Apa yang kamu lakukan jika tunanganmu meninggalkanmu dan memutuskan untuk menikah dengan wanita lain saat pernikahan kalian sudah dekat? Menangis semalaman karena patah hati atau bermain cantik untuk membalas dendam pada mereka yang melukaimu? Ya, Elaina bukan Cinderella, namun ia kehilangan sebelah sepatunya saat mengacau di pesta pernikahan sang mantan tunangan. Setelah mendapati tunangannya menikah dengan gadis lain, beberapa hari setelah memutuskan hubungan dengannya. Ia dengan diliputi sakit hati dan dendam, berencana mengacaukan pernikahan itu, namun gagal. Elaina bukan Cinderella, namun penderitaan karena sakit hatinya tidak kurang dari penderitaan Cinderella yang ditindas Ibu tirinya. Setelah rencana mengacau itu gagal, ia justru dibawa takdir kepada kisah baru untuk kehidupannya. Dalam keadaan putus asa dan patah hati, Elaina bertemu Alister, pria tampan yang karismatik dan juga berbahaya. Elaina bukan Cinderella, namun siapa sangka, Alister – yang adalah orang terdekat dari mantan tunangannya – justru menjadikannya bak Cinderella. Memberikan warna baru bagi Elaina, sekaligus menjadi medianya untuk membalaskan sakit hatinya pada sang mantan tunangan. Bagaimana kisah ini berakhir?
Jakarta di penghujung senja. Rona keunguan di ufuk barat telah hilang sempurna tergantikan hitam pekat yang menggelayuti langit. Pukul 19.00, dan suasana di salah satu hotel berbintang lima ini makin hidup, terutama di ballroom mewah yang sedang digunakan oleh salah satu keluarga konglomerat di negara ini.
Elaina menatap hotel di depannya. Orang-orang berlalu-lalang dan berpasangan dengan pakaian terbaik mereka. Senyum manis tersungging di wajah, saling bergandengan dengan pasangan atau anak. Elaina menatap mereka penuh iri dengan hati menggelegak penu kecemburuan karena marah.
Sejenak di dalam taxi yang membawanya ke hotel, ia mengurut pelipisnya. Meneguk Vodka Martini yang sengaja dibawanya, jangan tanyakan bagaimana caranya ia bisa mendapatkan minuman itu dalam jumlah banyak. Jangan tanyakan juga berapa sloki yang telah ia habiskan sebelum sampai di tempat ini, karena minuman beralkohol yang akan membantunya melewati semua ini. Ia butuh keberanian untuk berteriak dan memaki, dan Vodka adalah supportter baik.
Elaina tidak pernah menyangka, kalau ia akan sampai ke tahap ini. Datang ke pesta pernikahan hanya untuk merusaknya. Ia adalah tipe orang yang selalu menghargai orang lain, jadi untuk kali ini tolong pahami bahwa ia benar-benar membutuhkan minuman itu untuk berubah menjadi sosok yang lain. Orang tuanya mendidiknya untuk jadi manusia yang tidak menyakiti manusia Iain. Sayangnya, ia disakiti lebih dulu dan keinginannya hanya satu, membalas dendam.
"Nona, sudah hampir setengah jam kita di sini." Sopir taxi menoleh, bertanya dengan tatapan bingung.
Sejak tadi mereka hanya saling diam tanpa ada obrolan apapun. Penampilan Elaina yang sedikit kacau, dan botol minuman di tangannya, membuat sopir taxi memaklumi kondisi orang yang sedang patah hati. Namun setelah sampai di tujuan dan penumpangnya hanya diam memandang ke arah lobi hotel, akhirnya sopir taxi ini memberanikan diri untuk bertanya.
Elaina meneguk ludah, lalu mengangguk. Menatap argo taxi dan sedikit menghela napas karena banyaknya uang yang harus dikeluarkan. Ia merogoh ke dalam tas kecil yang ia bawa, mengambil uang dan membayar serta menerima kembalian tanpa banyak kata.
