Yahh saat itu tangan kakek sudah berhasil menyelinap kedalam kaosku dan meremas payudaraku. Ini adalah pertama kali payudaraku di pegang dan di remas langsung oleh laki2. Kakek mulai meremas payudaraku dengan cepat dan aku mulai kegelian. "ahhhkkk kek jangannnhh ahh". Aku hanya diam dan bingung harus berbuat apa. Kakek lalu membisikkan sesuatu di telingaku, "jangan berisik nduk, nanti adikmu bangun" kakek menjilati telingaku dan pipiku. Aku merasakan sangat geli saat telingaku di jilati dan memekku mulai basah. Aku hanya bisa mendesah sambil merasa geli. Kakek yang tau aku kegelian Karena dijilati telinganya, mulai menjilati telingaku dengan buas. Aku: "ahhkkk ampunnn kek, uddaahhhhh." Kakek tidak memperdulikan desahanku, malah ia meremas dengan keras payudaraku dan menjilati kembali telingaku. Aku sangat kegelian dan seperti ingin pipis dan "crettt creettt" aku merasakan aku pipis dan memekku sangat basah. Aku merasa sangat lemas, dan nafasku terasa berat. Kakek yang merasakan bila aku sudah lemas langsung menurunkan celana pendekku dengan cepat. Aku pun tidak menyadarinya dan tidak bisa menahan celanaku. Aku tersadar celanaku sudah melorot hingga mata kakiku. Dan tiba2 lampu dikamarku menyala dan ternyata...
Aku seorang siswa kelas 11 SMA di kota P, pada saat itu aku sudah kenal dengan suci karena memang kami teman sekelas. Suci sendiri sehari-hari memakai jilbab bila di sekolah dan keluar rumah. Suci memiliki kulit kuning langsat, bibir tipis. Dia memiliki payudara yang sangat menggoda bagi kaum laki-laki, termasuk aku hehe. Memang suci terkenal dengan siswi yang berbadan bongsor atau montok di kalangan angkatan kami. Aku yang memang menaruh hati dari kelas 10 mulai mencoba mendekatinya. Aku memulai pdkt melalui chating dan mengajaknya makan diluar.
Setelah kami melalui pdkt selama 6 bulan, aku mulai berencana untuk menmbaknya. Pada saat itu hari minggu dan memang sedang libur sekolah, aku berencana mengajaknya pergi ke pantai dan melancarkan rencaku untuk menembaknya. Hari itu aku dan suci ketemuan di pantai, kami ketemuan karena suci tidak mau aku jemput di rumahnya. Saat itu aku lebih dulu sampai di tempat yang sudah dijanjikan, 10 menit kemudian aku di kejutkan oleh suara yang memanggil namaku.
Suci: " Hai andi, maaf ya udah bikin nunggu aku."
Aku: "eh Hai ci, ah tidak gakpapa kok." (aku sedikit terkejut saat itu karena penampilan suci yang membuatku menelan ludah wkwk). Suci saat itu menggunakan jilbab merah dengan ditambah kemeja putih yang kulihat kancing2nya ingin copot karena didorong oleh payudara montoknya ditambah dengan balutan cardigan hitam dan rok hitam longgar membuat dirinya anggun dan membuat ku konak wkwk.
Suci: "ada apa kamu ngajak aku kesini?"
Aku: "sebenernya ada yang ingin aku omongin ke kamu ci?" (aku deg-degan saat itu)
Suci: "apa yang mau kamu omongin?"
Aku: "mmhh.. aku sebenernya mau ngomong kalau mmhhh, aku cinta sama kamu ci, aku sayang sama kamu, kamu mau gak jadi pacarku?"
Suci: "kamu serius dengan perkataanmu ndi?" (suci sedikit terkejut dan malu, karena memang dia langsung menundukkan wajahnya dan pipinya agak merah)
Aku: "aku sangat serius ci".
