/0/16947/coverbig.jpg?v=bbaae7d378bee6f84f34e1c3e42a4320)
Cerita ini khusus 21+, karena terdapat adegan panas. Cerita ini di mulai ketika Fahrizal masih berumur 13 tahun, tapi dia sudah bisa menunjukkan kelebihannya di atas ranjang.
Aku terlahir dari keluarga yang sedang - sedang saja, atau sederhana. Ibuku bernama Indo Calleda, ayah bernama Ambo Sotta. Ibuku berdagang ikan di pasar, dan itu hasil tangkapan dari ayahku. Yah, ayahku kesehariannya jadi nelayan.
Namaku sendiri Fahrizal, biasa di panggil Rizal, atau Ical.
Aku memiliki saudari wanita bernama Lisa, beda tiga tahun denganku.
Hari ini tepat hari pelulusanku, dimana seharusnya aku merasa bahagia karena aku masuk di tiga besar lulusan terbaik. Tapi rasa bahagiaku tercoreng ketika mengetahui mulai malam ini aku akan mulai belajar untuk tidur sendiri di kamar baruku.
Akupun mencoba menata ulang kamarku yang sebenarnya sudah tertata rapi, tapi aku orangnya paling tidak suka melihat sesuatu yang belum sempurna. Aku meletakkan buku - buku yang sudah di susun di atas mejaku, lalu aku pindahkan di dalam lemari kayu.
"Sudah beres, waktunya untuk tidur !"
Meskipun aku sudah menerima keadaan ini, tetap saja aku merasakan hal baru yang selalunya tidak membuatku nyaman.
Di saat aku berusaha untuk memejamkan mataku, aku kembali teringat pelajaran yang pernah aku baca, bahwa setiap tempat baru pasti memiliki penunggu.
Aku tidak tau apakah ini penyakit atau apalah, tapi aku orangnya sering ketakutan, selalu merasa khawatir, resah dan pikiranku selalu negatif.
Jadi aku kembali terbangun, aku memeriksa di luar kamar sejenak tidak ada siapa - siapa mungkin yang lainnya sedang istirahat siang. Aku kembali mengunci pintu dari dalam, lalu aku melanjutkan rasa khawatirku dengan memeriksa setiap sudut, dalam lemari, bawah kolom meja, dan di bawah ranjangku.
Setelahnya, aku kembali merebahkan tubuhku, namun aku kembali kepikiran.
"Tadi udah periksa lemari belum yah ?" pikirku membatin.
Mungkin inilah alasanku kenapa aku takut tidur sendirian.
Siang harinya aku tidak bisa tidur, jadi aku memutuskan untuk pergi bermain. Kebetulan aku sudah memiliki sepeda, jadi setiap ingin pergi bermain pasti aku memakai sepedaku.
Tujuanku saat ini menuju ke rumah Laras dia sahabatku. Kami biasanya menghabiskan waktu bermain dengan memainkan karambol di rumahnya. Aku yakin di siang bolong begini pasti dia ada di rumahnya.
Benar saja dari arah kejauhan aku melihat Laras berada di teras rumahnya. Tapi sepertinya ada sahabatku yang lain juga, mereka sedang mengobrol di sana.
"Cal, kamu mau kemana ?" tanya Jody.
"Ya elah, aku udah di sini malah nanya lagi, lu ngapain di rumah cewekku?" tanyaku balik.
"Hahah, dia cewekku !" timpal Abi.
"Tunggu - tunggu, sejak kapan kita jadian ?" tanya Laras kebingungan.
"Entah, mungkin besok, !" jawab Jody.
Yah beginilah candaan kami berempat ketika bertemu, pasti Laras selalu di jadikan bahan candaan, berhubung hanya dia yang cewek.
Akupun langsung bergabung duduk melantai dengan mereka.
"Ehh, kalian mau lanjut di mana ?" sahut Laras.
"Aku sih, lanjut pelaminan aja, tapi maunya sama neng Laras !" kata Abi.
"Aku sih cukup di nomor satukan, udah bahagia kok Ras !" tambahku.
"Di mana lagi Ras, kan di sini cuman ada satu sekolah SMP untuk kita lanjut !" jawab Jody, tumben banget dia jawab dengan jawaban yang masuk akal.
