enghargai dan menghormati Nyona." Dihempaskannya tangan kanan Lexa, dan ia pun bangkit dari kurs
Ia juga menyentuh dadanya, merasakan degup jantungnya. Sampai di ruang makan ia tidak
ekilas pada Gilda dengan tangan mengepal. Kelua
at-lekat. "Nyonya Gilda, apa kau baik-baik saja?" Lalu memeriksa kondisi sang n
ku sungguh baik-baik saja, kau tidak perlu khawatir." Mona pun bernap
yonya. Beliau juga harus menemui sanak s
lnya, Mateo jarang sekali pergi tanpa pamit. Biasanya, dulu setiap dia
sempat berpesan agar saya menjaga Nyonya, untuk itu Nyonya Gilda harus memberitahu apa pu
aja. Rasa mualku juga sudah reda," balasnya yang mulai menaiki tangga diikuti Mon
eh, Nyonya Gilda. Tuan Mateo melarang, beliau
aku tidak memiliki aktivitas apa pun di sini, jadi sangat membosankan kalau di rumah saja," sah
rena tuan Edzhar memilih bekerja setelah menikah, pasti beliau semakin marah jika tahu Nyonya juga bekerja." Sambil
dah tidak boleh melakukan apa-apa di rumah ini, Mona. Jadi, hanya toko roti saja tempatku beraktivitas. Apa kau masih ingin tetap melarangku k
e toko,
a menganggukkan kepalanya. "Baguslah, ikut aku sa
i ide yang ba
jelaskan pada kakek. Kau tidak perlu
api, Nyonya ... saya harus menyiapkan makan siang, belum lag
memasak juga, 'kan?" Mona sedikit menganga mendengar jawab Gilda yang benar adan
. "Dari mana Nyonya Gilda tahu?" dengan senyum
saji atau tempat sembarangan, Mona ... wilayahnya cukup dekat dengan rumah sakit." Setelah itu ia
Mona. Bukannya senang sesudah sampai di toko, Gilda justru kaget karena ada kasir dan seorang pendamping pemb
itu terlalu berlebihan memperlakukannya sebagai menantu di keluarga Martinez. Gil
Gilda bertambah. Total lima pegawai di ruang produksi yang ia punya. Mona mulai mengeluarkan
di sini, Bibi semakin tidak menyangka." Dalila menatap pekerja yang lama dan melanjutk
a napas. Mona yang turut mendampingi Gilda pun terkekeh geli di bela
rjakan apa pun. Sebaiknya
ihan." Meraup wajahnya, Gilda pun keluar. "Seharusnya kakek tidak perl
yang ditepuk berhasil menoleh dengan tatapan tanya. "Bagaimana jika Nyonya Gilda dan Nyonya Dalila pergi berbelanja saja?
gan berani-beraninya membujukku untuk malas bekerja, Mona. Kau pasti sudah memberitahu kake
oleh Dalila juga. "Karena sudah mengirimkan karyawan baru untuk Nyonya, beliau menyarankan Nyonya untuk berbel
bih memutuskan untuk kembali ke toko kedua yang sebelumnya telah ia kelo
ini hanya menerima uang masuk dari toko dan mengeluarkan uang cuma untuk pembelian bah
engiyakan gumaman Gilda. Kembali diam, Gilda memikirkan saran Mona s
a baju untuk calon bayiku? Apakah ter
a membelinya, tapi tidak akan menjadi masalah j
etik kemudian bibirnya terbuka dan segera memekik, "Oh, aku tahu! Bagaimana kalau kau menemaniku ke toko
ajah Gilda yang berhasil menyalurkan keceriaan. Mo
dalam mobil, diikuti Mona yang berjalan pelan mengekor di belakangnya. Wanita yang memakai jum
nya dan mulai menge
u mengenai kehamilan, Tuan. Kami dal
beritahukan semua
menjauhi toko roti Gilda selepas Mona ikut duduk di samping Gilda. "Apa aku juga boleh ikut kelas yoga, Mona? Setahuk
i Nyonya harus memberitahu
a Janez, seorang pria yang merupakan salah satu anggot
nez pada penyewa. Tak lama waktu berselang, Edzhar pun bersuara, "Aku ingin penginapan kita yang bermasala
angan banyak uang!" sahut cucu yang lai
ngunjung atau penyewa villa dari minggu ke minggu hingga bulan ke bulan. "Bisa kita li
tidak setuju jika harga diturunkan, pemasukan kita akan berkurang san
perlu diturunkan, dan kita harus melakukan promosi besar-besaran. Ent
runkan harga sewa, Ed?" tanya
gian paling penting ... tidak ada spot foto khusus keluarga maupun pasangan yang baru saja menjalin hubungan, apa kalian tidak meme
. Akan tetapi, Janez mengangguk-angguk paham. "J
ekinian, cukup membosankan untuk anak muda yang rata-rata menjadi pendatang di vill
Kebanyakan orang di sana hanya diam, dan beberapa menyetujui masukan Edzhar. "Baiklah, rapat kita berhenti samp
zhar juga menulis beberapa fasilitas lain yang sekiranya baik untuk kemajuan penginapan keluarga Mar
diran kekasihnya, Carla. "Kau ke sin
dan lebih mudah men
da perlu apa?" Sambil
in bicar
uar. Ini ruang rapat, kita
Di saat Edzhar hendak merangkul Carla, wanita itu tiba-tiba berteriak lantang, "Apa sebenarnya tujuanmu menunda pernikahan kita?!" Mendadak pula wanita itu menangis dan mendorong. "Alasanmu kemarin ... bukankah kau berbohong padaku, Ed?!"