Suci: "Aku sebenernya juga saying sama kamu, aku nyaman di deket kamu. Tapi...".
Aku: "Tapi kenapa ci?" (tanyaku penasaran).
Suci: "Aku belom boleh berpacaran sama ayahku". (Dengan menampilkan wajah sedih)
Aku: "Oh gitu". (aku mulai putus asa).
Suci: "haha kamu kenapa pasrah begitu jawabnya, kan kita bisa menjalin hubungan asal ayahku tidak tau"
Aku: "yang benar ci?"
Suci: "iya benar."
Aku: "Berarti hari ini kita jadian ya."
Suci: "iya, tapi ingat hanya kita yang tau. Jangan sampai ayahku tau."
Aku: "iya sayang."
Suci: "eh udah saying-sayang aja!" (katanya menggodaku)
Aku: (terdiam)
Suci: "haahaha becanda sayang, kamu boleh manggil aku sayang kok."
Aku: (aku tersenyum dan mulai memegang tangannya sambal menikmati indahnya tarian ombak).
Hari itu aku habiskan sore di pantai bersama kekasih baruku, suci.
Hubungan kami sudah berjalan 3 bulan, ini kejadian yang membuatku terkesan hehe.
Kamis siang pada saat istirahat sekolah, aku mengajak suci ke kantin. Lagi-lagi penampilan suci di sekolah membuatku menelan ludah, walaupun sudah menggunakan jilbab tetapi jilbab itu tetap tidak bisa menutupi montoknya payudara suci.
Aku: "ci, nanti sepulang sekolah temenin aku ke warnet ya. Aku ada tugas nih."
Suci: "hmmm, oke deh nanti aku temenin."
Aku: "oke ci, nanti aku tunggu di parkiran motor ya."
Suci: "Oke sayang." (jawabnya lirih)
Aku: "hehe iya yang."
Skip skip
Setelah pulang sekolah aku menuju warnet dengan suci, pada saat itu warnet telihat sepi dan aku memilih bilik yang pojok hehe.
Setelah di dalam bilik kami duduk berdua, aku di depan monitor pc dan suci disebelahku berhadapan dengan pintu bilik yang tentunya sudah aku kunci. Aku mulai mencari tugas yang diberikan oleh guruku dan beruntungnya aku langsung mendapatkan materi untuk tugas.
Saat itu kami kurang lebih sudah sejam didalam bilik warnet dan tugaskupun sudah selesai. Agak canggung emang berada dibilik warnet berdua saja dengan suci dan keadaan pintu bilik yang terkunci. Siang itu memang hari terasa panas, kipas diatas kami pun belom bisa menghilangkan rasa gerah di tubuh kami. Aku melihat suci mengambil buku di tas nya dan mengipaskan di area kepalanya.
Aku: "kamu gerah yang?"
Suci: "iya nih gerah banget."
Aku: "buka aja cardigannya!" (saat itu memang suci menggunakan cardigan kesayangannya.)
Suci: "iya juga ya." (jawab suci sambal membuka cardigannya.)
Aku: (Aku sedikit terkejut saat suci melepas cardigannya, saat melepas lengan cardigannya membuat tubuh suci sedikit maju kedepan dan memperlihatkan payudara indahnya dibalik seragam sekolah.)
Suci: "kenapa kamu ngeliatin aku kayak gitu?"
Aku: "ka..muu cantic sekali ci."
Suci: "ahh kamu gombal, kan aku jadi malu." (sembil menundukkan wajahnya)
Aku yang sudah tidak bisa menahan lagi aku oegang dagu suci dan aku arahkan kearahku, setelah itu aku mulai mendekatkan bibirku ke arah bibir tipisnya yang saat itu menggunakan lipstick pink. Disaat bibirku hamper menyentuh bibirnya, suci memejamkan matanya dan "mmmmhhhh" desahnya saat bibirku berhasil menyentuh bibir indahnya. Kamu berciuman hanya sebentar karena suci mengakhirinya.