Sebelum turun dari taxi ia meneguk sekali lagi dari botolnya, dan keluar dengan sedikit terhuyung. Pandangannya sedikit mengabur dikuasai alkohol, tapi pikirannya masih bekerja dengan baik. Ia menyeret gaun kuning sepanjang sepanjang jalan. Tidak peduli dengan ujungnya yang kotor. Satu tangan memegang gaun, tangan yang lain memegang botol minuman. Tas hitam kecil berayun di bahunya.
Saat menyeberangi jalan depan Iobi, ia hampir tertabuste houderk mobil. Untung saja refleks pengendara sangat bagus. Elaina terhuyung sebentar, sebelum menegakkan diri dan melangkah cepat ke arah lobi. Toleransinya terhadap alkohol memang tidak tinggi tetapi tidak juga bisa dikatakan rendah.
Pengendara mobil yang hampir menabuste houderk Elaina, menatap gadis itu tak berkedip. Rasa kaget masih menguasainya karena gadis itu menyeberang tanpa melihat jalan. Kalau saja refleks-nya tidak bagus, entah apa yang akan terjadi
"Kenapa dia terburu-buru sekali?" Pria dengan kaca mata frameless, bergumam dan menatap arah Iobi. Ia kembali menghidupkan kendaraannya dan berhenti di parkiran valet.
Elaina menyeberangi Iobi, mengantri di depan lift dengan banyak orang Iainnya sambil memandangi marmer lobi. Ia menyerbu masuk saat lift terbuka, membiarkan dirinya terdesak di dalam. Celoteh orang-orang hanya didengar sepintas. Otaknya kini terlalu sibuk dengan pikiran dan rasa sakit hatinya, serta mencoba mempertahankan kesadarannya agar tidak hilang sampai saat pembalasan dendam.
Lift membuka, ia memiringkan tubuh untuk mencari celah jalan keluar di antara banyaknya orang dalam lift itu. Tiba di depan ballroom, ada banyak orang di lorong. Menggunakan undangan yang dipinjam dari seorang teman, ia memasuki ballroom dengan mudah. Berdiri di dekat pintu masuk dan terbelalak.
Di pelaminan yang megah, sepasang pengantin sedang menerima ucapan selamat dari para undangan. Musik mengalun dari orchestra di ujung ruangan. Ia mengenali orang-orang yang ada di pelaminan, pengantin pria, dan orang tuanya.
Ia mengusap dadanya yang sesak, menahan air mata yang hendak jatuh. Membuang botol ke tempat sampah, ia mengusap mata dan mengangkat ujung gaunnya. Melangkah dengan cepat menuju pelaminan. la menyambar kertas Iebar dan mengkilat dari meja prasmanan. Itu adalah brosur catering, meletakkannya di atas kepala untuk menutupi wajah lalu mengantri bersama tamu undangan yang lain.
Satu langkah ke depan, dadanya seperti digedor. Seribu umpatan terekam di dalam dada dan harus ia sembur keluar. Hingga lima antrian lagi di depan MC pernikahan mengajak bicara pasangan pengantin. Para tamu yang ingin bersalaman harus menunggu.
"Wah, bisakah pengantin pria yang berbahagia ini bercerita, sudah lama kalian menjalin hubungan dan bagaimana akhirnya memutuskan untuk menikah?"
Pengantin pria mengambil mikrofon, tersenyum pada istrinya yang bergaun putih dan mulai bicara. "Kami menjalin hubungan kurang lebih enam bulan lalu. Merasa cocok satu sama lain, dan aku melamamya bulan lalu."
Elaina mengepal saat mendengarnya.
"Kisah cinta yang hebat. Apakah kalian langsung klik satu sama Iain dari pertama bertemu?"
Lagi-Iagi si pengantin pria yang menjawab. "Iya, Ivanka adalah satu-satunya wanita dalam hidupku. Tidak pernah ada wanita yang aku cintai, seperti Ivanka."
"BOHOOONG!!!"
