Kemudian Andre membuka atasannya memperlihatkan dada-nya yang bidang, nafasku makin memburu. Kuraba dada-nya itu dari atas sampah kebawah melawati perut, dah sampailah di selangkangannya. Sambil kuraba dan remas gemas selangkangannya "Ini yang bikin tante tadi penasaran sejak di toko Albert". "Ini menjadi milik-mu malam ini, atau bahkan seterusnya kalau tante mau" "Buka ya sayang, tante pengen lihat punya-mu" pintuku memelas. Yang ada dia membuka celananya secara perlahan untuk menggodaku. Tak sabar aku pun jongkok membantunya biar cepat. Sekarang kepalaku sejajar dengan pinggangnya, "Hehehe gak sabar banget nih tan?" ejeknya kepadaku. Tak kupedulikan itu, yang hanya ada di dalam kepalaku adalah penis-nya yang telah membuat penasaran seharian ini. *Srettttt......
Di suatu pagi menjelang siang
Di suatu rumah dalam suatu komplek perumahan
Tok... tok... tok.. tok..., terdengan suara pintu kamar diketukan.
Terlihat seorang ibu rumah tangga, Santy (38 Tahun) yang secara fisik layak seperti ibu-ibu yang sudah punya anak dan mendekati umur 40 tahun, tidak kurus dan tidaklah gemuk. Sebenernya Santy memiliki dada yang cukup membusung dan pinggul yang menggiurkan pria manapun apabila dia rajin berolahgara dan merawat dirinya dengan sungguh. Santy sudah menjanda selama 2 tahun. Dia di tinggal suaminya yang meninggal karena serangan jantung. Dengan Harta warisan dari suami dan tokonya, cukup membuat Santy hidup dengan tenang berkecukupan.
Saat ini Santy sedang mencoba membangunkan anak semata wayangnya, Henry (18 Tahun). Seorang pemuda yang baru saja lulus dari SMA, yang cenderung agak gemuk, malas dan sangat kecanduan bermain game. Saking kencaduannya, di kadang tidak acuh atas kejadian di sekitarnya, yang ada dalam pikirannya hanya game dan game saja.
Bahkan karena kencaduannya itu, tidak seperti anak-anak yang lain yang seumuran, bukannya sibuk mencari Universitas untuk melanjutkan pendidikan, Henry malah lebih sering bergadang hanya untuk main game.
Tok... Tok... Tok...
"Henry.... Hen... bangun dong sayang, sudah siang iniiiiii!" pinta Santy di depan pintu kamar anaknya sambil terus mengetuk pintu anaknya.
Tok... Tok... Tok...
"Sayang sudah jam 10 lohh iniii, masa masih mau tidur sih" lanjut sang ibu sambil terus mengetuk pintu kamar anaknya.
Tok... Tok... Tok...Tok.....
Hening tidak ada balasan dari anaknya yang masih didalam kamarnya.
"huft...... ni anak kebiasaan deh mentang-mentang baru lulus SMA, malah malas-malasan gini malah gak usaha cari kuliah yang dia mau" batin Santy.
Dengan suara yang lebih keras dan ketukan yang lebih keras DOK... DOK... DOK...." HENRY BANGUN SUDAH SIANG INI, KOK MALAH MALAS-MALASAN Sih".
Lalu terdengar suara grasak-grusuk dari dalam kamar anaknya. Tak Lama Kemudian terbukalah pintu kamar anaknya.
Clek....
Terlihat Henry yang masih terlihat berantakan habis bangun tidur. Dengan rambut yang acak-acakan si anak bertanya dengan nada kesal kepada ibunya. "Paan sih Ma !? Kan Henry masih libur habis lulus" keluh Henry.
Lalu Santy menjawab "Lahhhh terus kalau libur kamu bisa malas-malasan terus gitu? "
"Lihat tuh si Andre (18 Tahun), pagi-pagi sudah ngajak mama sepedaan" Lanjut ibunya Henry.
