giatan yang diikuti perusahaannya yang berlogo 'Z' itu. Seragam pun ia kenakan, walau berbeda warna dengan para anak buahnya. Gayanya menunjukan bahwa ia seorang
berjalan perlahan menghampiri. Senyumnya mengembang mana kala ia menemukan sosok seseorang di sana. Ia berjalan sambil melihat se
ndapati sentuhan di jemarinya. Wanita itu pamit kepada beberapa orang di sana dan berja
bicara sambil terus berjalan. Tak mau menarik
ingin buru-buru mengetahui keadaan
tu sedikit melirik dari ekor
" Jawab Aw
ta itu memberanikan menoleh ke Awan. Helaan napas Aw
ra," jawab Awan sembari meno
yang sebenarnya sudah mengganjal di hati. Awan mencium buas bibir wanita itu, mengangkat satu kaki jenjang sang wanita sehingga menempel ke miliknya yang mulai bereaksi. Tangan lentik wanita itu mulai mengarah ke pusat Awan, pria itu mengeram, keduanya semakin panas berbuat tindakan t
eluk erat walau posisi mereka berdiri. Awan menberikan kecupan dalam dan begitu menuntut pada akhirnya, wanita
e toilet, mereka berdiri bersebelahan. Dengan tubuh bersandar pada di
tanya wanita itu sambil
hat, kenapa dia belum hamil juga," jawab Awan sambil menoleh juga dan
an menarik genggamannya sehingga tubuh mereka berdempeta
da," lirih Awan.
sini, pasti banyak yang curiga aku nggak keliatan di sta
berdua gini, ngumpet dari pasangan masing-masin
ng Manda dan memeluknya. Manda juga balas pelukan Aw
rpisah. Manda sempat memberi kecupan singkat di pip
k buahnya. "Pak, tadi Ibu ke sini, cari Bapak." Ia terkejut. Lal
emana dia?"
tas Ibu juga sama saya nih," tunjuk Mika, sala
ya Awan langsung memeluk Aira dan mengecup pelipis di depan para anak
," lirik Aira.
e sini?" tanya Awan sam
mereka semangat minta ke sini, bos aku juga mau lihat-lihat, yauda
kan dagunya di atas kepala Aira. Namun sorot matanya justru menat
suaminya. Kedua alis mata
aneh, di sini banyak orang, Mas Awan pasti nggak sengaja beberapa kali berpapasan sama orang, atau pere
berakhir. Ia pamit dengan suaminya dan pulang lebih cepat. Awan tak pe
encium punggung tangannya. "Hati-hati, Sayang," ucap Aw
a, Mas," ucap Aira sam
an dan Aira yang begitu terlihat saling mencintai. Raut wajah Awan berubah saat sosok Aira sudah tak tampak
n peluk dia at
Saat ia mendapati Manda sedang berdiri di sam
wan tersenyum dan memasukkan p