Elaina yang sudah tidak sabar menahan geram, keluar dari barisan. Membuang kertas undangan ke samping dan menunjuk pengantin pria dengan marah.
"Fidell, sialan kamu! Berani-beraninya bohong!"
Pengantin pria terperangah, sementara istrinya menatap bingung. "Siapa dia, Sayang?"
"Bukan siapa-siapa," jawab Fidell dengan panik. Berusaha menenangkan istrinya.
Elaina melangkah maju, beberapa orang berusaha menghalangi dan ia tidak peduli. Vodka membuatnya kuat untuk menahan malu, meskipun sakit hatinya menggelegak.
"Terus aja bilang menyangkal. Kita pacaran tiga tahun. Orang tuamu juga kenal akuu!" Elaina menunjuk kedua orang tua disamping Fidell. "Baru dua hari kamu putusin aku secara sepihak, kamu udah nikah! Nama kamu saja yang bagus artinya, 'kesetian'. Tapi cih... tingkahmu sama sekali nggak setia! Bajingan!"
"Fidell!" Sang papa berteriak.
Fidell menggeleng lalu berteriak memanggil para penjaga. Tangannya melambai untuk mengusir Elaina, dan dua pria berusaha memegang tangan Elaina, tapi ditepiskan.
"Wanita gila! Kita udah putus dari lama. Kenapa kamu masih nggak terima?"
"Udah lama? Baru dua hari lalu. 'Buaya Darat' sialan!" Elaina mengambil sepatu dan melemparkannya ke arah Fidell. Meleset, lemparannya mengenai pelaminan dan jatuh di karpet tepat di samping pengantin wanita.
"Kalau kamu mau kawin! Bilang terus terang. Jangan pakai alasan nggak masuk akal!"
Jeritan Elaina menarik perhatian banyak orang. Para tamu undangan mendekat, untuk melihat apa yang terjadi. Tapi, Elaina tidak peduli. la ingin seluruh dunia tahu, apa yang sudah dilakukan Fidell padanya. la tidak masalah kalau memang harus putus hubungan, tapi tidak begini caranya.
Fidell meninggalkan istrinya, menghampiri Elaina dengan wajah memerah. la memberi tanda dan dua pria penjaga kini menyergap Elaina, memegang tangannya dengan erat. Tidak peduli kalau wanita itu meronta dan berteriak. la berdiri di depan Elaina dan menatap tajam.
"Berani-beraninya kamu mempermalukanku!"
Elaina mengangkat dagu dan tertawa lirih. "Aku hanya ingin istrimu tahu, pria macam apa yang dinikahinya. Kamu ingat gaun yang aku pakai ini? Gaun yang sama waktu kamu melamarku tahun lalu dan kita resmi bertunangan. Sialan!"
"Oh, kamu sakit hati karena aku memutuskanmu?"
Elaina berdecak, meronta tapi kedua penjaga mencengkeram pergelangan tangannya. "Sakit hati? Bukan putus yang bikin aku sakit tapi karena kamu menduakanku. Bisa-bisanya kamu memacariku dan dia bersamaan. Sialan kamu, Fidell!"
Fidell tersenyum sinis, mengusap jas pengantin dan rambutnya, menatap Elaina dengan pandangan bosan.
"Harusnya kamu intropeksi diri, kenapa aku memilih Ivanka. Pria mana yang akan menikah dengan wanita macam kamu?"
Kalimat barusan bagaikan air garam yang Fidell siramkan ke atas luka di hatinya, dan ini semakin membuat kilat amarah di mata Eliana bersinar. Satu hal yang Fidell abai, Eliana tidak akan melepaskannya dengan mudah sebelum sakit hatinya terbalaskan.
