#Ini kisah awal mula judul : Pras and his destiny, Duda kesayangan Gladis, dan Senandung Rasa (on going).# __________ Mendapati jika suami berselingkuh dengan cinta pertamanya yang ternyata, sudah berlangsung lama, membuat Aira merasa bodoh dan tertipu. Hidup dan hatinya hancur, bahkan ia menyalahkan dirinya sendiri atas kelakuan suaminya itu. Tapi, sosok lain datang dan mengatakan jika ia tidak salah. Maka, rencana balas dendam dengan cara yang elegan, Aira jalankan dengan bantuan banyak orang yang mendukung. Termasuk satu pria yang muak melihat permainan Awan dan Amanda sang pelaku perselingkuhan. Apakah Aira bisa menjalankan rencananya dengan lancar? Lalu, apakah Galang, sosok pria yang menaruh kagum kepada Aira mampu membuktikan jika ia bisa menggantikan Awan yang bejat?
Candu cinta itu seperti alkohol yang memabukan bagi siapa saja yang meminumnya dalam jumlah banyak, sehingga mampu membuat seseorang tak sadar akan kebodohan yang sedang ia jalankan. Menunggu pagi untuk menyambut hari yang baru, seakan hal yang wajib menjadi harapan bagi setiap manusia. Indahnya sebuah romansa juga diharapkan dapat terasa disetiap harinya.
Wanita cantik itu menatap suaminya yang masih terlelap saat jam sudah menunjukan pukul enam pagi. Aira, ia selalu senang menatap wajah Awan yang sedang tidur. Membuat debaran jantungnya menguat berpacu layaknya seseorang yang terus jatuh cinta berulang kali, namun, ini dengan pria yang sama, selama tujuh tahun-empat tahun masa pacaran dan tiga tahun masa pernikahan. Awan selalu bisa membuat seorang Aira merasakan jatuh cinta berkali-kali lipat setiap hari kepada dirinya.
Sebelah mata Awan terbuka sedikit, ia melirik lalu tersenyum dan menarik tubuh istrinya hingga terjatuh di atas dada bidangnya yang tertutup kaos berwarna putih polos. Dengan gemas ia memeluk Aira dan terus menciumi pipi istrinya itu tanpa henti. Membuat Aira bergidik geli dengan perlakuan suaminya yang suka gemas dengan dirinya.
"Udah Mas, buruan bangun, mandi, kerja. Aku juga mau ke kantor," ucap Aira berusaha melepaskan diri dari pelukan Awan.
"Ntar dulu dong, sini, dan gini dulu." Awan terus memeluk Aira dan menghirup aroma istrinya itu yang sudah mandi dan wangi. Hanya tinggal berganti baju kerja, karena setelah membersihkan diri, ia hanya mengenakan daster.
"Kesiangan nanti, Mas Awan," ucap Aira yang tak bisa bergerak di dalam dekapan Awan.
"Mmghhh, enggak, sebentar doang." Awan lalu mengusap punggung Aira. Membuat Aira relax hingga sedikit mengantuk.
"Bolos aja yok, Ra," bisik Awan. Aira menggeleng.
"Aku ada kerjaan Mas, belum bikin laporan bulanan."
Awan menghela napas panjang dan melepas pelukannya. Aira bangun, lalu duduk menatap suaminya itu. "Mau apa ci emangnya, udah pagi tuh, lihat mataharinya udah naik?" Aira menangkup wajah suaminya.
"Ok. Yaudah aku mandi dulu, sarapan di mobil aja, takut macet." Awan beranjak dan mengecup sekilas bibir Aira, membuatnya tersipu malu. Selalu seperti itu. Aira selalu bisa tersipu malu dengan perlakuan manis Awan.
"Mas Awan!" panggil Aira. Awan menoleh dari pintu kamar mandi menatap Aira.
"Aku telat datang bulan, nih." Aira senyum-senyum. Awan terbelalak dan berlari menghampiri Aira.
"Serius kamu, Ra!" Awan semangat. Aira mengangguk.
"Tapi aku belum cek, Mas, nanti pulang kerja aku beli alat testnya ya, kita lihat sama-sama." Aira menyisir rambut Awan dengan lima jarinya. Mencium kening suaminya dan tersenyum.
"Mudah-mudahan jadi ya kali ini, kalau enggak, aku minta kamu sabar lagi ya, Mas." Aira menatap Awan. Awan mengangguk.
