Warning!!! 🔞🔞🔞+ Gyda itu hot babes, gadis pesta dan ekstrovert penuh energi. Lain halnya dengan Delmar si pemalas dan Introvert akut yang lebih suka mengisolasi diri. Gyda peduli terhadap penampilan dan memastikan harus selalu rapi sedangkan Delmar tidak mau repot untuk peduli. Gyda menyukai pemuda tampan, seksi, popular, dan selalu punya daftar tersendiri dalam mengurutkan para pria yang bisa dia kencani. Tapi Delmar? Jangankan membuat daftar, berhadapan dengan perempuan saja dia saja malas apalagi berinteraksi. Bagaiamana bila kedua orang yang berbeda kepribadian ini disatukan dalam satu ruangan yang sama. Menjadi roommate dan akan tetap begitu selamanya. Gyda percaya diri tidak akan jatuh cinta pada Delmar karena pemuda itu bukan tipenya. Tapi siapa sangka kalau Gyda justru terkena karma-nya perkataannya sendiri.
"Bangsat! Memang dasar jantan keparat!" Suara menggelegar terdengar dari salah satu apartment yang posisinya berada di pojok.
"Ini tidak seperti yang-"
"Sudahlah cukup! aku muak terus mendengar alasan dan memberimu kesempatan. Apalagi dengan narasi yang sama. Ini sudah tidak bisa ku beri kelonggaran lagi. Kau menghianati aku!" Dengan cepat Gyda memotong perkataan kekasihnya dengan berteriak keras. Perempuan itu sekarang sungguh tidak peduli bila di cap sebagai orang gila yang kalap. Dia benar-benar tidak mau tahu pendapat orang lain, yang dia fokuskan sekarang adalah mengeluarkan emosinya. Pacarnya ketahuan berselingkuh, dan itu cukup untuk menarik pelatuk kemarahanya. Tiada maaf lagi.
"Ini terlalu mengerikan! Dari sekian banyak manusia di muka bumi kenapa harus dengan laki-laki ha? Apa selama ini kau jadikan aku sebagai penutup aibmu? damn it!"
Gyda benar-benar tidak tahu harus bagaimana sekarang. Air matanya mengabur, rasa sakit terlalu dalam melihat kekasihnya dan seorang pria berdua di tempat dimana mereka selalu menghabiskan waktu bersama. Pria yang Gyda ketahui sebagai selingkuhan kekasihnya itu hanya bisa menatap lantai.
"Kau menjijikan, kau yang terburuk," ujar Gyda lagi, suaranya serak dan bergetar. Tangis dan luka membuat dia tidak sanggup lagi menatap mereka berdua. Mengamuk seperti ini nyatanya tidak membuat suasana hatinya membaik. Dia tetap merasa sakit.
"Sayangku...," bujuk kekasihnya seraya berdiri dan mencoba menyentuhnya. Dia mungkin berpikir dapat meruntuhkan ego si gadis sehingga hubungan mereka bisa kembali terjalin baik dan Gyda bisa melupakan kejadian ini secara utuh tanpa di ungkit-ungkit lagi. Tapi mana bisa begitu bukan?
"Sayangku? Shit! Masih berani kau menyebutku begitu?!" Bukannya memadamkan kemarahan, sebutan yang selalu membuat si gadis tersipu itu kini justru malah membuat Gyda berteriak makin kesetanan. Memikirkan ada pria lain yang kekasihnya panggil dengan sebutan yang sama membuat isi kepalanya nyaris meledak.
"Fuck!" Gyda kemudian mengambil sebuah tas koper besar terdekat dengan kasar, lalu mengepak seluruh barangnya ke dalam sana tanpa harus mempertimbangkan kerapihan. Emosi sudah terlalu banyak menumpuk. Tidak sudi lagi dia tinggal di tempat ini bersama seorang pria yang bahkan barangkali sejak awal tidak tertarik padanya secara seksual.
"Ini akhir dari hubungan kita! Fuck you brat! I hate you!" Teriak Gyda untuk yang terakhir kali sebelum membanting pintu apartment mereka dengan keras. Ya, itu adalah akhir dari sempurna untuk drama ini, sandiwara diantara mereka sudah usai. Gyda menyudahi perannya sebagai kekasih baik yang toleran mulai hari ini.
Gadis itu kemudian menyeret kopernya dengan langkah yang panjang. Dia bahkan tidak punya pengharapan bahwa kekasihnya akan mengejarnya dan meminta maaf seperti drama televisi. Ah, tidak! si bangsat itu bukan lagi kekasihnya sekarang. Tangisnya pecah seiring langkah yang dia ambil sepanjang jalan. Tidak peduli dia disorot orang, tidak peduli bahwa dia jadi terlalu menarik perhatian. Yang dia tahu saat ini hatinya sedang sakit.