Kamari terjebak pada cinta pertamanya, seorang pemuda tampan yang menjadi tetangga sekaligus teman dikala dirinya bosan di rumah. Namun siapa sangka, cintanya harus kandas karena Sang Pemuda memilih untuk menikah dengan pilihan orangtuanya. Beberapa tahun berpisah, namun perasaan Kamari tidak pernah berubah, dan kini dia dipertemukan kembali dengan Sang Cinta Pertama dalam keadaan yang berbeda. Apa yang terjadi dengan kehidupan Kamari setelah menyadari bahwa pernyataannya untuk menunggu Sang Pemuda hingga menjadi Duda akhirnya terwujud? Bagaimana reaksi Kamari yang dulu mengejar Sang Pemuda, saat menyadari kini dirinya yang sedang di kejar-kejar?
"Anak-anak manis, kalian tidak apa-apa?" Kedua anak kembar itu mendongak, wajah mereka sudah dibasahi hujan dan air mata. Mendadak, kedua anak itu berteriak keras sambil memeluk Althea. "Mamaaaa...!!" "Wait... Mama? Siapa Mama?" "Eh, tunggu. Kalian siapa?" tanyanya bingung. "Oh, ada mamanya. Bagaimana kerja kamu jadi jadi orang tua, hah! Anak dibiarin hujan-hujan. Lihat, nih, saya hampir jatuh karena ngindarin anak itu!" Althea, seorang dokter muda mandiri yang tidak mengenal kata manja. Ia dibesarkan oleh orangtua tunggal, Mama-nya, setelah Papa-nya meninggal karena terlambat mendapat penanganan medis. Sang Papa adalah pekerja keras yang memilih meninggalkan kekayaan keluarganya dan hidup bersama Mama-nya. Setelah kepergian Sang Papa, Opa dari Papa-nya kembali datang untuk membawa Althea dan Mama-nya masuk menjadi bagian keluarga. Ketulusan dan kebaikan hati Althea dan Sang Mama membuat Opa-nya begitu menyayangi dan mempercayakan seluruh asset-nya untuk mereka kelola. Hingga di akhir hayatnya, Sang Opa mewariskan seluruh asetnya kepada keduanya. Hal ini menimbulkan konflik dengan Sang Tante serta sepupu-sepupunya. Kelembutan hati Althea membawanya bertemu dengan sepasang anak kembar yang telah ditinggal meninggal oleh Mama-nya sejak kecil. Rasa senasib karena harus hidup dengan orangtua tunggal, membuat Althea sangat memahami kesepian anak-anak itu. Terbukti dengan begitu mudahnya ia dekat dan sayangnya Althea pada kedua anak kembar – anak tetangganya itu. Kedekatannya dengan anak-anak itu membuat mereka merasa aman dan bergantung pada Althea. Siapa sangka, kasih sayangnya pada anak-anak itu membawanya pada kisah cinta yang tidak biasa namun tetap indah. Sementara itu Evander, duda keren beranak dua, tidak pernah menyangka bahwa usahanya untuk membentengi diri dari wanita demi anak-anaknya, justru dibuat kembali merasakan jatuh cinta seperti anak remaja oleh seorang wanita unik. Kisah cinta mereka tidak semulus jalan tol, juga tidak secantik taman bunga, tapi cukup menggemaskan dan penuh tantangan.
Fernanda menjalin hubungan tanpa cinta dengan Daniel. Dua tahun bersama hanya ada sex di antara mereka. Sementara Daniel menyimpan rasa cinta, Fernanda berkutat dengan sakit hati karena masa lalu. Gagalnya pertunangan membuat Amanda terpuruk dan harus bangkit dengan tekanan dari lingkungan dan orang-orang sekitarnya. Pribadinya yang tegar dan pantang menyerah, menjadikannya makin kuat demi kedua orangtuanya. Sayangnya, semua upaya menyembuhkan luka hatinya justru membutakannya dari perhatian dan cinta tulus yang ditawarkan oleh Daniel. Dan saat keadaan membuatnya bimbang, Fernanda baru disadarkan akan rasa kehilangan sosok yang selama ini hanya dianggapnya teman. Kisah sederhana tentang cinta, hubungan tanpa status, dan wanita yang berusaha keluar dari rasa jiwa yang terluka.
