Raffa Anggara (23 tahun) menjadi seorang lelaki penghibur paling dicari oleh para wanita kesepian yang haus belaian di sebuah klub malam ternama di Jakarta. Kelihaiannya dalam menyenangkan kliennya yang seksi, kaya, dan haus akan kepuasan, membuat Raffa jadi rebutan. Penawaran jadi suami simpanan sampai suami resmi selalu berdatangan ke Raffa. Namun, semua itu ditolak oleh sang Casanova yang tidak percaya cinta dan benci komitmen. Suatu hari, Raffa dipertemukan dengan klien baru yang benar-benar sangat berbeda dari yang lainnya. Sosok wanita kesepian itu berhasil membuat sang Casanova itu bertekuk lutut, hingga bersedia memberikan seluruh hidupnya bahkan nyawanya sekali pun. Siapakah dia?
Di sebuah klub malam ternama di ibu kota tepatnya di daerah kawasan Semanggi Jakarta Selatan, hingar-bingar gemerlapnya dunia malam seakan tak pernah surut dari tempat itu. Sebagian dari mereka yang datang, bertujuan melepas penat dengan menghibur diri di diskotik yang selalu dipenuhi pelanggan. Dari kalangan muda bahkan yang sudah berkeluarga.
Suara dentuman musik DJ yang memekakkan telinga, seolah menghipnotis orang-orang yang berada di atas lantai dansa. Berjoget, bergoyang, bahkan ada yang saling bercumbu dengan bebasnya tanpa rasa malu. Mereka semua terlena dengan suasana malam yang semakin panas dan bergelora.
Sementara di sudut klub itu, seorang pemuda tengah duduk berdampingan dengan seorang wanita dewasa. Penampilan wanita itu sangat mencolok, terlihat dari warna lipstik yang dia pakai malam ini. Warna merah menyala senada dengan gaun mini sepaha model sabrina, berbelahan dada sangat rendah. Tampak menyembul bongkahan kenyal dan terlihat padat itu.
Kulitnya putih mulus, ditunjang dengan postur tubuh yang sangat pas, hingga membuat semua mata hidung belang yang berada di sana, tak jarang meliriknya dengan tatapan lapar.
Namun, wanita bernama tante Rika itu tidak peduli sama sekali. Meski banyak yang mencoba untuk menggodanya. Pilihannya tetap jatuh pada sosok pemuda di sampingnya ini. Pemuda berkharisma yang telah menariknya ke dalam pesonanya, sejak pertemuan pertama.
Sosok pemuda yang dikenal sebagai bintangnya di klub malam tersebut. Siapa lagi kalau bukan Raffa Anggara. Pemuda yang berhasil memikat para wanita muda maupun dewasa. Semua berlomba-lomba ingin mendapat kepuasan darinya dan berusaha menarik hatinya.
Tante Rika tak pernah bosan menatap pemuda berlesung pipi ini. Meski Raffa terbilang cuek dan datar, tetapi tetap saja tidak melunturkan pesona yang dimilikinya. Hal itu justru membuat para kaum wanita dewasa yang sering datang ke sini menjadi penasaran dengannya. Ingin mengenalnya lebih jauh, walau sekedar menghabiskan cinta satu malam.
"Malam ini kita ke tempat biasa atau pindah tempat?" tanya tante Rika dengan suaranya yang lembut dan sedikit serak. Dia bergelayut di lengan Raffa yang sedang asyik menikmati minumannya.
Pemuda itu menyandarkan punggungnya di tempatnya duduk lalu berkata,
"Terserah Tante. Raffa nurut aja." Dia menatap tante Rika dengan datar, suara beratnya cukup membuat wanita itu berdesir.
Tante Rika tersenyum kemudian membelai dan mengusap-usap wajah Raffa.
"Baiklah. Kalau begitu kita pindah ke tempat lain aja," ucapnya yang kini semakin posesif-menyandarkan kepalanya tepat di depan dada Raffa.
Jemari lentiknya, yang berhias cat kuku berwarna senada dengan gaunnya mulai bergerilya, menelusup di balik kemeja hitam pemuda berusia 23 tahun itu. Mengelusnya perlahan dan lembut.
