/0/8538/coverbig.jpg?v=e72e59d652311224195d6f1fdce3822a)
Selama tiga tahun pernikahannya dengan Reza, Kirana selalu rendah dan remeh seperti sebuah debu. Namun, yang dia dapatkan bukannya cinta dan kasih sayang, melainkan ketidakpedulian dan penghinaan yang tak berkesudahan. Lebih buruk lagi, sejak wanita yang ada dalam hati Reza tiba-tiba muncul, Reza menjadi semakin jauh. Akhirnya, Kirana tidak tahan lagi dan meminta cerai. Lagi pula, mengapa dia harus tinggal dengan pria yang dingin dan jauh seperti itu? Pria berikutnya pasti akan lebih baik. Reza menyaksikan mantan istrinya pergi dengan membawa barang bawaannya. Tiba-tiba, sebuah pemikiran muncul dalam benaknya dan dia bertaruh dengan teman-temannya. "Dia pasti akan menyesal meninggalkanku dan akan segera kembali padaku." Setelah mendengar tentang taruhan ini, Kirana mencibir, "Bermimpilah!" Beberapa hari kemudian, Reza bertemu dengan mantan istrinya di sebuah bar. Ternyata dia sedang merayakan perceraiannya. Tidak lama setelah itu, dia menyadari bahwa wanita itu sepertinya memiliki pelamar baru. Reza mulai panik. Wanita yang telah mencintainya selama tiga tahun tiba-tiba tidak peduli padanya lagi. Apa yang harus dia lakukan?
Malam di hari itu gelap, guntur bergemuruh dan kilat menyambar di luar. Hujan telah turun sepanjang hari.
Kirana Tjandra sedang meringkuk di atas ranjang. Dia membungkus dirinya dalam selimut, tetapi meskipun dia telah melakukan itu, dia masih tidak bisa menahan gemetar yang melanda tubuhnya.
Dia selalu takut pada malam yang gelap dan penuh badai sejak dia masih merupakan seorang anak kecil. Dia merasa seolah-olah ada tangan tak terlihat yang tak terhitung jumlahnya akan meraihnya dan menyeretnya ke dalam sebuah jurang.
Kirana menggigit bibirnya. Meskipun seluruh tubuhnya mengeluarkan keringat sekarang, dia masih tidak berani menggerakkan satu pun anggota tubuhnya atau membuat suara.
Critt.
Pintu kamar tidur perlahan terbuka. Kemudian Kirana mendengar suara sepatu kulit yang berderit di lantai kayu.
Jantung Kirana mulai berdetak kencang, dan dia menahan napas begitu lama sampai-sampai dia mulai merasakan nyeri di dadanya. Pikirannya mulai dipenuhi dengan adegan-adegan mengerikan yang seketika membuatnya merinding.
Dia sendirian di dalam vila besar ini. Untuk menjamin privasi tuan rumah, semua pelayan tinggal di rumah lain di belakang kediaman utama.
Hal berikutnya yang Kirana tahu, seseorang menarik selimut yang membungkus dirinya, yang membuatnya semakin gemetar.
"Jangan ...."
Dia berteriak dengan panik, tetapi teriakan itu sama sekali tidak menghentikan penyusup itu untuk menyibakkan selimut dengan kejam. Melalui air matanya, Kirana melihat seorang pria tampan yang mengenakan kemeja putih di depannya. Pria itu adalah Reza Hendrawan, suaminya.
"Mengapa kamu ada di sini?" Kirana merasa ketakutannya berangsur-angsur mereda saat melihat Reza di hadapannya. Jantungnya yang tadi melompat ke tenggorokannya, perlahan kembali ke tempat yang seharusnya.
"Mengapa? Apa kamu mengharapkan orang lain?" Reza melepaskan selimutnya, lalu mendengus dan kemudian mulai membuka kancing kemejanya. Dia membuka kancingnya satu per satu dengan jari-jarinya yang ramping, memperlihatkan dadanya yang berwarna coklat keemasan.
Kirana langsung tersipu dan memalingkan wajahnya.
"Apa kamu merasa malu?" Reza menatap istrinya yang sedang duduk meringkuk di atas ranjang.