Michaela remaja yang baru beranjak dewasa kabur dari rumah. Daddy-nya, Agam, mengira Michy kabur karena tidak mau dijodohkan dengan Dilan, putra dari rekan bisnisnya. Ternyata Agam salah duga, bukan perjodohannya alasan utama Michy kabur, tapi alasan sebenarnya adalah karena Michy tidak setuju Bianca – mommy yang meninggalkannya begitu saja setelah melahirkannya – ingin kembali pada Agam dan tinggal berJosha mereka. Pelarian Michy dan kemunculan mommy kandungnya membuka tabir rahasia keluarga mereka. Asal usul kelahiran Michy, wasiat keluarga dan perasaan terlarang yang disimpan rapat-rapat mulai terkuak satu demi satu. Ditempatkan pada posisi menjaga perasaan orang yang dicintai dan menjalankan amanat dari orantuanya, Michy dan Agam harus memperjuangkan keluarga mereka. Perebutan harta warisan dan segala intrik yang diseratai penculikan terjadi untuk memecah belah keluarga mereka. Pada akhirnya semua rahasia harus terkuak dan membawa lembaran kehidupan baru bagi Michy dan Agam.
Renata Deanita akhirnya kembali jatuh cinta, setelah cukup lama menyandang status single. Dan yang lebih parahnya, ia harus jatuh cinta dengan atasannya yang terkenal galak, dingin, angkuh serta memiliki tatapan setajam elang. Arjuna Tunggajaya Nuraga, pria yang disukai oleh Renata secara diam-diam. Namun, siapa sangka ternyata Arjuna juga memiliki rasa yang sama terhadap Renata. Hanya saja dia terlalu takut untuk mengungkapkannya. Bukan apa-apa, tapi karena Arjuna tak ingin mengulang kisah asmarahnya yang kelam—ditinggalkan oleh istrinya ketika pernikahan mereka baru menginjak usia enam bulan. Hingga sebuah ciuman spontan yang diberikan Arjuna kepada Renata mengubah segalanya, ciuman yang kemudian berlanjut menjadi malam-malam panas yang bergelora dan penuh hasrat di Kota Bandung. Hubungan mereka berjalan begitu lancar, sehingga keduanya tak ingin menunda-nunda lagi untuk membawa status mereka ke jenjang yang lebih serius—pernikahan. Tapi, apakah benar, tidak ada yang mengintai dan mengancam hubungan Renata dan Arjuna? Bagaimana kalau ancaman itu justru datang dari orang yang tidak pernah mereka duga?
"Dira, teteh titip anak teteh sama kamu", ucapnya terdengar seperti merintih. "Teteh jangan bilang gitu, teteh harus sembuh", "Teteh mau kamu gantiin teteh jadi Bunda dari anak teteh, kamu mau nikah sama Wira?" ucapnya begitu tiba-tiba. Diraya Paramitha, gadis muda yang harus dihadapkan pada kondisi kehilangan dan harus mengambil alih tanggung jawab besar atas hidup sang keponakan dan Wira Dharmawan, ayah sang bayi. Akankah Sang Pemilik Cinta membukakan hati keduanya, ataukah hanya pernikahan atas nama kewajiban yang akan keduanya jalani.
Istriku Lidya yang masih berusia 25 tahun rasanya memang masih pantas untuk merasakan bahagia bermain di luar sana, lagipula dia punya uang. Biarlah dia pergi tanpaku, namun pertanyaannya, dengan siapa dia berbahagia diluar sana? Makin hari kecurigaanku semakin besar, kalau dia bisa saja tak keluar bersama sahabat kantornya yang perempuan, lalu dengan siapa? Sesaat setelah Lidya membohongiku dengan ‘karangan palsunya’ tentang kegiatannya di hari ini. Aku langsung membalikan tubuh Lidya, kini tubuhku menindihnya. Antara nafsu telah dikhianati bercampur nafsu birahi akan tubuhnya yang sudah kusimpan sedari pagi.
