Michaela remaja yang baru beranjak dewasa kabur dari rumah. Daddy-nya, Agam, mengira Michy kabur karena tidak mau dijodohkan dengan Dilan, putra dari rekan bisnisnya. Ternyata Agam salah duga, bukan perjodohannya alasan utama Michy kabur, tapi alasan sebenarnya adalah karena Michy tidak setuju Bianca – mommy yang meninggalkannya begitu saja setelah melahirkannya – ingin kembali pada Agam dan tinggal berJosha mereka. Pelarian Michy dan kemunculan mommy kandungnya membuka tabir rahasia keluarga mereka. Asal usul kelahiran Michy, wasiat keluarga dan perasaan terlarang yang disimpan rapat-rapat mulai terkuak satu demi satu. Ditempatkan pada posisi menjaga perasaan orang yang dicintai dan menjalankan amanat dari orantuanya, Michy dan Agam harus memperjuangkan keluarga mereka. Perebutan harta warisan dan segala intrik yang diseratai penculikan terjadi untuk memecah belah keluarga mereka. Pada akhirnya semua rahasia harus terkuak dan membawa lembaran kehidupan baru bagi Michy dan Agam.
Michaela gadis 20 tahun yang biasa disapa Michy. Terbaring di atas ranjangnya, ia tampak sangat gelisah, sebentar miring ke kanan, sebentar miring ke kiri, sebentar telentang dengan tatapan ke langit-langit kamar. Hatinya sangat gelisah, karena sebuah nama yang tengah mengganggu pikirannya. Bukan nama seorang pria yang sedang digandrunginya, tapa nama seorang wanita yang harusnya ia panggil mommy.
Bianca, nama wanita berusia 36 tahun itu, wanita yang sudah mengandung dan melahirkannya. Melahirkannya, lalu meninggalkannya saat usianya baru 6 bulan. Melahirkannya, namun tidak pernah andil dalam membesarkan dan mendidiknya. Dan, tiba-tiba saja wanita itu datang kembali. Berharap diterima masuk kembali ke dalam rumah tempat Michy dibesarkan.
'Hhhh, apakah daddy masih mencintai wanita itu? Apakah daddy tidak sakit hati atas apa yang sudah dilakukan wanita itu terhadapnya? Wanita itu sudah menghianati daddy semudah itukah daddy bisa menerima wanita itu kembali? Apakah daddy terlalu mencintainya, sehingga tidak menikah sampai saat ini. Hhhh, jika daddy memang mencintainya, dan menginginkan wanita itu, biar aku yang pergi dad, aku tidak bisa menerimanya, tidak sebagai istri daddy'
Michy bangkit dari berbaringnya, lalu duduk di tepi ranjang. Sebuah rencana mulai ia siapkan, dan akan ia laksanakan untuk beberapa hari ke depan. la bertekad pergi dari rumah tempat ia dibesarkan, tapi sebelumnya ia harus punya tempat tinggal dan pekerjaan. la yakin, Falisha, sahabatnya akan punya solusi untuknya.
Michy mengambil beberapa lembar pakaiannya dari dalam lemari. Lalu ia masukan ke dalam tas kuliahnya yang cukup besar. Beberapa hari kedepan ia akan melakukan hal yang sama. Diam-diam memindahkan pakaiannya dari lemari kamarnya, ke rumah Falisha, sahabatnya.
'Maafkan aku daddy, aku mencintai daddy, tapi aku tidak bisa menerima wanita itu masuk kembali ke dalam kehidupan daddy, tidak sebagai istri daddy!'
°♡°♡°♡°
Michy menuruni anak tangga, dilihat daddynya sudah duduk di ruang makan. Tasnya yang sarat muatan ia tinggalkan di belakang sofa ruang tengah, ia tidak ingin daddynya mengajukan pertanyaan yang menyelidik demi melihat tasnya.
