karena bannya bocor. Mau tidak mau Mel pun harus berjalan kaki dengan secepat mungkin untuk sampai ke StarLight
rginya. Namun, hal itu benar-benar tidak berlangsung lama. Mel harus kembali berlari agar ia tidak terlambat masuk kerja. Untungnya
edung StarLight group memang terdiri dari StarLight Resto di lantai pertama, StarLight Gym di lantai kedua, StarLight Bar di lantai ketiga, dan di bagian Rooftop yang dibuat sebagian tertutup sebagian lagi terbuka diisi dengan StarLigh
elingkar di tangannya sudah menunjukkan pukul sepuluh tepat. Padahal, benda itu sudah dipercepat beberapa menit agar Mel masih punya
Jadi, tetaplah bersemangat,' ujar batin Mel menyemangati dirinya sendiri. Sembari terus menatap gedung mewah yang berdiri di depan matanya
gan Selvi yang baru saja keluar
?" tanya gadis itu dengan ke
as sadar gue terlambat," ujar Mel sambil berusaha mengatur n
segera mencuci muka agar lebih mudah dipoles. Setelah wajahnya tampak fresh dengan riasan natural. Mel pun memindahkan tangannya ke rambut Mel yang lurus sepunggung. Mel membuka kuncir rambutnya, menyisirnya dengan cepat, kemudian menggelungnya ke belakang kepala agar terlihat rapi. Mel mengawasi seragamnya sesaat. La
ada pemeriksaan lagi. Ayolah, come on! Gue
belakang Mel sambil menunjukkan tag name Mel d
dari tangan kekar si lelaki. Tiba-tiba lelaki itu menarik tangannya terlebih dahulu. Mel pun merasa geram. Ia segera balik badan dan be
dah ditakdirkan bertemu
liin benda itu sini!" bentak Mel. Bukannya menyerahkan apa yang Mel minta Axel malah tersenyum
ak
ak pintu lokernya y
k gue teriak!" ancamnya. Bukannya mengindahkan peringatan Mel, Ax
a yang dateng juga kok. Ha
ng Mel berkerut sempur
ereka beristirahat sejenak di lantai bawah," kata
lagi. Mending loe kasih tag name gue. Lalu loe cari cewe
n sengaja Axel memasukkan tag name Mel ke dalam salah satu saku celananya. Mel tak
tau nggak?" omel Mel. Bukannya
g ya. Atau jangan-jangan... loe takut bakal
ue lagi terpengaruh sama obat. Jadi, gue melakukan kesalahan fatal itu. Kalau sekarang
ambil!" Axel memajukan pinggulnya hingga menampa
l
p bagian itu. Mau mengelak seperti apapun. Dia tak
saat benda itu berhasil membuat loe menjerit-jerit menahan ni
adian terburuk dalam hidup gue," t
Artinya, bentar lagi teman-teman dan manager loe akan segera datang. Dan sepertinya apa yang akan terjadi ya. Ka
pun memejamkan matanya. Seakan menikmati belaian tangan Mel. Kening Mel juga sudah mengucurkan keringat dingin, dadanya terasa berdegup kencang dan darahnya terasa berdesir-desir. Tangan Mel akhirny
l
terlihat sangat jaim. Meskipun Axel tau wanita itu juga sedang memikirkan hal yang sama. Makany
ngannya dengan cepat. "Gila emang loe ya!" omel g
ngan itu. Tak disangka Mel bertem
ang lain yang tengah melihatnya dengan tatapan penasaran. Belum sempat Mel menjawab, Axel keluar dari tempat itu sambil mem