/0/17738/coverbig.jpg?v=94abbd137374562cd68cb4d231d746e6)
Yahh saat itu tangan kakek sudah berhasil menyelinap kedalam kaosku dan meremas payudaraku. Ini adalah pertama kali payudaraku di pegang dan di remas langsung oleh laki2. Kakek mulai meremas payudaraku dengan cepat dan aku mulai kegelian. "ahhhkkk kek jangannnhh ahh". Aku hanya diam dan bingung harus berbuat apa. Kakek lalu membisikkan sesuatu di telingaku, "jangan berisik nduk, nanti adikmu bangun" kakek menjilati telingaku dan pipiku. Aku merasakan sangat geli saat telingaku di jilati dan memekku mulai basah. Aku hanya bisa mendesah sambil merasa geli. Kakek yang tau aku kegelian Karena dijilati telinganya, mulai menjilati telingaku dengan buas. Aku: "ahhkkk ampunnn kek, uddaahhhhh." Kakek tidak memperdulikan desahanku, malah ia meremas dengan keras payudaraku dan menjilati kembali telingaku. Aku sangat kegelian dan seperti ingin pipis dan "crettt creettt" aku merasakan aku pipis dan memekku sangat basah. Aku merasa sangat lemas, dan nafasku terasa berat. Kakek yang merasakan bila aku sudah lemas langsung menurunkan celana pendekku dengan cepat. Aku pun tidak menyadarinya dan tidak bisa menahan celanaku. Aku tersadar celanaku sudah melorot hingga mata kakiku. Dan tiba2 lampu dikamarku menyala dan ternyata...
Aku seorang siswa kelas 11 SMA di kota P, pada saat itu aku sudah kenal dengan suci karena memang kami teman sekelas. Suci sendiri sehari-hari memakai jilbab bila di sekolah dan keluar rumah. Suci memiliki kulit kuning langsat, bibir tipis. Dia memiliki payudara yang sangat menggoda bagi kaum laki-laki, termasuk aku hehe. Memang suci terkenal dengan siswi yang berbadan bongsor atau montok di kalangan angkatan kami. Aku yang memang menaruh hati dari kelas 10 mulai mencoba mendekatinya. Aku memulai pdkt melalui chating dan mengajaknya makan diluar.
Setelah kami melalui pdkt selama 6 bulan, aku mulai berencana untuk menmbaknya. Pada saat itu hari minggu dan memang sedang libur sekolah, aku berencana mengajaknya pergi ke pantai dan melancarkan rencaku untuk menembaknya. Hari itu aku dan suci ketemuan di pantai, kami ketemuan karena suci tidak mau aku jemput di rumahnya. Saat itu aku lebih dulu sampai di tempat yang sudah dijanjikan, 10 menit kemudian aku di kejutkan oleh suara yang memanggil namaku.
Suci: " Hai andi, maaf ya udah bikin nunggu aku."
Aku: "eh Hai ci, ah tidak gakpapa kok." (aku sedikit terkejut saat itu karena penampilan suci yang membuatku menelan ludah wkwk). Suci saat itu menggunakan jilbab merah dengan ditambah kemeja putih yang kulihat kancing2nya ingin copot karena didorong oleh payudara montoknya ditambah dengan balutan cardigan hitam dan rok hitam longgar membuat dirinya anggun dan membuat ku konak wkwk.
Suci: "ada apa kamu ngajak aku kesini?"
Aku: "sebenernya ada yang ingin aku omongin ke kamu ci?" (aku deg-degan saat itu)
Suci: "apa yang mau kamu omongin?"
Aku: "mmhh.. aku sebenernya mau ngomong kalau mmhhh, aku cinta sama kamu ci, aku sayang sama kamu, kamu mau gak jadi pacarku?"
Suci: "kamu serius dengan perkataanmu ndi?" (suci sedikit terkejut dan malu, karena memang dia langsung menundukkan wajahnya dan pipinya agak merah)
Aku: "aku sangat serius ci".
Suci: "Aku sebenernya juga saying sama kamu, aku nyaman di deket kamu. Tapi...".
Aku: "Tapi kenapa ci?" (tanyaku penasaran).
Suci: "Aku belom boleh berpacaran sama ayahku". (Dengan menampilkan wajah sedih)
Aku: "Oh gitu". (aku mulai putus asa).
Suci: "haha kamu kenapa pasrah begitu jawabnya, kan kita bisa menjalin hubungan asal ayahku tidak tau"
Aku: "yang benar ci?"
Suci: "iya benar."
Aku: "Berarti hari ini kita jadian ya."
Suci: "iya, tapi ingat hanya kita yang tau. Jangan sampai ayahku tau."
Aku: "iya sayang."