Suci: "itu ciuman pertamaku sayang
Aku: "aku cinta kamu."
Suci: "aku lebih cinta kamu." Jawab suci.
Aku cium kembali bibir suci dan suci mencoba untuk mebalas pagutanku dibibirnya. Suci mulai membuka bibirnya karena memang lidahku terus mencoba menerobos bibir indahya.
Suci: "ahhh mhhhh ndi." (Disela ciuman pertama itu)
Tanganku yang sedari tadi menganggur mulai memberanikan diri menyentuh pinggang nya, aku elus pinggang dan perut nya. Desahn suci semakin jelas, dan saat aku mulai menyentuh payudaranya dan meremasnya sebentar. Suci menghentikan ciuman dan menarik tanganku dari payudaranya.
Suci: " jangan dulu ya sayang." ." (katanya sambil matanya sedikit berlinang)
Aku: "i iya yang."
Waktu menunjukan jam 4 sore dan berarti aku dan suci sudah 2 jam di dalam bilik warnet, akhirnya aku mengajak suci pulang. Sesampainya di rumah otong ku masih tegang sejak kejadian tadi, aku pusing karena si otong belum juga bisa dikendalikan. Akhirnya aku mengechat si suci untuk bertanya apakah sudah sampai rumah (pada saat itu aku mengantar suci sampai pangkalan angkot dan memang arah rumah kami berbeda).
Aku: "sayang, udah sampe rumah belom?"
(10 menit kemudian suci baru membalas chat ku)
Suci: "hai yang, aku baru sampe rumah nih abis lepas jilbab"
(aku membaca chat dari suci sambal berpikiran yang macem2 hehe, maklum gan pada saat itu emang nafsunya lagi menggebu-gebu).
Aku: "coba foto kamu dong yang. Hehe"
sudah 15 menit aku menunnggu chat ku dibaca dan dibalas, karena terlalu lama aku akhirnya mandi dan sholat ashar, dan makan. Saat makan aku mendengar hp ku berbunyi, aku langsung mengambil hp dan ternyata itu chat dari suci. Saat membuka chat dari dia, aku sedikit terkejut karena suci mengirimkan foto dengan rambut panjangnya yang terlihat masih sedikit basah. Yang membuat ku lebih terkejut pada saat itu suci menggunakan tanktop hitam yang kontras dengan kulit badannya yang kuning langsat. Aku sedikit menelan ludah, hingga lupa bahwa aku belom menghabiskan makananku. Lalu aku buru-buru menghabiskan makananku lalu membalas chat suci.
Aku: "ahh sayang indah banget." (pada foto itu memang sedikit terlihat belahan dada suci)
Suci: "apanya yang indah yang?"
Aku: "rambut kamu yang hehe." (aku saat itu berbohong Karena tidak mau suci berpikiran aku cowok mesum bila aku bilang yang indah itu sebenernya belahan payudaranya hehe)
Aku setelah melihat foto itu mulai berfikir bagaimana rasanya bila menyentuh payudara suci secara langsung. Terlalu munafik bila saat itu aku tidak mengakui bila nafsu dengan suci.
