dan Amora pun terpaksa berpura-pura didepan orangtua masing-masing seolah menerima perjodohan ini! Usia Nicholas 24 tahun Ayah bernama Billi Lauther Ibu bernama Emma Maria. Bisnis perusahaan game online bernama Nexon Games. Usia Amora Georgina 19 tahun Ayah bernama Mark Davidson Ibu Anna Georgina. Bisnis restoran aneka steak.
Ellea harus menjadi isteri kedua dari seorang CEO muda bernama Anderson, lalu apakah penyebab Ellea bisa mau menjadi isteri kedua?
Jatuh dari keningratan, Zen Luo menjadi budak yang rendahan yang digunakan sebagai karung tinju untuk para mantan sepupunya. Secara tidak sengaja, dia menemukan cara untuk mengasah dirinya menjadi senjata dan sebuah legenda dimulai karena itu. Dengan keyakinan yang kuat untuk tidak pernah menyerah, dia berusaha untuk membalas dendam dan mengejar impian yang besar. Pendekar dari berbagai klan bersaing untuk kekuasaan dan dunia menjadi kacau. Mengandalkan tubuh yang sebanding dengan senjata ampuh, Zen mengalahkan banyak musuh dalam perjalanannya menuju keabadian. Akankah dia berhasil pada akhirnya?
Warning 21+ Harap bijak memilih bacaan. Mengandung adegan dewasa! Bermula dari kebiasaan bergonta-ganti wanita setiap malam, pemilik nama lengkap Rafael Aditya Syahreza menjerat seorang gadis yang tak sengaja menjadi pemuas ranjangnya malam itu. Gadis itu bernama Vanessa dan merupakan kekasih Adrian, adik kandungnya. Seperti mendapat keberuntungan, Rafael menggunakan segala cara untuk memiliki Vanessa. Selain untuk mengejar kepuasan, ia juga berniat membalaskan dendam. Mampukah Rafael membuat Vanessa jatuh ke dalam pelukannya dan membalas rasa sakit hati di masa lalu? Dan apakah Adrian akan diam saja saat miliknya direbut oleh sang kakak? Bagaimana perasaan Vanessa mengetahui jika dirinya hanya dimanfaatkan oleh Rafael untuk balas dendam semata? Dan apakah yang akan Vanessa lakukan ketika Rafael menjelaskan semuanya?
Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?
Untuk memenuhi keinginan terakhir kakeknya, Sabrina mengadakan pernikahan tergesa-gesa dengan pria yang belum pernah dia temui sebelumnya. Namun, bahkan setelah menjadi suami dan istri di atas kertas, mereka masing-masing menjalani kehidupan yang terpisah, dan tidak pernah bertemu. Setahun kemudian, Sabrina kembali ke Kota Sema, berharap akhirnya bertemu dengan suaminya yang misterius. Yang mengejutkannya, pria itu mengiriminya pesan teks, tiba-tiba meminta cerai tanpa pernah bertemu dengannya secara langsung. Sambil menggertakkan giginya, Sabrina menjawab, "Baiklah. Ayo bercerai!" Setelah itu, Sabrina membuat langkah berani dan bergabung dengan Grup Seja, di mana dia menjadi staf humas yang bekerja langsung untuk CEO perusahaan, Mario. CEO tampan dan penuh teka-teki itu sudah terikat dalam pernikahan, dan dikenal tak tergoyahkan setia pada istrinya. Tanpa sepengetahuan Sabrina, suaminya yang misterius sebenarnya adalah bosnya, dalam identitas alternatifnya! Bertekad untuk fokus pada karirnya, Sabrina sengaja menjaga jarak dari sang CEO, meskipun dia tidak bisa tidak memperhatikan upayanya yang disengaja untuk dekat dengannya. Seiring berjalannya waktu, suaminya yang sulit dipahami berubah pikiran. Pria itu tiba-tiba menolak untuk melanjutkan perceraian. Kapan identitas alternatifnya akan terungkap? Di tengah perpaduan antara penipuan dan cinta yang mendalam, takdir apa yang menanti mereka?
Yolanda mengetahui bahwa dia bukanlah anak kandung orang tuanya. Setelah mengetahui taktik mereka untuk memperdagangkannya sebagai pion dalam kesepakatan bisnis, dia dikirim ke tempat kelahirannya yang tandus. Di sana, dia menemukan asal usulnya yang sebenarnya, seorang keturunan keluarga kaya yang bersejarah. Keluarga aslinya menghujaninya dengan cinta dan kekaguman. Dalam menghadapi rasa iri adik perempuannya, Yolanda menaklukkan setiap kesulitan dan membalas dendam, sambil menunjukkan bakatnya. Dia segera menarik perhatian bujangan paling memenuhi syarat di kota itu. Sang pria menyudutkan Yolanda dan menjepitnya ke dinding. "Sudah waktunya untuk mengungkapkan identitas aslimu, Sayang."
Seto lalu merebahkan tubuh Anissa, melumat habis puting payudara istrinya yang kian mengeras dan memberikan gigitan-gigitan kecil. Perlahan, jilatannya berangsur turun ke puser, perut hingga ke kelubang kenikmatan Anissa yang berambut super lebat. Malam itu, disebuah daerah yang terletak dipinggir kota. sepasang suami istri sedang asyik melakukan kebiasaan paginya. Dikala pasangan lain sedang seru-serunya beristirahat dan terbuai mimpi, pasangan ini malah sengaja memotong waktu tidurnya, hanya untuk melampiaskan nafsu birahinya dipagi hari. Mungkin karena sudah terbiasa, mereka sama sekali tak menghiraukan dinginnya udara malam itu. tujuan mereka hanya satu, ingin saling melampiaskan nafsu birahi mereka secepat mungkin, sebanyak mungkin, dan senikmat mungkin.