/0/3135/coverbig.jpg?v=d437c03b6913e6281de45100a11f8f00)
Ryuka bukan gadis enam belas tahun biasa yang rajin belajar, penurut, dan berprestasi. Sikap cuek seolah menjadi boomerang bagi dirinya setelah kakak tertuanya mengambil keputusan yang membuat gadis hobi fotografi ini tak bisa berkutik. Seorang pemuda dua puluh tahun bernama Faiz, anak yatim yang ditunjuk kakak Ryuka untuk menjadi guru les privatnya demi mendapatkan nilai yang lebih baik walau tak sesempurna kembarannya. Mampukah Faiz menghadapi Ryuka? Lalu, apa yang selanjutnya terjadi di saat Ryuka melihat sosok Faiz yang berbeda hingga ia merasakan satu rasa di hati pada lelaki itu? Begitu pun Faiz saat perlahan ia menyadari jika Ryuka memiliki kelainan pada diri gadis itu hingga membuat hati Faiz perih. Apa cinta keduanya akan menyatu atau saling memendam rasa?
"Mana itu anak!" omelan Jevan begitu kencang saat ia baru saja tiba di rumah, sontak membuat istrinya yang sedang hamil tujuh bulan dan penghuni lainnya terkejut.
"Mana kembaran kamu Reyo!" Jevan menatap Reyo yang hanya mengangkat kedua bahunya tanpa menjawab lagi, ia asik memakan buah apel sambil mengerjakan tugas sekolah.
"Aduh Jevan, kamu tenang dulu kek, pulang ke rumah marah-marah, kenapa cari Ryu?" tegur Lara, istri Jevan yang selalu menjadi air disaat suaminya penuh kobaran api hanya karena satu nama, Ryuka, adik kembarnya yang begitu susah diatur dan seenaknya sendiri. Ryuka kembar dengan Reyo, keduanya berusia enam belas tahun, sedangkan Jevan, kakak tertua mereka, berumur dua puluh satu, Jevan menikah muda dengan Lara.
"Udah lah, Bang, nanti Ryu juga pulang, kayak nggak tau dia aja," celetuk Reyo. Ia tetap menatap ke buku pelajaran dan begitu serius dengan tugasnya.
Jevan berjalan menghampiri, meletakkan amplop putih di hadapan Reyo. "Kamu tau, kembaran kamu itu bolos tiga hari berturut-turut!" sambil berkacak pinggang, Jevan masih begitu emosi jika mengingat ada yang mengantarkan surat dari sekolah Ryukake kantornya. Surat panggilan wali murid karena perilaku tidak disiplin. Reyo menggelengkan kepala, ia membuka amplop dan membaca isi surat tersebut. Kedua matanya terbelalak. Ia menatap takut-takut ke Jevan yang masih berdiri dengan posisi yang sama.
"Kamu nggak bisa ngawasin kembaran kamu, Hah! Reyo, tugas kamu juga jagain Ryuka. Itu anak perlu diapain, sih, biar kapok ..., Abang udah pusing!" omelnya. Usapan lembut di lengan Jevan membuat perlahan emosinya mereda, ia menoleh ke istrinya yang tersenyum. "Sabar, Jevan," Lara memberikan segelas air putih ke suaminya yang kandas diminum.
Brak!
Dengan kasar Jevan meletakkan gelas, kemudian terdengar suara motor masuk ke garasi rumah, semua mata saling berpandangan. Alarm tanda bahaya segera berbunyi di kepala masing-masing. Reyo beranjak cepat dan berlari ke arah garasi, Lara menahan Jevan yang siap berjalan menghampiri Ryuka yang baru saja pulang entah dari mana.
"Nggak gini, Jevan, dibahas sambil duduk ya." Lara berusaha menenangkan suaminya. Jevan menatap sendu. Ia menunduk, "Aku capek dan bingung urus Ryuka, Ra, kamu paham 'kan? Tanggung jawab aku urus ke empat adik-adik aku itu berat, Mama sama Papa masih di luar kota jenguk Om dan Tante yang sakit. Ryuka kenapa susah banget dikasih taunya sih!" Jevan menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya. Lara terkekeh, ia merangkul lengan suaminya dan mengajaknya duduk.
