t ini mengand
___
minggu, ia mulai sering tak pulang, memilih tinggal di apartemen atau hotel, alasannya karena ia sering rapat hingga larut, perkara karir p
tor suamiku itu. Kantor itu baru, disewa untuk jadi tempat berkumpul membahas masalah politik. Bahkan, Kaisar sampai harus kuliah jur
nan untuknya. Tak akan ia tolak apalagi ini makanan kesukaan yang aku masak sendiri. Tak ada yang mencurigakan,
g mau ke sini?" tan
endekat, duduk di sebelahku dan dengan cepat mencium bibirku yang sudah lama tak ia cumbu.
entah berbicara dengan siapa dan kemudian kembali masuk serta mengunci pintu ruang kerj
u disela napas yang memburu, ia begitu berga
menurunkan pakaian dalamku. Sial, aku memakai rok span, memudahkan ia melakukan apa yang i
t ada orang diluar yang mendengar. Kaisar beranjak, menatapku, lalu membuka kakiku lebar. Aku bisa
amu itu sayang." Jemarinya sudah bermain di bawah sana, membuat tatapan
tanyanya sembari terus
pa yang ku inginkan sejak lama, ia mendekat, melumat bibirku sambil membenamkan miliknya. Aku melenguh, ia mengangkat t
dan tak henti di situ, ia kembali bermain dengan tubuhku, dengan gaya yang berbeda. Ia tau cara memanjakanku, memberikan kepuasan kepadaku dan aku juga berikan kepadanya.
k. "As you wish, babe," lalu entah berapa la
*
panya pulang. Kaisar menemuiku yang sedang di dapur, memelukku erat, namun
elingkuh?" tanyaku mu
an menyelusup ke area intiku, bermain di sana yang menyebabkan ku lumpuh tak b
rik tanganku ke dalam kamar kami, dan ke
, aku berjalan mengendap-ngendap, mengambil ponselnya dan mencari sesuatu yang ganjil di sana. Lagi-lagi, usahaku nihil. Aku mulai
kan mengobrak ngabrik barang-barangnya. Aku duduk di meja rias, menatap d
*
kan membuat suamiku pulang ke rumah karena akan menunggu diriku untuk melayaninya. Kaisar bahkan mengajakku mandi bersama,
tubuhku dengan sabun, aku juga melakukan hal yang sama deng
wabnya masi
bih baik kamu bilang, jangan bohong, aku akan belajar untuk jadi istri yang kamu mau, dalam hal apa pun, ingat Ra
ata yang aku keluarkan. Aku terisak, aku tau tanda itu pasti perempuan lain yang mel
dongku membuat kedua kaki melingkar di pinggangnya, kembali ia memasukan miliknya ke milikku, kali ini permainannya lembut dan penuh per
ibuk karena tuntutan pekerjaan juga mencari nafkah untuk kalian, buang jauh-jauh feeling buruk kamu, karena aku ngga
ini bukan aku?" tanyaku. Lalu ia