mi," ucap Mami Kumala masih dengan alasan yang sama. Di
sepi pelanggan." Pemuda itu menyuga
tersenyum, l
i tadi dapet telepon dari pelan
tap Mami Kumala den
Mi?" ta
ala meng
ala mengirim chat ke ponsel Axel. "Mami udah kirim alamat ho
xel meng
, Mi?" tan
amu masih inget,
xel meng
rtawa, ketika mengingat terakhir kali dia melayani Tante Misya-
! Keburu si Mi
kit dari
mencium pipi Mami Kumala sekila
gkan kepala. Hal seperti ini sudah
**
i pinggir jalan yang sepi, di
indah ke hotel mana." Pemuda itu menggaruk kepalanya yang tidak gatal, ses
bil, akhirnya Raffa memutuskan membawa Tante Rik
affa kembali menancap gas mobil lalu melesat dari
erus berkelebat, seakan mengingatkannya. Sesungguhnya ada rasa bersalah dalam benaknya, karena selama tiga tahun ini d
rang Raffa Anggara bertekad. Bila dirinya bisa berdiri di kakinya sendiri tanpa bantuan ay
ung tangannya. Perasaan tak bisa dibohongi. Kerinduan terh
us lebih sukses dan ngembuktiin ke Ayah kalau gua bisa hidup ta
biasanya. Seluruh staf hotel sudah mengenal siapa dirinya. Hampir setiap hari bahka
ulu dari tubuhnya. Kemudian dia beringsut maju lalu menep
Tan! Kita u
g kepalanya yang terasa berat. Kelopak matanya mengerjap-ngerjap, la
." Raffa membantu wanita it
gannya sebentar. Dia seperti
asanya, ya?" Bera
nya meng
turun! Tante udah enggak tahan." Seketika semangatnya kembali berkoba
bil berdecak. "Giliran gituan aja langsung
posesif, begitu Raffa mendekatinya. Seolah
a lantas masuk ke dalam hotel mewah tersebut dan disambut dengan ramah. Berhenti sebentar di
h mata kepada resepsionis di depannya
hatnya sontak mencub
per, loh, kamu godain,' uc
alas mencubit dagu Ta
gkahnya menuju kamar yang ada di lantai 15. Kali ini s
Rika merona, hanya digombali
adi sempat digoda Raffa berb
" ucap resepsionis yang dari nametag-nya bernama Linda. Ekor ma
ak. Gua juga mau kali kalau dia ngajakin ng
buat bayar tuh cowok? Denger-denger
sepsionis yang bernama
cem-macem, kan?" Resepsionis bern
a lu ngomongnya gede. Ya g
cubit tan
i ... Bukan anunya. Wah, parah
s?" Mata Fi
riu
##
ap Tante Rika seraya menggelayut di leher Ra
Pemuda itu tak kalah agresif. Tangannya yang kokoh sudah merambat d
mbil berpikir, menatap dalam wajah Raffa
suri rahang tegas Raffa dengan nakal. Dia mendekat, merapatkan tu
iennya. Tangannya menurunkan gaun Tante Rika hingga luruh ke lantai. Kini tubuh sema
a. Tangannya mulai merambat dan meremas di bagian-bagia
affa dengan erat, tubuhnya mulai menggigil tak ke
ing, Raffa lantas menggendong Tante Rika seperti ba