Kirana mengenakan gaun tidur slip berbahan sutra. Dia tampak sangat gugup, dan dia tidak ingin menatap pria itu balik. Salah satu tali gaun tidurnya jatuh dari bahunya, dan cara dia meringkukkan badannya mengangkat ujung baju gaun itu ke pahanya. Kulit mulusnya tampak lebih menggoda di bawah cahaya redup.
Reza menelan ludah dan dia merasa sedikit terangsang dengan pemandangan itu.
Kirana dan Reza telah menikah selama tiga tahun lamanya, dan mereka sering berhubungan intim. Melihat ekspresi di wajah Reza, Kirana langsung tahu apa yang sedang dia pikirkan.
"Pergi mandi." Kirana melompat keluar dari ranjang. Dia mengeluarkan piyama Reza dari dalam lemari, menyerahkannya padanya, dan mendorongnya masuk ke dalam kamar mandi.
Beberapa saat kemudian, dia mendengar suara air mengalir dari dalam kamar mandi. Kirana merasa matanya perih saat memikirkan apa yang akan terjadi setelah Reza selesai mandi.
Dia dengan patuh memainkan peran sebagai Nyonya Hendrawan selama tiga tahun terakhir. Tetapi ketika malam tiba dan dia dan Reza sendirian di dalam kamar, pria itu akan menyiksanya di atas ranjang.
Pria itu seperti seekor binatang buas yang gila dan tak pernah puas yang tidak berhenti sampai dia benar-benar kelelahan.
Sementara Kirana berada dalam keadaan linglung, pintu kamar mandi terbuka, dan Reza melangkah keluar. Pria itu tidak memakai piyama yang telah dia siapkan untuknya. Sebagai gantinya, dia hanya melilitkan handuk mandi di pinggangnya. Air menetes dari rambutnya sampai ke perutnya dan terserap oleh handuk yang melilit di pinggangnya.
Sebelum Kirana bisa mempersiapkan diri, Reza menarik handuknya dan melemparkannya ke lantai. Dia meraih Kirana dan membaringkannya dengan posisi terlentang di atas ranjang. Hal berikutnya yang Kirana tahu, Reza menyingkirkan celana dalamnya dan menerkamnya, mengakibatkan Kirana menjerit kesakitan.
Reza terus bergerak penuh semangat. Udara panas yang dia hembuskan dari bibirnya membuat daun telinga dan leher Kirana merasa geli. Kemudian dia bergerak untuk mencium dan meraba setiap bagian tubuh Kirana. Kirana tidak bisa menahan erangan dan gemetar karena rangsangan yang dia rasakan.
Bagian sensitif Reza begitu panas dan keras di dalam dirinya, mendorongnya dengan kecepatan yang meledak-ledak. Kirana harus mengakui bahwa suaminya memang ahli di atas ranjang. Selama tiga tahun ini, pria itu sudah hafal di mana tempat paling sensitifnya. Saat ini, pria itu menemukan salah satu titik itu dan memuaskannya, membuatnya gila dalam kenikmatan.
Perasaan gembira itu membuat kepala Kirana berputar, dan dia bisa merasakan setiap sentakan yang diberikannya menjalar ke tulang punggungnya. Dia kecanduan akan perasaan itu. Saat Reza bergerak semakin cepat dan berirama, dia melengkungkan punggungnya dan kemudian mengangkat pinggulnya. Dia tak mampu mengendalikan diri dan mengiringi setiap dorongannya. Dia merasa perlu diisi.
Suara dua tubuh berkeringat yang saling beradu memenuhi ruangan itu bersama dengan gerutuan seksi Reza.
"Aku ingin mendengarmu mendesah, sayang. Ayolah. Keluarkan suara itu untukku." Suara Reza yang dalam dan memikat menyihir Kirana hingga benar-benar lupa diri.
Dia akhirnya membuka bibirnya yang dari tadi tertutup rapat dan membiarkan kenikmatan yang dirasakannya berubah menjadi erangan kesenangan yang lembut namun tak terkendali. Akhirnya Reza semakin terangsang saat mendengar istrinya mengerang. Dia hampir tidak bisa menahan diri.
