u itu adalah bentuk kesombongan dan juga fakta yang memang terlihat nyata. Alister memang tampan dan menawan, ia pun menyadarinya dan boh
itu fakta kalau anda menarik, ta
"Elaina, aku harus ke kantor. Boss besarku datang hari ini. Ka
. "Pak, itu, tent
a dengan pe
hu kalau aku seoran
u melakukan juggling." Alister memberikan senyuman t
*
oversize saat dikenakan Elaina. Ia juga memakai sandal kulit yang terlalu besar untuknya. Semua karena ia kehila
ggal di r
apak masuk karena ada teman satu rumah aku. Jam segini bias
masalah. Ingat janjimu unt
us berpikir berulang kali untuk menyetujui tawaran itu. Ia tidak tahu apa
kesepakatan? Niat laki-laki itu memang tidak sepenuhnya tulus, selain ingin menghindari pernikahan pastinya juga menyukai tubuhnya. Elaina menyadari kalau kesepakatan mereka, ibarat simbiosis mutualisme. Sayangnya, ia t
apa minggu lalu ia telah membeli mesin cuci bekas milik tetangganya yang akan pindah. Dengan alasan kesusahan memindahkan beberapa perabot elektronik, dan kebetulan harga yang coco
ri kemarin aku tidak melihatm
g menggemaskan di belakangnya. "Hai, aku sedang melakukan m
it, curiga pada jawaba
ak kecil ngg
rah kamu aja deh. Asal jangan bikin masalah yang membua
rsenyum, menatap temann
aik layaknya saudara kandung, dan keduanya nekat untuk memutuskan tinggal serumah. Alasan keduanya hanyalah untuk meringankan biaya sewa tempat tinggal. Tidak ada hubu
rompi merah. Memoles wajah dengan make up tipis dan lipstik, menguncir rambutnya dan menyemprot parfum di pergelangan tangan serta bel
erada di meja depan. Jus
hatnya datang. Elaina mengang
eberapa peramu di stand minuman, untuk berjaga-jaga jika banyak permintaan minuman dari pengunjung. Ia menyiapkan gelas dan
an lipstick tebal duduk di depannya. Salah satu pelanggan tetap Elain
ntasy co
mengangguk.
, dit
réme, dan orange blossom water tiga tetes. Tidak lupa perasan lemon, dan putih telur. Mengocoknya selama 25 men
lak
kasih,
ayan menyenangkan untuknya. Yang membuat kesal adalah anggapan saudara dan kerabatnya yang mengang
ng yang tidak diduganya. Laki-laki itu menunggunya di teras belakang bar. Tentu saja laki-laki itu tahu di mana harus bicara denganny
l, ada
, menyipitkan mata dan menyerin
mu mengacau, rasa malumu muncul. Biasanya, orang-orang yang melakukan tindakan nekat sepertimu akan punya rasa malu. Mere
aan Elaina saja rupanya tidak cukup bagi Fidell, dan kini masih ditambah dengan ucapan yang merendahkan.