"Yah, kalau aku sih, mau lanjut kota, kirain kalian ada yang ikut denganku. !" ucap Laras, namun nada suaranya berubah sedih.
"Hah, beneran kamu mau lanjut di sana ?" tanyaku, sontak aku kaget karena Laras pernah mengatakan dia akan lanjut di sini, dan memilih untuk tinggal dengan neneknya.
"Aku sih hanya bisa pasrah, jika kamu pergi, tapi aku janji akan menjaga hatiku untukmu saja, Cha, Cha, tepuk tangan dulu ngga sih ?" ujar Abi dengan pedenya.
"Main karambol yuk, kayaknya seru nih!" sahutku.
"Gimana kalau kita ke kali aja, sekalian merayakan kelulusan kita !" saran Laras.
Awalnya aku tidak minat ikut, tapi ternyata Abi dan Jody memutuskan untuk ikut.
Sebelum kami pergi tentunya kami meminta izin terlebih dahulu dengan nyokap Laras.
Setelah mendapatkan izin kami menuju ke kali menggunakan sepeda masing - masing, sambil beriringan.
Beberapa menit kami mendayuh dengan penuh semangat, akhirnya kami sampai di kali.
Sesampainya di kali, tanpa pikir panjang, kami langsung nyebur dengan sepeda masing - masing.
Saat aku mencuci sepedaku, dari celah sisinya, aku melirik ke arah Laras.
"Heiii, kamu lihat apaan, Zal ?" tegurnya sambil menyipratkan air.
"Kamu nanya apa, Ras ?" tanyaku.
Dia tidak menjawabnya, namun dia berjalan kearahku.
"Aku sebenarnya power ranger !" katanya.
"Power ranger pink, hah ?" tanyaku.
"Hahah, merah !" jawabnya.
*****
Pulangnya dari kali, aku langsung menuju ke rumah, karena sebelum pergi aku tidak pamit dengan orang di rumah.
Jam baru menunjukkan pukul 15.00, dan aku baru merasakan ngantuk.
Sebelum tidur aku kembali memastikan keadaan kamarku ini.
"Lindungilah hambamu !" ucapku lirih.
Semakin aku mmmeluk gulingku aku merasa semakin ketakutan, aku menutup kepalaku, dan benar saja, aku merasa ada tangan yang tengah merabaku.
"Zakina, Zakina, Laras - Laras !" aku menyebut dua nama temanku yang sebenarnya bukan sekedar teman biasa.
Satunya sahabatku sendiri, tapi sepertinya Laras tidak menyadarinya. Sementara Zakina aku pernah secara terang - terangan mengatakan aku suka dengannya, karena hari itu aku menolongnya dari gangguan teman - temanku. Namun dia tidak menyukaiku, sejak saat itu aku tidak pernah lagi berusaha untuk mendekatinya. Tapi aku masih memikirkan kejadian memalukan itu.
Setelah bergelut dengan pikiranku sendiri, akhirnya aku bisa tertidur. Begitulah diriku, baru bisa tertidur jika otakku sudah capek untuk berpikir.
******
Tepat pukul 08.00 malam, kami sekeluarga sedang berada di ruang makan untuk menyantap makan malam.
Yah beginilah kehidupan di kampung, kebersamaan lebih di utamakan.
Namun setelah kami makan, ibu dan ayah memberi tahu bahwa setelah ini dia akan pergi mengunjungi rumah nenek yang berada di kampung sebelah. Awalnya aku pengen ikut, tapi ternyata mereka mau bermalam di sana.
*****
Setelah mereka pergi aku memutuskan untuk membuang waktu dengan menonton acara tv kartun, namun kesenanganku terusik ketika kak Lisa yang baru saja keluar dari kamarnya, langsung mengganti siaran TV yang menampilkan film yang membuat nafasku berubah memburu.
"Kak jangan nonton film gituan, bikin risih !" sergahku, dan hendak meraih remot.
"Kamu udah nonton, sekarang giliranku lagi !"
Namun kak Lisa enggan untuk memberikan remot yang ada di tangannya. Dia berdiri sembari mengangkat tinggi remot itu, tapi saat ini tinggi badanku sudah hampir sama dengannya. Jadi aku bisa saja mendapatkan remot itu jika aku mendekat.