Setelah berhubungan badan dengan Kirana di atas ranjang, Reza mengangkatnya, meletakkannya di lantai, dan berhubungan badan dengannya di sana. Dia juga membawanya ke kamar mandi dan di balkon. Dia membuat Kirana puas lagi dan lagi seolah-olah dia tidak pernah lelah. Akhirnya Kirana kelelahan, dan tertidur di dalam pelukannya.
Kirana membuka matanya setelah waktu yang lama. Mendengar suara napas Reza yang berirama, dia tahu bahwa pria itu sedang tidur nyenyak. Dia melepaskan tangannya dari pinggangnya, turun dari tempat tidur, dan berjingkat ke arah jendela. Dia duduk dan menatap kosong ke langit malam yang ada di luar.
Tiga tahun telah berlalu. Selama itu, Reza tidak pernah sekali pun memanggilnya dengan panggilan "sayang" kecuali saat mereka sedang berhubungan intim.
Kirana membalikkan badannya dan menatap wajah tampan Reza yang sedang tidur. Mata pria itu selalu dingin dan tanpa emosi ketika dia memandangnya kecuali ketika mereka berada di tempat tidur.
Karin jatuh cinta pada Arya pada pandangan pertama, tetapi gagal menangkap hatinya bahkan setelah tiga tahun menikah. Ketika nyawanya dipertaruhkan, dia menangis di kuburan orang terkasihnya. Itu adalah pukulan terakhir. "Ayo bercerai, Arya." Karin berkembang pesat dalam kebebasan barunya, mendapatkan pengakuan internasional sebagai desainer. Ingatannya kembali, dan dia merebut kembali identitasnya yang sah sebagai pewaris kerajaan perhiasan, sambil merangkul peran barunya sebagai ibu dari bayi kembar yang cantik. Arya panik ketika pelamar yang bersemangat berduyun-duyun ke arah Karin. "Aku salah. Tolong biarkan aku melihat anak-anak kita!"
Hanya ada satu pria di hati Regina, dan itu adalah Malvin. Pada tahun kedua pernikahannya dengannya, dia hamil. Kegembiraan Regina tidak mengenal batas. Akan tetapi sebelum dia bisa menyampaikan berita itu pada suaminya, pria itu menyodorinya surat cerai karena ingin menikahi cinta pertamanya. Setelah kecelakaan, Regina terbaring di genangan darahnya sendiri dan memanggil Malvin untuk meminta bantuan. Sayangnya, dia pergi dengan cinta pertamanya di pelukannya. Regina lolos dari kematian dengan tipis. Setelah itu, dia memutuskan untuk mengembalikan hidupnya ke jalurnya. Namanya ada di mana-mana bertahun-tahun kemudian. Malvin menjadi sangat tidak nyaman. Untuk beberapa alasan, dia mulai merindukannya. Hatinya sakit ketika dia melihatnya tersenyum dengan pria lain. Dia melabrak pernikahannya dan berlutut saat Regina berada di altar. Dengan mata merah, dia bertanya, "Aku kira kamu mengatakan cintamu untukku tak terpatahkan? Kenapa kamu menikah dengan orang lain? Kembalilah padaku!"
Amora Nouline selalu dibanding-bandingkan oleh sang ibu dengan kakak perempuannya sendiri bernama Alana Nouline! Dalam hal apapun Alana selalu unggul dari Amora, membuat sang Ibu lebih menyayangi Alana dibandingkan dengan Amora. Ketika dihadapkan dengan posisi sang ayah yang sakit parah dan memerlukan biaya rumah sakit yang tidak sedikit, Ibu dan kakak Amora sepakat untuk membujuk agar Amora menjual dirinya demi pengobatan sang ayah. Dengan hati teriris perih, terpaksa dan penuh ketakutan, Amora akhirnya menuruti keinginan ibu dan kakaknya demi kesembuhan sang ayah! Sialnya, malam itu laki-laki yang membeli Amora adalah seorang mafia dingin yang meskipun wajahnya teramat tampan namun wajah itu terlihat sangat menakutkan dimata Amora.