Andre merupakan tetangga dari Santy dan Henry yang masih dalam satu komplek meski rumah mereka tidak bersebelahan. Andre merupakan teman sepermainan Henry, tetapi beda sekolah. Meskipun begitu mereka sama-sama gemar bermain game, tetapi berbanding terbalik dengan Henry, Andre gemar berolahraga untuk menjaga fit tubuhnya untuk tetap prima sehingga terlihat atletis dan menggairahkan kaum hawa. Dan tidak hanya itu berbanding dengan Henry yang pemalu dan pemalas, Andre sangat easy-going terhadap semua orang.
Setelah mendengar omelan ibunya dan selesai mengucek-ngucek matanya, Henry baru sadar kalau ibu masih berkeringat dan sedang memakai pakaian olaharga, sebuah T-shirt putih kebesaran dan legging yang dibalut celana pendek diluarnya. (ane gak nemu ilustrasinya, harap pembaca bisa berimajinasi hehehe intinya buka pakaian ketat. Detail ini penting buat kedepannya ya)
Lalu Henry berkomentar "Oalahhh, tumben si Andre ngajak mama sepedean"
Dengan ketus Santy menjawab "Lahhhh kamu gimana sihhh...., ini kan sudah ketiga kali-nya dalam seminggu ini Mama sepedaan pagi sama Andre"
Dengan cengengesan Henry membalas ketusan ibunya "Hehe iya ya.... ? Aku gak sadar Mam hehehe...."
Lalu Santy dengan nada kesal dan sambil menoel kepala anaknya "Ishh kamu sih nge-game terusssss, masa gak sadar mama ngapain aja. Padahal kamu juga di rumah loh....."
"Kan Henry sering mama ajak juga, ehh....giliran diajak kamunya kalau gak lagi maen game paginya atau kamunya masih tidur abis bergadang" omel Santy ke anaknya
"Males aku banget aku sih mam..... Di luar panas pake bangettttt'" keluh Henry sambil menggaruk-garuk lehernya.
Dengan berdecak pinggang "Duhhh... jangan ogahan gitu dong... kan biar kamu sehat juga sayangggg, kamu tuh harus banyak gerak dan kena sinar matahari juga sayang, masa mau di kamar terus sihh" komentar Santy terhadap kebiasan buruk anaknya.
Lanjut omelan Santy "Kamu tuh ya... harusnya juga nemenin Mama tau.... Siapa tau nanti kamu kuliah di luar kota"
"Takutnya jarang ketemu mama nanti, harusnya kita spend time together honey...." ujar Santy sambil mengelus pipi anaknya dan memelas kepada anaknya
Tapi Henry dengan jengkel malah menepis tangan ibunya sendiri. Dan hal itu membuat Sant kaget dan sedit.
"Yaelah....Mam, terserah aku dong Mam, Henry mau ngapain aja toh masih libur juga..." ketus Henry dengan tindakan dan nada yang agak sedikit menjengkelkan di telinga Ibunya.
Santy hanya bisa menghela kecewa dan terdiam menatap anaknya yang barusan menepis tangannya dan ogah-ogahan untuk berolah-raga. "Yauda deh...... terserah kamu mau ngapain aja selama liburan, tapi jangan lupa cari dan daftar kuliah ya sayang..." pinta dan pasrah Santy.
Meski ada rasa kecewa, tapi tetap dengan rasa keibuannya, Santy meminta anaknya untuk sarapan pagi yang sudah disiapkan olehnya. "Oh ya... Hen... tuh ada makanan buat sarapan kamu. Mama tadi beli bubur ayam di warung Pak Joko. At least..... kamu makan teratur dan yang sehat dong sayanggg" lanjut Santy.
"iya... iya....., thanks Mam" Jawab Henry datar.