"Itulah kerjaan kita Jevan, sebagai Kakak tertua yang harus mengayomi adik-adik, Kamu juga dipercaya Papa urus kerjaan Papa 'kan, nggak gampang emang, kita masih umur dua satu tapi berat tanggung jawabnya. Pelan-pelan pasti biasa kok," Lara perempuan luar biasa bagi Jevan, gadis yatim piatu yang menarik hati Jevan begitu luar biasa. Menjadi seorang motivator karena pengalaman perundungan saat SMA yang ia terima, Jevan begitu mencintai Lara yang begitu pemaaf dan menerima ujian hidupnya diusia remaja.
"Bang, Ryuka pul-" nyali Ryuka ciut saat Jevan beranjak dan langsung menghampiri adiknya itu. Ia menatap tajam seolah ingin memakan hidup-hidup Ryuka.
"Dari mana!" tanya Jevan emosi. Ryuka menatap Jevan perlahan, lalu kembali tertunduk. Ia tak menjawab. "Mana sini, Abang sita semua peralatan fotografi kamu, kamera, dan teman-temannya. Siniin, buruan!" ketus Jevan. Ryuka sontak menggelengkan kepala dengan cepat.
"Nggak Bang, nggak mau, apaan sih, Bang," Ryuka berjalan masuk. Namun tangannya ditarik Jevan, membuat Ryuka mundur dan berhadapan lagi dengan kakaknya.
"Siniin, Abang bila siniin, Ryu-ka...!" nada bicara Jevan sudah penuh penekanan. Tandanya api naga siap keluar dari mulut Jevan jika tak dituruti. Sambil berdecak sebal, Ryuka memberikan tas ransel warna hitam ke Jevan. Ia menatap Lara yang hanya bisa mengangguk ke arahnya.
"Sekarang, duduk!" pinta Jevan lagi. Ryuka duduk, masih dengan kebingungan. Reyo berdiri di dekat pintu, bersedekap menunggu apa yang akan terjadi selanjutnya. Jevan kembali ke ruang keluarga setelah meletakkan tas kamera dan mengambil amlop putih dari sekolah di atas meja makan.
"Ini apa? Kenapa bisa tiga hari berturut-turut bolos sekolah? Kamu kemana! Ryuka!" omelan dimulai. Reyo menatap serius ke kembarannya itu. Lara menatap suaminya yang menahan kesal. Ryuka membaca isi surat, kedua matanya terbelalak, ia menatap Jevan takut. "Ini ... Ryu nggak ke- mana-mana kok, Bang, sumpah," Ryuka menjawab pelan dan terbata. Jevan mengusap wajahnya kasar, ia beranjak dan menghampiri Ryuka, menjewer kuping adiknya itu yang sontak membuat heboh seisi rumah.
"Aduh ... duh ... duh ... Abang! Sakit ..." keluh Ryuka, biar pun adiknya itu merengek, Jevan tak peduli. Sambil menjewer, ia juga mengomel.
"Mau sampai kapan kamu begini, Ryu! Sebentar lagi kelas tiga, kamu mau nggak naik kelas! Abang malu Ryuuu ...." keluh Jevan. Lalu melepaskan jewerannya. Lara menghampiri Ryuka dan mengusap telinga yang merah. Reyo menenangkan Jevan dengan membantu kakaknya kembali duduk.
"Kamu tau 'kan, Abang diminta Papa sama Mama jaga kalian selama orang tua kita masih di luar kota? Tolong jangan seenaknya sendiri Ryu!" Jevan sudah tak tau lagi harus memarahi Ryuka seperti apa.
"Kamu kemana bolos tiga hari? Dari rumah berangkat sekolah, bolosnya gimana? Kamu berangkat bareng Reyo juga, 'kan?" Jevan terus mencecar Ryuka hingga jujur menjawab. Tapi adiknya terus diam dan menunduk.
