menanyakan kabar Lara yang masih juga belum melahirkan, sedangkan kontraksi sudah berlangsung selama lima jam lebih. Malam hari, suasana rumah
ar berisi udang saus padang yang menjadi salah satu makanan favorit keluarga Aira
t, nih." Ryuka
li ke kompor untuk memindahkan tumisan sa
iak Reyo dari arah ruang TV. Ia, Galang, Nasya da
ka berbalik badan, ia melihat Aira berdiri menatapnya curiga. Ryuka menunjukan gigi putihnya.
h berlutut. Tangannya meraih jemari Aira, ked
kenapa sih, Sayang, ada apa? nggak suka sekolah formal?" Aira mengusap wajah cantik putr
kenapa otak Ryuka kayakny
foto terus." Aira masih menatap lekat putrinya itu. Ryuka meng
ana, sekarang makan, Mama mau ke rumah sakit sama Papa, kamu mau ik
knya itu mudah untuk makan. Galang tersenyum bisa merasakan makan malam keluarga lagi. Lalu suara seseora
eng," ucap Reyo. Ga
otot menatap Ryuka. Anak gadis itu beranjak, mencuci tangan lalu berjalan ke depan sambil mengeringkan
gan bersedekap. Faiz memasukan berjalan menghampi
akut nekat nyetir mobil lagi." Faiz dan Ryuka saling menatap. Gadis it
urabaya, lo udah makan, Kak? kalau belum, di ajak Mama
makan juga tadi kebetulan." Fa
e rumah untuk melihat Ryuka, jangan sampai adiknya kabur ke rumah sakit nyetir mobil sendiri. Faiz tak ingin mengganggu acara makan malam keluarga itu. Ia sendiri tak pernah merasakan makan malam bersama ayah dan ibu kandungny
enghampiri Faiz yang sedang menyesap
makan?" tanya Reyo s
elakang Reyo tadi. "Selamat malam, Pak, saya Faiz," dengan sopan, Faiz memperk
duduk di teras, Galang sedikit bertanya tentang Faiz yang sed
n?" tanya Galang.
lagi. Faiz di temani Reyo, mereka mengobrol dengan lancar dan asik, sesekali bahk
p Ryuka yang tampak sumringah, ia mengalungkan tas hita
h, diem-diem dia bisa," celetuk
, Jevan pasti pusing kan!?" Galang dan Jevan sama, akan sewot jika Ryuka melakukan hal
apa lagi. Andelan lo Pak Min, helooowww..." dengan santai Ryuka berjalan ma
lang ke Aira yang mengusap punggung suaminya
*
itu. Ryuka tersenyum, seolah tak sakit hati atau sedih dengan sikap Reyo dan Galang tad
denger hal-hal kayak tadi, hampir setiap hari. Semoga betah dan kebal y
balik." Benar, kini suara Jevan yang terdengar d
..., jangan marah-marah dulu sih, tega banget adeknya di tuduh begitu. Ryuk
hu Jevan di balas dengan ia yang mendorong kening Ryuka ke belakang dengan telunjuknya pelan. Walau pelan, tapi Ryuka sejujurny
ala-galanya. Pasti jadi Papa yang hebat dan keren. Ryuk
i Semarang jam delapan tadi, kamu mau ngapain masuk, nggak bikin rusuh, 'kan?" pelotot Jevan. Tata merupakan wali
n tas hitam dengan bentuk seperti koper itu di dekat Faiz. Ryuka dan Jevan masuk ke dalam kamar lagi. Meninggalkan Faiz yang tertarik
nya Ryuka. ucap
edangkan Galang khusyuk berdoa. Semua itu tak luput dari jepretan kamera di tangan Ryuka, tak bersuara, tapi jemari Ryuka te
ertawa geli. Tak lama, dokter dan perawat berjalan mendekat ke kamar, Jevan tampak panik memanggil. Ryuka kembali masuk ke dalam kamar, Lara sudah lemah, setelah
Kak Lara dan babynya selamat juga sehat, ya," tangan Ryuka mengusap bah
akanan lagi, udah jam segini, biasanya Abang suka ngemil sedikit." Aira mengangguk mendengar u
lar Ryuka untuk urusan itu selalu jalan. Kue yang diberikan ibunda
t Faiz menatap ke menu makanan rebusan dengan kua
mbil menunggu kasir menghitung belanjaan beberapa minuman air mineral di botol da
kamar Lara berada, tapi kini duduk di depan ruang operasi. Ryuka memberikan minuman teh
pi Ryuka membuat Jevan tersenyum. Ia duduk di sebelah Faiz, membuka tu
tampak hening, tapi diantara keheningan itu, Ryuka mengambil kameranya lagi dan kembali mengabadikan momen, dengan mulut mengunyah bakso ikan isi keju di mulutnya. Faiz melirik kepada
sam