"Pagi, Daddy" Michy memberi salam pada pria berusia 37 tahun yang tengah asik dengan koran pagi di tangannya.
"Pagi" Agam menurunkan korannya, lalu melipatnya. Agam memang pria yang tidak banyak bicara, ia tidak biasa berbasa basi, ia hanya bicara hal yang penting saja. Mereka pelayan mendekat untuk memulai sarapan merekau melayani mereka berdua.
"Kuliah?"
"Heum"
"Pulang kuliah mampirlah ke butik mommymu, dia ingin memberikan gaun untukmu" ucap Agam bernada datar saja.
"Kenapa gaunnya tidak dia titipkan pada daddy saja?"
"Mommymu ingin kamu memilih sendiri gaun mana yang kamu suka. Gaun itu nanti yang harus kamu pakai saat acara makan malam bersama keluarga Dilan, Jumat depan" ujar Agam, mengingatkan Michy akan rencana makan malam bersama keluarga Dilan, pria yang dijodohkan dengan Michy oleh Agam, dan Emilio, ayah Dilan yang merupakan relasi bisnis Agam.
Menurut Agam, perjodohan itu berasal dari pembicaraan Bastian, kakek Michy, dengan Jonatahan, kakek Dilan. Jadi Agam, dan Emilio hanya meneruskan keinginan kedua kakek itu saja.
"Michy, kamu dengar apa yang daddy katakan?" Agam menatap wajah Jernny, yang tidak menjawab perkataannya.
"Ya Daddy" jawab Michy tanpa semangat. Agam menarik napasnya, ia sangat tahu, Michy tidak menyukai Bianca.
"Lemahkanlah sedikit hatimu, Michy. Dia ibu kandungmu, meski kamu ingin mengingkarinya, tapi ikatan darah di antara kalian tidak akan bisa diputuskan." ucap Agam berusaha membujuk Michy.
"Aku tahu" jawab Michy singkat. Ada rasa sakit di dalam hatinya, karena daddynya terkesan lebih membela Bianca.
Ada rasa kecewa di dalam hatinya, karena daddynya membagi perhatiannya pada Bianca. Perhatian yang tadinya hanya menjadi miliknya seorang. Michy merasa, wanita itu sudah merebut apa yang menjadi miliknya selama ini. Kedatangan wanita itu terasa menghancurkan kebahagiaan dan kedamaian yang ia rasakan selama ini.
Wanita itu sekonyong-konyong datang, membawa maaf untuk ia berikan kepada daddynya. Tapi tidak ada kata maaf yang terucap untuknya. Wanita itu seakan sengaja datang untuk mengusik kebahagiaannya, untuk merebut apa yang selama ini menjadi miliknya
Wanita itu..,
"Michy!"
"Ya Dad" Michy tergeragap mendengar panggilan daddynya.
"Apa yang kamu lamunkan?"
"Tidak ada, ehmm Daddy tidak ke kantor?" Agam menatap jam di pergelangan tangannya.
"Baiklah, Daddy pergi, ingat ucapan Daddy tadi, temui mommymu"
"Ya Dad" Jenný mengecup puncak kepala Michy, sebelum meninggalkan ruang makan.
Michy menatap punggung daddynya, rasa sakit kembali menyusupi hatinya.
°♡°♡°♡°
Michy turun dari mobil yang disupiri Erik, supir pribadinya. Falisha langsung menyambutnya, mereka memang sudah bicara banyak semalam, soal keinginan Michy kabur dari rumah. Mereka menuju mobil Falisha, lalu meletakan tas Michy menganggukan kepalanya, Agam di jok belakang mobil Falisha. Michy memindahkan pakaiannya ke tas yang dibawakan Falisha, setelah semua pakaiannya berpindah tas, barulah Falisha mengunci kembalipintu mobilnya. Mereka berjalan beriringan menuju kelas mereka.
"Bagaimana?" Tanya Michy.
"Kapan kamu ingin pergi?" Falisha balik bertanya.