Suci: "eh udah saying-sayang aja!" (katanya menggodaku)
Aku: (terdiam)
Suci: "haahaha becanda sayang, kamu boleh manggil aku sayang kok."
Aku: (aku tersenyum dan mulai memegang tangannya sambal menikmati indahnya tarian ombak).
Hari itu aku habiskan sore di pantai bersama kekasih baruku, suci.
Hubungan kami sudah berjalan 3 bulan, ini kejadian yang membuatku terkesan hehe.
Kamis siang pada saat istirahat sekolah, aku mengajak suci ke kantin. Lagi-lagi penampilan suci di sekolah membuatku menelan ludah, walaupun sudah menggunakan jilbab tetapi jilbab itu tetap tidak bisa menutupi montoknya payudara suci.
Aku: "ci, nanti sepulang sekolah temenin aku ke warnet ya. Aku ada tugas nih."
Suci: "hmmm, oke deh nanti aku temenin."
Aku: "oke ci, nanti aku tunggu di parkiran motor ya."
Suci: "Oke sayang." (jawabnya lirih)
Aku: "hehe iya yang."
Skip skip
Setelah pulang sekolah aku menuju warnet dengan suci, pada saat itu warnet telihat sepi dan aku memilih bilik yang pojok hehe.
Setelah di dalam bilik kami duduk berdua, aku di depan monitor pc dan suci disebelahku berhadapan dengan pintu bilik yang tentunya sudah aku kunci. Aku mulai mencari tugas yang diberikan oleh guruku dan beruntungnya aku langsung mendapatkan materi untuk tugas.
Saat itu kami kurang lebih sudah sejam didalam bilik warnet dan tugaskupun sudah selesai. Agak canggung emang berada dibilik warnet berdua saja dengan suci dan keadaan pintu bilik yang terkunci. Siang itu memang hari terasa panas, kipas diatas kami pun belom bisa menghilangkan rasa gerah di tubuh kami. Aku melihat suci mengambil buku di tas nya dan mengipaskan di area kepalanya.
Aku: "kamu gerah yang?"
Suci: "iya nih gerah banget."
Aku: "buka aja cardigannya!" (saat itu memang suci menggunakan cardigan kesayangannya.)
Suci: "iya juga ya." (jawab suci sambal membuka cardigannya.)
Aku: (Aku sedikit terkejut saat suci melepas cardigannya, saat melepas lengan cardigannya membuat tubuh suci sedikit maju kedepan dan memperlihatkan payudara indahnya dibalik seragam sekolah.)
Suci: "kenapa kamu ngeliatin aku kayak gitu?"
Aku: "ka..muu cantic sekali ci."
Suci: "ahh kamu gombal, kan aku jadi malu." (sembil menundukkan wajahnya)
Aku yang sudah tidak bisa menahan lagi aku oegang dagu suci dan aku arahkan kearahku, setelah itu aku mulai mendekatkan bibirku ke arah bibir tipisnya yang saat itu menggunakan lipstick pink. Disaat bibirku hamper menyentuh bibirnya, suci memejamkan matanya dan "mmmmhhhh" desahnya saat bibirku berhasil menyentuh bibir indahnya. Kamu berciuman hanya sebentar karena suci mengakhirinya.
Suci: "itu ciuman pertamaku sayang
Aku: "aku cinta kamu."
Suci: "aku lebih cinta kamu." Jawab suci.
Aku cium kembali bibir suci dan suci mencoba untuk mebalas pagutanku dibibirnya. Suci mulai membuka bibirnya karena memang lidahku terus mencoba menerobos bibir indahya.
Suci: "ahhh mhhhh ndi." (Disela ciuman pertama itu)
Tanganku yang sedari tadi menganggur mulai memberanikan diri menyentuh pinggang nya, aku elus pinggang dan perut nya. Desahn suci semakin jelas, dan saat aku mulai menyentuh payudaranya dan meremasnya sebentar. Suci menghentikan ciuman dan menarik tanganku dari payudaranya.
Suci: " jangan dulu ya sayang." ." (katanya sambil matanya sedikit berlinang)
Aku: "i iya yang."
Waktu menunjukan jam 4 sore dan berarti aku dan suci sudah 2 jam di dalam bilik warnet, akhirnya aku mengajak suci pulang. Sesampainya di rumah otong ku masih tegang sejak kejadian tadi, aku pusing karena si otong belum juga bisa dikendalikan. Akhirnya aku mengechat si suci untuk bertanya apakah sudah sampai rumah (pada saat itu aku mengantar suci sampai pangkalan angkot dan memang arah rumah kami berbeda).
Aku: "sayang, udah sampe rumah belom?"
(10 menit kemudian suci baru membalas chat ku)
Suci: "hai yang, aku baru sampe rumah nih abis lepas jilbab"
(aku membaca chat dari suci sambal berpikiran yang macem2 hehe, maklum gan pada saat itu emang nafsunya lagi menggebu-gebu).