Anak, menjadi kunci lain dalam kebahagian sebuah mahligai pernikahan. Kehadiran anak mampu membuat sebuah rumah tangga menjadi lengkap. Hal itu juga yang menjadi harapan Awan. Menikahi kekasih yang ia kenal begitu cepat, merasakan jatuh cinta dan nyaman satu sama lain, hingga memutuskan untuk menikah, menjadi harapan terbesarnya untuk memiliki seorang anak. Tiga tahun menikah, belum terdengar suara tangis di dalam rumah yang mereka tempati. Berkali-kali Aira berharap jika saat datang bulannya terlambat, maka calon bayi sudah menempati rahimnya, namun itu belum terwujud. Awan selalu meyakinkan Aira jika suatu saat mereka akan punya anak. Pria itu selalu bisa membuat Aira tersenyum dan yakin akan hal itu.
Keromantisan mereka juga dinilai baik di mata keluarga, juga para sahabat yang tau mereka berdua. Tak pernah ribut apalagi cekcok di hadapan banyak orang. Aira begitu mencintai suaminya, ia rela seluruh hidupnya dihabiskan untuk mencintai seorang Awan.
Sikap Awan yang suka memberikan kejutan kecil, atau tiba-tiba memberikan hadiah kecil saat pulang bekerja, membuat Aira merasa sangat dicintai suaminya itu.
***
"Nanti pulang kerja tunggu aku ya, aku nggak lembur kok, cuma rapat penjualan doang sampe jam tiga terus pulang." Awan menoleh, menatap istrinya lekat.
"Kamu nggak kelamaan nunggu aku di parkiran, Mas, kalau jam segitu nanti sore udah jemput?" Aira melepaskan seatbelt nya saat mobil yang dikendarai Awan sudah sampai di parkiran gedung kantor Aira.
"Nggak, kayak nggak biasanya aja. Ra, sini dulu." Awan menarik jemari Aira dan mengecupnya berkali-kali lalu menarik Aira dan mereka sedikit menghabiskan waktu beberapa menit untuk saling meluapkan rasa cinta dengan cumbuan panas. Mereka saling melemparkan senyum saat hal tersebut usai.
"Kabarin aku kalau udah sampe kantor ya Mas"
"Iya, Ra," Awan mengusap kepala Aira. Mereka melemparkan senyuman.
Pintu Mobil tertutup. Aira berjalan menjauh masuk ke lobby kantor lewat pintu dekat parkiran. Awan mengambil ponsel dan mengirim sebuah pesan kepada seseorang. Lalu senyum merekah dari wajahnya. Ia menginjak pedal gas dan menuju ke arah kantornya.
Keesokan paginya, di rumah, Keduanya menatap pada garis yang muncul di alat tes kehamilan. Lalu mereka saling menatap dan tersenyum. "Belum saatnya," ucap Awan sambil merangkul dan mengusap bahu Aira. Testpack dibuang ke tempat sampah oleh Aira. Ia memeluk suaminya yang kemudian mengecup kepala Aira berkali-kali.
"Kita harus sabar lagi." Ucap Awan. Aira mengangguk, masih di dalam pelukan suaminya yang hangat dan nyaman.
"Jangan dipikirin. Kita nonton tv yuk sambil tiduran, episode terbarunya malam ini 'kan?" Awan mengalihkan pembicaraan. Aira mengendurkan pelukannya dan menatap lekat Awan.
"Mas nggak kecewa?" Aira mencoba mencari jawaban jujur dari kedua tatapan mata Awan.
"Enggak. Ini urusan rejeki aja, sabar," Awan lalu membawa Aira keluar dari kamar mandi yang ada di dalam kamar mereka dan menuju ke arah tempat tidur. Keduanya tenggelam dalam kehangatan didalam satu selimut. Saling memeluk dan menguatkan.
"Aku mau tanya boleh Mas?" Suara Aira memecahkan keheningan. Awan belum menyalakan televisi.
"Apa," ia menatap kearah jendela kamar yang tirainya sudah tertutup dengan dagu ia letakan di atas kepala Aira.
"Dulu, kenapa kamu dingin banget ya? Inget nggak waktu kita pertama ketemu di rooftop gedung kantor kita."
"Ehem," jawab Awan.
"Kita beda perusahaan, cuma ada di gedung yang sama. Tapi kita sering ada di tempat yang sama, dan lebih selalu pas momen hujan,"
Lalu terdengar suara Awan terkekeh pelan.