"Lo kemana sih? Gue kena sasaran omelan Bang Jevan juga jadinya," Reyo kali ini bersuara. Ryuka malah komat kamit tak jelas sambil menatap Reyo. Kembarannya itu tak ambil pusing, ia berjalan ke arah meja makan dan mengambil buku-bukunya, meninggalkan suasana tak kondusif bagi otaknya yang harus melanjutkan mengerjakan tugas sekolah. Ryuka menganga, tak habis pikir dengan sikap kembarannya yang cuek tak berada di sampingnya.
"Besok Abang nggak bisa ke sekolah kamu, ada kerjaan pagi-pagi. Kamu harus berubah Ryuka, jangan seenaknya gini," Jevan menyandarkan tubuhnya di sofa, tenaganya seakan terkuras karena terus mengomeli Ryuka.
"Aku aja yang ke sekolah Ryuka," Lara bersuara, Jevan tampak terkejut. Ryuka mengangguk, iya lebih senang jika Lara yang ke sekolah, karena akan bersikap tenang dan damai. Tidak seperti Jevan yang akan bawel mengomeli Ryuka karena, ini sudah panggilan ke tiga selama enam bulan.
"Kak Lara aja, udah paling bener, Abang kerja aja ya, Bang," Gadis berambut lurus sebahu itu mulai menunjukan senyumannya. Jevan melirik sinis, ia beranjak.
"Terserah kamu lah, Ra, aku mau mandi, terus jemput Nasya sama Akira di rumah Tante Diska, urus deh, tuh Ryuka." Jevan menjadi bersikap dingin dan cuek. Ia melangkahkan kaki menuju ke kamarnya, lalu berhenti mendadak dan menoleh ke arah Ryuka dan Lara.
"Kalau kamu masih susah dikasih tau, siap-siap Abang nikahin kamu. Nggak usah sekolah!" ketus Jevan.
"Nggak! Apaan sih, Bang!" Ryuka marah. Jevan masa bodoh. Ia menutup pintu kamar sedikit membanting sehingga menimbulkan suara dentuman keras. Ryuka begitu kesal, ia menatap Lara yang tak bisa menjawab apa pun. Sebenarnya ia paham maksud suaminya, pasti ada rencana lain yang sedang ia pikirkan untuk Ryuka.
***
Ryuka duduk di depan meja belajarnya, mencoba mengerjakan tugas sekolah yang membuat otaknya buntu. Ia bahkan menjambak kepalanya, "Kenapa gue kok bego banget sih, nggak secerdas Reyo, Ma..., Pa, Ryu kok bego." Ryuka kesal sendiri. Ia menghentak-hentakkan kaki Begitu merasa kesal dengan diri sendiri.
Ia sadar, fotografi membuatnya merasa hidup dan ada hal yang ia sukai untuk dijalankan, tapi hal itu justru membuatnya merasa bodoh dipelajaran. Ia tinggalkan pelajaran sekolah yang membuatnya tak bebas. Padahal, itu kewajiban utamanya. Ia mendengkus, kameranya disita Jevan entah sampai kapan, ia ragu jika ia bisa menjalankan hari-harinya belajar di sekolah layaknya murid normal lainnya. Membayangkan hal itu saja sudah membuatnya lemah, ia begitu stres dengan belajar dan sekolah.
