Ryuka bukan gadis enam belas tahun biasa yang rajin belajar, penurut, dan berprestasi. Sikap cuek seolah menjadi boomerang bagi dirinya setelah kakak tertuanya mengambil keputusan yang membuat gadis hobi fotografi ini tak bisa berkutik. Seorang pemuda dua puluh tahun bernama Faiz, anak yatim yang ditunjuk kakak Ryuka untuk menjadi guru les privatnya demi mendapatkan nilai yang lebih baik walau tak sesempurna kembarannya. Mampukah Faiz menghadapi Ryuka? Lalu, apa yang selanjutnya terjadi di saat Ryuka melihat sosok Faiz yang berbeda hingga ia merasakan satu rasa di hati pada lelaki itu? Begitu pun Faiz saat perlahan ia menyadari jika Ryuka memiliki kelainan pada diri gadis itu hingga membuat hati Faiz perih. Apa cinta keduanya akan menyatu atau saling memendam rasa?
"Mana itu anak!" omelan Jevan begitu kencang saat ia baru saja tiba di rumah, sontak membuat istrinya yang sedang hamil tujuh bulan dan penghuni lainnya terkejut.
"Mana kembaran kamu Reyo!" Jevan menatap Reyo yang hanya mengangkat kedua bahunya tanpa menjawab lagi, ia asik memakan buah apel sambil mengerjakan tugas sekolah.
"Aduh Jevan, kamu tenang dulu kek, pulang ke rumah marah-marah, kenapa cari Ryu?" tegur Lara, istri Jevan yang selalu menjadi air disaat suaminya penuh kobaran api hanya karena satu nama, Ryuka, adik kembarnya yang begitu susah diatur dan seenaknya sendiri. Ryuka kembar dengan Reyo, keduanya berusia enam belas tahun, sedangkan Jevan, kakak tertua mereka, berumur dua puluh satu, Jevan menikah muda dengan Lara.
"Udah lah, Bang, nanti Ryu juga pulang, kayak nggak tau dia aja," celetuk Reyo. Ia tetap menatap ke buku pelajaran dan begitu serius dengan tugasnya.
Jevan berjalan menghampiri, meletakkan amplop putih di hadapan Reyo. "Kamu tau, kembaran kamu itu bolos tiga hari berturut-turut!" sambil berkacak pinggang, Jevan masih begitu emosi jika mengingat ada yang mengantarkan surat dari sekolah Ryukake kantornya. Surat panggilan wali murid karena perilaku tidak disiplin. Reyo menggelengkan kepala, ia membuka amplop dan membaca isi surat tersebut. Kedua matanya terbelalak. Ia menatap takut-takut ke Jevan yang masih berdiri dengan posisi yang sama.
"Kamu nggak bisa ngawasin kembaran kamu, Hah! Reyo, tugas kamu juga jagain Ryuka. Itu anak perlu diapain, sih, biar kapok ..., Abang udah pusing!" omelnya. Usapan lembut di lengan Jevan membuat perlahan emosinya mereda, ia menoleh ke istrinya yang tersenyum. "Sabar, Jevan," Lara memberikan segelas air putih ke suaminya yang kandas diminum.
Brak!
Dengan kasar Jevan meletakkan gelas, kemudian terdengar suara motor masuk ke garasi rumah, semua mata saling berpandangan. Alarm tanda bahaya segera berbunyi di kepala masing-masing. Reyo beranjak cepat dan berlari ke arah garasi, Lara menahan Jevan yang siap berjalan menghampiri Ryuka yang baru saja pulang entah dari mana.
"Nggak gini, Jevan, dibahas sambil duduk ya." Lara berusaha menenangkan suaminya. Jevan menatap sendu. Ia menunduk, "Aku capek dan bingung urus Ryuka, Ra, kamu paham 'kan? Tanggung jawab aku urus ke empat adik-adik aku itu berat, Mama sama Papa masih di luar kota jenguk Om dan Tante yang sakit. Ryuka kenapa susah banget dikasih taunya sih!" Jevan menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya. Lara terkekeh, ia merangkul lengan suaminya dan mengajaknya duduk.
"Itulah kerjaan kita Jevan, sebagai Kakak tertua yang harus mengayomi adik-adik, Kamu juga dipercaya Papa urus kerjaan Papa 'kan, nggak gampang emang, kita masih umur dua satu tapi berat tanggung jawabnya. Pelan-pelan pasti biasa kok," Lara perempuan luar biasa bagi Jevan, gadis yatim piatu yang menarik hati Jevan begitu luar biasa. Menjadi seorang motivator karena pengalaman perundungan saat SMA yang ia terima, Jevan begitu mencintai Lara yang begitu pemaaf dan menerima ujian hidupnya diusia remaja.
