Seorang Chef juga model seksi terkenal bernama Drew mendadak menjadi dekat dengan Jena mantan food vlogger dan pemilik kafe di New York, setelah Jena mengomentari penataan makanan Drew yang bagi Jena buruk. Perlahan mereka saling tertarik namun, keterlibatan beberapa orang menjadi penghalangnya hingga membuat Drew pergi setelah Jena menyerahkan mahkotanya dan membuyarkan rencana pernikahan di depan mata. Mampukah mereka meluruskan kesalah pahaman dan kembali bersatu setelah Drew perlahan sadar akan kesalahannya?
"Good morning," ucap Reese saat ia sampai di rumah Jena yang sudah disewa selama tiga bulan kebelakang. Jena menoleh ke arah pintu dengan muka jengah serta tangan sibuk mengoleskan selai coklat dan menuangkan susu kedelai ke dalam dua gelas.
Ia berjalan ke lemari es lagi untuk mengambil beberapa potong buah strawberry juga kiwi yang semalam ia sudah potong-potong dan dimasukan ke dalam mika kedap udara untuk menjaga kesegarannya supaya tidak teroksidasi udara. Ia meletakan ke atas dua piring berbeda, karena ia membuat sarapan untuk Reese juga.
"Sepertinya kau sedang kesal, Jen?" Reese duduk di meja makan sambil menatap Jena yang terlihat mendengkus.
"Café ku harus tutup sepertinya Reese, aku bangkrut." Jawab Jena sambil membenamkan wajahnya diantara dua lutut kakinya yang ia tekuk saat duduk di kursi meja makan.
"Benar tidak bisa diselamatkan, Jen?" Reese menggeser tempat duduknya supaya dekat dengan Jena, ia lalu mengusap-ngusap pundak Jena.
"Mereka menyitanya, siang ini, aku merasa begitu buruk, Reese." Jena sesenggukan. Reese tau bagaimana Jena membangun café yang sebelumnya tak disetujui keluarganya, namun, Jena bersikeras jika ia mampu.
"Apa kau sudah memberitahu kedua orang tuamu, Jen?"
"Belum, dan tidak akan. Ini semua salahku yang tidak becus mengelolanya. Aku begitu bodoh, mudah percaya dengan manajer keuanganku itu."
"Dia bukan seorang manajer, terasa kurang pas menyebutnya, bagusnya, mmm.. oh, si tikus." Reese menepuk-nepuk pundak jena.
"Kau bisa lalui ini, Jen, bukankah kita akan mereview restaurant baru itu 'kan?" Reese mengalihkan pembicaraan, supaya Jena tidak terlalu bersedih. Setidaknya pundi-pundi uang Jena masih ada yang bersumber dari konten food vlogger yang ia kelola sendiri.
"Ya..." Jena menatap roti di hadapannya yang baru ia makan sedikit. "Jadi... kita memang harus ke sana. Makan sarapanmu Reese."
"Tapi, kau duluan sampai di sana tidak masalah, kan? Aku harus pergi ke tempat adik angkatku dulu.
"Ya, tidak masalah," jawab Jena lalu kembali memakan sarapannya. Ia juga tidak suka membuang makanan. Terlalu sayang dan tidak mensyukuri.
***
Jena stress, ia uring-uringan setelah menandatangani surat penyegelan dan menyakatan kalau dirinya bangkrut.
Ia melipat kedua tangannya di atas meja restoran yang akan ia review, lalu memendamkan wajahnya juga. Sesekali ia mendengkus kesal.
"Permisi, ini pesanan anda, Potatoe baked with mozarela cheese and springkle with grill smoke beef. Lalu ini salad resep otentik restaurant kami," pelayan meletakan pesanan diatas meja. Jena mendongakan kepalanya menatap ke pelayan lalu mencoba tersenyum seraya mengucapkan terima kasih.
"Selamat menikmati." ucap pelayan itu lalu pergi berlalu. Jena menatap makanan yang ada dihadapannya, ia mengernyitkan kening lalu berdecih. Ia mengeluarkan ponsel dan mengabadikan makanan yang ada dihadapannya.
"Mengapa penataannya harus seperti ini. Kalau saja smoke beef-nya dipotong lebih kecil seperti ini lalu sprinkle di atasnya, jauh lebih bagus." Jena berbicara sendiri sambil menyobek-nyobek smoke beef dengan jemarinya. Ia lalu memegang pisau dan garpu lalu mulai membuka kentang yang diatasnya terdapat lelehan keju mozarela dan cedar cheese. Ia mendengkus kesal lagi. Lalu melirik ke arah dapur. Ia menggelengkan kepala seraya membelah kentang lalu dengan pisau di tangannya membuat potongan lembaran-lembaran kentang seperti ia mengerok isi daging kepala lalu mencampurnya dengan lelehan keju. Setelah kegiatan menata ulang makanan di hadapannya, ia mengabadikan lagi baru memakannya.