Berjalan lurus tanpa arah tujuan seperti orang linglung, sedikit demi sedikit membuat kewarasan Gyda kembali pada tempatnya. Gadis itu mengusap air matanya dan melirik kesana kemari. Dia harus bangkit, tidak ada gunanya bersedih dan menangisi laki-laki macam mantannya itu. Memang dasar Gyda si tolol, dulu karena cintanya terlalu buta dia sampai rela ikut kekasihnya ke tempat antah berantah dan sekarang setelah putus dia justru bingung harus kemana.
"Harus kemana aku sekarang?"
Dia meraih ponselnya, disitu ada satu kontak bernama Livia yang bisa dia andalkan karena kebetulan temannya itu tinggal di daerah yang sama. Tapi kemudian dia mengurungkannya. Dia ingat sahabat karibnya itu juga tinggal bersama dengan pacarnya. Meskipun Livia akan menerimanya dengan tangan terbuka, tapi pacarnya pasti tidak akan setuju karena kehadiran Gyda akan menganggu aktivitas malam panas mereka. Dia sangat tahu perangai Jhonatan (pacar Livia). Pria berdarah panas yang adalah teman SMA-nya itu pasti akan mengusir Gyda mentah-mentah jika dia tahu kalau Gyda meminta tinggal di rumah kekasihnya.
Mengurungkan niat menumpang, sesaat pandangannya malah tertumbuk pada satu hotel yang kira-kira berjarak hanya tiga meter dari tempatnya berdiri. Namun Gyda cukup tahu diri dengan keadaan dompetnya yang tidak mencukupi. Biaya menginap satu malam sama dengan biaya hidup satu minggu. Bukannya pelit, tapi Gyda tahu batas mana yang lebih penting dan harus di prioritaskan dan mana yang tidak. Alhasil dia berjalan terus tanpa tujuan. Berharap ada sedikit keajaiban dan pertolongan dari Tuhan kepada dia yang baru saja di sakiti oleh kekasihnya.
Notifikasi getaran.
Gyda sempat terperanjat melirik ke arah ponselnya. Sesaat dia berpikir bahwa barangkali itu pesan dari kekasihnya dan dia mungkin mau mengejar dan mencarinya. Jika dia melakukan itu Gyda mungkin akan pertimbangkan kembali untuk hubungan mereka. Namun naasnya, bukan itu yang dia temukan melainkan sebuah postingan antah berantah yang tidak relevan. Gyda hampir saja menutup ponselnya sebelum matanya menangkap tulisan yang dia harapkan. Teman sekamar?
***
Delmar saat ini sangat membutuhkan seseorang untuk jadi teman sekamarnya. Hal itu karena patner lamanya baru saja pindah dari apartment dua kamar yang dia tempati sejak satu pekan lalu. Selama itu pula Delmar merasa bahwa dia menjadi pria paling kesepian seantero alam semesta. Dia butuh seseorang untuk mengisi kekosongan yang ada. Lebih tepatnya kamar kosong yang di tinggalkan mantan teman sekamarnya sekaligus membagi dua uang sewa.
Kalau bisa dan kalau beruntung sebetulnya di lebih membutuhkan seseorang untuk berbagi tugas melakukan pekerjaan rumah. Karena Delmar adalah tipe yang akan membiarkan apapun yang telah dia sentuh tidak akan berpindah dari tempatnya meskipun telah satu bulan berlalu. Dia orang yang ya, hanya pemalas. Itu saja.
Setelah sepekan dia membiarkan keadaan rumah berantakan, hari ini dia menyadari betapa pentingnya sang patner. Absennya pemuda itu membuat dia harus berkeringat di hari minggu dan Delmar benci itu. Alhasil ide gila mampir ke otaknya. Secara spontan dia memposting sebuah tulisan singkat bertuliskan di cari teman sekamar di media sosial.
Dari sekian jam dia memposting tulisan tersebut hanya ada satu yang berkomentar dan meminta alamat. Akhirnya tanpa pikir panjang Delmar memberikan alamatnya tanpa perlu banyak drama. Setelah itu, kesadarannya di renggut paksa oleh kantuk dan pemuda itu tertidur lelap begitu saja.
Ketukan satu, dua, tiga, lalu berulang terus menerus memaksa pria itu membuka mata dari tidur siangnya yang berharga.