"Aku nggak suka sama kamu 'kan awalnya. Kita sering ketemu di rooftop karena aku lagi nikmatin momen sendiri aku disela sibuknya aku kerja sama target yang bikin aku pusing, dan kamu, karena kamu asik baca buku sambil nikmatin angin, nunggu jam kantor selesai 'kan,"
Aira mengangguk. "Bukannya kamu yang suka aku duluan ya?" Awan mendorong tubuh Aira pelan supaya merebahkan tubuhnya di atas ranjang dan menatapnya. Aira menunduk malu. Ia menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Awan yang tertawa.
"Coba ceritain. Itu gimana si, aku lupa lho, Ra," ledek Awan.
"Bohong banget lupa," Aira masih malu.
Flash back.
Suara Lift terbuka. Aira masuk kedalam Lift bersama para karyawan lain menuju ke lantai perusahaan masing-masing. Saat lift berhenti di lantai dua. Aira melihat sosok pria dengan raut wajah kalem, cenderung serius masuk ke dalam lift dan berdiri di sudut.
Aira mencuri pandang sesekali. Saat itu jantungnya sudah berdebar. Ia tak tahu siapa pria itu. Yang ia tahu, hanya seragam perusahaan otomotif ternama yang memiliki kantor pusat di salah satu lantai gedung tersebut. Pria itu melirik ke arah Aira. Tanpa senyuman. Aira menunduk dan tak berani menatap kembali.
Hingga, pertemuan tak sengaja di atas gedung menjadi waktu yang tak mereka rencanakan untuk bertemu. Aira jatuh cinta kepada sosok lelaki itu. Hingga disatu acara, mereka bertemu dan dikenalkan secara resmi oleh teman Aira yang ternyata sepupu lelaki tersebut. Mereka saling tau nama masing-masing. Hingga obrolan pun terjadi dan mereka menjadi lebih dekat dan nyaman satu sama lain.
Flash back end.
Suara hujan terdengar di luar rumah. Awan beranjak dan membuka tirai. Ia berdiri sambil menatap keluar jendela dengan kedua tangan ia masukan kedalam saku celana pendek yang ia kenakan.
"Aku suka hujan, kondisi alam yang bisa bikin aku berfikir banyak hal," ucap Awan.
Aira beranjak. Ia duduk di tepi ranjang. "Aneh. Orang banyak yang benci hujan karena aktifitas mereka berhenti, kamu malah suka," Aira bersedekap.
"Ya. Aku memang aneh, seaneh itu sampai kamu nggak bisa beranjak dari aku 'kan?" lirik Awan sambil terkekeh. Aira berdecak. Ia beranjak dan mengalungkan tangannya di pinggang Awan. Memeluk suaminya dari belakang sambil menghirup aroma yang khas dari tubuh Awan.
"Aku nggak akan bisa beranjak Mas, dalam kondisi apapun," timpal Aira.
Ia menempelkan wajahnya di punggung Awan. Sedangkan Awan menatap pantulan dirinya dari kaca jendela dan menatap tajam. Aira tak melihat tatapan itu, seolah Awan sengaja menyembunyikan sosok lain dirinya.
***
"Airaaa!!! Gue hamilll!" Teriak Kinan. Rekan sejawat Aira yang berada satu divisi dengannya. Aira tersenyum mengangguk senang lalu memeluk Kinan. Ia juga melihat hasil test pack yang menunjukan dua strip.
"Sehat-sehat keponakan aunti Aira yaaa," Aira mengusap perut Kinan yang masih rata.
Kinan tersenyum. Lalu menatap Aira. "Lo udah cek, Ra?" tanya Kinan. Ia tau, karena kemarin Aira sempat bercerita sedikit.
"Udah. Tapi belum rejeki, Nan, lo duluan." Aira tertawa. Walau hatinya terasa nyeri. Disaat usia pernikahannya sudah tiga tahun, ia belum hamil. Kinan, baru dua bulan menikah, langsung hamil.
"Nggak apa-apa, mudah-mudahan secepatnya ya, gue izin balik cepet ya, Ra, habis maksi mau ke dokter buat mastiin, tadi baru test pack doang." Kinan menatap Aira penuh harap. Aira mengangguk.
"Iya. Santai, kerjaan lo gue yang kontrol nanti. Yang penting notulen rapat kemarin udah lo rapihin 'kan? Bu bos nanti ngamuk," ucap Aira sedikit berbisik.
"Beres itu. Makasih ya, Ra," Kinan menggenggam jemari Aira.
"Sama-sama Kinan, i'm happy for you." Aira mengusap perut rata Kinan. Mereka lalu tertawa bersama.