Raffa bergeming. Tante Rika selalu agresif bila berhadapan dengannya. Oleh karena itu, dia hanya pasrah dengan apa yang dilakukan wanita kesepian di sebelahnya ini. Mengecup, mengelus, bahkan menghidu lekuk leher Raffa, yang katanya beraroma maskulin.
Wanita berusia 36 tahun tersebut, selalu membayarnya mahal di setiap pertemuan mereka. Uang tak jadi masalah bagi wanita yang memiliki beberapa cabang Salon dan SPA itu. Menjadi janda hampir delapan tahun lamanya membuat Tante Rika selalu mencari teman penghangat ranjang. Bertemu dengan Raffa adalah suatu kesenangan dan kepuasan tersendiri baginya.
Menyewa jasa Raffa setiap satu Minggu sekali, terkadang dua kali bila dirinya benar-benar sangat ingin. Tak mau yang lain meski ada banyak pemuda yang berprofesi sama seperti Raffa di diskotek itu.
Contohnya pemuda yang sedari tadi menatap ke arah Raffa dan tante Rika dengan tatapan tak suka. Setelah kehadiran Raffa di diskotek ini, tiga tahun yang lalu. Menggeser posisinya yang semula bintang di sini, menjadi berada di urutan kedua.
Axel-lelaki berusia 26 tahun yang sudah melakoni profesi ini selama hampir lima tahun lamanya. Dia tidak kalah tampan dibandingkan Raffa. Postur tubuhnya juga tak kalah dari pemuda 23 tahun itu. Tinggi, tegap, berotot, dan gagah. Kulitnya eksotis khas lelaki Asia pada umumnya.
"Sial! Semenjak ada dia di sini, gua jadi sepi pelanggan." Axel terus mengumpat Raffa dari kejauhan. Dia menenggak kasar minuman yang ada di tangannya.
Dadanya terasa panas, melihat Raffa yang hampir setiap hari melayani pelanggan. Sedangkan dia bisa dihitung dengan jari. Paling banyak, tiga sampai empat kali dirinya menerima B.O. Itu pun dengan bayaran di bawah bayaran yang diterima Raffa.
"Enggak bisa dibiarin. Lama-lama pelanggan gua pada lari ke dia semua. Gua harus komplain sama Mami Kumala. Biar dia enggak pilih kasih kayak gini."
Axel pun bergegas pergi dari sana, dia berniat menemui Mami Kumala di ruangannya-pemilik sekaligus bosnya di diskotek ini.
****
"Mi, kita perlu bicara." Axel merangsek masuk begitu saja tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu, hingga wanita yang tengah sibuk menelepon tersebut langsung menatapnya dengan tajam.
Lelaki berambut hitam pekat itu berjalan mendekati meja Mami Kumala-wanita paruh baya dengan penampilan yang terlihat modis. Make up mencolok dengan beberapa barang branded yang menempel di tubuhnya yang montok. Terlihat sekali jika dia adalah pemilik diskotek megah ini.
Mami Kumala segera mengakhiri obrolannya dan memutus sambungan telepon. Dia meletakkan ponselnya ke meja, lalu menatap Axel yang saat ini berdiri menjulang di depannya.
"Duduklah!" titah wanita berusia 40 tahun itu. Suaranya terdengar tegas.
Axel menuruti perintah Mami Kumala, dia duduk dengan raut muka kesal menahan marah. Punggungnya bersandar di sandaran kursi jati, sambil melipat kedua tangannya di dada.
"Apa kamu tidak bisa sekali saja bersikap sopan? Paling tidak ketuklah pintu lalu minta izin masuk. Seharusnya gitu, kan?" Mami Kumala berujar dengan tegas. Dia tidak menyukai sifat Axel yang sama sekali belum berubah. Arogan dan pemarah.
Tanpa menyesali perbuatannya, Axel justru menanggapi pertanyaan Mami Kumala dengan dengusan samar. Dia seakan tidak peduli dengan perkataan orang yang selama ini sudah memberinya makan.
"Aku mau Mami memindahkan Raffa di klub cabang," ucap Raffa tanpa basa-basi sama sekali.
Mami Kumala membeliak.