Dia sempat berpikir barangkali tetangga sebelahnya sedang merenovasi, tapi dia ingat bahwa pengisi apartment ini bukanlah keluarga kecil yang perlu merenovasi ruangan untuk lebih nyaman. Karena itulah Delmar harus rela meninggalkan pembaringan tercinta untuk maju menghadap tamu yang entah siapa dengan sangat tidak sopannya membangunkan dengan cara mengetuk pintu keras-keras seperti si penagih hutang.
Delmar bahkan tidak repot-repot membetulkan kemejanya yang kusut atau bahkan kunciran rambutnya yang sudah longgar karena tergesek saat tidur. Dia sama sekali tidak peduli pada penampilan. Lagipula ini rumahnya, dan tidak mungkin ada malaikat yang datang sendiri ke kediamannya bukan? Lebih tepatnya dia tidak pernah memasukan mahluk berjenis kelamin perempuan ke dalam kediamannya.
"Ya? Sebentar." Delmar menguap seraya berjalan malas ke arah pintu.
Setelah membukanya, kini kedua matanya berkedut. Dia baru saja berpikir tentang adanya malaikat datang ke rumahnya beberapa saat lalu dan apakah itu benar-benar betulan terjadi sekarang?
Matanya menangkap eksistensi seorang gadis super seksi didepan pintunya. Dia lebih mirip super model kesasar dengan penampilannya. Rambut panjang yang diikat ponytail setinggi penyanyi kenamaan Ariana Grande, matanya berwarna biru dengan kulitnya yang putih. Perempuan itu memiliki tinggi hampir menyamai dirinya.
Delmar sempat melirik ke bawah, dan barulah dia sadar penyebab perempuan itu bisa sejajar dengannya. Si gadis mengenakan sebuah high heels yang Delmar perkirakan setinggi tiga setengah inchi, sialnya itu sangat cocok pada kakinya yang jenjang sehingga membuat perempuan itu memiliki performa penampilan yang berkelas.
Dia benar-benar definisi malaikat. Apalagi saat dia mengulas senyuman cerah yang Delmar perkirakan adalah karunia Tuhan yang paling perempuan itu andalkan.
Delmar membuang wajah, sangat takut tiba-tiba bila salah tingkah atau terpesona. Lebih tepatnya itu adalah upaya terbaik yang bisa dia lakukan untuk mendistraksi pikirannya dari hal yang tidak-tidak. "Apa yang kau inginkan?"
Si gadis tiba-tiba langsung mendorong ponsel pintar ke depan muka Delmar. Pemuda itu langsung menyadari bahwa itu adalah room chat-nya dengan orang antah berantah beberapa saat lalu sebelum dia tertidur. Delmar mendesah lelah.
"Kita sudah berbincang banyak di chat ini, aku kemari untuk memperkenalkan diriku secara nyata," katanya dengan sangat ringan tanpa beban. Delmar bersumpah bahwa suaranya lebih terdengar bak denting lonceng surga. Tapi bukan Delmar namanya bila dia terang-terangan memperlihatkan apa yang dia rasakan di lubuk hati.
Delmar memasang wajah bosan andalannya sebelum berani menjawab ujaran kasual perempuan itu.
Apakah ini sebuah acara televisi seperti prank atau semacamnya? Jika dia membiarkan perempuan itu masuk dengan mudah apa akhirnya dia akan di tampar dan dianggap mesum? Delmar mempertimbangkan seluruh moralitas yang ada di kepala. Tapi terlalu banyak berpikir justru malah melahirkan dua kata singkat sebagai jawaban.
"Ya, lalu?" Delmar tahu bahwa suaranya terdengar sangat datar dan membosankan saat itu.
Tapi bukannya merasa tersinggung, anehnya perempuan itu justru tersenyum lagi bahkan lebih cerah dari sebelumnya sebelum mengujar pada Delmar, "Aku ingin mengisi posisi itu, kamar sebelahmu masih kosong kan?"
Tidak! bahkan meski Delmar telah cukup tidur siang, dia mulai merasa kelelahan lagi menghadapi realita ini. Memang betul bahwa saat ini dia sangat membutuhkan teman sekamar. Tapi bukan begini, bukan seorang perempuan!
Dia tidak terlalu suka berurusan dengan perempuan.
"Kenapa diam saja. Aku yakin masih kosong kan? jelas-jelas kau bilang hanya aku yang menghubungi setelah kau mempostingnya. Dan aku kemari hanya dalam waktu lima belas menit."
Delmar seharusnya dengan jelas menuliskan : dicari teman sekamar PRIA! di postingannya lalu.
Kalau sudah begini bagaimana baiknya?
"Aku di terima jadi teman sekamarmu kan, umm... Delmar?"