"Kalau bisa hari ini juga"
"Hari ini, kamu baru membawa beberapa lembar pakaianmu, Michy!"
"Aku bisa membeli pakaian baru nanti, uang tabunganku cukup banyak."
"Kenapa tiba-tiba kamu mempercepat rencanamu?"
"Hari ini daddy memintaku menemui wanita itu, aku tidak ingin menemuinya. Dia ibu kandungku, tapi sikapnya seperti ibu tiri saja bagiku. Dia cuma manis saat berada di hadapan daddyku, di belakang daddy, aku melihat sorot permusuhan di matanya. Aku tidak membencinya, tapi aku tidal bisa menerima dia masuk ke rumah kami sebagai istri daddy" jawab Michy dengan penuh semangat, namun ia mampu mengontrol suaranya agar volumenya tetap rendah.
Falisha menghentikan langkahnya, ditatap wajah sagabat karibnya sejak 8 tahun lalu itu.
"Apa kamu siap meninggalkan semua kemewahan yang selama ini kamu rasakan, Michy? Kamu terbiasa semua serba ada, dan semua serba dilayani oleh pelayan di rumahmu"
"Aku siap dengan segala resiko atas keputusan yang sudah akų ambil, Hhhh, daddy mungkin terlalu mencintai wanita itu, karena itu dia tidak menikah selama ini, jika daddy merasa bahagia dengan kehadiran wanita itu di sisinya, aku rela meninggalkan semuanya" jawab Michy dengan mata berkaca-kaca.
"Kenapa kamu tidak mencoba membuka hatimu untuk menerima mommymu, Michy? Aku kira itu lebih baik dari pada kamu harus pergi. Daddymu pasti akan sangat terluka dan cemas karena kehilanganmu. Mereka adalah orangtuamu kamu tidak ingin hidup memiliki kedua orangtuamu, apa orang tua lengkap, aku kira itu impian semua anak di dunia bukan?" Falisha menatap Michy dalam kebingungan akan jalan pikirannya sahabatnya.
Michy balas menatap Falisha, ia sadar, apa yang dikatakan Falisha memanglah benar, tapi kasusnya tidak sesimpel itu, ada hal yang tidak bisa ia ungkapkan pada Falisha, meski Falisha adalah sahat karib yang paling ia percaya. Ada bagian hidupnya yang tidak ingin ia ungkapkar kepada orang lain, bagian yang akan menjadi rahasia yang akan ia simpan sendiri di dalam hatinya.
Apa yang kamu lakukan jika tunanganmu meninggalkanmu dan memutuskan untuk menikah dengan wanita lain saat pernikahan kalian sudah dekat? Menangis semalaman karena patah hati atau bermain cantik untuk membalas dendam pada mereka yang melukaimu? Ya, Elaina bukan Cinderella, namun ia kehilangan sebelah sepatunya saat mengacau di pesta pernikahan sang mantan tunangan. Setelah mendapati tunangannya menikah dengan gadis lain, beberapa hari setelah memutuskan hubungan dengannya. Ia dengan diliputi sakit hati dan dendam, berencana mengacaukan pernikahan itu, namun gagal. Elaina bukan Cinderella, namun penderitaan karena sakit hatinya tidak kurang dari penderitaan Cinderella yang ditindas Ibu tirinya. Setelah rencana mengacau itu gagal, ia justru dibawa takdir kepada kisah baru untuk kehidupannya. Dalam keadaan putus asa dan patah hati, Elaina bertemu Alister, pria tampan yang karismatik dan juga berbahaya. Elaina bukan Cinderella, namun siapa sangka, Alister – yang adalah orang terdekat dari mantan tunangannya – justru menjadikannya bak Cinderella. Memberikan warna baru bagi Elaina, sekaligus menjadi medianya untuk membalaskan sakit hatinya pada sang mantan tunangan. Bagaimana kisah ini berakhir?