Bersambung
Kemudian Andre membuka atasannya memperlihatkan dada-nya yang bidang, nafasku makin memburu. Kuraba dada-nya itu dari atas sampah kebawah melawati perut, dah sampailah di selangkangannya. Sambil kuraba dan remas gemas selangkangannya “Ini yang bikin tante tadi penasaran sejak di toko Albert”. “Ini menjadi milik-mu malam ini, atau bahkan seterusnya kalau tante mau” “Buka ya sayang, tante pengen lihat punya-mu” pintuku memelas. Yang ada dia membuka celananya secara perlahan untuk menggodaku. Tak sabar aku pun jongkok membantunya biar cepat. Sekarang kepalaku sejajar dengan pinggangnya, “Hehehe gak sabar banget nih tan?” ejeknya kepadaku. Tak kupedulikan itu, yang hanya ada di dalam kepalaku adalah penis-nya yang telah membuat penasaran seharian ini. *Srettttt……
Nafas Dokter Mirza kian memburu saat aku mulai memainkan bagian bawah. Ya, aku sudah berhasil melepaskan rok sekalian dengan celana dalam yang juga berwarna hitam itu. Aku sedikit tak menyangka dengan bentuk vaginanya. Tembem dan dipenuhi bulu yang cukup lebat, meski tertata rapi. Seringkali aku berhasil membuat istriku orgasme dengan keahlihanku memainkan vaginanya. Semoga saja ini juga berhasil pada Dokter Mirza. Vagina ini basah sekali. Aku memainkan lidahku dengan hati-hati, mencari di mana letak klitorisnya. Karena bentuknya tadi, aku cukup kesulitan. Dan, ah. Aku berhasil. Ia mengerang saat kusentuh bagian itu. "Ahhhh..." Suara erangan yang cukup panjang. Ia mulai membekap kepalaku makin dalam. Parahnya, aku akan kesulitan bernafas dengan posisi seperti ini. Kalau ini kuhentikan atau mengubah posisi akan mengganggu kenikmatan yang Ia dapatkan. Maka pilihannya adalah segera selesaikan. Kupacu kecepatan lidahku dalam memainkan klitorisnya. Jilat ke atas, sapu ke bawah, lalu putar. Dan aku mulai memainkan jari-jariku untuk mengerjai vaginanya. Cara ini cukup efektif. Ia makin meronta, bukan mendesah lagi. "Mas Bayuu, oh,"
Kisah seorang istri yang tidak diterima karena ditalak tiga oleh suaminya setelah beberapa menit melakukan ijab kabul pernikahan, suasana masih ramai baju pengantinpun masih dikenakan. Suara riuh tamu undangan pernikahan terdengar seperti hujan angin di hati si pengantin perempuan. Apakah ini mimpi? Bukankah baru beberapa menit ini ijab kabul dilaksanakan? Bukankah riasan pengantin masih belum pudar, bahkan henna di tangan masih tergambar jelas. Hidangan untuk tamu undangan belum tersentuh. Ada apa? Sakit, sedih, nyesek bercampur aduk menjadi satu hingga melahirkan dendam kesumat dalam hati wanita tersebut. Sang janda pun tak tinggal diam dan betekad untuk membalas apa yang telah menimpa hidupnya.
Cerita tentang kehidupan di kota kecil, walau tak terlalu jauh dari kota besar. Ini juga cerita tentang Kino, seorang pria yang menjalani masa remaja, menembus gerbang keperjakaannya, dan akhirnya tumbuh sebagai lelaki matang. Pada masa awal inilah, seksualitas dan sensualitas terbentuk. Dengan begitu, ini pula kisah tentang the coming of age yang kadang-kadang melodramatik. Kino tergolong pemuda biasa seperti kita-kita semua. Apa yang dialaminya merupakan kejadian biasa, dan bisa terjadi pada siapa saja, karena merupakan kelumrahan belaka. Tetapi, kita tahu ada banyak kelumrahan yang kita sembunyikan dengan seksama. Namun Kino mempunyai hal yang menarik yang dalam cerita ini lebih menarik dari cerita fenomenal lainnya.
“Usir wanita ini keluar!” "Lempar wanita ini ke laut!” Saat dia tidak mengetahui identitas Dewi Nayaka yang sebenarnya, Kusuma Hadi mengabaikan wanita tersebut. Sekretaris Kusuma mengingatkan“Tuan Hadi, wanita itu adalah istri Anda,". Mendengar hal itu, Kusuma memberinya tatapan dingin dan mengeluh, “Kenapa tidak memberitahuku sebelumnya?” Sejak saat itu, Kusuma sangat memanjakannya. Semua orang tidak menyangka bahwa mereka akan bercerai.