WARNING!!!! MATURE CONTENT Setiap malam Lucy mengganti identitasnya menjadi Rose sang primadona klub malam di pinggiran kota. Meski dia dicap sebagai pelacur tetapi faktanya, Lucy tidak pernah tidur dengan pria mana pun meski dirinya ditawar dengan harga cukup tinggi. Sementara itu Rookie sang playboy yang tidak pernah ditolak tidur dengan siapa pun merasa tertantang untuk menaklukan sang primadona klub. Tetapi kemudian tidak disangka mereka berdua justru dipaksa untuk menghadapi sebuah kenyataan, pilihan takdir. Melanjutkan kisah lama yang tidak sempat dirajut atau melanjutkan hidup dengan melepaskan perasaan masing-masing.
WARNING MATURE CONTENT! AREA 21+ Pembaca di bawah umur dilarang mampir, harap menepi dan lebih bijak mencari bacaan lain. Jeff seorang Playboy jatuh cinta pada pandangan pertama saat pesta topeng di kafe-nya. Hubungan keduanya terjalin setelah mereka terlibat situasi panas dan menjadi sepasang kekasih pada akhirnya. Namun Anna rupanya tidak cukup waspada terhadap Jeff, sebab pria itu sudah menyiapkan serangkaian daftar hal yang akan mereka lakukan sebagai sepasang kekasih yang tentunya akan menyalakan gairah satu sama lain di setiap kesempatan yang tidak pernah Anna duga.
Warning 21+ (Mature content) Chika adalah seorang gadis yang baru saja direkrut untuk bekerja sebagai asisten untuk seorang penulis novel romantis terkenal bernama Jack Jeagerjaques. Tetapi siapa sangka kesan pertama pertemuan mereka diluar dugaan, karena Chika mendapati bos barunya sedang bercinta dengan seorang wanita di dapur. Kejadian itu menjadi cikal bakal bagi Chika menandai Jack sebagai seorang pria mesum yang haus belaian. Dia terancam akan menjadi mangsa selanjutnya jika saja Chika tidak berhati-hati dan waspada terhadap pesona maskulin yang Jack miliki. To : Chichi My love, My life, My Inspiration.
Tak ada satu pun cara menjadi ibu yang sempurna. Namun ada banyak cara untuk menjadi ibu yang baik. Jika merayumu dapat mengembalikan putraku dan membuat mereka aman, maka aku akan melakukannya tidak peduli resiko seperti apa yang harus aku tanggung. Kamu harus tahu bahwa aku bukanlah seorang perempuan berhati emas yang pantas untuk kau cintai sepenuh hati. Aku hanyalah perempuan egois jika menyangkut kedua anakku. Lagipula bukankah sebelumnya kita memang tidak saling mengenal? Jadi ketika kita kembali asing itu bukanlah masalah. Malah, mungkin lebih baik begini. Melepasku adalah cara terbijak bagimu untuk mencintaiku. Bencilah aku karena aku sudah memperalatmu, dan lupakanlah aku. Kau seorang pemuda yang baik, karena itulah kau pantas bersama dengan gadis yang sama baiknya. Bukan janda beranak dua yang licik sepertiku.
Lizzie adalah tipikal mahasiswi yang sedang berjuang sendiri tanpa dukungan, karena memilih menjadi calon seniman alih-alih menjadi dokter seperti yang ayahnya inginkan. Putus asa lantaran sang ayah menarik dukungan dana untuk biaya kuliah seninya, Lizzie melemparkan dirinya sendiri untuk menghasilkan uang kepada pria asing tampan. Memanfaatkan kekayaan Daxon si Papi gula bisa jadi opsi terbaik, apalagi jika ternyata si Papi gula adalah seorang bujang, bisa sangat diandalkan dan pintar memanjakan.
Saat itu tahun 1941, untuk pertama kalinya Jean menginjakan kaki di halaman depan rumah seorang janda bekas istri orang Belanda. Untuk pertama kalinya pula, Jean mendapatkan firasat bahwa dia tidak perlu berkelana kemana pun lagi. Sebab wanita Bernama Camila tersebut memberikan dia sebuah kesempatan untuk merasakan kembali menjadi manusia seutuhnya dengan penerimaan yang hangat meskipun Jean telah mengaku bahwa dia adalah seorang mantan narapidana atas kasus pembunuhan. Sayangnya, Camila tidak tahu bahwa orang yang dibunuh oleh Jean adalah suaminya sendiri. Saat dia tahu justru, segalanya sudah serba terlanjur. Jean terlanjur menganggap Camila sebagai rumah yang dia cari dan dia rindukan. Sementara Camila terlanjur menganggap bahwa Jean adalah seorang ayah pengganti yang pantas untuk anak-anaknya
Pada hari ulang tahun pernikahan mereka, simpanan Jordan membius Alisha, dan dia berakhir di ranjang orang asing. Dalam satu malam, Alisha kehilangan kepolosannya, sementara wanita simpanan itu hamil. Patah hati dan terhina, Alisha menuntut cerai, tapi Jordan melihatnya sebagai amukan lain. Ketika mereka akhirnya berpisah, Alisha kemudian menjadi artis terkenal, dicari dan dikagumi oleh semua orang. Karena penuh penyesalan, Jordan menghampirinya dengan harapan akan rujuk, tetapi dia justru mendapati wanita itu berada di pelukan seorang taipan yang berkuasa. "Ayo, sapa kakak iparmu."