"Anak-anak manis, kalian tidak apa-apa?" Kedua anak kembar itu mendongak, wajah mereka sudah dibasahi hujan dan air mata. Mendadak, kedua anak itu berteriak keras sambil memeluk Althea. "Mamaaaa...!!" "Wait... Mama? Siapa Mama?" "Eh, tunggu. Kalian siapa?" tanyanya bingung. "Oh, ada mamanya. Bagaimana kerja kamu jadi jadi orang tua, hah! Anak dibiarin hujan-hujan. Lihat, nih, saya hampir jatuh karena ngindarin anak itu!" Althea, seorang dokter muda mandiri yang tidak mengenal kata manja. Ia dibesarkan oleh orangtua tunggal, Mama-nya, setelah Papa-nya meninggal karena terlambat mendapat penanganan medis. Sang Papa adalah pekerja keras yang memilih meninggalkan kekayaan keluarganya dan hidup bersama Mama-nya. Setelah kepergian Sang Papa, Opa dari Papa-nya kembali datang untuk membawa Althea dan Mama-nya masuk menjadi bagian keluarga. Ketulusan dan kebaikan hati Althea dan Sang Mama membuat Opa-nya begitu menyayangi dan mempercayakan seluruh asset-nya untuk mereka kelola. Hingga di akhir hayatnya, Sang Opa mewariskan seluruh asetnya kepada keduanya. Hal ini menimbulkan konflik dengan Sang Tante serta sepupu-sepupunya. Kelembutan hati Althea membawanya bertemu dengan sepasang anak kembar yang telah ditinggal meninggal oleh Mama-nya sejak kecil. Rasa senasib karena harus hidup dengan orangtua tunggal, membuat Althea sangat memahami kesepian anak-anak itu. Terbukti dengan begitu mudahnya ia dekat dan sayangnya Althea pada kedua anak kembar – anak tetangganya itu. Kedekatannya dengan anak-anak itu membuat mereka merasa aman dan bergantung pada Althea. Siapa sangka, kasih sayangnya pada anak-anak itu membawanya pada kisah cinta yang tidak biasa namun tetap indah. Sementara itu Evander, duda keren beranak dua, tidak pernah menyangka bahwa usahanya untuk membentengi diri dari wanita demi anak-anaknya, justru dibuat kembali merasakan jatuh cinta seperti anak remaja oleh seorang wanita unik. Kisah cinta mereka tidak semulus jalan tol, juga tidak secantik taman bunga, tapi cukup menggemaskan dan penuh tantangan.
Fernanda menjalin hubungan tanpa cinta dengan Daniel. Dua tahun bersama hanya ada sex di antara mereka. Sementara Daniel menyimpan rasa cinta, Fernanda berkutat dengan sakit hati karena masa lalu. Gagalnya pertunangan membuat Amanda terpuruk dan harus bangkit dengan tekanan dari lingkungan dan orang-orang sekitarnya. Pribadinya yang tegar dan pantang menyerah, menjadikannya makin kuat demi kedua orangtuanya. Sayangnya, semua upaya menyembuhkan luka hatinya justru membutakannya dari perhatian dan cinta tulus yang ditawarkan oleh Daniel. Dan saat keadaan membuatnya bimbang, Fernanda baru disadarkan akan rasa kehilangan sosok yang selama ini hanya dianggapnya teman. Kisah sederhana tentang cinta, hubungan tanpa status, dan wanita yang berusaha keluar dari rasa jiwa yang terluka.