Setelah makan, Jena mengeluarkan laptop dan mulai membuat ulasannya. Ia menatap sekeliling interior ruangan restaurant, makanan, minuman, service dan banyak hal. Restaurant bergaya eropa modern dengan interior di dominasi warna abu-abu tua, hitam dan silver membuat kesan misterius tapi nyaman.
Jena memiringkan kepalanya sesekali saat mengetik ulasannya. Wajahnya menoleh ke kiri saat melihat seorang berdiri di sudut ruangan sambil berbicara dengan seorang karyawan. Mengenakan jaket Chef berwarna hitam, rambut berwarna kecoklatan dengan kulit putih membuat Jena tersenyum sedikit saat menatapnya.
"Eh..!" Jena kembali menatap layar laptopnya, ia terkejut karena sosok yang sedang ia amati justru balik menatapnya dengan kedua bola matanya yang tajam dan aura sedingin es.
Jena tak menampik, sosok itu begitu mendominasi aura restoran. Ia mencoba fokus membuat ulasan dan akan di masukan ke akun media sosial khusus miliknya. Selain penulis artikel lepas tentang makanan, ia juga seorang food vlogger yang sudah banyak membuat konten makanan.
Followernya sudah banyak, dan juga namanya sudah cukup terkenal, namun sayang, uang yang dihasilkannya masih tak mencukupi kebutuhannya untuk tinggal di kota sebesar NewYork.
Jena beranjak setelah selesai dengan kegiatan makan dan mereview makanan dari restoran itu. Ia berjalan ke meja kasir, lalu melakukan pembayaran.
"Bisa aku meminta tolong padamu nona," ucap Jena masih berdiri di depan meja kasir. Wanita berambut pirang itu mengangguk.
"Sampaikan ke koki kalian, belajarlah untuk menghias sajian makanan di atas piring. Hanya untuk menu yang tadiku pesan, hah ... sudahlah, suruh dia belajar. Permisi." Wanita berambut pirang itu terkejut dan menganga.
Selama ini, tak ada yang berani berkomentar seperti itu kepada koki dan pemilik restoran itu. Drew Sebastian. Terkenal sempurna dan pemikir keras dalam menciptakan masakan yang menjadi ciri khasnya.
Piring yang masih terisi setengah sisa makanan, di bawa pelayan ke dapur. Drew menoleh, ia terkejut karena konsumennya tak menghabiskan makanan yang di pesan, padahal, menu itu merupakan salah satu menu andalan di restoran tersebut.
"Apa ini! Kenapa dia bisa tidak menghabiskannya!" teriak Drew marah. Semua berhenti bekerja. Menoleh serempak ke Drew yang melotot bak raja iblis yang marah.
Pelayan menunduk, namun ia memberi tau jika petugas di kasir sempat berbicara dengan konsumen yang memesan makanan tersebut. Drew berjalan keluar dari dapur, menghampiri karyawan di bagian kasir dan menanyakan hal tersebut.
Drew diam seribu bahasa. Ia kembali berjalan ke dalam dapur dan terus memikirkan ucapan wanita itu dengan sangat serius.
***
Jena berjalan santai, tujuannya kali ini, ia harus mencari apartemen dengan biaya murah untuk tempat tinggalnya, tak mungkin ia berlama-lama tinggal di tempat sebelumnya.
Helaan napas terdengar begitu gusar, Jena duduk di bangku taman kawasan central park, ia mengipas-ngipas wajahnya dengan tangan. "Aku jatuh miskin," gumamnya putus asa. Ia lalu menggeleng cepat.
"Tidak. Aku pasti bisa membuktikan kalau aku bisa bertahan hidup di sini tanpa cafè dan mengembalikan uang kedua orang tuaku yang ku pinjam sebagai modal membangun usaha cafè itu. Jena, kau pasti bisa!" Ia berteriak menyemangati dirinya sendiri.
Ia kembali beranjak, melihat seorang penjual minuman dingin yang tampak begitu bersemangat, usianya tak lagi muda, mereka sepasang suami istri.
"Hai, aku pesan satu," tunjuk Jena ke gambar yang menunjukan minuman soda di campur es krim.