"Bang, Ryuka pul-" nyali Ryuka ciut saat Jevan beranjak dan langsung menghampiri adiknya itu. Ia menatap tajam seolah ingin memakan hidup-hidup Ryuka.
"Dari mana!" tanya Jevan emosi. Ryuka menatap Jevan perlahan, lalu kembali tertunduk. Ia tak menjawab. "Mana sini, Abang sita semua peralatan fotografi kamu, kamera, dan teman-temannya. Siniin, buruan!" ketus Jevan. Ryuka sontak menggelengkan kepala dengan cepat.
"Nggak Bang, nggak mau, apaan sih, Bang," Ryuka berjalan masuk. Namun tangannya ditarik Jevan, membuat Ryuka mundur dan berhadapan lagi dengan kakaknya.
"Siniin, Abang bila siniin, Ryu-ka...!" nada bicara Jevan sudah penuh penekanan. Tandanya api naga siap keluar dari mulut Jevan jika tak dituruti. Sambil berdecak sebal, Ryuka memberikan tas ransel warna hitam ke Jevan. Ia menatap Lara yang hanya bisa mengangguk ke arahnya.
"Sekarang, duduk!" pinta Jevan lagi. Ryuka duduk, masih dengan kebingungan. Reyo berdiri di dekat pintu, bersedekap menunggu apa yang akan terjadi selanjutnya. Jevan kembali ke ruang keluarga setelah meletakkan tas kamera dan mengambil amlop putih dari sekolah di atas meja makan.
"Ini apa? Kenapa bisa tiga hari berturut-turut bolos sekolah? Kamu kemana! Ryuka!" omelan dimulai. Reyo menatap serius ke kembarannya itu. Lara menatap suaminya yang menahan kesal. Ryuka membaca isi surat, kedua matanya terbelalak, ia menatap Jevan takut. "Ini ... Ryu nggak ke- mana-mana kok, Bang, sumpah," Ryuka menjawab pelan dan terbata. Jevan mengusap wajahnya kasar, ia beranjak dan menghampiri Ryuka, menjewer kuping adiknya itu yang sontak membuat heboh seisi rumah.
"Aduh ... duh ... duh ... Abang! Sakit ..." keluh Ryuka, biar pun adiknya itu merengek, Jevan tak peduli. Sambil menjewer, ia juga mengomel.
"Mau sampai kapan kamu begini, Ryu! Sebentar lagi kelas tiga, kamu mau nggak naik kelas! Abang malu Ryuuu ...." keluh Jevan. Lalu melepaskan jewerannya. Lara menghampiri Ryuka dan mengusap telinga yang merah. Reyo menenangkan Jevan dengan membantu kakaknya kembali duduk.
"Kamu tau 'kan, Abang diminta Papa sama Mama jaga kalian selama orang tua kita masih di luar kota? Tolong jangan seenaknya sendiri Ryu!" Jevan sudah tak tau lagi harus memarahi Ryuka seperti apa.
"Kamu kemana bolos tiga hari? Dari rumah berangkat sekolah, bolosnya gimana? Kamu berangkat bareng Reyo juga, 'kan?" Jevan terus mencecar Ryuka hingga jujur menjawab. Tapi adiknya terus diam dan menunduk.
"Lo kemana sih? Gue kena sasaran omelan Bang Jevan juga jadinya," Reyo kali ini bersuara. Ryuka malah komat kamit tak jelas sambil menatap Reyo. Kembarannya itu tak ambil pusing, ia berjalan ke arah meja makan dan mengambil buku-bukunya, meninggalkan suasana tak kondusif bagi otaknya yang harus melanjutkan mengerjakan tugas sekolah. Ryuka menganga, tak habis pikir dengan sikap kembarannya yang cuek tak berada di sampingnya.
"Besok Abang nggak bisa ke sekolah kamu, ada kerjaan pagi-pagi. Kamu harus berubah Ryuka, jangan seenaknya gini," Jevan menyandarkan tubuhnya di sofa, tenaganya seakan terkuras karena terus mengomeli Ryuka.
"Aku aja yang ke sekolah Ryuka," Lara bersuara, Jevan tampak terkejut. Ryuka mengangguk, iya lebih senang jika Lara yang ke sekolah, karena akan bersikap tenang dan damai. Tidak seperti Jevan yang akan bawel mengomeli Ryuka karena, ini sudah panggilan ke tiga selama enam bulan.