Di tengah obrolan antara ibu dan anak tersebut, tiba-tiba muncul sesosok pemuda dari dapur rumah Santy dan Henry. Siapa lagi kalau bukan si Andre, jejaka ganteng dan bercharismatic yang baru saja menemani Santy untuk bersepedaan pagi tadi di sekitar komplek mereka.
"Halo broooo....., baru bangun ni hahhaha" sapaan dan tawaan mampir dari mulut Andre.
Terlihat Andre yang berkeringatan yang menenggunakan Jersey Sepeda yang merupakan pakaian ala pesepeda jaman sekarang. Dengan reseleting dada yang terbuka, memarkan badan yang fit dan memiliki six-pack yang dapat memikat wanita manapun. Andre menghampiri pasangan ibu dan anak tersebut lalu bertanya ke Herny "Bergadang lagi ni Hen....?ck.. ck.. ck... Nge-push rank nih?"
Dengan meggaruk-garuk kepala, Henry hanya cengar-cengir mengganguk.
Lalu ejekan datang dari Andre "Sekali-kali olahraga bisa kali brooo.... biar gak tambah bulet gitu badan lo hahaha"
"Hehehe" Cengir Henry atas ejeken temannya itu. Lalu Henry menjawab dengan nada tidak antusias "Males gw bro....., panasss di luar. Enakan naekin rank gw mah"
"Tuhkan Henry lebih mentingin nge-game, sampe gak pernah mau olahraga nemenin mamanya padahal sudah di ajakin juga" omel Santy di depan Andre.
"Wahhhh parahhh....... masa lu gak mau nemenenin nyokap lu juga sih? Durhaka loh hahaha" ejek Andre untuk memana-manasi Santy
Mendengar itu Santy menyahut "Tuh kamu Hen.... dengerin si Andre, durhaka kamu mentingin game daripada mama kamu sendiri....huh..."
Andre manghampir Santy dan berdiri disebelahnya dan menepok dadanya sendiri buk...buk..., Andre berkata "Sudah tante, biar Andre aja yang nemenin sepedaan"
.
"Iya Dre, makasih ya sudah ngajakin dan nemenin tante sepedaan" Jawab Santy.
"Si Henry mending gausa di ajakin lagi ya tante, percuma kan si Henry pasti gak bakal mau dan ngeluh doang...." Lanjut Andre menganjurkan Santy
Dengan mendesah capek, Santy setuju atas anjuran "Hadehh bener kata kamu Dre, Iyaaahh tante juga capek ngajakin anak tante. Bisanya cuma makan tidur makan game doanng".
Henry hanya bisa terdiam pasi atas omongan Andre dan Santy yang menyindir dirinya. Tidak heran dengan sikap Henry yang diam, di depan Andre dia memang cenderung mengalah atau bahkan takut. Bahkan Henry hanya diam melihat tatapan Andre terhadap ibunya yang cenderung mesum.
Lalu ibunya Henry menyeletuk ke Andre "oh ya Dre, padahal baru tiga kali loh bareng kamu Dre...., tapi sudah bikin nagih aja ya sepedean pagi-pagi gitu".
"Iya tante, emang bikin nagih kok. Jadi gini tan...... kalau badan kita sudah terbiasa dengan berolahraga nantinya badan kita bakal nagih untuk terus beraktivitas" Jelas Andre.
Sambil menganggukan kepalanya, Santy bertanya "Oh begitu ya..... ? Kamu tahu juga banyak ya soal ginian ya?"
"Iya dong tante, Andre kan dibiasain olahraga sejak kecil dan pas kecil pernah mimpi jadi atlet tapi gak jadi heheh" Jawab Andre
"Hmmm... bener juga sih, tante dulu sering lihat kamu sama papa kamu jogging kalau pagi. Sekali lagi makasih ya Dre, nanti ajak tante lagi ya" timpa Santi
"Sama-sama tante, biar gak hanya sehat dan badannya jadi bagus hehehe" cengir Andre dengan menatap Santy dari atas hingga bawah.