"What? No, Axel! Raffa tambang emas Mami. Dia tidak mungkin Mami pindahkan ke sana," tolak mami Kumala cepat, yang membuat kekesalan Axel dan kebenciannya menjadi berkali-kali lipat.
#####
Tante Rika sudah mabuk berat, dia menghabiskan hampir satu botol minuman. Bibirnya terus meracau. Raffa sampai dibuat kewalahan dengan wanita itu.
"Enggak bisa minum banyak, pakek sok-sokan minum segala. Ck!" Pemuda itu terus menggerutu sepanjang langkahnya meninggalkan tempat tersebut. Raffa memapah Tante Rika menuju ke area parkir untuk mengambil mobilnya.
"Kunci gua mana lagi?" Dia terlihat kesulitan mencari-cari kunci mobilnya. Merogoh setiap saku celana dan kemejanya menggunakan satu tangan, sementara tangannya yang lain memapah tubuh Tante Rika.
"Ketemu!"
Tanpa menunggu lama lagi, Raffa bergegas membuka pintu mobil dan menuntun Tante Rika masuk dengan hati-hati.
"Raffa ... Raffa sayang ...." Mulut Tante Rika terus memanggil nama Raffa, dalam keadaan tidak sadar pun dia masih agresif. Tangannya melilit leher pemuda itu, menekan tengkuknya lalu melumat bibir Raffa dengan rakus.
"Tan, sadar Tan! Nanti kita lanjutin lagi di hotel." Raffa menarik wajahnya dengan segera. Dia lantas memasang seat belt di tubuh tante Rika yang masih belum mau melepaskan tangannya.
"Beneran, ya? Nanti kita lanjutin lagi di hotel," ucap Tante Rika dengan nada bicara yang terdengar tidak jelas. "Uuhhh... Raffa sayang." Wanita itu kembali mencium bibir Raffa sekilas, sebelum dirinya benar-benar tidak sadarkan diri.
"Tan!" Raffa menepuk pelan pipi Tante Rika yang sudah tidak sadarkan diri. "Yah... pingsan. Udahlah. Nanti juga dia sadar." Pemuda itu lantas menutup pintu mobil dan menyusul masuk.
Membawa pergi mobil Fortuner hitam miliknya melesat dari klub malam tersebut. Membelah jalanan yang sepi karena waktu telah menunjukkan pukul satu dini hari.
####
Warning area dewasa (21+) Bijaklah memilih bacaan! ~~~ "Jika kau mau aku akan membantumu. Membiayai seluruh operasi ayahmu yang terkena kanker paru-paru. Setahuku, biaya pasien yang terkena kanker paru-paru itu tidak sedikit. Jumlahnya bahkan lebih dari lima puluh ribu dolar. Tentu, jika kau mau menerima tawaran dariku." Gwen bergeming. Mencerna semua pernyataan Nich barusan. Tetapi, belum selesai Gwen mencernanya, Nich kembali berkata, "Jadilah istriku, Gwen." "A-apa?" "Menikahlah denganku, Gwen. Aku mohon …." Gwen nampak berpikir sejenak, sambil menjilat sisa-sisa jejak bibir Nich. Beberapa saat kemudian dia mengangguk. "Aku mau menerima tawaranmu, asal kau juga mau menerima syarat dariku, Nich." Sebelah alis Nich terangkat. "Apa?" sambil mengusapkan ibu jari di bibir Gwen. "Kita menikah kontrak. Hanya sebatas itu, Nich." *** Gwen Florine terpaksa menerima tawaran mantan kekasih sekaligus pria yang telah menorehkan luka di hatinya sejak 10 tahun yang lalu, lantaran pergi tanpa pamit. Demi sang ayah yang membutuhkan biaya besar untuk operasi. Lantas, apakah Gwen akan terjerat oleh pesona seorang Nicholas Kennedy kembali, di saat hatinya telah membeku? Lalu, apa sebenarnya alasan Nicholas pergi meninggalkan Gwen 10 tahun yang lalu? ### Simak yuk!