Bersambung,
Warning! Akan ada beberapa adegan kekerasan dan adult content. ________ Dia dijuluki The Black Wings, seseorang yang tak segan membunuh bahkan menyiksa korbannya. Dastan, seorang keturunan Mafia yang juga mata-mata, harus bertemu dengan gadis cantik bernama Dara yang merupakan jaminan orang tuanya kepada ayah Dastan dan terpaksa tinggal di rumahnya. Dastan benci dengan keberadaan Dara karena dianggap sebagai simpanan ayahnya. Nyatanya tidak. Setelah Dastan mengetahui fakta yang perlahan terkuak, ia mulai bisa menerima keberasaan Dara yang ternyata, sudah menyimpan perasaan sejak bertemu dengan Dastan walau perbuatan lelaki itu kasar kepadanya. Kisah mereka tak mudah, halang rintang bahkan kematian menjadi ancamannya. Bisakah mereka bersama, mampukah Dara menarik tangan Dastan keluar dari duia kegelapan dan mencari cahaya terang dengannya atau mereka rela melepaskan tangan masing-masing tentunya menjalani takdir yang tak dianggap tidak akan pernah menyatu?
Perasaan cinta luar biasa diwaktu yang salah, juga perburuan akan hausnya tantangan dalam suatu hubungan semakin mengikat erat. Kepura-puraan perasaan semakin giat untuk saling menutupi rasa yang sebenarnya tampak begitu besar hingga tak mampu terbendung. Ini bukan perkara Drama Rumah Tangga biasa, ini tentang dia yang terus masuk ke dalam rumah tanggaku saat diterpa prahara besar. Dia yang berjiwa muda, menggebu menembus raga dan hatiku yang kalut. "Jangan mendekat, atau aku akan teriak!" Tatapan mata sayu itu begitu memikat. Ia semakin mendekat lalu terkekeh sinis. Aku menatap ke netra mata coklat itu tanpa ragu. "Kamu, butuh aku, kan? Di sini?" tunjuknya ke arah dadaku. "Seorang istri kesepian yang dikhianati suami? Cih! berhenti berbuat bodoh. Kita juga bisa melakukan hal yang sama!” ujarnya. "Pergi Kelan. Aku bisa merebut suami ku lagi dari dia!" bentakku. Namun, tatapan itu berubah menjadi sesuatu yang penuh rasa cinta. Ia berlutut, memeluk erat pinggangku. "Aku mau kamu, Via. Kamu—" lirihnya. Perlahan aku terbuai dan hanyut dengan kata-katanya, ia pria muda namun bersikap begitu dewasa. Menemani hari-hari di saat kemelut rumah tangga sedang dihadapi karena suamiku berselingkuh. Apa aku sanggup menjalani ini, saat ia terang-terangan ingin merebutku?
#Ini kisah awal mula judul : Pras and his destiny, Duda kesayangan Gladis, dan Senandung Rasa (on going).# __________ Mendapati jika suami berselingkuh dengan cinta pertamanya yang ternyata, sudah berlangsung lama, membuat Aira merasa bodoh dan tertipu. Hidup dan hatinya hancur, bahkan ia menyalahkan dirinya sendiri atas kelakuan suaminya itu. Tapi, sosok lain datang dan mengatakan jika ia tidak salah. Maka, rencana balas dendam dengan cara yang elegan, Aira jalankan dengan bantuan banyak orang yang mendukung. Termasuk satu pria yang muak melihat permainan Awan dan Amanda sang pelaku perselingkuhan. Apakah Aira bisa menjalankan rencananya dengan lancar? Lalu, apakah Galang, sosok pria yang menaruh kagum kepada Aira mampu membuktikan jika ia bisa menggantikan Awan yang bejat?
"Seumur hidup aku akan membencimu Sarah!" Itulah kalimat yang meluncur dari mulut tajam Diko, seorang CEO dengan sikap arogan, angkuh dan tidak pernah bersikap ramah kepada wanita lain kecuali tunangannya bernama Abel. Sangat di sayangkan karena pertunangan mereka harus batal karena tuntutan Ayah Diko yang memaksa pria itu menikahi anak musuh bebuyutannya yang sudah meninggal, Sarah, yang dijadikan jaminan. Sarah marah, kecewa dengan mendiang Ayahnya. Nasi sudah menjadi bubur, wanita yang baru lulus kuliah jurusan ekonomi itu, terpaksa menjadi tahanan di istana suaminya. Dipermalukan, direndahkan, dipaksa, juga di jadikan bahan bulan-bulanan teman Diko. Perlahan, sikap Diko berubah, saat ia mulai menyadari banyak lelaki yang mengejar Sarah walau berstatus istrinya dan menimbulkan sikap protektif berlebihan dari pria tersebut, tetapi, Diko tak sadar jika sudah mematahkan apa yang ada di dalam diri Sarah. Mampukah Diko menyatukan apa yang sudah ia patahkan pada Sarah, juga menyembuhkan hati yang terkoyak, bukan karena perselingkuhan, namun karena HARGA DIRI yang TERINJAK?
