m Edzhar. "Bawa Gilda ke kamarmu, Ed!" titah Mateo yang
yang terlihat garang itu menatapnya tajam. Ia digandeng sampai ke atas. Akan tetapi
mun wanita itu menolak dan memilih duduk di sofa. "Jangan pedu
menyukaiku, terlebih lagi dia tahu kalau k
sti menyetujuinya ... walaupun mungkin d
etik berlalu, barulah dia mengatakan, "Perasaanku padamu memang sudah berubah menjadi cinta, Ed ... namun aku tidak pernah
ukan berarti aku harus berhe
takan kebenaran pahit. Gilda pikir Edzhar akan fokus padanya dan calon buah hatinya saja, tanpa memerhatik
pa sepengetahuan kakek. Jadi, kau pun harus menjaga ra
"Kalau memang begitu, lebih baik aku mundur. Aku tidak ingin menikah dengan laki-laki yang tak mungkin bisa mencintaiku. Aku tidak mau meni
ku akan menikahimu sebagai bentuk tanggung jawabku untuk kalian ... kau dan calon anak kita. Lalu Carla ... d
yi di dalam perutku ini darimu, lalu kau sendiri apa? Bukankah kau lebih ego
depan Gilda yang kembali menempatkan diri di sofa. "Yang terpenting adalah status anak kita. M
ra meminta maaf saat kedua manusia yang sedang berkonflik itu mengetahui keberadaannya. "M
a kau k
cap Mona yang perlahan-lahan kembali mendongak. "Bel
Tanpa membantah, Mona putar badan dan segera angkat kaki. Meninggalkan sepasang muda-mudi yang bel
i meneruskan ucapannya, katanya, "Saat kita menikah nanti, aku ingin waktumu sepenuhnya kau curahka
ak langsung setuju. "Kau yaki
enjauhkan sepasang tangan Edzhar yang menempel di pundaknya. "Kita hanya teman yang terpaksa menikah karena kecelakaan,"
, ibu kandung dari Edzhar. Wanita empat puluh tahun itu merupakan menantu satu-satunya di kelua
eri perintah itu karena tidak ingin jika diskusinya bersama Gilda berantakan akibat Lexa yang menentang keputusannya menikahkan Edzh
nunjukkan senyum simpulnya saat Gilda menoleh singkat ke arahnya. "Aku ingin pernikahan tertutup, Kakek ...,"
u meminta itu? Edzhar adalah cucu satu-satunya yang kumiliki, dan pernikahan kalian han
rmasuk pernikahan tertutup yang tidak perlu mewah pula." Mateo tersenyum mendenga
han sederhana?" Lexa menggeleng tak percaya. "Mimpi apa aku semalam memiliki menantu kampungan sepertimu?!
takan padaku apa alasanmu menginginkan pernikahan sederhana dan tertutup yang begitu tidak kuhar
ingin keluarga Carla mengetahui pernikahanku dan Edzhar ... apakah Kak
s alpukat. Meminum minuman sehat itu sampai tandas. "Antarlah calon istrimu pulang, agar sampai ru
ar mengangguk dan
rhana di sejarah keluarga itu. Selama hidup, baru kali ini Mateo menghadiri acara pernikahan
patut dibanggakan," komentar Lexa sesu
rnya tidak layak kau bangga-banggakan, Nyonya Isidora." Dalila sungguh geram pada wanita yang seumuran dengannya it
g ke arahnya lalu menggeleng. "Bukankah s
an Mateo. Saya titipkan Gilda pada Tuan dan Edzhar." Mateo dengan senyum mengembangnya setuju. "Tolong jaga dia s
balas Mateo sambil menerima uluran tangan Dalila. "Biarkan salah satu sopir
luknya. "Bibi tidak perlu cemas, aku baik-baik saja. Edzhar peduli padak
lah dengan wanita itu ...," bisik Dalila sebelum menarik tubuhnya. D
ateo mengabulkan. Pernikahan itu digelar sangat tertutup, hanya beberapa pelayan dan anak buah Mateo
menyodorkan satu sendok sup ayam pada Gilda. "Kau tidak perlu terkej
akan satu mangkuk juga sesendok dengannya. "Apa kau yang mengundang Kendrick?" tany
rnikahan kita," balas Edzhar dan kembali menyuapi Gild
Edzhar, lalu melirik Gilda. "Aku tidak menyangka kalau pertunanganmu dan Carla ternyata tidak bisa mengantarkan kalian
ah tahu takdir, Ken," balas Edzhar masih diiringi tawa, lalu mempersilakan Kendrick menikmati suguhan yang tersedia di sekita
d ...," ucap Gilda yang memb
na merasa tersinggung g
kalau Kendrick pria yan
Edzhar menggeleng, menganggap ucapan Gilda hanya angin lalu. "Sudahlah, kau mau makan apa?" Gilda tiba-tiba menutup mulutnya. "Ada apa? Apa kau mual?! Ingin muntah?!" tanya Edzhar panik dan membantu Gilda berdiri.