Tetapi Santy tidak menghiraukan tatapan, toh dia pikir maklum seorang pria, dan tidak mungkin Andre punya niat buruk terhadap dirinya. Lalu tanpa sengaja Santy melihat ke bagian bawah Andre, dan melihat ada "sesuatu yang besar" disitu. Santy langsung menolehkan kepalanya melihat kearah lain. Tanpa disadari oleh Santy, Andre tersenyum melihat gelagat dirinya.
Dan yang terjadi adalah bawah ada beberapa detik di keheningan di rumah tersebut, untuk menghilangi kecangungan itu, Santy berseru "Wah bener tuh Dre!!, biar badan tante makin bagus dan langsing juga".
"Nah bener tante....... makanya besok-besok sepedaan lagi sama Andre ya..." Ajak Andre dengan antusias
"Iya dengan senang hati Dre.... biar tante makin strong dan sehat hihihi." Jawab Santy semangat dan gembira atas ajakan kedepan tetangganya mudanya.
Henry hanya bisa mendengarkan obrolan antara ibu dan temannya sambil melanjutkan diamnya sambil menggaruk-garukan kepalanya yang tidak gatal itu. Bahkan saking asiknya pembicaraan antara Santy dan Andre, Henry tidak di ajak dari pembicaraan mereka lagi. Oleh Karena itu Henry memutuskan untuk ke meja makan untuk menyantap sarapan yang di belikan oleh mama nya. Meskipun gitu Santy dan Andre tetap terus ngobrol tentang rencana sepedaan mereka di kemudian hari tanpa mengacuhkan Henry. Di saat Santy tidak melihat dirinya, Andre hanya tersenyum dan menatap Henry dengan tatapan merendahkan.
Setelah ngobrol panjang dengan Andre, Santy memutuskan untuk mandi. Lalu sebelum Andre pamitan untuk pulang, dia mengajak henry untuk nge-game "Oh ya Hen, nanti kita kapan-kapan maen bareng push rank ya...sambil pake Dscrd juga ya"
Dengan senang menerima tawaran tersebut, memang pada dasarnya Andre sangat jago maen game juga. "Mayan auto-win nih" Pikir Henry
Lagi game dan game yang berada di kepala Henry, dia tidak sadar hal tersebut yang akan menjatuhkannya ke jurang yang amat dalam.
Apakah jurang tersebut?????
Bersambung
Tinggal di sebuah kampung pedesaan di daerah Cianjur, JawaBarat. Membuat dia masih polos karena jarang bergaul dengan teman sebayanya, dari sebelum menikah sampai sekarang sudah menikah mempunyai seorang suami pun Sita masih tidak suka bergaul dan bersosialisasi dengan teman atau ibu-ibu di kampungnya. Sita keluar rumah hanya sebatas belanja, ataupun mengikuti kajian di Madrasah dekat rumahnya setiap hari Jum'at dan Minggu. Dia menikahpun hasil dari perjodohan kedua orangtuanya. Akibat kepolosannya itu, suaminya Danu sering mengeluhkan sikap istrinya itu yang pasif ketika berhubungan badan dengannya. Namun Sita tidak tahu harus bagaimana karena memang dia sangat amat teramat polos, mengenai pergaulan anak muda zaman sekarang saja dia tidak tahu menahu, apalagi tentang masalah sex yang di kehidupannya tidak pernah diajarkan sex education. Mungkin itu juga penyebab Sita dan Danu belum dikaruniai seorang anak, karena tidak menikmati sex.