Harusnya Safira tidak menerima kesepakatan yang ditawarkan calon adik iparnya yang bernama Kai. Harusnya dia bisa menjaga hati dan cintanya hanya untuk sang calon suami—Arkana. Hingga tanpa sadar, Safira pun telah melanggar batas yang tidak seharusnya dia lewati. Membiarkan Kai—calon adik iparnya mengusik ketenangan hatinya dan membuatnya goyah. Dosa Termanis antara Safira dan Kai pun tak bisa terelakkan. Bahkan, sampai menumbuhkan benih di rahim sang gadis yang berstatus sebagai calon istri pria lain. Akankah Safira bahagia dengan kesalahan fatal yang sengaja dia lakukan? Siapakah di antara Kai dan Arkana, yang pada akhirnya akan menjadi pelabuhan terakhir Safira? Simak kisahnya di sini!
Setelah menyembunyikan identitas aslinya selama tiga tahun pernikahannya dengan Kristian, Arini telah berkomitmen sepenuh hati, hanya untuk mendapati dirinya diabaikan dan didorong ke arah perceraian. Karena kecewa, dia bertekad untuk menemukan kembali jati dirinya, seorang pembuat parfum berbakat, otak di balik badan intelijen terkenal, dan pewaris jaringan peretas rahasia. Sadar akan kesalahannya, Kristian mengungkapkan penyesalannya. "Aku tahu aku telah melakukan kesalahan. Tolong, beri aku kesempatan lagi." Namun, Kevin, seorang hartawan yang pernah mengalami cacat, berdiri dari kursi rodanya, meraih tangan Arini, dan mengejek dengan nada meremehkan, "Kamu pikir dia akan menerimamu kembali? Teruslah bermimpi."
warning 21++ Yang belum cukup usia dilarang masuk. Bijaklah dalam membaca. ** Yenka Linggarwarna, wanita berumur 30 tahun yang sudah menikah selama 4 tahun dengan Taran Hariksana, dia akhirnya memilih jalan yang sama dengan Taran karena Taran yang berulang kali berselingkuh dengan banyak wanita. Perkataan Taran yang mengatakan Yenka adalah wanita bodoh karena tak pernah mencicipi pria lain membuat Yenka memutuskan melakukan hal yang sama agar Taran juga merasakan apa yang pernah dia rasakan. Dengan bantuan temannya, Ian Samudra Biru, Yenka masuk ke dalam pesta topeng yang dilakukan setiap malam kamis. Di pesta tersebut aktivitas seks adalah hal yang biasa dan identitas mereka terjamin. Yenka menikmati permainanya dan membuat Taran berikap berbeda padanya, karena semua pria yang pernah tidur dengan Yenka menjadi terobsesi dengannya. Akankah Yenka kembali pada Taran, atau meneruskan permaianan gilanya? Dan bagaiamana dengan Ian, sahabatnya dari kecil yang memiliki kecemburuan tinggi pada Yenka? Tentang balas dendam yang dilakukan dengan sex, semata-mata berlandasan dengan satu kata, yaitu cinta.
“Usir wanita ini keluar!” "Lempar wanita ini ke laut!” Saat dia tidak mengetahui identitas Dewi Nayaka yang sebenarnya, Kusuma Hadi mengabaikan wanita tersebut. Sekretaris Kusuma mengingatkan“Tuan Hadi, wanita itu adalah istri Anda,". Mendengar hal itu, Kusuma memberinya tatapan dingin dan mengeluh, “Kenapa tidak memberitahuku sebelumnya?” Sejak saat itu, Kusuma sangat memanjakannya. Semua orang tidak menyangka bahwa mereka akan bercerai.
ADULT HOT STORY 🔞🔞 Kumpulan cerpen un·ho·ly /ˌənˈhōlē/ adjective sinful; wicked. *** ***
Pada hari ulang tahun pernikahan mereka, simpanan Jordan membius Alisha, dan dia berakhir di ranjang orang asing. Dalam satu malam, Alisha kehilangan kepolosannya, sementara wanita simpanan itu hamil. Patah hati dan terhina, Alisha menuntut cerai, tapi Jordan melihatnya sebagai amukan lain. Ketika mereka akhirnya berpisah, Alisha kemudian menjadi artis terkenal, dicari dan dikagumi oleh semua orang. Karena penuh penyesalan, Jordan menghampirinya dengan harapan akan rujuk, tetapi dia justru mendapati wanita itu berada di pelukan seorang taipan yang berkuasa. "Ayo, sapa kakak iparmu."