Pada hari Livia mengetahui bahwa dia hamil, dia memergoki tunangannya berselingkuh. Tunangannya yang tanpa belas kasihan dan simpanannya itu hampir membunuhnya. Livia melarikan diri demi nyawanya. Ketika dia kembali ke kampung halamannya lima tahun kemudian, dia kebetulan menyelamatkan nyawa seorang anak laki-laki. Ayah anak laki-laki itu ternyata adalah orang terkaya di dunia. Semuanya berubah untuk Livia sejak saat itu. Pria itu tidak membiarkannya mengalami ketidaknyamanan. Ketika mantan tunangannya menindasnya, pria tersebut menghancurkan keluarga bajingan itu dan juga menyewa seluruh pulau hanya untuk memberi Livia istirahat dari semua drama. Sang pria juga memberi pelajaran pada ayah Livia yang penuh kebencian. Pria itu menghancurkan semua musuhnya bahkan sebelum dia bertanya. Ketika saudari Livia yang keji melemparkan dirinya ke arahnya, pria itu menunjukkan buku nikah dan berkata, "Aku sudah menikah dengan bahagia dan istriku jauh lebih cantik daripada kamu!" Livia kaget. "Kapan kita pernah menikah? Setahuku, aku masih lajang." Dengan senyum jahat, dia berkata, "Sayang, kita sudah menikah selama lima tahun. Bukankah sudah waktunya kita punya anak lagi bersama?" Livia menganga. Apa sih yang pria ini bicarakan?
"Tanda tangani surat cerai dan keluar!" Leanna menikah untuk membayar utang, tetapi dia dikhianati oleh suaminya dan dikucilkan oleh mertuanya. Melihat usahanya sia-sia, dia setuju untuk bercerai dan mengklaim harta gono-gini yang menjadi haknya. Dengan banyak uang dari penyelesaian perceraian, Leanna menikmati kebebasan barunya. Gangguan terus-menerus dari simpanan mantan suaminya tidak pernah membuatnya takut. Dia mengambil kembali identitasnya sebagai peretas top, pembalap juara, profesor medis, dan desainer perhiasan terkenal. Kemudian seseorang menemukan rahasianya. Matthew tersenyum. "Maukah kamu memilikiku sebagai suamimu berikutnya?"
WARNING RATE 21+. Please be awise to reading!! Santi adalah anak yang dibesarkan dipanti asuhan. Tanpa dia tahu ibu dan ayahnya seperti apa. Dia bekerja sebagai kasir di sebuah toko kue. Tiba-tiba saat dia bekerja dituduh mencuri uang kasir dan dia dipecat. Demi bertahan hidup dan memenuhi kebutuhan sehari-hari yang mendesak, akhirnya Santi menerima tawaran menjadi sebuah perawat di rumah besar untuk merawat orang tua yang lumpuh. Dan terpaksa Santi harus menerima pekerjaan itu. Namun, pekerjaan itu mengharuskannya dia selalu standby 24 jam. Hingga, saat Santi membantu Bimo seorang Casanova yang sedang mabuk yang juga merupakan anak dari tuan yang dia rawat. Sosok Bimo yang selalu tak pernah puas dengan orientasi seks-nya, akhirnya menemukan pelabuhan terakhirnya pada Santi. Bagaimana kisah Santi dan Bimo selanjutnya, baca no skip ya!!
ADULT HOT STORY 🔞🔞 Kumpulan cerpen un·ho·ly /ˌənˈhōlē/ adjective sinful; wicked. *** ***
Menikahi single mom yang memiliki satu anak perempuan, membuat Steiner Limson harus bisa menyayangi dan mencintai bukan hanya wanita yang dia nikahi melainkan anak tirinya juga. Tetapi pernikahan itu rupanya tidak berjalan mulus, membuat Steiner justru jatuh cinta terhadap anak tirinya.