Pelan tapi pasti Wiwik pun segera kupeluk dengan lembut dan ternyata hanya diam saja. "Di mana Om.. ?" Kembali dia bertanya "Di sini.." jawabku sambil terus mempererat pelukanku kepadanya. "Ahh.. Om.. nakal..!" Perlahan-lahan dia menikmati juga kehangatan pelukanku.. bahkan membalas dengan pelukan yang tak kalah erat. Peluk dan terus peluk.. kehangatan pun terus mengalir dan kuberanikan diri untuk mencium pipinya.. lalu mencium bibirnya. Dia ternyata menerima dan membalas ciumanku dengan hangat. "Oh.. Om.." desahnya pelan.
Billy melepas Rok ku, aku hanya bisa menggerakan kaki ku agar Billy lebih mudah membuka Rok ku, sehingga Rok ku terlepas menyisakan celana pendek dan CD di dalamnya. Lalu Billy melepas celana pendek ku dan pahaku terpampang jelas oleh Billy, paha putih mulus tanpa cacat. Billy lulu menelusuri pahaku. Aku hanya bisa menikmati dengan apa yang billy lakukan padaku.
Nafas Dokter Mirza kian memburu saat aku mulai memainkan bagian bawah. Ya, aku sudah berhasil melepaskan rok sekalian dengan celana dalam yang juga berwarna hitam itu. Aku sedikit tak menyangka dengan bentuk vaginanya. Tembem dan dipenuhi bulu yang cukup lebat, meski tertata rapi. Seringkali aku berhasil membuat istriku orgasme dengan keahlihanku memainkan vaginanya. Semoga saja ini juga berhasil pada Dokter Mirza. Vagina ini basah sekali. Aku memainkan lidahku dengan hati-hati, mencari di mana letak klitorisnya. Karena bentuknya tadi, aku cukup kesulitan. Dan, ah. Aku berhasil. Ia mengerang saat kusentuh bagian itu. "Ahhhh..." Suara erangan yang cukup panjang. Ia mulai membekap kepalaku makin dalam. Parahnya, aku akan kesulitan bernafas dengan posisi seperti ini. Kalau ini kuhentikan atau mengubah posisi akan mengganggu kenikmatan yang Ia dapatkan. Maka pilihannya adalah segera selesaikan. Kupacu kecepatan lidahku dalam memainkan klitorisnya. Jilat ke atas, sapu ke bawah, lalu putar. Dan aku mulai memainkan jari-jariku untuk mengerjai vaginanya. Cara ini cukup efektif. Ia makin meronta, bukan mendesah lagi. "Mas Bayuu, oh,"
Yahh saat itu tangan kakek sudah berhasil menyelinap kedalam kaosku dan meremas payudaraku. Ini adalah pertama kali payudaraku di pegang dan di remas langsung oleh laki2. Kakek mulai meremas payudaraku dengan cepat dan aku mulai kegelian. “ahhhkkk kek jangannnhh ahh”. Aku hanya diam dan bingung harus berbuat apa. Kakek lalu membisikkan sesuatu di telingaku, “jangan berisik nduk, nanti adikmu bangun” kakek menjilati telingaku dan pipiku. Aku merasakan sangat geli saat telingaku di jilati dan memekku mulai basah. Aku hanya bisa mendesah sambil merasa geli. Kakek yang tau aku kegelian Karena dijilati telinganya, mulai menjilati telingaku dengan buas. Aku: “ahhkkk ampunnn kek, uddaahhhhh.” Kakek tidak memperdulikan desahanku, malah ia meremas dengan keras payudaraku dan menjilati kembali telingaku. Aku sangat kegelian dan seperti ingin pipis dan “crettt creettt” aku merasakan aku pipis dan memekku sangat basah. Aku merasa sangat lemas, dan nafasku terasa berat. Kakek yang merasakan bila aku sudah lemas langsung menurunkan celana pendekku dengan cepat. Aku pun tidak menyadarinya dan tidak bisa menahan celanaku. Aku tersadar celanaku sudah melorot hingga mata kakiku. Dan tiba2 lampu dikamarku menyala dan ternyata...
