masih tak begitu takjub seperti sekarang. Rumah bak istana milik keluarga Maden Hamilton sang penguasa perbankan begitu menakjubkan. Lima mobil mewah berjajar di depan halaman rumah, Je
engambil belanjaan di mobilnya dan membawa ke area dapur. Jena berjalan dengan Maden yang sudah membawanya masuk ke dal
ai marmer terdengar, Maden berjalan meng
, lalu netra matanya menatap pada gadis yang tersen
epala memberikan penghormatan kepadanya. Valery terkikik,
elukan terlepas. Kedua wanita itu tertawa bersama. "So, apa yang membawamu
mahal terus. Atau, makan terpisah, Jena akan menghidangkan masakan terenaknya untuk kita," Maden bersedekap. Valery membelalakan kedua matanya.
sini, bukan? Aku akan memi
e apartemenku, aku tidak akan ti
ng penyelamat Maden dari perundungan di sekolah dulu, ah... bukan, di kampusnya," Vale
elamat memasak dan hidangkan kami makanan yang luar biasa ya, Mad
a menyadarkan sikap putranya itu. Jena menepuk tangannya di
n adikmu akan kembali sore nanti, kita m
an yang dimasak Jena," Maden tersenyum. Jena tertawa renyab yang mam
*
an hidangan makan malam untuk keluarga Maden. Ayah Maden, bernama James yang merupakan senior bankir terkenal dan CEO
ik. Sementaranitu, ia berganti ke hidangan lainnya dan menu kudapan. Ia begitu lincah beraksi di dapur,
a kalian," tanya Jen
aku menggunakan semua peralatan di sini, yang, cukup lama tak tersentuh," ujar salah satu Maid.
ekerjaan kalian?" tanya Jena berb
membantu, aku masih bisa menghandle semua sendirian," Jena kembali me
keraguan daru wajah kedua
ntuk lainnya, kalian bisa mencobanya, beri aku waktu, mmm ...," Jena melihat ke jam tangannya
jatuh cinta, tapi, ia memilih diam dan menjadi pengagum rahasia Jena sejak beberapa tahun terakhir. Sifat tertutup dan pemalu dimasa
*
alam pu
enyang membantu menata piring, sementara ia kembali ke dapur untuk melihat daging bakar yang i
kan suka makanan timur tengah ini," wajah sal
nyangan dengan masakanku. Mm, aku bisa minta tol
na," jawab
r, tukang kebun, dan penjaga gerbang di d
an senang hati membaginya. Meja makan sudah terisi semua anggota keluarga Maden, adik perempuan Maden bahkan begitu senang saat tahu jika Jena menjadi
has timur tengah dan daging bakar," ujar Jena yan
n makan setelah semua anggota keluarga makan malam. Ia tak ingin
a James yang merasa tak yaki
tak mau mencoba masakannya. Valery, Maden d
ni ... enak," kedua bola mata James terbuka lebar. Ia dengan semangat melanjutkan makan dan tersenyum. Maden menganggu
an masakan ini, Jena?" tanya Valery sambil menat
an yang tepat," ucap Ayah sambil terus
iasa.' ucap Maden dalam hati. Jena kembali ke dapur, ia segera menyiapkan pencuci mulur, puding Almond dengan potongan b
*
menyantap makan malam kami." Maden berjalan bersama Jena ke pintu gerb
pasar untuk berbelanja buah dan sayur, aku tak suka jika m
'kan, pakailah satu mobil kami, kunc
u sungguh, malaikat tanpa sayap untukku," Jena menggenggam j
Jena masuk ke dalam taksi dan menutup pintu. Mobil kuning itu be
ng dada kirinya yang begitu berdebar hebat. Lal