Menikahi single mom yang memiliki satu anak perempuan, membuat Steiner Limson harus bisa menyayangi dan mencintai bukan hanya wanita yang dia nikahi melainkan anak tirinya juga. Tetapi pernikahan itu rupanya tidak berjalan mulus, membuat Steiner justru jatuh cinta terhadap anak tirinya.
Shella memiliki masalah serius ketika keluarganya mencoba memaksanya untuk menikah dengan pria tua yang mengerikan. Dalam kemarahan, dia menyewa gigolo untuk berakting sebagai suaminya. Dia kira gigolo itu membutuhkan uang dan melakukan ini untuk mencari nafkah. Sedikit yang dia tahu bahwa pria tersebut tidak seperti itu. Suatu hari, dia melepas topengnya dan mengungkapkan dirinya sebagai salah satu orang terkaya di dunia. Ini menandai awal dari cinta mereka. Pria itu menghujaninya dengan semua yang dia inginkan. Mereka bahagia. Namun, keadaan tak terduga segera menjadi ancaman bagi cinta mereka. Akankah Shella dan suaminya berhasil melewati badai? Cari tahu!
Jeslin pulang untuk mengunjungi orang tua dan dan menghadiri pernikahan kakak perempuan nya, tapi siapa sangka malam pertama yang seharusnya menjadi malam pertama kakak perempuan nya menjadi malam pertama diri nya dan Kakak iparnya, dia di rudalpaksa dan kehilangan keperawanan nya, dia dipaksa melayani gairah kakak ipar nya yang gila. Setelah malam itu hidup nya tidak baik-baik saja, dia ingin melupakan nya tapi kakak ipar nya tidak mengizinkan dia melupakan nya, semakin dia mencoba untuk lepas dari genggaman kakak ipar nya, semakin gila laki-laki tersebut menggenggam dirinya.
BACAAN KHUSUS DEWASA Siapapun tidak akan pernah tahu, apa sesungguhnya yang dipikirkan oleh seseorang tentang sensasi nikmatnya bercinta. Sama seperti Andre dan Nadia istrinya. Banyak yang tidak tahu dan tidak menyadari. Atau memang sengaja tidak pernah mau tahu dan tidak pernah mencari tahu tentang sensasi bercinta dirinya sendiri. Seseorang bukan tidak punya fantasi dan sensasi bercinta. Bahkan yang paling liar sekalipun. Namun norma, aturan dan tata susila yang berlaku di sekitranya dan sudah tertanam sejak lama, telah mengkungkungnya. Padahal sesungguhnya imajinasi bisa tanpa batas. Siapapun bisa menjadi orang lain dan menyembunyikan segala imajinasi dan sensasinya di balik aturan itu. Namun ketika kesempatan untuk mengeksplornya tiba, maka di sana akan terlihat apa sesungguhnya sensasi yang didambanya. Kisah ini akan menceritakan betapa banyak orang-orang yang telah berhasil membebaskan dirinya dari kungkungan dogma yang mengikat dan membatasi ruang imajinasi itu dengan tetap berpegang pada batasan-batasan susila
Bagi publik, dia adalah sekretaris eksekutif CEO. Di balik pintu tertutup, dia adalah istri yang tidak pernah diakui secara resmi. Jenessa sangat gembira ketika mengetahui bahwa dia hamil. Tapi kegembiraan itu digantikan dengan ketakutan ketika suaminya, Ryan, menghujani kasih sayangnya pada cinta pertamanya. Dengan berat hati, dia memilih untuk melepaskan pria itu dan pergi. Ketika mereka bertemu lagi, perhatian Ryan tertangkap oleh perut Jenessa yang menonjol. "Anak siapa yang kamu kandung?!" tuntutnya. Tapi dia hanya mencemooh. "Ini bukan urusanmu, mantan suamiku tersayang!"