iperintahkan Mateo untuk mengantarnya pulang. Ia pun dengan rasa sungkan menerima perlakuan b
belum dia melihat Gilda masuk ke dalam mobilnya. Pria tua itu melambaikan tangan hingga mobil putihnya menjauh dari halaman rumah, dan benar-benar tak terlihat. "
s berhadapan dengan sahabatnya. Gilda takut kalau peristiwa malam itu kembali mengusik, dan membuatnya kembali kepi
onan roti satu-persatu dan membentuknya menjadi bulatan. Sementara dua karyawan di sekitarnya tengah mengisi adonan yang siap dihia
yang masuk dan mengatakan, "Edzhar datang ke toko mencarimu." Dengan kaget
encuci tangan sebelum menemui lelaki itu. "Apa mungkin Ed sudah ingat apa yang ka
enarik napas panjang Gilda memanggil, "Ed?" Pria yang dipanggil itu menoleh. "
gmu ke acara tunanga
Dengan dahi berkerut, dia bertanya, "
nyum lebar itu. "Kakek dan aku akan mendatangi keluarganya. Kakek
bukan keluargamu, Ed. A
atu tangan Gilda dan meneruskan, "Jadi, ikutlah ... aku juga akan senang kalau sahabatku datang di
maran kalian tidak privasi?" Edzhar
Kau akan d
ang di dalam hati Gilda. Hatinya terasa aneh, seperti ada rasa tak rela Edzhar melangkah ke jenjang yang lebih serius bersama Carla. Jauh
terkekeh. "Salah kalau aku melarangmu melamarnya, Ed. Kita bukan sepasang kekasih, dan ... mal
i sini. Ada sesuatu untukmu dan tertingg
Gilda sambi
mbali dengan membawa sebuah paper bag. Sembari memberikannya pada Gilda, dia
ng disodorkan Edzhar padany
. Aku tunggu kehadiranmu sore nanti," pesannya yang dibalas Gilda dengan anggukan dan senyuman. "Tampillah dengan sangat cantik, supaya kau bisa menemukan laki-laki terbaik di acara
uksi dan menghampiri Gilda. Matanya tertuju pada ta
khusus untuknya dan sang bibi yang biasanya digunakan untuk beristirahat dan menghitung hasil penjualan. "Aku jadi penasaran seperti apa gaun pilihan ka
. Gilda yang datang dengan tampilan memukau itu pun menjadi sorotan para tamu. Tak jarang para pria muda di sana mencuri
rempuan itu lantas menoleh, lalu menganggukkan kepala. Tanpa Gilda duga, pria tampan itu mengulu
rinya semakin maju ke arah Gilda. "Violetta Gilda," jawab Gilda yang ma
k datang bersam
diajak Kendrick ke salah satu meja yang tersedia untuk dua orang, karena yang tersedia di acara itu hanya dua
tang bersama pasang
ku bukan keluarga dari Edzhar, kakek Mateo yang mengundangku ke acara
ama Violet, terdengar c
resi itu membuat Kendrick tertawa keci
jadi, kau bukan sa
ngan singkat dan memilih
apkan terima kasih kepada
m dan lanjut bertanya, "J
an k
teman kuliah hingga
ku sebagai keluarganya,
sepenuhnya. Lelaki itu teramat kagum dengan pesona Gilda pada sore ini, dan berharap Mateo men
an
isah cinta Biantara Edzhar Martinez dan Carla Florine dengan cukup deta
Menghapus air matanya dengan hati-hati, Gilda bangkit ber
gin kut
pergi. Buru-buru Gilda keluar dari ruang khusus acara dan memilih l
a sangat lega setelah duduk di salah satu bangku h
isik Gilda pada dirinya sendiri sambil men
datar. Ia mendekati Gilda dan berakhir duduk di sebelahnya."Kau tidak tahan me
kit dari bangku dan hendak meninggalkan Kendrick. Belum sempat mengayunkan kakinya lebih jau
drick melingkari pinggangnya."Lepaskan aku!" s
dzhar," balas Kendrick yang bukannya menyingkirkan tangan dari pinggang ramping Gilda, tapi makin memeluk erat. "D