Karena membantu aktor tampan yang paling dikaguminya. Mel harus terlibat cinta satu malam dengan seorang Axel Nolan Xavier. CEO perusahaan berlian terbesar di Indonesia. Axel yang jatuh cinta pada Mel sejak malam itu, menggunakan kuasa dan kekayaannya untuk menjerat Mel dalam pernikahan kontrak. Namun, siapa sangka. Ezio Clay sang aktor tampan itu adalah adik Axel yang sudah lama kabur dari rumah. Ezio yang tau Mel tak bahagia di sisi Axel berusaha untuk merebutnya dari tangan sang kakak. Apa yang akan terjadi selanjutnya? Mungkinkah Mel tetap akan pergi disaat sudah mulai nyaman dengan Axel?
Nikmat Tiada Tara
Axel menggerakkan kedua tangannya maju mundur di batang kenikmatannya yang sedang mengeras dan berotot sempurna. Hasratnya semakin menggila, tapi usaha lelaki itu tak kunjung mendapatkan titik puncaknya. Keringat dingin semakin membanjiri tubuh atletisnya yang terasa sangat menggelora. Sungguh, ia begitu mendamba. Benda kokoh nan panjang itu membutuhkan benda lain yang lebih lembut dari tangan kekarnya.
Tiba-tiba sepasang tangan lentik menyentuh kedua tangan Axel dari belakang. Tentu saja lelaki tampan itu terkejut dan menghentikan gerakannya sesaat. Sebab, dia pikir hanya ada dia di toilet Lounge ini.
"Butuh bantuan, Tuan?" ujarnya dengan nada lembut dan menggoda. Tanpa Axel sadari kedua tangannya sudah digantikan oleh tangan lentik itu.
"Aahhh...." Tak terasa Axel mendesah saat kulit batangnya yang begitu sensitif itu diurut oleh tangan hangat si wanita dengan lembut. Namun, hal itu tidak berlangsung lama. Karena sedetik kemudian wanita tadi menghentikan gerakannya. Axel berniat untuk melayangkan protes. Hanya saja belum sempat ia mengucapkan sepatah kata. Tubuhnya mendadak diputar seratus delapan puluh derajat. Sehingga mereka kini saling berhadapan.
Gadis itu tersenyum menggoda saat bertemu pandang dengan mata sayu Axel yang terlihat penuh kebingungan tapi butuh kepuasan. Lalu perlahan ia menurunkan badannya. Sampai di depan batang yang sedang tegak menjulang itu ia berhenti. Tangannya kembali menggenggam benda itu. Kemudian tanpa sungkan ia mulai mengulumnya bak anak kecil yang memakan es lilin.
Perasaan Axel langsung terbang ke angkasa raya. Kepalanya mendongak dengan mata yang merem-melek tak beraturan. Bibirnya tak bisa menahan desahan demi desahan nikmat yang baru dirasakannya. Kedua tangan Axel terangkat dan menggenggam ujung atas cermin besar di depannya. Ia mengempiskan perutnya yang rata agar memperkuat otot batangnya. Desiran darahnya yang menggebu-gebu mengantarkan gejolak asmara yang bertumpu pada satu titik dalam jiwanya. Hasratnya menuntut lebih.
Tak berselang lama, lelaki yang masih menggunakan jas hitam, kemeja abu-abu dan celana bahan yang sudah melorot hingga mata kaki itu merasa sudah tak tahan lagi. Axel memegang kepala gadis itu. Tentu saja hal itu membuat gerakan gadis tadi langsung berhenti begitu saja. Ia melayangkan tatapan penuh tanda tanya tanpa melepas es krim daging yang sedang dinikmatinya. Axel tak memberikan jawaban. Hanya saja ia mengangkat kedua pundak gadis itu pelan-pelan.
Entah mendapat bisikan dari mana. Axel langsung mencium bibir gadis itu dengan penuh gairah. Tak mau kalah dengan Axel. Sang gadis pun membalas setiap cumbuan Axel dengan seimbang. Mereka saling mencium, memagut dan menyedot satu sama lain.
Tangan Axel mulai melucuti seragam waitress yang dipakai si gadis tanpa melepaskan ciumannya. Sementara si gadis sesekali mengalungkan tangannya di leher Axel dengan manja. Axel menurunkan ciumannya. Karena mulai bosan. Ia mengekspos setiap inci leher gadis itu dengan cumbuan.
