tur sisi mobil lain. "Elo?!" ujar Mel setelah sadar siapa lelaki di hadapannya itu. Kemudian ia segera meringkuk ke sisi mobil yang lain. Takut Axel
isi jasnya agar tetap terlihat penuh wibawa. Ke
nyanya sambil mencondongkan tubuhnya ke arah Mel. M
kedua manik matanya bertemu dengan mata elang lelaki
gue," ujar Axel pelan tapi past
l
mpar pipi Axel de
Axel sambil mengusap pi
ihan kan main kuda-kudaan sama gue?" ujar Mel tanpa basa-basi. "Tapi denger ya. Apa yang kita lakuin kemarin
ggak bisa tidur nyenyak semaleman gara-gara mikirin tubuh seksi elo it
deh. Loe nggak inget kalau gue juga udah kasih selap
merasakannya lagi dan lagi," balas Axel sengit. "Lagian gue bisa kasih apapun yang elo mau. Rumah, uang, perhiasan, mobil dan semuanya. Loe tunggal sebutin aja semua. Jadi, loe nggak perlu capek-capek k
k!
ggantikan seluruh isi hatiny
enapa loe tampar gue lagi?" tan
Mengerti?!" Mel berucap dengan penuh emosi. Kemudian ia membuka pintu mobil di sampingnya. Lalu berjalan meninggalkan Axel yang hanya termangu mendengarkan ucapan Mel tadi. Di luar mobil Mel bertemu dengan kedua orang
i?" tanya salah satu diantaranya pada Axel
pal Axel. Ia pun teringat sesuatu. "Ayo, pergi! Gue punya ide
ol di pintu mobil hingga bagian itu bergerak perlahan dan kembali tertutup. Axel ya
up gue. Gue nggak pernah ken
ilang dimana. Membuat gadis itu harus membeli bekal baru untuk makan siang ayahnya. S
k sangat tipis. Mel pun mengeluarkan tiga uang pecahan lima ribuan. Sementara sisanya hanya tinggal empat lembar pecahan yang sama dan dua lembar lain pecahan
gue,' pikirnya sambil m
r si penjaga warung sambi
inggalkan tempat itu dan segera melanjutkan perjalanan menuju tempat terapi Sunandar yang berjarak satu kilometer dari te
empat terapi itu tak berlangsung lama. Sehingga ia harus segera memberikan bekal itu pada ayahnya. Mel melanjutkan langkahnya memasuki area tempat terapi itu. Sampai di dalam Me
ayah saya kemana?" tanya
keluar untuk makan siang,
a mengatakan sesuatu?" M
imu sudah meminta izin pada saya untuk mengajaknya m
Resto? Teman lel
aya lagi. Jadi, kamu harus menggenggamnya erat. Jangan sampai lepas. Suli
ngan kening yang berkerut sempurna. Mengingat kalimat meremehkan dari lelaki tadi. Mel jadi parno ayahnya akan menjadi sasaran
lu, Bu. Terima kasih informasi
. Ia langsung masuk ke dalam dan mencari sosok sang ayah. Namun, ia tak menem
ereka?" g
wanita dengan pakaian waitr
agap. Ia tak menyangka wani
am. Mari ikuti saya untuk sampai
an membuntutinya. Hingga sampai di ruangan yang lebih tertutup wanita itu menghen
" guma