i intinya bapak gak melarang kalian pacaran, asal kalian tidak aneh2 dan membuat p
gerti pak." (
itu, santai aja haha." (kata ayah
a pak, Cuma g
"kamu mer
ak pak." (jawa
akin pasti itu ibunya suci. Aku pun lngsung salim sambil memperkenalkan diri "andi bu" (kataku), "saya ibunya suci
makanannya sudah siap." (b
di, ikut mak
"iya
meja makan aku melihat ada 3 anak laki
ndi, ini adi
kataku sambil bersal
an, aku dan ayah suci masih sempat mengobrol tentang keluargaku dan pekerjaan ayahku. Tak terasa waktu su
hati2 y
a ci, ma
g dengan perasaan
hari se
v a
arkan suci ke rumah bila bersekolah. Tapi aku belom berani mengajak suci main diluar. Saat itu adalah hari sabtu, dan memang setiap
" hai
cowok." (balas s
k yang. Masih jam 1
"ayuk
elm, dan memakaikan
menyadari itu mulai membelokan motorku ke sebuah m
malah tam
nih trus gi
orku dan aku mengambil se
a." (sembari aku membe
apa" (kata suci sambil
kok, tapi aku nitip buk
m da menundu
mu diem, ayo
"iya
mengajak suci masuk ke dalam rumah. Aku yang basah kuyup langsung ijin mandi dan mengeringkan badanku dulu. Setelah mandi aku keluar hanya menggunakan handuk yang dililitkan ke pinggang. Aku melihat sudah ada 2 teh panas di meja ruang tamu. Tapi aku tak melihat keebradaan suci, aku yang merasakan kedinginan langsung menuju kamar untuk menggunakan pakaian. Saat
lidah. Kesempatan itu aku gunakan untuk melepas kancing seragam suci. Satu persatu aku melepas semuanya, nampaknya suci belom sadar. Lalu aku berusaha melepaskan seragamnya. Tanpa kuduga sebelumnya, suci tidak melakukan pelawanan dan malah membantuku
kata di telingaku, "berbuat lah sesukamu sayang, tapi aku mohon jangan lepas cdku dan jangan ambil per
ng, handuku entah kapan terlepas. Aku mendekati suci dan berusaha menciumnya, disaat bibirku sudah dekat. Suci menahan bibirku dan berkata "janji ya yang, jangan tinggalin aku". Mendengar hal itu aku hanya mengangguk dan tiba2 suci mencium bibirku. "hhhmmmm ahhhhh" desaha
diliatin ndi,
aku sambil memperhatikan pu
ra kanannya dan bersiap untuk m
, geliihhh bang
endesah panjang "ahhhhh saaaayannggggggg" aku merasakan taganku tambah basah, "suci sudah sampai ternyata" (pikirku). Lalu aku melepas payudaranya dan memberikan waktu kepada suci untuk menikmati sisa2 orgasme
h enakk
ersenyum meli
ke kontolku. Saat itu aku duduk sambil bersandar di tempat tidu
hhh." (desahku sambil mengelusi kepa
ooocccchh" (sambil memaju mu
aahhhh ennaakkkh
ku merasakan aka
awassss yang aakkuu
olku dan berlari ke kamar mandi rumahku. Setelah suci pergi ke kamar mandi aku mulai berfikir "kenapa suci menangis setiap berciuman denganku? Lalu kenapa suci mau mengocok dan menyepong kontolku dan sepongan suci aku akui sangat nikmat? Apakah suci sudah pernah seperti ini sebelumnya?" (batinku) aku mulai tersadar saat suci kembali dari kamar mandi dan memakai pakaiannya kembali. Suci memakai pakaiann
"sa
dangku samb
mu kenap
"aku g
udah kelewat batas sampe
u gak salah" (kata suci sambil menggenggam t
ang tamu yuk, mi
di bikin teh buat kita yang" (ka
ang" (kataku sambil menggandeng
um teh bikinan suci. Setelah habis, suci mele
pa kamu mau ber
lam hal
t tidak meninggalkanku, bagaimanapun
inggalin kamu sayang" (kat
elangi yang mulai menampakan wujudnya. Sesampainya di rumah suci aku langsung pamit ke pada ibunya untuk langsung pulang. Sesampainya di rumah aku langsung menuju kamar dan me
sam