"Kak Lara aja, udah paling bener, Abang kerja aja ya, Bang," Gadis berambut lurus sebahu itu mulai menunjukan senyumannya. Jevan melirik sinis, ia beranjak.
"Terserah kamu lah, Ra, aku mau mandi, terus jemput Nasya sama Akira di rumah Tante Diska, urus deh, tuh Ryuka." Jevan menjadi bersikap dingin dan cuek. Ia melangkahkan kaki menuju ke kamarnya, lalu berhenti mendadak dan menoleh ke arah Ryuka dan Lara.
"Kalau kamu masih susah dikasih tau, siap-siap Abang nikahin kamu. Nggak usah sekolah!" ketus Jevan.
"Nggak! Apaan sih, Bang!" Ryuka marah. Jevan masa bodoh. Ia menutup pintu kamar sedikit membanting sehingga menimbulkan suara dentuman keras. Ryuka begitu kesal, ia menatap Lara yang tak bisa menjawab apa pun. Sebenarnya ia paham maksud suaminya, pasti ada rencana lain yang sedang ia pikirkan untuk Ryuka.
***
Ryuka duduk di depan meja belajarnya, mencoba mengerjakan tugas sekolah yang membuat otaknya buntu. Ia bahkan menjambak kepalanya, "Kenapa gue kok bego banget sih, nggak secerdas Reyo, Ma..., Pa, Ryu kok bego." Ryuka kesal sendiri. Ia menghentak-hentakkan kaki Begitu merasa kesal dengan diri sendiri.
Ia sadar, fotografi membuatnya merasa hidup dan ada hal yang ia sukai untuk dijalankan, tapi hal itu justru membuatnya merasa bodoh dipelajaran. Ia tinggalkan pelajaran sekolah yang membuatnya tak bebas. Padahal, itu kewajiban utamanya. Ia mendengkus, kameranya disita Jevan entah sampai kapan, ia ragu jika ia bisa menjalankan hari-harinya belajar di sekolah layaknya murid normal lainnya. Membayangkan hal itu saja sudah membuatnya lemah, ia begitu stres dengan belajar dan sekolah.
Bersambung,
Warning! Akan ada beberapa adegan kekerasan dan adult content. ________ Dia dijuluki The Black Wings, seseorang yang tak segan membunuh bahkan menyiksa korbannya. Dastan, seorang keturunan Mafia yang juga mata-mata, harus bertemu dengan gadis cantik bernama Dara yang merupakan jaminan orang tuanya kepada ayah Dastan dan terpaksa tinggal di rumahnya. Dastan benci dengan keberadaan Dara karena dianggap sebagai simpanan ayahnya. Nyatanya tidak. Setelah Dastan mengetahui fakta yang perlahan terkuak, ia mulai bisa menerima keberasaan Dara yang ternyata, sudah menyimpan perasaan sejak bertemu dengan Dastan walau perbuatan lelaki itu kasar kepadanya. Kisah mereka tak mudah, halang rintang bahkan kematian menjadi ancamannya. Bisakah mereka bersama, mampukah Dara menarik tangan Dastan keluar dari duia kegelapan dan mencari cahaya terang dengannya atau mereka rela melepaskan tangan masing-masing tentunya menjalani takdir yang tak dianggap tidak akan pernah menyatu?
Perasaan cinta luar biasa diwaktu yang salah, juga perburuan akan hausnya tantangan dalam suatu hubungan semakin mengikat erat. Kepura-puraan perasaan semakin giat untuk saling menutupi rasa yang sebenarnya tampak begitu besar hingga tak mampu terbendung. Ini bukan perkara Drama Rumah Tangga biasa, ini tentang dia yang terus masuk ke dalam rumah tanggaku saat diterpa prahara besar. Dia yang berjiwa muda, menggebu menembus raga dan hatiku yang kalut. "Jangan mendekat, atau aku akan teriak!" Tatapan mata sayu itu begitu memikat. Ia semakin mendekat lalu terkekeh sinis. Aku menatap ke netra mata coklat itu tanpa ragu. "Kamu, butuh aku, kan? Di sini?" tunjuknya ke arah dadaku. "Seorang istri kesepian yang dikhianati suami? Cih! berhenti berbuat bodoh. Kita juga bisa melakukan hal yang sama!” ujarnya. "Pergi Kelan. Aku bisa merebut suami ku lagi dari dia!" bentakku. Namun, tatapan itu berubah menjadi sesuatu yang penuh rasa cinta. Ia berlutut, memeluk erat pinggangku. "Aku mau kamu, Via. Kamu—" lirihnya. Perlahan aku terbuai dan hanyut dengan kata-katanya, ia pria muda namun bersikap begitu dewasa. Menemani hari-hari di saat kemelut rumah tangga sedang dihadapi karena suamiku berselingkuh. Apa aku sanggup menjalani ini, saat ia terang-terangan ingin merebutku?