'Ya Tuhan, semoga aku cepat mengandung anakku dan Mas Awan. Izinkan aku menjadi seorang ibu.' Aira berdoa dalam hati. Ia lalu kembali fokus dengan pekerjaannya.
Warning! Akan ada beberapa adegan kekerasan dan adult content. ________ Dia dijuluki The Black Wings, seseorang yang tak segan membunuh bahkan menyiksa korbannya. Dastan, seorang keturunan Mafia yang juga mata-mata, harus bertemu dengan gadis cantik bernama Dara yang merupakan jaminan orang tuanya kepada ayah Dastan dan terpaksa tinggal di rumahnya. Dastan benci dengan keberadaan Dara karena dianggap sebagai simpanan ayahnya. Nyatanya tidak. Setelah Dastan mengetahui fakta yang perlahan terkuak, ia mulai bisa menerima keberasaan Dara yang ternyata, sudah menyimpan perasaan sejak bertemu dengan Dastan walau perbuatan lelaki itu kasar kepadanya. Kisah mereka tak mudah, halang rintang bahkan kematian menjadi ancamannya. Bisakah mereka bersama, mampukah Dara menarik tangan Dastan keluar dari duia kegelapan dan mencari cahaya terang dengannya atau mereka rela melepaskan tangan masing-masing tentunya menjalani takdir yang tak dianggap tidak akan pernah menyatu?
Perasaan cinta luar biasa diwaktu yang salah, juga perburuan akan hausnya tantangan dalam suatu hubungan semakin mengikat erat. Kepura-puraan perasaan semakin giat untuk saling menutupi rasa yang sebenarnya tampak begitu besar hingga tak mampu terbendung. Ini bukan perkara Drama Rumah Tangga biasa, ini tentang dia yang terus masuk ke dalam rumah tanggaku saat diterpa prahara besar. Dia yang berjiwa muda, menggebu menembus raga dan hatiku yang kalut. "Jangan mendekat, atau aku akan teriak!" Tatapan mata sayu itu begitu memikat. Ia semakin mendekat lalu terkekeh sinis. Aku menatap ke netra mata coklat itu tanpa ragu. "Kamu, butuh aku, kan? Di sini?" tunjuknya ke arah dadaku. "Seorang istri kesepian yang dikhianati suami? Cih! berhenti berbuat bodoh. Kita juga bisa melakukan hal yang sama!” ujarnya. "Pergi Kelan. Aku bisa merebut suami ku lagi dari dia!" bentakku. Namun, tatapan itu berubah menjadi sesuatu yang penuh rasa cinta. Ia berlutut, memeluk erat pinggangku. "Aku mau kamu, Via. Kamu—" lirihnya. Perlahan aku terbuai dan hanyut dengan kata-katanya, ia pria muda namun bersikap begitu dewasa. Menemani hari-hari di saat kemelut rumah tangga sedang dihadapi karena suamiku berselingkuh. Apa aku sanggup menjalani ini, saat ia terang-terangan ingin merebutku?
"Seumur hidup aku akan membencimu Sarah!" Itulah kalimat yang meluncur dari mulut tajam Diko, seorang CEO dengan sikap arogan, angkuh dan tidak pernah bersikap ramah kepada wanita lain kecuali tunangannya bernama Abel. Sangat di sayangkan karena pertunangan mereka harus batal karena tuntutan Ayah Diko yang memaksa pria itu menikahi anak musuh bebuyutannya yang sudah meninggal, Sarah, yang dijadikan jaminan. Sarah marah, kecewa dengan mendiang Ayahnya. Nasi sudah menjadi bubur, wanita yang baru lulus kuliah jurusan ekonomi itu, terpaksa menjadi tahanan di istana suaminya. Dipermalukan, direndahkan, dipaksa, juga di jadikan bahan bulan-bulanan teman Diko. Perlahan, sikap Diko berubah, saat ia mulai menyadari banyak lelaki yang mengejar Sarah walau berstatus istrinya dan menimbulkan sikap protektif berlebihan dari pria tersebut, tetapi, Diko tak sadar jika sudah mematahkan apa yang ada di dalam diri Sarah. Mampukah Diko menyatukan apa yang sudah ia patahkan pada Sarah, juga menyembuhkan hati yang terkoyak, bukan karena perselingkuhan, namun karena HARGA DIRI yang TERINJAK?