MAMPIR KE KARYA KEDUA AKU YA, JUDUL: HANYA MENJADI WANITA PENGGANTI *** Mahendra Atmaja, duda anak satu yang usianya sudah 48 tahun. Mahendra menduda sejak usia putranya 1 tahun. Selama 21 tahun Mahendra begitu setianya menunggu mantan istrinya kembali. Namun, kesetiannya diuji ketika sahabatnya menjebak dirinya dalam satu kamar hotel bersama dengan gadis usianya masih 21 tahun. Gadis cantik itu bernama Mauren, karena membutuhkan biaya pengobatan sang Adik, gadis itu menerima tawaran Tuan Jian (Sahabat Mahendra) untuk menggoda dan merayu sang duda tersebut. Selain itu, Mauren harus bisa membuat laki-laki yang pantas menjadi ayahnya itu bisa jatuh cinta padanya. Berhasilkah gadis itu meluluhkan hati Duda tersebut?
Maya terpaksa menggantikan posisi adik perempuannya untuk bertunangan dengan Arjuna, seorang pria cacat yang telah kehilangan statusnya sebagai pewaris keluarga. Pada awalnya, mereka hanyalah pasangan nominal. Namun, segalanya berubah ketika identitas Maya yang sebenarnya secara bertahap terungkap. Ternyata dia adalah seorang peretas profesional, komposer misterius, dan satu-satunya penerus master pemahat giok internasional .... Semakin banyak yang terungkap tentang Maya, Arjuna semakin merasa gelisah. Penyanyi terkenal, pemenang penghargaan aktor, pewaris dari keluarga kaya - ada begitu banyak pria yang menawan sedang mengejar tunangannya, Maya. Apa yang harus dilakukan Arjuna?!
ADULT HOT STORY 🔞🔞 Kumpulan cerpen un·ho·ly /ˌənˈhōlē/ adjective sinful; wicked. *** ***
Nafas Dokter Mirza kian memburu saat aku mulai memainkan bagian bawah. Ya, aku sudah berhasil melepaskan rok sekalian dengan celana dalam yang juga berwarna hitam itu. Aku sedikit tak menyangka dengan bentuk vaginanya. Tembem dan dipenuhi bulu yang cukup lebat, meski tertata rapi. Seringkali aku berhasil membuat istriku orgasme dengan keahlihanku memainkan vaginanya. Semoga saja ini juga berhasil pada Dokter Mirza. Vagina ini basah sekali. Aku memainkan lidahku dengan hati-hati, mencari di mana letak klitorisnya. Karena bentuknya tadi, aku cukup kesulitan. Dan, ah. Aku berhasil. Ia mengerang saat kusentuh bagian itu. "Ahhhh..." Suara erangan yang cukup panjang. Ia mulai membekap kepalaku makin dalam. Parahnya, aku akan kesulitan bernafas dengan posisi seperti ini. Kalau ini kuhentikan atau mengubah posisi akan mengganggu kenikmatan yang Ia dapatkan. Maka pilihannya adalah segera selesaikan. Kupacu kecepatan lidahku dalam memainkan klitorisnya. Jilat ke atas, sapu ke bawah, lalu putar. Dan aku mulai memainkan jari-jariku untuk mengerjai vaginanya. Cara ini cukup efektif. Ia makin meronta, bukan mendesah lagi. "Mas Bayuu, oh,"
“Usir wanita ini keluar!” "Lempar wanita ini ke laut!” Saat dia tidak mengetahui identitas Dewi Nayaka yang sebenarnya, Kusuma Hadi mengabaikan wanita tersebut. Sekretaris Kusuma mengingatkan“Tuan Hadi, wanita itu adalah istri Anda,". Mendengar hal itu, Kusuma memberinya tatapan dingin dan mengeluh, “Kenapa tidak memberitahuku sebelumnya?” Sejak saat itu, Kusuma sangat memanjakannya. Semua orang tidak menyangka bahwa mereka akan bercerai.