#Ini kisah awal mula judul : Pras and his destiny, Duda kesayangan Gladis, dan Senandung Rasa (on going).# __________ Mendapati jika suami berselingkuh dengan cinta pertamanya yang ternyata, sudah berlangsung lama, membuat Aira merasa bodoh dan tertipu. Hidup dan hatinya hancur, bahkan ia menyalahkan dirinya sendiri atas kelakuan suaminya itu. Tapi, sosok lain datang dan mengatakan jika ia tidak salah. Maka, rencana balas dendam dengan cara yang elegan, Aira jalankan dengan bantuan banyak orang yang mendukung. Termasuk satu pria yang muak melihat permainan Awan dan Amanda sang pelaku perselingkuhan. Apakah Aira bisa menjalankan rencananya dengan lancar? Lalu, apakah Galang, sosok pria yang menaruh kagum kepada Aira mampu membuktikan jika ia bisa menggantikan Awan yang bejat?
"Seumur hidup aku akan membencimu Sarah!" Itulah kalimat yang meluncur dari mulut tajam Diko, seorang CEO dengan sikap arogan, angkuh dan tidak pernah bersikap ramah kepada wanita lain kecuali tunangannya bernama Abel. Sangat di sayangkan karena pertunangan mereka harus batal karena tuntutan Ayah Diko yang memaksa pria itu menikahi anak musuh bebuyutannya yang sudah meninggal, Sarah, yang dijadikan jaminan. Sarah marah, kecewa dengan mendiang Ayahnya. Nasi sudah menjadi bubur, wanita yang baru lulus kuliah jurusan ekonomi itu, terpaksa menjadi tahanan di istana suaminya. Dipermalukan, direndahkan, dipaksa, juga di jadikan bahan bulan-bulanan teman Diko. Perlahan, sikap Diko berubah, saat ia mulai menyadari banyak lelaki yang mengejar Sarah walau berstatus istrinya dan menimbulkan sikap protektif berlebihan dari pria tersebut, tetapi, Diko tak sadar jika sudah mematahkan apa yang ada di dalam diri Sarah. Mampukah Diko menyatukan apa yang sudah ia patahkan pada Sarah, juga menyembuhkan hati yang terkoyak, bukan karena perselingkuhan, namun karena HARGA DIRI yang TERINJAK?
Setelah dilamar dan menikah dalam kurun waktu 4 jam, kini Pandu dan Zita memulai hidup baru di kota tempat Pandu bekerja di perusahaan minyak negara. Zita selalu dibuat kesal oleh suaminya sendiri, sampai ia bersumpah tidak akan mudah luluh dengan godaan suaminya yang masih belum bisa mendapatkan malam pertama mereka? Tapi apa bisa? Disaat Zita gerah karena Pandu yang tak enakan dengan orang lain, mendadak membuatnya cemburu? *Bisa membaca judul Silent lebih dulu untuk tahu siapa Pandu & Zita, ya, supaya nggak bingung, sebenarnya tanpa baca Silent juga nggak apa-apa, karena Buthor akan kasih beberapa clue, juga jadi judul tersebut, kok, Terima kasih.*
"KAKAK SEBEL SAMA BUNDA! BUNDA KUNO! DASTERAN TERUS!" Maki Sakura, anak pertama Dona yang jengah melihat bundanya selalu berdaster, kuno, ketinggalan jaman, dan banyak keluhan dari anak pertamanya itu. Namun, mari kita mencari tau apa aja yang terjadi di kehidupan seorang ibu rumah tangga sebenarnya, yang kadang suka disepelekan banyak orang. Kenalkan, namanya Dona. Ibu rumah tangga dengan tiga anak yang selama 17 tahun menikah dengan Pria yang ia cintai sejak pertemuan pertama mereka di salah satu festival musik pada masa itu yang begitu bergantung kepadanya, mulai merasa galau. Permasalahan mulai muncul saat sang anak pertama mulai kesal, jenuh, dan bosan melihat penampilan ibunya yang NORAK, KAMPUNGAN dan cenderung Sederhana. Ditambah kondisi tempat kerja suaminya sedang mengalami pengepresan karyawan dan gaji pun tak naik yang biasanya setiap setahun sekali pasti ada. Memikirkan hari-hari dengan uang belanja pas-pasan, biaya hidup melonjak tinggi, tuntutan suami dan anak-anak, Dona hadapi dengan sabar. Namun suatu hari ia bertekad akan merubah hal BIASA pada dirinya menjadi LUAR BIASA. Demi membuat anak dan suaminya bangga dengan rahasia diri yang pada akhirnya ia buka kembali demi keluarganya. Bisakah Dona membuktikannya?
