B
n laki-laki. Arin tidak tahu kenapa ia bisa menerima laki-laki itu. Padahal ini merupakan h
afa memberinya handuk, da
kedinginan
dapatkan. Ia tidak akan mencium wanita itu lagi. Rafa tahu, Arin mungkin masih syhock atas cium
ra kembali, saya tak
cap Ari
engam tangannya. Tangan hangat itu menyentuh
bukakan pintu untuknya. "Kamu s
ya
ih telah me
an ditutupnya pintu itu tanpa peduli keberadaanya. Sementara
**
cermin. Ia masih merasakan bibir Rafa dipermukaan bibirnya. Ini merupakan pertama kalinya ia merasakan sentuhan laki-laki, laki-laki itu adalah Rafa. Rafa orang pertama yang berani
rin melangkah ketempat tidur, sebaiknya ia berbaring saja, dari
pan, ia mengenakan kemeja hitam serta celana jins hitam. Raf
arena ulahnya tadi. Rafa merubah posisi tidurnya
kita ke sky garden diatas,
ucap
tegas Rafa, "Boleh s
tentu
ya Arin, pertanyaan itulah, yan
, saya tidak memilih kamu. Saya tidak tahu, ini merupakan kebetulan at
punggung tangan itu, "Saya tahu, kamu masih bingung dan masih ti
ada bidang Rafa. "Ya, saya sebenarnya masih bingung dan tidak mengerti atas tindakkan
tas waktu. Tidak peduli beberapa lama ia mengenal, yang pasti ra
g begitu s
"Banyak bertahun-tahun menjalani hubungan, bahkan sudah tujuh tahun, akhirnya
terlihat begitu serius. Arin lalu mengecup pipi Ra
s punggung Arin. "Tidurlah, s
**
ya dari belakang. Angin berhembus dipermukaan wajahnya. Dress hitam menjadi pilihan Arin. Arin sangat cantik, ia se
as dagunya, di tambah sepatu high hills membuatnya hampir sejajar.
uatu untuk ka
in tidak canggung lagi, memegang rahang tegas itu. Ia k
jasnya. Rafa membuka kotak itu, dan Arin terpana menatap sebuah kalung berlian
itu, dilihatnya perm
emasangkanny
rin ter
kalung itu di lehern
" Arin kembal
ik sekali
ma ka
a merasakan dengan jemarinya. Arin masih diam
nang?" T
saya merasa menjadi wanita
ebenarannya semua akan berubah dan saya tahu semua berawa
, "Maksud kamu" Arin
"Seandainya saya bertemu kamu dari awal, seandainya w
ni" lanjut Rafa. Ia tidak memberi j
cinta
dan perasaanya. Kecupan itu beralih dibibir Arin. Ia melumat bibir tipis Arin, lumatan-lumata
*