Bugggg!
Tanpa sengaja ketika aku hendak meraih remot itu, dia langsung memajukan pinggangnya, sehingga membuatku langsung menerpanyanya.
Tubuhku menindihnya, dan inilah awal mula aku merasakan getaran berbeda di dalam tubuhku.
(Selamat membaca, cerita ini sekedar hiburan. Sedikit berbagi pengalaman, tapi tentunya sedikit di bubuhi kata - kata penambahan, untuk membuat cerita lebih seru.)
Cerita bermula, ketika Adam harus mengambil keputusan tinggal untuk sementara di rumah orang tuanya, berhubung Adam baru saja di PHK dari tempat ia bekerja sebelumnya. "Dek, kalau misalnya dek Ayu mau pergi, ngga papa kok. " "Mas, bagaimanapun keadaan kamu, aku akan tetap sama mas, jadi kemanapun mas pergi, Aku akan ikut !" jawab Ayu tegas, namun dengan nada yang membuat hati kecil Adam begitu terenyuh.
Setelah menikahi akhwat cantik yang lama diidam-idamkan, pria milyarder itu merasa sangat bahagia. Mereka menikmati kehidupan rumah tangga yang bahagia, meski baru seminggu. Namun, ada satu hal yang membuat sang istri merasa terganggu. Suaminya mempunyai kebiasaan yang cukup mengkhawatirkan. Hampir setiap saat, suaminya meminta jatah. Sebelum tidur, saat menyiapkan makanan, bahkan saat mereka sedang santai di ruang keluarga. Sang istri merasa kewalahan. Dia tidak pernah menyangka bahwa suaminya begitu rakus akan kepuasan duniawi. Suatu hari, ketika sang istri sedang memasak di dapur, sang suami mendekatinya dan mulai merayunya. "Sayang, ayo kita berduaan sebentar di kamar," bisik suaminya, sambil mencium leher istri. Dengan wajah merah padam, sang istri mencoba menolak. "Aku sedang memasak, nanti saja ya, Sayang," ujarnya lembut. Namun, suaminya tidak terima penolakan. Dia semakin mendesak, bahkan mulai meraba tubuh sang istri. "Aku tidak bisa menahan nafsu ini, Sayang," desahnya. Akhirnya, sang istri menyerah pada desakan suaminya. Mereka pun bergegas ke kamar untuk melampiaskan hasrat mereka. Sang istri merasa kewalahan menghadapi keperkasaan suaminya yang mencapai 27cm. Dia merasa tubuhnya terlalu lemah untuk mengimbangi nafsu suaminya yang tidak pernah habis. Setelah berhubungan intim, sang istri terkapar lemas di tempat tidur, sementara suaminya bangkit dengan senyum puas
18+, hampir tiap bab memiliki unsur kedewasaan, jadi tidak di peruntukan pembaca di bawah 18 tahun ke bawah. Cerita ini berlatar belakang seorang mahasiswa yang memiliki prestasi cukup lumayan. Iapun hanya seorang pria yang memiliki perekonomian yang tidak terlalu mendukung, namun bisa melanjutkan pendidikannya di salah satu kampus ternama, di karenakan ia memiliki kecerdasan hingga dia bisa mendapatkan beasiswa. Awalnya ia tak pernah menyangka kalau dirinya akan menjadi pria yang di lirik banyak wanita, berhubung parasnya tidak terlalu mendukung. Namun sepeninggalnya sahabat terbaiknya, di saat itulah dia mendapatkan semuanya.
Sesuai dengan judulnya, cerita ini menegangkan, humor, romansa, dan ada juga mistis.
Cerita tentang kehidupan di kota kecil, walau tak terlalu jauh dari kota besar. Ini juga cerita tentang Kino, seorang pria yang menjalani masa remaja, menembus gerbang keperjakaannya, dan akhirnya tumbuh sebagai lelaki matang. Pada masa awal inilah, seksualitas dan sensualitas terbentuk. Dengan begitu, ini pula kisah tentang the coming of age yang kadang-kadang melodramatik. Kino tergolong pemuda biasa seperti kita-kita semua. Apa yang dialaminya merupakan kejadian biasa, dan bisa terjadi pada siapa saja, karena merupakan kelumrahan belaka. Tetapi, kita tahu ada banyak kelumrahan yang kita sembunyikan dengan seksama. Namun Kino mempunyai hal yang menarik yang dalam cerita ini lebih menarik dari cerita fenomenal lainnya.