Siapa sangka kepulanganku yang mendadak dari Taiwan membuatku amat terkejut saat sampai di kampung halaman. Aku mendapati istriku gila dan anakku sudah meninggal dunia. Apa yang sebenarnya terjadi? Apakah semua kesaksian keluargaku itu bisa dipercaya?
(Cerita mengandung FULL adegan dewasa tiap Babnya Rated 21++) Bertemu di kapal pesiar membuat dua pasangan muda mudi memiliki ketertarikan satu sama lain. Marc dan Valerie menemukan sosok yang berbeda pada pasangan suami istri yang mereka temui secara tidak sengaja di kapal pesiar. Begitu pula dengan Dylan dan Laura merasakan hal yang sama kepada Marc dan Valerie. Hingga sebuah ide tercetus di pikiran mereka karena rasa penasaran yang begitu besar. “Sayang, hanya satu hari, haruskah kita bertukar pasangan dengan Valerie dan Marc?” ucap Dylan menatap sang istri. Bagaimanakah kelanjutan kisah mereka? Apakah perselingkuhan ini akan berakhir atau membawa sebuah misteri kehidupan baru bagi kedua pasangan ini...
Selama tiga tahun yang sulit, Emilia berusaha untuk menjadi istri Brandon yang sempurna, tetapi kasih sayang pria itu tetap jauh. Ketika Brandon menuntut perceraian untuk wanita lain, Emilia menghilang, dan kemudian muncul kembali sebagai fantasi tertinggi pria itu. Menepis mantannya dengan seringai, dia menantang, "Tertarik dengan kolaborasi? Siapa kamu, sih?" Pria tidak ada gunanya, Emilia lebih menyukai kebebasan. Saat Brandon mengejarnya tanpa henti, dia menemukan banyak identitas rahasia Emilia: peretas top, koki, dokter, pemahat batu giok, pembalap bawah tanah ... Setiap wahyu meningkatkan kebingungan Brandon. Mengapa keahlian Emilia tampak tak terbatas? Pesan Emilia jelas: dia unggul dalam segala hal. Biarkan pengejaran berlanjut!
Anne mengikuti kontrak tertentu: dia akan menikah dengan Kevin dan melahirkan anaknya pada akhir tahun. Kalau tidak, dia akan kehilangan semuanya. Namun, itu lebih mudah diucapkan daripada dilakukan. Menghadapi penghinaan hari demi hari, dia sudah kehabisan kesabaran. Kali ini, dia tidak mau menyerah. Pada hari kecelakaan Kevil, Anne mengorbankan dirinya untuk menyelamatkannya. Meskipun dia hidup, dia akan segera menghilang di hadapan dunia. Nasib mereka terikat sekali lagi setelah bayi mereka tumbuh. Anne mungkin telah kembali kepadanya, tetapi dia bukan lagi wanita yang sedang mengejar cinta Kevin. Sekarang, Anne siap berjuang untuk putranya.
Terjebak hanya karena sebuah permainan Truth Or Dare rupanya membawa Thea menemukan kenikmatan dalam hubungan ranjang hangat yang panas dan basah. "Sorry, sir. Just a minute, and let me kiss your lips!" Satu ciuman itu berubah menjadi lumatan ganas yang panas. Alvaro rupanya tak menyia-nyiakan kesempatan itu. Dia membawa Thea untuk masuk ke dalam lingkaran rantai emasnya, merantainya di dalam kenikmatan cinta dan juga hubungan BDSM. "Spare your legs! I wanna cum!" Seketika Thea masuk ke dalam dunia Alvaro yang bukan hanya sebatas pemuas napsu, melainkan istri pura-pura Al. Lantas bagaimana jika hubungan mereka yang hanya pura-pura menumbuhkan rasa cinta yang lebih besar?