Kisah seorang istri yang tidak diterima karena ditalak tiga oleh suaminya setelah beberapa menit melakukan ijab kabul pernikahan, suasana masih ramai baju pengantinpun masih dikenakan. Suara riuh tamu undangan pernikahan terdengar seperti hujan angin di hati si pengantin perempuan. Apakah ini mimpi? Bukankah baru beberapa menit ini ijab kabul dilaksanakan? Bukankah riasan pengantin masih belum pudar, bahkan henna di tangan masih tergambar jelas. Hidangan untuk tamu undangan belum tersentuh. Ada apa? Sakit, sedih, nyesek bercampur aduk menjadi satu hingga melahirkan dendam kesumat dalam hati wanita tersebut. Sang janda pun tak tinggal diam dan betekad untuk membalas apa yang telah menimpa hidupnya.
AREA DEWASA! YANG BELUM CUKUP UMUR, MINGGIR DULU YA, CARI BACAAN SESUAI UMURNYA. NEKAT BACA CERITA INI, DOSA TANGGUNG SENDIRI. Pertemuan Anne Mary yang masih berumur 18tahun dengan Marcio Lamparska, 30tahun dalam sebuah tragedi pembunuhan di Tokyo dimana Marcio sebagai pelaku pembunuhan dan Anne yang menjadi saksi matanya membuat hubungan antara Anne dan Marcio terikat dalam suatu kerjasama yang saling menguntungkan karena akibat dari tragedi pembunuhan tersebut, Anne yang merupakan orang terdekat dengan korban, tertuduh menjadi tersangka utama pembunuhan. Sebelum interpol menemukan dan menangkap Anne, Marcio bersama anak buahnya sudah terlebih dahulu menculik gadis itu dan membawanya ke Murcia, Spanyol, kediaman Marcio berada. Anne Mary yang memiliki otak jenius di atas rata-rata hanyalah seorang gadis muda yang sangat lugu, polos namun memiliki mulut yang tajam pedas dan kritis sedangkan Marcio yang tanpa dia sadari sudah jatuh cinta kepada gadis muda tersebut semakin membuatnya protektif menjaga dan memberikan pelatihan-pelatihan fisik pada Anne yang tentu saja semakin membangkitkan api dendam dalam diri Anne yang membara di dalam dadanya. Anne akhirnya bersedia membuka hatinya untuk menerima perasaan Marcio agar dia bisa lebih mudah untuk membunuh pria itu yang ternyata tanpa dia sadari masuk ke dalam perangkapnya sendiri, jatuh cinta pada Marcio. Bisakah Anne melupakan Touda Akira sepenuhnya, orang yang sudah menjadi korban pembunuhan Marcio, dimana Touda merupakan cinta pertama Anne yang mencintainya secara diam-diam dan melupakan balas dendamnya pada Marcio? Bagaimana dengan Iosef, tangan kanan musuh besar Marcio yang sejak pertama kali bertemu dengan Anne, memiliki perasaan tidak biasa terhadap gadis mungil itu. Iosef juga musuh yang pernah melukai Anne namun juga menyelamatkan gadis itu dari kematian. Demi menyelamatkan Marcio, Anne terpaksa ikut pergi dengan Iosef. Iosef yang lembut, perhatian, sangat posesif dan mencintai Anne dengan nyawanya. Cinta yang tulus dan abadi namun memahami jika gadis yang dia cintai tersebut masih mengukir nama Marcio di dalam hatinya. Dalam pelarian bersama Iosef, Anne tumbuh semakin kuat, tangguh dan sangat cantik mempesona. Ayunan pedangnya sangat cepat, akurat, dan sikapnya tegas, tidak segan membunuh siapapun yang menjadi tugas dalam misinya. Akankah pertemuan kembali Anne dan Marcio bisa menumbuhkan perasaan cinta dan kerinduan di antara mereka lagi atau mereka menjadi musuh yang akan saling membunuh? Ikuti terus cerita Anne Mary ini dari seorang gadis biasa yang jelek menjadi seorang gadis muda yang sangat cantik dan memukau namun sifatnya yang sangat tidak peka akan cinta membuat para pria yang terpikat padanya selalu salah paham akan sikapnya. “Ini bukan tentang cinta dan siapa yang kamu pilih, tapi kepada siapa kamu akan berkomitmen untuk memberikan hati yang kamu yakini dia bisa menjaga hatimu dengan sangat baik,” – Anne Mary. CERITA INI EXCLUSIVE HANYA ADA DI BAKISAH!