Aku: "coba foto kamu dong yang. Hehe"
sudah 15 menit aku menunnggu chat ku dibaca dan dibalas, karena terlalu lama aku akhirnya mandi dan sholat ashar, dan makan. Saat makan aku mendengar hp ku berbunyi, aku langsung mengambil hp dan ternyata itu chat dari suci. Saat membuka chat dari dia, aku sedikit terkejut karena suci mengirimkan foto dengan rambut panjangnya yang terlihat masih sedikit basah. Yang membuat ku lebih terkejut pada saat itu suci menggunakan tanktop hitam yang kontras dengan kulit badannya yang kuning langsat. Aku sedikit menelan ludah, hingga lupa bahwa aku belom menghabiskan makananku. Lalu aku buru-buru menghabiskan makananku lalu membalas chat suci.
Aku: "ahh sayang indah banget." (pada foto itu memang sedikit terlihat belahan dada suci)
Suci: "apanya yang indah yang?"
Aku: "rambut kamu yang hehe." (aku saat itu berbohong Karena tidak mau suci berpikiran aku cowok mesum bila aku bilang yang indah itu sebenernya belahan payudaranya hehe)
Aku setelah melihat foto itu mulai berfikir bagaimana rasanya bila menyentuh payudara suci secara langsung. Terlalu munafik bila saat itu aku tidak mengakui bila nafsu dengan suci.
Bersambung
Tinggal di sebuah kampung pedesaan di daerah Cianjur, JawaBarat. Membuat dia masih polos karena jarang bergaul dengan teman sebayanya, dari sebelum menikah sampai sekarang sudah menikah mempunyai seorang suami pun Sita masih tidak suka bergaul dan bersosialisasi dengan teman atau ibu-ibu di kampungnya. Sita keluar rumah hanya sebatas belanja, ataupun mengikuti kajian di Madrasah dekat rumahnya setiap hari Jum'at dan Minggu. Dia menikahpun hasil dari perjodohan kedua orangtuanya. Akibat kepolosannya itu, suaminya Danu sering mengeluhkan sikap istrinya itu yang pasif ketika berhubungan badan dengannya. Namun Sita tidak tahu harus bagaimana karena memang dia sangat amat teramat polos, mengenai pergaulan anak muda zaman sekarang saja dia tidak tahu menahu, apalagi tentang masalah sex yang di kehidupannya tidak pernah diajarkan sex education. Mungkin itu juga penyebab Sita dan Danu belum dikaruniai seorang anak, karena tidak menikmati sex.
Pelan tapi pasti Wiwik pun segera kupeluk dengan lembut dan ternyata hanya diam saja. "Di mana Om.. ?" Kembali dia bertanya "Di sini.." jawabku sambil terus mempererat pelukanku kepadanya. "Ahh.. Om.. nakal..!" Perlahan-lahan dia menikmati juga kehangatan pelukanku.. bahkan membalas dengan pelukan yang tak kalah erat. Peluk dan terus peluk.. kehangatan pun terus mengalir dan kuberanikan diri untuk mencium pipinya.. lalu mencium bibirnya. Dia ternyata menerima dan membalas ciumanku dengan hangat. "Oh.. Om.." desahnya pelan.
Billy melepas Rok ku, aku hanya bisa menggerakan kaki ku agar Billy lebih mudah membuka Rok ku, sehingga Rok ku terlepas menyisakan celana pendek dan CD di dalamnya. Lalu Billy melepas celana pendek ku dan pahaku terpampang jelas oleh Billy, paha putih mulus tanpa cacat. Billy lulu menelusuri pahaku. Aku hanya bisa menikmati dengan apa yang billy lakukan padaku.