"Tentu. Tunggulah, 'Nak, kami buatkan," ucap sang suami. Wanita di sebelahnya duduk dan tersenyum menatap Jena setelah ia memberikan uang.
"Kau tampak lelah, apa yang kau kerjakan?" tanya wanita itu. Jena terkekeh.
"Aku sedang mencari apartemen baru untukku tinggali, yang biayanya ... murah." Jena menunduk. Ia lalu menerima minuman pesanan dan mencicipinya. "Ini enak Tuan, Nyonya, wow .... " Jena kembali meminumnya.
"Terima kasih. Maksudmu, apartemen seperti apa yang kau butuhkan?" tanya nyonya tua itu.
Jena berpikir sejenak. Ia lalu menggeleng, "Entahlah, aku harus melihat lokasinya juga, Tuan ..., Nyonya, baru aku bisa hitung." Kekehan Jena membuat kedua orang tua itu ikut terkekeh.
"Bukannya, apartemen di depan kamar kita kosong, Sayang?" Pria itu menatap ke istrinya yang dijawab anggukan.
"Ya, benar. Datanglah 'Nak, siapa tau cocok denganmu, walau tak sebagus lokasi lain, tapi, lingkungan bersih dan nyaman, kami sudah sepuluh tahun ada di sana."
TRING!
Jena mendapat lampu yang menyala terang di kepalanya. Ia mengangguk cepat seraya menanyakan alamat yang di maksud. Dan, hari Jena saat itu berakhir dengan senyum mengembang di wajah cantiknya.
Warning! Akan ada beberapa adegan kekerasan dan adult content. ________ Dia dijuluki The Black Wings, seseorang yang tak segan membunuh bahkan menyiksa korbannya. Dastan, seorang keturunan Mafia yang juga mata-mata, harus bertemu dengan gadis cantik bernama Dara yang merupakan jaminan orang tuanya kepada ayah Dastan dan terpaksa tinggal di rumahnya. Dastan benci dengan keberadaan Dara karena dianggap sebagai simpanan ayahnya. Nyatanya tidak. Setelah Dastan mengetahui fakta yang perlahan terkuak, ia mulai bisa menerima keberasaan Dara yang ternyata, sudah menyimpan perasaan sejak bertemu dengan Dastan walau perbuatan lelaki itu kasar kepadanya. Kisah mereka tak mudah, halang rintang bahkan kematian menjadi ancamannya. Bisakah mereka bersama, mampukah Dara menarik tangan Dastan keluar dari duia kegelapan dan mencari cahaya terang dengannya atau mereka rela melepaskan tangan masing-masing tentunya menjalani takdir yang tak dianggap tidak akan pernah menyatu?
Perasaan cinta luar biasa diwaktu yang salah, juga perburuan akan hausnya tantangan dalam suatu hubungan semakin mengikat erat. Kepura-puraan perasaan semakin giat untuk saling menutupi rasa yang sebenarnya tampak begitu besar hingga tak mampu terbendung. Ini bukan perkara Drama Rumah Tangga biasa, ini tentang dia yang terus masuk ke dalam rumah tanggaku saat diterpa prahara besar. Dia yang berjiwa muda, menggebu menembus raga dan hatiku yang kalut. "Jangan mendekat, atau aku akan teriak!" Tatapan mata sayu itu begitu memikat. Ia semakin mendekat lalu terkekeh sinis. Aku menatap ke netra mata coklat itu tanpa ragu. "Kamu, butuh aku, kan? Di sini?" tunjuknya ke arah dadaku. "Seorang istri kesepian yang dikhianati suami? Cih! berhenti berbuat bodoh. Kita juga bisa melakukan hal yang sama!” ujarnya. "Pergi Kelan. Aku bisa merebut suami ku lagi dari dia!" bentakku. Namun, tatapan itu berubah menjadi sesuatu yang penuh rasa cinta. Ia berlutut, memeluk erat pinggangku. "Aku mau kamu, Via. Kamu—" lirihnya. Perlahan aku terbuai dan hanyut dengan kata-katanya, ia pria muda namun bersikap begitu dewasa. Menemani hari-hari di saat kemelut rumah tangga sedang dihadapi karena suamiku berselingkuh. Apa aku sanggup menjalani ini, saat ia terang-terangan ingin merebutku?