Setelah dilamar dan menikah dalam kurun waktu 4 jam, kini Pandu dan Zita memulai hidup baru di kota tempat Pandu bekerja di perusahaan minyak negara. Zita selalu dibuat kesal oleh suaminya sendiri, sampai ia bersumpah tidak akan mudah luluh dengan godaan suaminya yang masih belum bisa mendapatkan malam pertama mereka? Tapi apa bisa? Disaat Zita gerah karena Pandu yang tak enakan dengan orang lain, mendadak membuatnya cemburu? *Bisa membaca judul Silent lebih dulu untuk tahu siapa Pandu & Zita, ya, supaya nggak bingung, sebenarnya tanpa baca Silent juga nggak apa-apa, karena Buthor akan kasih beberapa clue, juga jadi judul tersebut, kok, Terima kasih.*
"KAKAK SEBEL SAMA BUNDA! BUNDA KUNO! DASTERAN TERUS!" Maki Sakura, anak pertama Dona yang jengah melihat bundanya selalu berdaster, kuno, ketinggalan jaman, dan banyak keluhan dari anak pertamanya itu. Namun, mari kita mencari tau apa aja yang terjadi di kehidupan seorang ibu rumah tangga sebenarnya, yang kadang suka disepelekan banyak orang. Kenalkan, namanya Dona. Ibu rumah tangga dengan tiga anak yang selama 17 tahun menikah dengan Pria yang ia cintai sejak pertemuan pertama mereka di salah satu festival musik pada masa itu yang begitu bergantung kepadanya, mulai merasa galau. Permasalahan mulai muncul saat sang anak pertama mulai kesal, jenuh, dan bosan melihat penampilan ibunya yang NORAK, KAMPUNGAN dan cenderung Sederhana. Ditambah kondisi tempat kerja suaminya sedang mengalami pengepresan karyawan dan gaji pun tak naik yang biasanya setiap setahun sekali pasti ada. Memikirkan hari-hari dengan uang belanja pas-pasan, biaya hidup melonjak tinggi, tuntutan suami dan anak-anak, Dona hadapi dengan sabar. Namun suatu hari ia bertekad akan merubah hal BIASA pada dirinya menjadi LUAR BIASA. Demi membuat anak dan suaminya bangga dengan rahasia diri yang pada akhirnya ia buka kembali demi keluarganya. Bisakah Dona membuktikannya?
Karena sebuah kesepakatan, dia mengandung anak orang asing. Dia kemudian menjadi istri dari seorang pria yang dijodohkan dengannya sejak mereka masih bayi. Pada awalnya, dia mengira itu hanya kesepakatan yang menguntungkan kedua belah pihak, namun akhirnya, rasa sayang yang tak terduga tumbuh di antara mereka. Saat dia hamil 10 bulan, dia menyerahkan surat cerai dan dia akhirnya menyadari kesalahannya. Kemudian, dia berkata, “Istriku, tolong kembalilah padaku. Kamu adalah orang yang selalu aku cintai.”