Bagi yang belum cukup umur, DILARANG KERAS Membaca Cerita ini, karena banyak sekali adegan Dewasa. Mohon Bijak Dalam Membaca.⚠️ Menceritakan seorang anak muda, yang terjerumus kedalam lubang hitam, hingga akhirnya, pemuda tampan kecanduan seks dengan Guru dan keluarganya sendiri.
Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?
Novel ini berisi kompilasi beberapa cerpen dewasa terdiri dari berbagai pengalaman percintaan penuh gairah dari beberapa karakter yang memiliki latar belakang profesi yan berbeda-beda serta berbagai kejadian yang dialami oleh masing-masing tokoh utama dimana para tokoh utama tersebut memiliki pengalaman bercinta dengan pasangannya yang bisa membikin para pembaca akan terhanyut. Berbagai konflik dan perseteruan juga kan tersaji dengan seru di setiap cerpen yang dimunculkan di beberapa adegan baik yang bersumber dari tokoh protagonis maupun antagonis diharapkan mampu menghibur para pembaca sekalian. Semua cerpen dewasa yang ada pada novel kompilasi cerpen dewasa ini sangat menarik untuk disimak dan diikuti jalan ceritanya sehingga menambah wawasan kehidupan percintaan diantara insan pecinta dan mungkin saja bisa diambil manfaatnya agar para pembaca bisa mengambil hikmah dari setiap kisah yan ada di dalam novel ini. Selamat membaca dan selamat menikmati!
Raina terlibat dengan seorang tokoh besar ketika dia mabuk suatu malam. Dia membutuhkan bantuan Felix sementara pria itu tertarik pada kecantikan mudanya. Dengan demikian, apa yang seharusnya menjadi hubungan satu malam berkembang menjadi sesuatu yang serius. Semuanya baik-baik saja sampai Raina menemukan bahwa hati Felix adalah milik wanita lain. Ketika cinta pertama Felix kembali, pria itu berhenti pulang, meninggalkan Raina sendirian selama beberapa malam. Dia bertahan dengan itu sampai dia menerima cek dan catatan perpisahan suatu hari. Bertentangan dengan bagaimana Felix mengharapkan dia bereaksi, Raina memiliki senyum di wajahnya saat dia mengucapkan selamat tinggal padanya. "Hubungan kita menyenangkan selama berlangsung, Felix. Semoga kita tidak pernah bertemu lagi. Semoga hidupmu menyenangkan." Namun, seperti sudah ditakdirkan, mereka bertemu lagi. Kali ini, Raina memiliki pria lain di sisinya. Mata Felix terbakar cemburu. Dia berkata, "Bagaimana kamu bisa melanjutkan? Kukira kamu hanya mencintaiku!" "Kata kunci, kukira!" Rena mengibaskan rambut ke belakang dan membalas, "Ada banyak pria di dunia ini, Felix. Selain itu, kamulah yang meminta putus. Sekarang, jika kamu ingin berkencan denganku, kamu harus mengantri." Keesokan harinya, Raina menerima peringatan dana masuk dalam jumlah yang besar dan sebuah cincin berlian. Felix muncul lagi, berlutut dengan satu kaki, dan berkata, "Bolehkah aku memotong antrean, Raina? Aku masih menginginkanmu."