#Ini kisah awal mula judul : Pras and his destiny, Duda kesayangan Gladis, dan Senandung Rasa (on going).# __________ Mendapati jika suami berselingkuh dengan cinta pertamanya yang ternyata, sudah berlangsung lama, membuat Aira merasa bodoh dan tertipu. Hidup dan hatinya hancur, bahkan ia menyalahkan dirinya sendiri atas kelakuan suaminya itu. Tapi, sosok lain datang dan mengatakan jika ia tidak salah. Maka, rencana balas dendam dengan cara yang elegan, Aira jalankan dengan bantuan banyak orang yang mendukung. Termasuk satu pria yang muak melihat permainan Awan dan Amanda sang pelaku perselingkuhan. Apakah Aira bisa menjalankan rencananya dengan lancar? Lalu, apakah Galang, sosok pria yang menaruh kagum kepada Aira mampu membuktikan jika ia bisa menggantikan Awan yang bejat?
"Seumur hidup aku akan membencimu Sarah!" Itulah kalimat yang meluncur dari mulut tajam Diko, seorang CEO dengan sikap arogan, angkuh dan tidak pernah bersikap ramah kepada wanita lain kecuali tunangannya bernama Abel. Sangat di sayangkan karena pertunangan mereka harus batal karena tuntutan Ayah Diko yang memaksa pria itu menikahi anak musuh bebuyutannya yang sudah meninggal, Sarah, yang dijadikan jaminan. Sarah marah, kecewa dengan mendiang Ayahnya. Nasi sudah menjadi bubur, wanita yang baru lulus kuliah jurusan ekonomi itu, terpaksa menjadi tahanan di istana suaminya. Dipermalukan, direndahkan, dipaksa, juga di jadikan bahan bulan-bulanan teman Diko. Perlahan, sikap Diko berubah, saat ia mulai menyadari banyak lelaki yang mengejar Sarah walau berstatus istrinya dan menimbulkan sikap protektif berlebihan dari pria tersebut, tetapi, Diko tak sadar jika sudah mematahkan apa yang ada di dalam diri Sarah. Mampukah Diko menyatukan apa yang sudah ia patahkan pada Sarah, juga menyembuhkan hati yang terkoyak, bukan karena perselingkuhan, namun karena HARGA DIRI yang TERINJAK?
Setelah dilamar dan menikah dalam kurun waktu 4 jam, kini Pandu dan Zita memulai hidup baru di kota tempat Pandu bekerja di perusahaan minyak negara. Zita selalu dibuat kesal oleh suaminya sendiri, sampai ia bersumpah tidak akan mudah luluh dengan godaan suaminya yang masih belum bisa mendapatkan malam pertama mereka? Tapi apa bisa? Disaat Zita gerah karena Pandu yang tak enakan dengan orang lain, mendadak membuatnya cemburu? *Bisa membaca judul Silent lebih dulu untuk tahu siapa Pandu & Zita, ya, supaya nggak bingung, sebenarnya tanpa baca Silent juga nggak apa-apa, karena Buthor akan kasih beberapa clue, juga jadi judul tersebut, kok, Terima kasih.*
"KAKAK SEBEL SAMA BUNDA! BUNDA KUNO! DASTERAN TERUS!" Maki Sakura, anak pertama Dona yang jengah melihat bundanya selalu berdaster, kuno, ketinggalan jaman, dan banyak keluhan dari anak pertamanya itu. Namun, mari kita mencari tau apa aja yang terjadi di kehidupan seorang ibu rumah tangga sebenarnya, yang kadang suka disepelekan banyak orang. Kenalkan, namanya Dona. Ibu rumah tangga dengan tiga anak yang selama 17 tahun menikah dengan Pria yang ia cintai sejak pertemuan pertama mereka di salah satu festival musik pada masa itu yang begitu bergantung kepadanya, mulai merasa galau. Permasalahan mulai muncul saat sang anak pertama mulai kesal, jenuh, dan bosan melihat penampilan ibunya yang NORAK, KAMPUNGAN dan cenderung Sederhana. Ditambah kondisi tempat kerja suaminya sedang mengalami pengepresan karyawan dan gaji pun tak naik yang biasanya setiap setahun sekali pasti ada. Memikirkan hari-hari dengan uang belanja pas-pasan, biaya hidup melonjak tinggi, tuntutan suami dan anak-anak, Dona hadapi dengan sabar. Namun suatu hari ia bertekad akan merubah hal BIASA pada dirinya menjadi LUAR BIASA. Demi membuat anak dan suaminya bangga dengan rahasia diri yang pada akhirnya ia buka kembali demi keluarganya. Bisakah Dona membuktikannya?