Setelah menghabiskan malam dengan orang asing, Bella hamil. Dia tidak tahu siapa ayah dari anak itu hingga akhirnya dia melahirkan bayi dalam keadaan meninggal Di bawah intrik ibu dan saudara perempuannya, Bella dikirim ke rumah sakit jiwa. Lima tahun kemudian, adik perempuannya akan menikah dengan Tuan Muda dari keluarga terkenal dikota itu. Rumor yang beredar Pada hari dia lahir, dokter mendiagnosisnya bahwa dia tidak akan hidup lebih dari dua puluh tahun. Ibunya tidak tahan melihat Adiknya menikah dengan orang seperti itu dan memikirkan Bella, yang masih dikurung di rumah sakit jiwa. Dalam semalam, Bella dibawa keluar dari rumah sakit untuk menggantikan Shella dalam pernikahannya. Saat itu, skema melawannya hanya berhasil karena kombinasi faktor yang aneh, menyebabkan dia menderita. Dia akan kembali pada mereka semua! Semua orang mengira bahwa tindakannya berasal dari mentalitas pecundang dan penyakit mental yang dia derita, tetapi sedikit yang mereka tahu bahwa pernikahan ini akan menjadi pijakan yang kuat untuknya seperti Mars yang menabrak Bumi! Memanfaatkan keterampilannya yang brilian dalam bidang seni pengobatan, Bella Setiap orang yang menghinanya memakan kata-kata mereka sendiri. Dalam sekejap mata, identitasnya mengejutkan dunia saat masing-masing dari mereka terungkap. Ternyata dia cukup berharga untuk menyaingi suatu negara! "Jangan Berharap aku akan menceraikanmu" Axelthon merobek surat perjanjian yang diberikan Bella malam itu. "Tenang Suamiku, Aku masih menyimpan Salinan nya" Diterbitkan di platform lain juga dengan judul berbeda.
21++ Bocil dilarang mampir Kumpululan Kisah Panas Nan Nakal, dengan berbagai Cerita yang membuat pembaca panas dingin
Setelah menyembunyikan identitas aslinya selama tiga tahun pernikahannya dengan Kristian, Arini telah berkomitmen sepenuh hati, hanya untuk mendapati dirinya diabaikan dan didorong ke arah perceraian. Karena kecewa, dia bertekad untuk menemukan kembali jati dirinya, seorang pembuat parfum berbakat, otak di balik badan intelijen terkenal, dan pewaris jaringan peretas rahasia. Sadar akan kesalahannya, Kristian mengungkapkan penyesalannya. "Aku tahu aku telah melakukan kesalahan. Tolong, beri aku kesempatan lagi." Namun, Kevin, seorang hartawan yang pernah mengalami cacat, berdiri dari kursi rodanya, meraih tangan Arini, dan mengejek dengan nada meremehkan, "Kamu pikir dia akan menerimamu kembali? Teruslah bermimpi."
Blurb : Adult 21+ Orang bilang cinta itu indah tetapi akankah tetap indah kalau merasakan cinta terhadap milik orang lain. Milik seseorang yang kita sayangi
Kisah seorang ibu rumah tangga yang ditinggal mati suaminya. Widya Ayu Ningrum (24 Tahun) Mulustrasi yang ada hanya sebagai bentuk pemggambran imajinasi seperti apa wajah dan bentuk tubuh dari sang pemain saja. Widya Ayu Ningrum atau biasa disapa Widya. Widya ini seorang ibu rumah tangga dengan usia kini 24 tahun sedangkan suaminya Harjo berusia 27 tahun. Namun Harjo telah pergi meninggalkan Widy sejak 3 tahun silam akibat kecelakaan saat hendak pulang dari merantau dan karna hal itu Widya telah menyandang status sebagai Janda di usianya yang masih dibilang muda itu. Widya dan Harjo dikaruniai 1 orang anak bernama Evan Dwi Harjono