Tak bisa dipungkiri bibir si gadis pun terus berdesis seperti ular. Badannya juga mulai meliuk-liuk seperti penari perut tatkala tangan kekar Axel mulai menjelajahi tubuh idealnya. Kedua bukit kembar si gadis pun menjadi tempat pendaratan bibir Axel selanjutnya. Dengan ganas dan penuh nafsu ia memainkan kedua gunung daging itu secara bergantian. Bulatan di puncak gunung semakin mengeras. Membuat Axel semakin bersemangat menyedotnya. Ia tampak seperti seorang bayi raksasa yang sudah lama ia tidak menyusu ibunya. Makanya dengan rakus Axel terus menyedot kedua benda itu secara bergantian.
Tangan nakal Axel mulai menyusup ke dalam rok ketat wanita itu yang setinggi lutut. Jemarinya menyibakkan rimbunnya rambut-rambut halus yang menutupi goa kenikmatan si gadis.
"Ahhh...." Si gadis tak bisa menahan desahan yang keluar dari mulutnya. Ketika jari tengah Axel menggosok kacang di mulut goanya yang sudah dibanjiri cairan cinta. Hasrat Axel semakin menggila. Ia mendorong tubuh gadis itu hingga punggungnya menempel ke dinding. Lalu setelah berhasil menanggalkan sisa-sisa pakaian wanita itu. Axel langsung mengarahkan batangnya masuk ke dalam goa.
"Ahhh.... Sakith!" Gadis itu merintih sambil menahan perut Axel yang kotak-kotak. Axel mengurangi kecepatan sodokkannya. Hingga saat si gadis mulai tenang, ia kembali menyodok dengan kekuatan penuh. Tak ayal ujung batangnya pun berhasil menembus benteng kesucian gadis itu.
Tes!
Entah karena menyesal pada dirinya sendiri atau karena menahan sakit yang teramat sangat di goanya yang kini mengeluarkan darah segar. Gadis itu mengeluarkan air mata. Axel yang sesaat menghentikan gerakannya menatap wajah sayu gadis itu.
'Cantik,' batinnya memuji. Kemudian Axel menghapus air mata gadis itu dengan cumbuannya. Ia mencium kedua mata gadis itu secara bergantian. Lalu sedikit demi sedikit ia menurunkan ciumannya. Sampai di depan bibir ia kembali memagutnya. Tak disangka si gadis yang sudah kembali on pun membalas setiap gerakan bibir Axel. Seakan memberinya sinyal jika dia sudah siap melanjutkan pertempuran penuh kenikmatan mereka. Hal itu membuat Axel semakin bergairah untuk memompa batangnya. Mulai dari ritme pelan hingga cepat.
Sesekali bibir kedua mendesis nikmat. Sembari terus memainkan lidah mereka yang saling melilit satu sama lain. Di bawahnya satu tangan nakal Axel tak mau diam. Dengan aktif tangan itu meremas dan memilin puncak gunung gadis tersebut dengan gemas. Sementara satu tangan yang lain menyangga paha gadis itu untuk mempermudah batangnya menyodok goa itu dengan bertubi-tubi. Sungguh, Axel tak mau melewatkan satu kenikmatan pun pada tubuh gadis ini. Apalagi goanya terasa sangat sempit dan otot-ototnya yang sedang mengeras menyedot serta memijat batang Axel dengan cukup kuat. Sehingga Axel semakin merasakan nikmat dunia yang tiada duanya.
Tak lama berselang Axel yang kembali bosan dengan posisi itu, segera mencabut batangnya. Tanpa memberi jeda pada si gadis untuk beristirahat sejenak. Ia segera membalik badan gadis itu hingga menghadap ke dinding. Gadis itu hanya menurut saja. Tapi, bibirnya mendesah hebat saat menyambut batang Axel yang kembali masuk dari belakang. Sebenarnya, Axel baru pertama kali melakukan ini. Namun, naluri laki-lakinya terus menuntun lelaki itu mencapai tingkat tertinggi kepuasannya.
Axel kembali menggerakkan pinggulnya maju mundur. Berawal dari ritme pelan, sedang hingga dengan kecepatan penuh. Sungguh, ia tak bisa menahannya lebih lama lagi. Sesuatu di dalam batangnya memaksa untuk keluar. Axel semakin memacu adrenalinnya. Semakin cepat, cepat, cepat dan....