Hidup itu indah, kalau belum indah berarti hidup belum berakhir. Begitu lah motto hidup yang Nayla jalani. Setiap kali ia mengalami kesulitan dalam hidupnya. Ia selalu mengingat motto hidupnya. Ia tahu, ia sangat yakin akan hal itu. Tak pernah ada keraguan sedikitpun dalam hatinya kalau kehidupan seseorang tidak akan berakhir dengan indah. Pasti akan indah. Hanya kedatangannya saja yang membedakan kehidupan dari masing – masing orang. Lama – lama Nayla merasa tidak kuat lagi. Tanpa disadari, ia pun ambruk diatas sofa panjang yang berada di ruang tamu rumahnya. Ia terbaring dalam posisi terlentang. Roti yang dipegangnya pun terjatuh ke lantai. Berikut juga hapenya yang untungnya cuma terjatuh diatas sofa panjangnya. Diam – diam, ditengah keadaan Nayla yang tertidur senyap. Terdapat sosok yang tersenyum saat melihat mangsanya telah tertidur persis seperti apa yang telah ia rencanakan. Sosok itu pelan – pelan mendekat sambil menatap keindahan tubuh Nayla dengan jarak yang begitu dekat. “Beristirahatlah sayang, pasti capek kan bekerja seharian ?” Ucapnya sambil menatap roti yang sedang Nayla pegang. Sosok itu kian mendekat, sosok itu lalu menyentuh dada Nayla untuk pertama kalinya menggunakan kedua tangannya. “Gilaaa kenyel banget… Emang gak ada yang bisa ngalahin susunya akhwat yang baru aja nikah” Ucapnya sambil meremas – remas dada Nayla. “Mmmpphhh” Desah Nayla dalam tidurnya yang mengejutkan sosok itu.
Setelah menghabiskan malam dengan orang asing, Bella hamil. Dia tidak tahu siapa ayah dari anak itu hingga akhirnya dia melahirkan bayi dalam keadaan meninggal Di bawah intrik ibu dan saudara perempuannya, Bella dikirim ke rumah sakit jiwa. Lima tahun kemudian, adik perempuannya akan menikah dengan Tuan Muda dari keluarga terkenal dikota itu. Rumor yang beredar Pada hari dia lahir, dokter mendiagnosisnya bahwa dia tidak akan hidup lebih dari dua puluh tahun. Ibunya tidak tahan melihat Adiknya menikah dengan orang seperti itu dan memikirkan Bella, yang masih dikurung di rumah sakit jiwa. Dalam semalam, Bella dibawa keluar dari rumah sakit untuk menggantikan Shella dalam pernikahannya. Saat itu, skema melawannya hanya berhasil karena kombinasi faktor yang aneh, menyebabkan dia menderita. Dia akan kembali pada mereka semua! Semua orang mengira bahwa tindakannya berasal dari mentalitas pecundang dan penyakit mental yang dia derita, tetapi sedikit yang mereka tahu bahwa pernikahan ini akan menjadi pijakan yang kuat untuknya seperti Mars yang menabrak Bumi! Memanfaatkan keterampilannya yang brilian dalam bidang seni pengobatan, Bella Setiap orang yang menghinanya memakan kata-kata mereka sendiri. Dalam sekejap mata, identitasnya mengejutkan dunia saat masing-masing dari mereka terungkap. Ternyata dia cukup berharga untuk menyaingi suatu negara! "Jangan Berharap aku akan menceraikanmu" Axelthon merobek surat perjanjian yang diberikan Bella malam itu. "Tenang Suamiku, Aku masih menyimpan Salinan nya" Diterbitkan di platform lain juga dengan judul berbeda.
Istriku Lidya yang masih berusia 25 tahun rasanya memang masih pantas untuk merasakan bahagia bermain di luar sana, lagipula dia punya uang. Biarlah dia pergi tanpaku, namun pertanyaannya, dengan siapa dia berbahagia diluar sana? Makin hari kecurigaanku semakin besar, kalau dia bisa saja tak keluar bersama sahabat kantornya yang perempuan, lalu dengan siapa? Sesaat setelah Lidya membohongiku dengan ‘karangan palsunya’ tentang kegiatannya di hari ini. Aku langsung membalikan tubuh Lidya, kini tubuhku menindihnya. Antara nafsu telah dikhianati bercampur nafsu birahi akan tubuhnya yang sudah kusimpan sedari pagi.