u. Sedangkan Galang, ia merupakan orang kepercayaan suami Manda yang seorang pengusaha otomotif dan pemilik beberapa Mall yang ada di dalam negri dan
bisa tersentuh oleh manusia lain yang tak selevel dengannya. Aira berjalan menuju lift
anget berdirinya?" tegur M
beri hormat dan sopan. Galang melirik Aira dengan kedua tangan ia masukan ke dalam s
her, Galang,
gung. Pintu lift terbuk
an ke Aira. Aira hanya mengangguk dan memb
, Man," lanjut Galang samb
terpejam. Ada sedikit perasaan tak enak saat ia b
a joke with me?
ang begitu mencintai suamin
bawa-bawa di masalah lo ini, gue udah berkali-kali ingetin lo kalau masa lalu biar jadi bangkai yang nggak
elum bisa move on dari gue itu, bikin sensasi yang beda, Lang." Manda terkeke
rga gue," celetuk Galang lagi. Pintu lift kembali terbuka. Mereka berjalan keluar lif
aya lo," ucap Manda sebelum masuk ke dalam Mobil. Galang diam. Ia menuju ke mobil y
nan sambil tersenyum dan berbicara sesuatu. Ia membuka pintu dan berjalan cukup berjarak dari Aira di belakangnya. Merek
h di pojok. Aira yang memesan menu untuk dua orang. Ia melarang Kinan makan daging bakar setengah matang karena sedang hamil dan takut berbahaya
gak mau keponakan gue kurang asupan makanan
dek Kinan. Air
itu sontak menoleh kompak. Masih dengan tatapan a
au ada barang Bapak yang tertinggal dir
kan siang?" tunjuk Ga
i, 'kan," ia terkekeh geli. Entah mengapa pertany
gue pake nanya gitu.'
Pak?" tanya K
i cepat penuh dan saya-" kata-katanya
aketannya dulu Pak, sebentar," lalu Aira berlalu dan menuju ke pelayan. Karena ia tak tau apa yang menjadi kesuka
ahu Bapak sukanya apa jadi saya pesankan y
kat sambil mengetik pes
di meja mereka. Justru Kinan yang tak nyaman dan salang tingkah. Bukan apa-
bakarnya sendiri dan memakannya. Sedangkan Aira justru sibuk mematangkan
yang sepertinya sangat cepat menghabiskan m
ntuk waktu dan tempat kosong yang
g," tahan Aira kepada Ga
ya dapat voucher untuk makan tiga orang, jad
i ini, ia kecolongan. 'Sial.' umpat Galang. Ia lalu mengangguk dan berjalan keluar restaur
*
bersama dua wanita itu. Beberapa kali Galang melihat gerak gerik Aira yang begitu anggun dan menawan. Layakny
m mengingat kelakuannya siang itu. Ponselnya berbunyi. Ia menekan t
jawab
kang gue. Kenapa nggak ada di kant
s gue udah di k
gue mau balik ke show
o gue bisa endus, Man." Galang menyalakan sen ki
irkan mobilnya. Merapihkan pakaian yang ia kenakan dan bercermin untuk mem
cin yang ia kenakan. Ia turun dari mobilnya dan berjalan kearah lift menuju ke lantai lima belas tempat perusahaan tempat ia bekerja