Setelah dilamar dan menikah dalam kurun waktu 4 jam, kini Pandu dan Zita memulai hidup baru di kota tempat Pandu bekerja di perusahaan minyak negara. Zita selalu dibuat kesal oleh suaminya sendiri, sampai ia bersumpah tidak akan mudah luluh dengan godaan suaminya yang masih belum bisa mendapatkan malam pertama mereka? Tapi apa bisa? Disaat Zita gerah karena Pandu yang tak enakan dengan orang lain, mendadak membuatnya cemburu? *Bisa membaca judul Silent lebih dulu untuk tahu siapa Pandu & Zita, ya, supaya nggak bingung, sebenarnya tanpa baca Silent juga nggak apa-apa, karena Buthor akan kasih beberapa clue, juga jadi judul tersebut, kok, Terima kasih.*
"KAKAK SEBEL SAMA BUNDA! BUNDA KUNO! DASTERAN TERUS!" Maki Sakura, anak pertama Dona yang jengah melihat bundanya selalu berdaster, kuno, ketinggalan jaman, dan banyak keluhan dari anak pertamanya itu. Namun, mari kita mencari tau apa aja yang terjadi di kehidupan seorang ibu rumah tangga sebenarnya, yang kadang suka disepelekan banyak orang. Kenalkan, namanya Dona. Ibu rumah tangga dengan tiga anak yang selama 17 tahun menikah dengan Pria yang ia cintai sejak pertemuan pertama mereka di salah satu festival musik pada masa itu yang begitu bergantung kepadanya, mulai merasa galau. Permasalahan mulai muncul saat sang anak pertama mulai kesal, jenuh, dan bosan melihat penampilan ibunya yang NORAK, KAMPUNGAN dan cenderung Sederhana. Ditambah kondisi tempat kerja suaminya sedang mengalami pengepresan karyawan dan gaji pun tak naik yang biasanya setiap setahun sekali pasti ada. Memikirkan hari-hari dengan uang belanja pas-pasan, biaya hidup melonjak tinggi, tuntutan suami dan anak-anak, Dona hadapi dengan sabar. Namun suatu hari ia bertekad akan merubah hal BIASA pada dirinya menjadi LUAR BIASA. Demi membuat anak dan suaminya bangga dengan rahasia diri yang pada akhirnya ia buka kembali demi keluarganya. Bisakah Dona membuktikannya?
Seorang Chef juga model seksi terkenal bernama Drew mendadak menjadi dekat dengan Jena mantan food vlogger dan pemilik kafe di New York, setelah Jena mengomentari penataan makanan Drew yang bagi Jena buruk. Perlahan mereka saling tertarik namun, keterlibatan beberapa orang menjadi penghalangnya hingga membuat Drew pergi setelah Jena menyerahkan mahkotanya dan membuyarkan rencana pernikahan di depan mata. Mampukah mereka meluruskan kesalah pahaman dan kembali bersatu setelah Drew perlahan sadar akan kesalahannya?
Warning 21+ Harap bijak memilih bacaan. Mengandung adegan dewasa! Bermula dari kebiasaan bergonta-ganti wanita setiap malam, pemilik nama lengkap Rafael Aditya Syahreza menjerat seorang gadis yang tak sengaja menjadi pemuas ranjangnya malam itu. Gadis itu bernama Vanessa dan merupakan kekasih Adrian, adik kandungnya. Seperti mendapat keberuntungan, Rafael menggunakan segala cara untuk memiliki Vanessa. Selain untuk mengejar kepuasan, ia juga berniat membalaskan dendam. Mampukah Rafael membuat Vanessa jatuh ke dalam pelukannya dan membalas rasa sakit hati di masa lalu? Dan apakah Adrian akan diam saja saat miliknya direbut oleh sang kakak? Bagaimana perasaan Vanessa mengetahui jika dirinya hanya dimanfaatkan oleh Rafael untuk balas dendam semata? Dan apakah yang akan Vanessa lakukan ketika Rafael menjelaskan semuanya?
Zara adalah wanita dengan pesona luar biasa yang menyimpan hasrat membara di balik kecantikannya. Sebagai istri yang terperangkap dalam gelora gairah yang tak tertahankan, Zara terseret ke dalam pusaran hubungan terlarang yang menggoda dan penuh rahasia. Dimulai dengan Pak Haris, bos suaminya yang memikat, kemudian berlanjut ke Dr. Zein yang berkarisma. Setiap perselingkuhan menambah bara dalam kehidupan Zara yang sudah menyala dengan keinginan. Pertemuan-pertemuan memabukkan ini membawa Zara ke dalam dunia di mana batas moral menjadi kabur dan kesetiaan hanya sekadar kata tanpa makna. Ketegangan antara kehidupannya yang tersembunyi dan perasaan bersalah yang menghantuinya membuat Zara merenung tentang harga yang harus dibayar untuk memenuhi hasratnya yang tak terbendung. Akankah Zara mampu menguasai dorongan naluriahnya, atau akankah dia terus terjerat dalam jaring keinginan yang bisa menghancurkan segalanya?
