t lamanya. Sekarang dia malah disambut dengan ekspresi wajah menyebalkan yang di tunjukan sang pemilik akun postingan random, gesture tubuhnya apalagi.
uh tidak ada seorang pun yang bisa menolak pesonanya. Tapi sekarang pemuda di hadapannya seolah ingin di beri kesan berbeda, seo
rena dia sudah berkeputusan untuk tinggal di rumah pemuda bernama Delmar dihadapannya. Anggap saja ini adalah sebuah tindakan urgensi, lebih bai
sil dia andalkan dalam setiap situasi sulit. Dia berharap itu juga cukup untuk membuat pria itu bersedia m
esabaran yang semakin terkikis hingga pada titik terdasar
knya pria barbar tidak beretika. "Aku butuh teman sekamar pria, bukan perempuan," jawabnya tegas dan lugas. Bahkan Gyda yakin pria
Karena Pria itu jelas-jelas sama sekali tidak terlihat tertarik meskipun Gyda telah mengeluarkan seluruh kh
mulai kehilangan kesabarannya. Dia menunjuk ponselnya sendiri dan menunjukan bukti bahwa pria itu harus menerim
ostingan itu nanti saat aku sudah tidak malas lagi," imbuhnya sambil dengan enteng hendak
ngga bisa menghentikan pintu sebelum benar-benar tertutup rapat. "Apa m
a mempertimbangkan seberapa banyak usaha dan keringat yang telah Gyda kel
Delmar ini lebih menyebalkan dari pada mantan kekasihnya. Sangat tidak berertika dan buruk dalam menghadapi perempuan. "Aku sudah
artmentku aku yang punya keputusan untuk menerimamu atau tidak. Lagipula aku tidak
r dengan seorang pria. Aku muak d
kemudian kembali menarik pintunya lagi untuk dia tutu
oleh si pemuda. Membuat pria itu mendesah kencang di depan
udian angkat bahu tanpa empati. "Itu urusanm
r tanpa ampun lalu mengambil kesempatan itu untuk merangsek masuk saat Delmar mengaduh kesakitan akibat ulahnya. "Permisi, aku masuk ya. Terima kasih sudah mengi
idak diteri
*
nya," tutur gadis itu tanpa rasa bersalah setelah
lih-alih memohon untuk tinggal. Delmar hanya bisa pasrah dan mendudukan dirinya dengan tenang di kursi sebrang si gadis, bertanya-tanya pada dirinya
debat sejak tadi. Maka keputusan untuk mengusirnya dan membiarkan dia berkeliaran diluar rasanya tidak etis. Salahkan didikan dari sang ayah yang memintanya untuk menghormati perempuan. W
hwa dirinya bisa mengetahui banyak hal. Tapi terkait perempua
sebelum memberikan jawaban, "U
rkan si gadis padanya. Tidak. Kebaikannya bukan untuk di manfaatkan seperti ini. Delmar tidak bisa terima. "Aku mem
ggal bersamamu dan itu sudah cuk
ang mungkin terjadi padamu di luar sana. Tapi setuju yang aku maksud adalah aku m
a. Delmar jelas tidak bisa diam saja. Karena itu, sebelum segalanya jadi tambah lebih buruk. Delmar lantas menuntut pada si gadis untuk mengerti bahwa dia tidak men
mpurna untuk ditinggali oleh dua orang. Faktanya juga tempat ini sangat dekat dengan pusat keramaian daripada di rumah lamaku.
idak suka-" Aneh bagi Delmar untuk berhenti mengucap demi memp
ak s
ki teman sekamar s
y dan mengharapkan seorang p
lakan dan seenaknya mengeluarkan statement. Tapi jika d
abaran untuk menoleransi hal itu." Delmar tidak mengklarifikasi h
ang adil dan memiliki kompensasi sepadan jika terjadi hal yang tidak kita sukai," usul perempuan itu deng
mu seperti s
arku juga laki-laki gay juga." Nada suara perempuan i
eran dengan perubahan itu tapi itu bukan urusa
satu sama lain. Maksudku kita tidak perlu saling mengangga
takannya," timpal Delmar
ri aku waktu untuk tinggal disini, sementara aku mencari tempat tinggal lain yang lebih sempurna dari milikmu ini. Ini permohonanku yang paling tulus, aku benar-benar sedang p
berpacu. Dia harus memilih antara em
ana dengan penawaranku yang satu itu?" tawar perempuan itu lagi. Kali i
bersih, buang sampah, dan belanja?" Delmar memang pada
ran uang sewanya cukup adil dan aku
erempuan aneh ini bukanlah sebuah pertanda buruk atau barangkali perempuan ini betulan malaikat yang di ki
tangannya pada si tamu asing yang t
a kesepakatan, tak lupa dengan senyuman menawan andalannya. "Aku tahu namamu ko
aku ti
. Entah mengapa dia senang mend
berceletuk ria tanpa pikir
gambil nama itu dari tokoh favoritnya," jelas Gyda yang padah
nya, "Ah, aku bisa mengerti, san
tanya Gyda yang
op
the way, apa ini kamarku?" Dengan mudahnya Gyda bangkit dari posisinya meraih satu pintu yang adalah ruangan pribadi teman sekamar lama
buka pin