"Aaahhhh!!" Kedua insan itu melenguh panjang bersama. Tatkala semburan magma putih kental menyembur dari pusat kenikmatan masing-masing. Axel yang kelelahan meletakkan kepalanya di pundak gadis itu sambil memeluknya dari belakang dengan erat. Sedang di depannya, kedua tangan si gadis tampak mencengkram dinding dengan kepala yang menempel pada marmer itu. Matanya pun tampak terpejam. Di bawah sana keduanya masih menikmati kedutan-kedutan kecil yang menjadi sisa-sisa kenikmatan mereka.
Setelah sadar gadis itu segera melepaskan pelukan Axel. Ia mendorong tubuh lelaki itu hingga terduduk di toilet duduk. Lalu meraih seragam pelayannya yang berserakan di lantai sebelum pergi.
"Tunggu!" cegah Axel saat gadis itu melewati pintu. Si gadis pun hanya menoleh sekilas kemudian melanjutkan langkahnya meninggalkan Axel seorang diri. Axel berniat mengejarnya, tapi ia baru sadar jika pakaiannya belum terpasang benar. Axel segera menaikkan celananya, hingga tak sengaja ia menemukan sebuah tanda nama yang terjatuh di lantai. Axel segera memungutnya. "Camelia," gumamnya membaca tulisan pada benda itu.
Kaira sangat terkejut saat mengetahui jika lelaki yang dijodohkan dengannya adalah Melvin Ethan Wijaya. Mantan pacarnya di SMA yang sudah mencampakkan Kaira begitu saja. Setelah berhasil memanfaatkan kepintaran Kaira agar bisa lulus ujian. Kaira pun menyusun rencana untuk mengambil hati Melvin dan membalas dendam. Namun, apa yang terjadi setelah mereka melalui banyak hal bersama? Akankah cintanya yang dulu menggebu-gebu padam begitu saja?
"Kamu tau kenapa batu es ini bisa mencair?" tanya Aluna sambil memainkan sebuah balok es seukuran ibu jari di atas dada bidang Askara yang tak tertutup selembar benang pun. Es batu itu memang mulai mencair, sebab terkena kulit hangat yang sedikit berbulu halus itu. Si Lelaki berbadan atletis pun berusaha menahan gejolak jiwa laki-lakinya agar hendak meledak. Bagaimanapun dia hanyalah seorang lelaki normal yang sedang digoda oleh wanita cantik berbadan seksi di atasnya. Beberapa kali Askara memejamkan mata sambil memalingkan wajahnya. Malas rasanya ia menjawab pertanyaan sepele dari gadis cantik yang notabene adalah gadis kawalannya itu. Namun, ia tak punya pilihan lain. Kedua tangan diikat pada sudut ranjang dan hanya akan dilepas jika hukumannya selesai. "Kenapa?" ujar Askara akhirnya. "Karena sedingin apapun es, akan mencair bila terkena benda hangat. Begitu pula dengan sikap elo. Gue yakin sikap dingin loe akan segera mencair dengan hangatnya cinta gue," rayu Aluna. – Aluna Yudistira Bramantyo jatuh cinta pandangan pertama pada lelaki yang kini menjadi Bodyguardnya. Namun, sayangnya diam-diam lelaki itu justru membenci Aluna dan menjadikannya sebagai sasaran balas dendam atas kematian sang kekasih di hari pernikahan mereka. Ringgo Massaid, si pemimpin Mafia mengabarkan jika dalang pembunuhan itu adalah Bramantyo. Askara pun berniat membalaskan dendamnya pada anak semata wayang Bramantyo itu. Hanya saja, kebenaran demi kebenaran terungkap sejak Askara mulai menaruh hati pada gadis itu. Siapakah yang sebenarnya bersalah pada kejadian naas itu? Lalu bagaimana kisah cinta Aluna dan Askara setelah Aluna mengetahui modus Askara mendekatinya?