Warning!!!!! 21++ Dark Adult Novel Ketika istrinya tak lagi mampu mengimbangi hasratnya yang membara, Valdi terjerumus dalam kehampaan dan kesendirian yang menyiksa. Setelah perceraian merenggut segalanya, hidupnya terasa kosong-hingga Mayang, gadis muda yang polos dan lugu, hadir dalam kehidupannya. Mayang, yang baru kehilangan ibunya-pembantu setia yang telah lama bekerja di rumah Valdi-tak pernah menduga bahwa kepolosannya akan menjadi alat bagi Valdi untuk memenuhi keinginan terpendamnya. Gadis yang masih hijau dalam dunia dewasa ini tanpa sadar masuk ke dalam permainan Valdi yang penuh tipu daya. Bisakah Mayang, dengan keluguannya, bertahan dari manipulasi pria yang jauh lebih berpengalaman? Ataukah ia akan terjerat dalam permainan berbahaya yang berada di luar kendalinya?
21++ Bocil dilarang mampir Kumpululan Kisah Panas Nan Nakal, dengan berbagai Cerita yang membuat pembaca panas dingin
Sayup-sayup terdengar suara bu ustadzah, aku terkaget bu ustazah langsung membuka gamisnya terlihat beha dan cd hitam yang ia kenakan.. Aku benar-benar terpana seorang ustazah membuka gamisnya dihadapanku, aku tak bisa berkata-kata, kemudian beliau membuka kaitan behanya lepas lah gundukan gunung kemabr yang kira-kira ku taksir berukuran 36B nan indah.. Meski sudah menyusui anak tetap saja kencang dan tidak kendur gunung kemabar ustazah. Ketika ustadzah ingin membuka celana dalam yg ia gunakan….. Hari smakin hari aku semakin mengagumi sosok ustadzah ika.. Entah apa yang merasuki jiwaku, ustadzah ika semakin terlihat cantik dan menarik. Sering aku berhayal membayangkan tubuh molek dibalik gamis panjang hijab syar'i nan lebar ustadzah ika. Terkadang itu slalu mengganggu tidur malamku. Disaat aku tertidur…..
Tunangan Lena adalah pria yang menyerupai iblis. Dia tidak hanya berbohong padanya tetapi juga tidur dengan ibu tirinya, bersekongkol untuk mengambil kekayaan keluarganya, dan kemudian menjebaknya untuk berhubungan seks dengan orang asing. Untuk mencegah rencana jahat pria itu, Lena memutuskan untuk mencari seorang pria untuk mengganggu pesta pertunangannya dan mempermalukan bajingan yang selingkuh itu. Tidak pernah dia membayangkan bahwa dia akan bertemu dengan orang asing yang sangat tampan yang sangat dia butuhkan. Di pesta pertunangan, pria itu dengan berani menyatakan bahwa dia adalah wanitanya. Lena mengira dia hanya pria miskin yang menginginkan uangnya. Akan tetapi, begitu mereka memulai hubungan palsu mereka, dia menyadari bahwa keberuntungan terus menghampirinya. Dia pikir mereka akan berpisah setelah pesta pertunangan, tetapi pria ini tetap di sisinya. "Kita harus tetap bersama, Lena. Ingat, aku sekarang tunanganmu." "Delon, kamu bersamaku karena uangku, bukan?" Lena bertanya, menyipitkan matanya padanya. Delon terkejut dengan tuduhan itu. Bagaimana mungkin dia, pewaris Keluarga Winata dan CEO Grup Vit, bersamanya demi uang? Dia mengendalikan lebih dari setengah ekonomi kota. Uang bukanlah masalah baginya! Keduanya semakin dekat dan dekat. Suatu hari, Lena akhirnya menyadari bahwa Delon sebenarnya adalah orang asing yang pernah tidur dengannya berbulan-bulan yang lalu. Apakah kesadaran ini akan mengubah hal-hal di antara mereka? Untuk lebih baik atau lebih buruk?