sudah siap menerima omelan atau hinaan lanjutan, tapi tak disangka, Adrian langs
lega, bahunya yang
"Maaf mbak,... apa yang sudah mbak lakuk
Yah, begitulah... Kemarin saya tidak sengaja menabrakn
tnya, terkejut. "Mbak... mbak itu suda
" tanya Ani
gan memecat pegawai yang menurutnya melakukan kesalahan sekecil apapun. Dan mbak... mbak sudah membuat jasnya kotor, dia itu san
Dia berusaha tertawa, tapi tawanya terdengar hambar. "Ah,
ah mbak, ini baru permulaan. Mbak har
anto keluar. "Ah, Anita! Akhirnya kau
kirannya berkecamuk. Apakah dia baru saja melompat ke sarang singa? Bagaimana
ai sejauh ini. Aku tidak akan menyerah begitu saja."Dengan kepala tegak, An
lepas dari wajahnya. "Nah, Anita, di sini kamu akan ber
apa meja kerja. Tiga orang sudah berada d
anggota baru tim kita," Pak Yant
di ruangan itu men
"Saya Toni, pengacara senior di sini. Saya sudah 35 tahun mengabdi di Hartono Firm
yang kuat dan berwibawa."Terima kasih, Pak,"
longgar menyapa dengan ceria. "Gue Doni, pengacara junior juga. ! Akhirnya ada
dikit terkejut dengan kera
maju. "Dewi," ujarnya singkat namun dengan senyum ramah. "
rasa lega dengan sambutan
n membantumu beradaptasi di sini. Saya harus kembali ke ruangan saya. Kalau a
si untuk Anita. "Ayo, duduk sini! Ceritakan dong t
kit lebih rileks. "Ah, i
waktu kok," sahut Doni a
k, tapi matanya mema
Biarkan Anita menyesuaikan diri
a, dia merasa sedikit lega. Mungkin bekerja d
Anita. Kita bicarakan pekerjaanmu di sini,"
a berbinar penuh semangat. Pak To
Kau akan melakukan riset hukum, menyiapkan dokumen, dan kadang menghadiri sidang peng
seksama, sesekali mengan
us, tak peduli seberapa kecil, harus ditangani dengan serius. Kau juga harus
tiba-tiba seorang wanita cantik dan modis melangkah masuk
aru?" tanyanya dengan n
Dara. Ini Anita, pengacara
rukir di bibirnya. "Hmm... menarik. Tapi, Pak Toni, apa yakin dia bisa jadi pe
nya memanas, tapi dia
Hei, Dara. Nggak usah ngurusin tim kita deh. Urus aja tim lo se
i. "Wow, santai dong. Aku cuma memberi saran. Yah, semoga berun
an diri. Dia tahu ini tidak akan mudah,
dipikirkan, Anita. Yang penting adalah ke
am hati, dia berjanji akan menunjukkan pada semua orang, teru
an di Hartono Firm. Anita mendengarkan dengan seks
kurang jelas?" tanya Pak Toni
sudah cukup jelas, Pak. Ter
mendekat dan berbisik, "Um, Pak T
gangguk, "Te
ta ragu-ragu. "Kenapa sikap
dan berbisik, "Adrian itu... punya masa lalu yang
interupsi mereka. Adrian melangkah
an nada tegas. "Saya perlu
a, tatapannya dingin. "Kau,
cang. Apa yang Adrian inginkan darinya?
an pikiran-pikiran buruk yang bermunculan di kepalanya. Apakah karir