Renata Deanita akhirnya kembali jatuh cinta, setelah cukup lama menyandang status single. Dan yang lebih parahnya, ia harus jatuh cinta dengan atasannya yang terkenal galak, dingin, angkuh serta memiliki tatapan setajam elang. Arjuna Tunggajaya Nuraga, pria yang disukai oleh Renata secara diam-diam. Namun, siapa sangka ternyata Arjuna juga memiliki rasa yang sama terhadap Renata. Hanya saja dia terlalu takut untuk mengungkapkannya. Bukan apa-apa, tapi karena Arjuna tak ingin mengulang kisah asmarahnya yang kelam—ditinggalkan oleh istrinya ketika pernikahan mereka baru menginjak usia enam bulan. Hingga sebuah ciuman spontan yang diberikan Arjuna kepada Renata mengubah segalanya, ciuman yang kemudian berlanjut menjadi malam-malam panas yang bergelora dan penuh hasrat di Kota Bandung. Hubungan mereka berjalan begitu lancar, sehingga keduanya tak ingin menunda-nunda lagi untuk membawa status mereka ke jenjang yang lebih serius—pernikahan. Tapi, apakah benar, tidak ada yang mengintai dan mengancam hubungan Renata dan Arjuna? Bagaimana kalau ancaman itu justru datang dari orang yang tidak pernah mereka duga?
"Dira, teteh titip anak teteh sama kamu", ucapnya terdengar seperti merintih. "Teteh jangan bilang gitu, teteh harus sembuh", "Teteh mau kamu gantiin teteh jadi Bunda dari anak teteh, kamu mau nikah sama Wira?" ucapnya begitu tiba-tiba. Diraya Paramitha, gadis muda yang harus dihadapkan pada kondisi kehilangan dan harus mengambil alih tanggung jawab besar atas hidup sang keponakan dan Wira Dharmawan, ayah sang bayi. Akankah Sang Pemilik Cinta membukakan hati keduanya, ataukah hanya pernikahan atas nama kewajiban yang akan keduanya jalani.
Area 21+ Helios diperkosa oleh Zeus di malam sebelum pernikahan Zeus digelar. Alih-alih menikah dengan kekasihnya, pria itu harus mempertanggungjawabkan perbuatannya dengan menikahi Helios. Setelah menikah, Zeus dan Helios pindah ke apartemen. Di sanalah awal penderitaan Helios di mulai. Seperti apa penderitaan-penderitaan yang akan Helios alami? Mampukah ia bertahan atau justru memilih untuk pergi?
Hidup itu indah, kalau belum indah berarti hidup belum berakhir. Begitu lah motto hidup yang Nayla jalani. Setiap kali ia mengalami kesulitan dalam hidupnya. Ia selalu mengingat motto hidupnya. Ia tahu, ia sangat yakin akan hal itu. Tak pernah ada keraguan sedikitpun dalam hatinya kalau kehidupan seseorang tidak akan berakhir dengan indah. Pasti akan indah. Hanya kedatangannya saja yang membedakan kehidupan dari masing – masing orang. Lama – lama Nayla merasa tidak kuat lagi. Tanpa disadari, ia pun ambruk diatas sofa panjang yang berada di ruang tamu rumahnya. Ia terbaring dalam posisi terlentang. Roti yang dipegangnya pun terjatuh ke lantai. Berikut juga hapenya yang untungnya cuma terjatuh diatas sofa panjangnya. Diam – diam, ditengah keadaan Nayla yang tertidur senyap. Terdapat sosok yang tersenyum saat melihat mangsanya telah tertidur persis seperti apa yang telah ia rencanakan. Sosok itu pelan – pelan mendekat sambil menatap keindahan tubuh Nayla dengan jarak yang begitu dekat. “Beristirahatlah sayang, pasti capek kan bekerja seharian ?” Ucapnya sambil menatap roti yang sedang Nayla pegang. Sosok itu kian mendekat, sosok itu lalu menyentuh dada Nayla untuk pertama kalinya menggunakan kedua tangannya. “Gilaaa kenyel banget… Emang gak ada yang bisa ngalahin susunya akhwat yang baru aja nikah” Ucapnya sambil meremas – remas dada Nayla. “Mmmpphhh” Desah Nayla dalam tidurnya yang mengejutkan sosok itu.