Setelah tiga tahun menikah yang penuh rahasia, Elsa tidak pernah bertemu dengan suaminya yang penuh teka-teki sampai dia diberikan surat cerai dan mengetahui suaminya mengejar orang lain secara berlebihan. Dia tersentak kembali ke dunia nyata dan bercerai. Setelah itu, Elsa mengungkap berbagai kepribadiannya: seorang dokter terhormat, agen rahasia legendaris, peretas ulung, desainer terkenal, pengemudi mobil balap yang mahir, dan ilmuwan terkemuka. Ketika bakatnya yang beragam diketahui, mantan suaminya diliputi penyesalan. Dengan putus asa, dia memohon, "Elsa, beri aku kesempatan lagi! Semua harta bendaku, bahkan nyawaku, adalah milikmu."
Siska teramat kesal dengan suaminya yang begitu penakut pada Alex, sang preman kampung yang pada akhirnya menjadi dia sebagai bulan-bulannya. Namun ketika Siska berusaha melindungi suaminya, dia justru menjadi santapan brutal Alex yang sama sekali tidak pernah menghargainya sebagai wanita. Lantas apa yang pada akhirnya membuat Siska begitu kecanduan oleh Alex dan beberapa preman kampung lainnya yang sangat ganas dan buas? Mohon Bijak dalam memutuskan bacaan. Cerita ini kgusus dewasa dan hanya orang-orang berpikiran dewasa yang akan mampu mengambil manfaat dan hikmah yang terkandung di dalamnya
Pernikahan itu seharusnya dilakukan demi kenyamanan, tapi Carrie melakukan kesalahan dengan jatuh cinta pada Kristopher. Ketika tiba saatnya dia sangat membutuhkannya, suaminya itu menemani wanita lain. Cukup sudah. Carrie memilih menceraikan Kristopher dan melanjutkan hidupnya. Hanya ketika dia pergi barulah Kristopher menyadari betapa pentingnya wanita itu baginya. Di hadapan para pengagum mantan istrinya yang tak terhitung jumlahnya, Kristopher menawarinya 40 miliar rupiah dan mengusulkan kesepakatan baru. "Ayo menikah lagi."
Julita diadopsi ketika dia masih kecil -- mimpi yang menjadi kenyataan bagi anak yatim. Namun, hidupnya sama sekali tidak bahagia. Ibu angkatnya mengejek dan menindasnya sepanjang hidupnya. Julita mendapatkan cinta dan kasih sayang orang tua dari pelayan tua yang membesarkannya. Sayangnya, wanita tua itu jatuh sakit, dan Julita harus menikah dengan pria yang tidak berguna, menggantikan putri kandung orang tua angkatnya untuk memenuhi biaya pengobatan sang pelayan. Mungkinkah ini kisah Cinderella? Tapi pria itu jauh dari seorang pangeran, kecuali penampilannya yang tampan. Erwin adalah anak haram dari keluarga kaya yang menjalani kehidupan sembrono dan nyaris tidak memenuhi kebutuhan. Dia menikah untuk memenuhi keinginan terakhir ibunya. Namun, pada malam pernikahannya, dia memiliki firasat bahwa istrinya berbeda dari apa yang dia dengar tentangnya. Takdir telah menyatukan kedua orang itu dengan rahasia yang dalam. Apakah Erwin benar-benar pria yang kita kira? Anehnya, dia memiliki kemiripan yang luar biasa dengan orang terkaya yang tak tertandingi di kota. Akankah dia mengetahui bahwa Julita menikahinya menggantikan saudara perempuannya? Akankah pernikahan mereka menjadi kisah romantis atau bencana? Baca terus untuk mengungkap perjalanan Julita dan Erwin.
Istriku Lidya yang masih berusia 25 tahun rasanya memang masih pantas untuk merasakan bahagia bermain di luar sana, lagipula dia punya uang. Biarlah dia pergi tanpaku, namun pertanyaannya, dengan siapa dia berbahagia diluar sana? Makin hari kecurigaanku semakin besar, kalau dia bisa saja tak keluar bersama sahabat kantornya yang perempuan, lalu dengan siapa? Sesaat setelah Lidya membohongiku dengan ‘karangan palsunya’ tentang kegiatannya di hari ini. Aku langsung membalikan tubuh Lidya, kini tubuhku menindihnya. Antara nafsu telah dikhianati bercampur nafsu birahi akan tubuhnya yang sudah kusimpan sedari pagi.
Blurb : Adult 21+ Orang bilang cinta itu indah tetapi akankah tetap indah kalau merasakan cinta terhadap milik orang lain. Milik seseorang yang kita sayangi