Julita diadopsi ketika dia masih kecil -- mimpi yang menjadi kenyataan bagi anak yatim. Namun, hidupnya sama sekali tidak bahagia. Ibu angkatnya mengejek dan menindasnya sepanjang hidupnya. Julita mendapatkan cinta dan kasih sayang orang tua dari pelayan tua yang membesarkannya. Sayangnya, wanita tua itu jatuh sakit, dan Julita harus menikah dengan pria yang tidak berguna, menggantikan putri kandung orang tua angkatnya untuk memenuhi biaya pengobatan sang pelayan. Mungkinkah ini kisah Cinderella? Tapi pria itu jauh dari seorang pangeran, kecuali penampilannya yang tampan. Erwin adalah anak haram dari keluarga kaya yang menjalani kehidupan sembrono dan nyaris tidak memenuhi kebutuhan. Dia menikah untuk memenuhi keinginan terakhir ibunya. Namun, pada malam pernikahannya, dia memiliki firasat bahwa istrinya berbeda dari apa yang dia dengar tentangnya. Takdir telah menyatukan kedua orang itu dengan rahasia yang dalam. Apakah Erwin benar-benar pria yang kita kira? Anehnya, dia memiliki kemiripan yang luar biasa dengan orang terkaya yang tak tertandingi di kota. Akankah dia mengetahui bahwa Julita menikahinya menggantikan saudara perempuannya? Akankah pernikahan mereka menjadi kisah romantis atau bencana? Baca terus untuk mengungkap perjalanan Julita dan Erwin.
Jeslin pulang untuk mengunjungi orang tua dan dan menghadiri pernikahan kakak perempuan nya, tapi siapa sangka malam pertama yang seharusnya menjadi malam pertama kakak perempuan nya menjadi malam pertama diri nya dan Kakak iparnya, dia di rudalpaksa dan kehilangan keperawanan nya, dia dipaksa melayani gairah kakak ipar nya yang gila. Setelah malam itu hidup nya tidak baik-baik saja, dia ingin melupakan nya tapi kakak ipar nya tidak mengizinkan dia melupakan nya, semakin dia mencoba untuk lepas dari genggaman kakak ipar nya, semakin gila laki-laki tersebut menggenggam dirinya.
Memang benar perkataan adrian tentang dirinya, dia wanita yang sangat cantik nan rupawan, aroma tubuhnya sampai tercium meskipun jarak di antara kita cukup jauh. tubuhnya juga sangat terawat, pantatnya yang besar dan nampak sekel, dan lagi payudara miliknya nampak begitu bulat berisi. "Ehmm... dia itu yaa wanita yang mendapat IP tertinggi sekampus ini !", gumamku. "Cantik, kaya dan pintar.. dia seperti mutiara di kampus ini !", lanjut gumamku.
Karin jatuh cinta pada Arya pada pandangan pertama, tetapi gagal menangkap hatinya bahkan setelah tiga tahun menikah. Ketika nyawanya dipertaruhkan, dia menangis di kuburan orang terkasihnya. Itu adalah pukulan terakhir. "Ayo bercerai, Arya." Karin berkembang pesat dalam kebebasan barunya, mendapatkan pengakuan internasional sebagai desainer. Ingatannya kembali, dan dia merebut kembali identitasnya yang sah sebagai pewaris kerajaan perhiasan, sambil merangkul peran barunya sebagai ibu dari bayi kembar yang cantik. Arya panik ketika pelamar yang bersemangat berduyun-duyun ke arah Karin. "Aku salah. Tolong biarkan aku melihat anak-anak kita!"
(Cerita mengandung FULL adegan dewasa tiap Babnya Rated 21++) Bertemu di kapal pesiar membuat dua pasangan muda mudi memiliki ketertarikan satu sama lain. Marc dan Valerie menemukan sosok yang berbeda pada pasangan suami istri yang mereka temui secara tidak sengaja di kapal pesiar. Begitu pula dengan Dylan dan Laura merasakan hal yang sama kepada Marc dan Valerie. Hingga sebuah ide tercetus di pikiran mereka karena rasa penasaran yang begitu besar. “Sayang, hanya satu hari, haruskah kita bertukar pasangan dengan Valerie dan Marc?” ucap Dylan menatap sang istri. Bagaimanakah kelanjutan kisah mereka? Apakah perselingkuhan ini akan berakhir atau membawa sebuah misteri kehidupan baru bagi kedua pasangan ini...
Suara Renata kini mendesah saat ciuman pria muda itu mendarat di lehernya, sambil tangannya kini meremas buah dadanya yang tertutup kaos oblong itu, sofa yang sudah tua di ruang tamu di rumah sederhana itu nampak sesak dan bergoyang saat dengan nakalnya tangan Eka meremas dan memilin sekujur tubuh gadis itu “Maaaas…..”