"Jang, kamu sudah gak sabar ya?." tanya Mbak Wati setelah mantra selesai kami ucapkan dan melihat mataku yang tidak berkedip. Mbak Wati tiba tiba mendorongku jatuh terlentang. Jantungku berdegup sangat kencang, inilah saat yang aku tunggu, detik detik keperjakaanku menjadi tumbal Ritual di Gunung Keramat. Tumbal yang tidak akan pernah kusesali. Tumbal kenikmatan yang akan membuka pintu surga dunia. Mbak Wati tersenyum menggodaku yang sangat tegang menanti apa yang akan dilakukannya. Seperti seorang wanita nakal, Mbak Wati merangkak di atas tubuhku...
Andres dikenal sebagai orang yang tidak berperasaan dan kejam sampai dia bertemu Corinna, wanita yang satu tindakan heroiknya mencairkan hatinya yang dingin. Karena tipu muslihat ayah dan ibu tirinya, Corinna hampir kehilangan nyawanya. Untungnya, nasib campur tangan ketika dia menyelamatkan Andres, pewaris keluarga yang paling berpengaruh di Kota Driyver. Ketika insiden itu mendorong mereka untuk bekerja sama, bantuan timbal balik mereka dengan cepat berkembang menjadi romansa yang tak terduga, membuat seluruh kota tidak percaya. Bagaimana mungkin bujangan yang terkenal menyendiri itu berubah menjadi pria yang dilanda cinta ini?
Sayup-sayup terdengar suara bu ustadzah, aku terkaget bu ustazah langsung membuka gamisnya terlihat beha dan cd hitam yang ia kenakan.. Aku benar-benar terpana seorang ustazah membuka gamisnya dihadapanku, aku tak bisa berkata-kata, kemudian beliau membuka kaitan behanya lepas lah gundukan gunung kemabr yang kira-kira ku taksir berukuran 36B nan indah.. Meski sudah menyusui anak tetap saja kencang dan tidak kendur gunung kemabar ustazah. Ketika ustadzah ingin membuka celana dalam yg ia gunakan….. Hari smakin hari aku semakin mengagumi sosok ustadzah ika.. Entah apa yang merasuki jiwaku, ustadzah ika semakin terlihat cantik dan menarik. Sering aku berhayal membayangkan tubuh molek dibalik gamis panjang hijab syar'i nan lebar ustadzah ika. Terkadang itu slalu mengganggu tidur malamku. Disaat aku tertidur…..
"Anda tidak akan pernah mengahargai apa yang Anda miliki sampai Anda kehilangannya!" Inilah yang terjadi pada Satya yang membenci istrinya sepanjang pernikahan mereka. Tamara mencintai Satya dengan sepenuh hati dan memberikan segalanya untuknya. Namun, apa yang dia dapatkan sebagai balasannya? Suaminya memperlakukannya seperti kain yang tidak berguna. Di mata Satya, Tamara adalah wanita yang egois, menjijikkan, dan tidak bermoral. Dia selalu ingin menjauh darinya, jadi dia sangat senang ketika akhirnya menceraikannya. Kebahagiaannya tidak bertahan lama karena dia segera menyadari bahwa dia telah melepaskan sebuah permata yang tak ternilai harganya. Namun, Tamara telah berhasil membalik halaman saat itu. "Sayang, aku tahu aku memang brengsek, tapi aku sudah belajar dari kesalahan. Tolong beri aku kesempatan lagi," pinta Satya dengan mata berkaca-kaca. "Ha ha! Lucu sekali, Satya. Bukankah kamu selalu menganggapku menjijikkan? Kenapa kamu berubah pikiran sekarang?" Tamara mencibir. "Aku salah, sayang. Tolong beri aku satu kesempatan lagi. Aku tidak akan menyerah sampai kamu setuju."Dengan marah, Tamara berteriak, "Menyingkirlah dari hadapanku! Aku tidak ingin melihatmu lagi!"