Julita diadopsi ketika dia masih kecil -- mimpi yang menjadi kenyataan bagi anak yatim. Namun, hidupnya sama sekali tidak bahagia. Ibu angkatnya mengejek dan menindasnya sepanjang hidupnya. Julita mendapatkan cinta dan kasih sayang orang tua dari pelayan tua yang membesarkannya. Sayangnya, wanita tua itu jatuh sakit, dan Julita harus menikah dengan pria yang tidak berguna, menggantikan putri kandung orang tua angkatnya untuk memenuhi biaya pengobatan sang pelayan. Mungkinkah ini kisah Cinderella? Tapi pria itu jauh dari seorang pangeran, kecuali penampilannya yang tampan. Erwin adalah anak haram dari keluarga kaya yang menjalani kehidupan sembrono dan nyaris tidak memenuhi kebutuhan. Dia menikah untuk memenuhi keinginan terakhir ibunya. Namun, pada malam pernikahannya, dia memiliki firasat bahwa istrinya berbeda dari apa yang dia dengar tentangnya. Takdir telah menyatukan kedua orang itu dengan rahasia yang dalam. Apakah Erwin benar-benar pria yang kita kira? Anehnya, dia memiliki kemiripan yang luar biasa dengan orang terkaya yang tak tertandingi di kota. Akankah dia mengetahui bahwa Julita menikahinya menggantikan saudara perempuannya? Akankah pernikahan mereka menjadi kisah romantis atau bencana? Baca terus untuk mengungkap perjalanan Julita dan Erwin.
Novel Cinta dan Gairah 21+ ini berisi kumpulan cerpen romantis terdiri dari berbagai pengalaman romantis dari berbagai latar belakang profesi yang ada seperti ibu rumah tangga, mahasiswa, CEO, kuli bangunan, manager, para suami dan lain-lain .Semua cerpen romantis yang ada pada novel ini sangat menarik untuk disimak dan diikuti jalan ceritanya sehingga bisa sangat memuaskan fantasi para pembacanya. Selamat membaca dan selamat menikmati!
Kehidupan Leanna penuh dengan kesulitan sampai Paman Nate-nya, yang tidak memiliki hubungan kerabat dengannya, menawarinya sebuah tempat tinggal. Dia sangat jatuh cinta pada Nate, tetapi karena Nate akan menikah, pria itu dengan kejam mengirimnya ke luar negeri. Sebagai tanggapan, Leanna membenamkan dirinya dalam studi andrologi. Ketika dia kembali, dia terkenal karena karyanya dalam memecahkan masalah seperti impotensi, ejakulasi dini, dan infertilitas. Suatu hari, Nate menjebaknya di kamar tidurnya. "Melihat berbagai pria setiap hari, ya? Bagaimana kalau kamu memeriksaku dan melihat apakah aku memiliki masalah?" Leanna tertawa licik dan dengan cepat melepaskan ikat pinggangnya. "Itukah sebabnya kamu bertunangan tapi belum menikah? Mengalami masalah di kamar tidur?" "Ingin mencobanya sendiri?" "Tidak, terima kasih. Aku tidak tertarik bereksperimen denganmu."
Warning konten pemersatu bangsa area 21+ pilihlah bacaan dengan bijak, tanggung jawab ada pada diri masing2. Penulis hanya berusaha menyajikan bacaan yang ringan dan menghibur. 🙏🏻 Hai saya Aldi 35 tahun yang saat ini bekerja sebagai arsitek dan design consultant. Sebagai persiapan masa pensiun, saya membangun sebuah bangunan kos yang juga sekaligus rumah saya di sebuah lokasi yang sangat bagus. Berisi 30 kamar yang dikhususkan untuk wanita kini semua kamar tersebut sudah penuh oleh penyewa. Saya berhubungan baik dengan semua gadis-gadis penghuni kos, bahkan sangat baik sehingga saya seringkali dengan ikhlas membantu masalah terbesar mereka. Seperti kata petuah jika kau memberi dengan ikhlas maka niscaya kau akan menerima balasannya 10 kali lipat bahkan berlipat-lipat. Mungkin itu yang saya rasakan sejak mereka semua mulai memperhatikan dan memenuhi kebutuhan hidup saya sehari-hari. Termasuk kebutuhan yang tidak bisa saya penuhi sendiri, yaitu kebutuhan di atas ranjang. Ini perjalanan saya, Aldi Reynaldi.