Kemudian Andre membuka atasannya memperlihatkan dada-nya yang bidang, nafasku makin memburu. Kuraba dada-nya itu dari atas sampah kebawah melawati perut, dah sampailah di selangkangannya. Sambil kuraba dan remas gemas selangkangannya “Ini yang bikin tante tadi penasaran sejak di toko Albert”. “Ini menjadi milik-mu malam ini, atau bahkan seterusnya kalau tante mau” “Buka ya sayang, tante pengen lihat punya-mu” pintuku memelas. Yang ada dia membuka celananya secara perlahan untuk menggodaku. Tak sabar aku pun jongkok membantunya biar cepat. Sekarang kepalaku sejajar dengan pinggangnya, “Hehehe gak sabar banget nih tan?” ejeknya kepadaku. Tak kupedulikan itu, yang hanya ada di dalam kepalaku adalah penis-nya yang telah membuat penasaran seharian ini. *Srettttt……
Nafas Dokter Mirza kian memburu saat aku mulai memainkan bagian bawah. Ya, aku sudah berhasil melepaskan rok sekalian dengan celana dalam yang juga berwarna hitam itu. Aku sedikit tak menyangka dengan bentuk vaginanya. Tembem dan dipenuhi bulu yang cukup lebat, meski tertata rapi. Seringkali aku berhasil membuat istriku orgasme dengan keahlihanku memainkan vaginanya. Semoga saja ini juga berhasil pada Dokter Mirza. Vagina ini basah sekali. Aku memainkan lidahku dengan hati-hati, mencari di mana letak klitorisnya. Karena bentuknya tadi, aku cukup kesulitan. Dan, ah. Aku berhasil. Ia mengerang saat kusentuh bagian itu. "Ahhhh..." Suara erangan yang cukup panjang. Ia mulai membekap kepalaku makin dalam. Parahnya, aku akan kesulitan bernafas dengan posisi seperti ini. Kalau ini kuhentikan atau mengubah posisi akan mengganggu kenikmatan yang Ia dapatkan. Maka pilihannya adalah segera selesaikan. Kupacu kecepatan lidahku dalam memainkan klitorisnya. Jilat ke atas, sapu ke bawah, lalu putar. Dan aku mulai memainkan jari-jariku untuk mengerjai vaginanya. Cara ini cukup efektif. Ia makin meronta, bukan mendesah lagi. "Mas Bayuu, oh,"
Kisah seorang istri yang tidak diterima karena ditalak tiga oleh suaminya setelah beberapa menit melakukan ijab kabul pernikahan, suasana masih ramai baju pengantinpun masih dikenakan. Suara riuh tamu undangan pernikahan terdengar seperti hujan angin di hati si pengantin perempuan. Apakah ini mimpi? Bukankah baru beberapa menit ini ijab kabul dilaksanakan? Bukankah riasan pengantin masih belum pudar, bahkan henna di tangan masih tergambar jelas. Hidangan untuk tamu undangan belum tersentuh. Ada apa? Sakit, sedih, nyesek bercampur aduk menjadi satu hingga melahirkan dendam kesumat dalam hati wanita tersebut. Sang janda pun tak tinggal diam dan betekad untuk membalas apa yang telah menimpa hidupnya.
Sayup-sayup terdengar suara bu ustadzah, aku terkaget bu ustazah langsung membuka gamisnya terlihat beha dan cd hitam yang ia kenakan.. Aku benar-benar terpana seorang ustazah membuka gamisnya dihadapanku, aku tak bisa berkata-kata, kemudian beliau membuka kaitan behanya lepas lah gundukan gunung kemabr yang kira-kira ku taksir berukuran 36B nan indah.. Meski sudah menyusui anak tetap saja kencang dan tidak kendur gunung kemabar ustazah. Ketika ustadzah ingin membuka celana dalam yg ia gunakan….. Hari smakin hari aku semakin mengagumi sosok ustadzah ika.. Entah apa yang merasuki jiwaku, ustadzah ika semakin terlihat cantik dan menarik. Sering aku berhayal membayangkan tubuh molek dibalik gamis panjang hijab syar'i nan lebar ustadzah ika. Terkadang itu slalu mengganggu tidur malamku. Disaat aku tertidur…..
Menikahi single mom yang memiliki satu anak perempuan, membuat Steiner Limson harus bisa menyayangi dan mencintai bukan hanya wanita yang dia nikahi melainkan anak tirinya juga. Tetapi pernikahan itu rupanya tidak berjalan mulus, membuat Steiner justru jatuh cinta terhadap anak tirinya.
Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?
Syifa, yang seorang Ibu rumah tangga dengan ketiga anaknya, harus menerima kenyataan bahwa sang suami yang bernama Danu tega mengkhinatinya dengan sahabat istrinya sendiri. Syifa sama sekali tidak bersedih, justru dia akan membalaskan dendam pada sang suami dan juga selingkuhannya dengan caranya yang cerdik. Apakah itu? Yuk kepoin dan baca ceritanya hingga tamat.
Setelah tiga tahun menikah yang penuh rahasia, Elsa tidak pernah bertemu dengan suaminya yang penuh teka-teki sampai dia diberikan surat cerai dan mengetahui suaminya mengejar orang lain secara berlebihan. Dia tersentak kembali ke dunia nyata dan bercerai. Setelah itu, Elsa mengungkap berbagai kepribadiannya: seorang dokter terhormat, agen rahasia legendaris, peretas ulung, desainer terkenal, pengemudi mobil balap yang mahir, dan ilmuwan terkemuka. Ketika bakatnya yang beragam diketahui, mantan suaminya diliputi penyesalan. Dengan putus asa, dia memohon, "Elsa, beri aku kesempatan lagi! Semua harta bendaku, bahkan nyawaku, adalah milikmu."