A
m pekerjaanya. Di tambah lagi ia bertemu dengan Dea, wanita yang dulu mengisi hari-harinya. Mengingat memori waktu SMA teman satu komplek, selalu pergi ke sek
ncari nama Dea Diandra di kontak ponsel nya. Raka m
ar, ya tidak salah lagi, itu adalah su
Rafa" ucap Rafa, m
atanya kemaren mau telfon, D
ngguin A'a" Raka senang ternyata Dea merindukan kehadi
rindu sama A'a.
anya Rafa, Rafa memandang la
r, mau pulang nih
emput Dea, kebetulan
h, Dea tu
smsin aja ya, A'a b
'a maka
sukan ponselnya di saku jasnya. Dengan cepat ia melang
*
ati estalase yang tertutup rapat. Dan melangkah masuk. Menatap ruangan kantor yang telah sepi. Yah kantor yang tidak terlalu besar, dan sebagian ka
h sangat pas di kenakannya. Dea membalas senyumanya. Lalu mendekat memeluk Rafa. Rafa membal
A'a" ucap Dea, lalu m
Rafa, mengecup ubun-ubun sekila
kamu?hemmm
, kecil-kecilan sih masih, baru setahun jug
maka ia mengatakan sebenarnya, dan sebaliknya jika ia tidak suka maka
tersenyum menatap Dea, D
angsung atau makan
gerah, tadi banyak kerjaan,
kabar mami, papi d
lagi Dea udah punya usaha, susah buat di tinggal, apalagi
ua sehat. A'a enggak nyangka kamu udah de
aja kok, A'a tu yang kemana aja, ngilan
pnya tidak aktif, hayooo siapa yang salah? Kirain A'a, Dea ikut
enggak apa-apa. Yang
ketemu lag
Dea dengan sen
*
rkirkan mobil. Rafa mensejajarkan lang
lama tinggal di
tapi sebelumnya tingg
h yang lama?" Tan
ama papa pasti sena
ta kerumah A'a
afa ter
. Ruangan bernuansa biru yang menenangkan. Rafa melangkahkan kakinya duduk di di depan Tv. Hanya ruangan ini terda
?" Tanya Dea melan
ggulung kemeja panjangnya sampai ke siku dan melepas dasi yang di kenakan
il sendiri kalo haus" ucap Rafa,
mata lentik, alis yang terukir sempurna.
andi dulu sana, pasti
bung Dea enggak bisa masak, Dea biasa pesen di restoran bawah, makanannya enak-enak kok, no hp nya De
itpun. Dulu Dea yang di kenalnya gadis manja, selalu mengekorinya keman
ok, cepet mandi
s, sepeninggalan Dea. Rafa meluruskan badannya, membaringkan tubuhnya d
soda, buah, mie instan dan roti. Rada menyibak gorden, pemandangan ibu kota di waktu senja sangat indah. Lama kelamaan mataha
*
gat menggoda, walaupun si wanita terlihat biasa saja. Celana super pendek berwarna coklat da
Tanya Dea melangk
h mandi dikan
oba terlihat biasa saja. Raf
di sebaikannya kita makan d
ajah Dea tanpa make up, ia terlihat cantik dan segar. Rafa meng
npa basa basi. Ia merapikan anak rambu
t mencium harum vanila dari
a kan malu"
malu-maluin A'a" Rafa m
a Dea malu-maluin A'a, hayoo
ar ikut, joging ikut, sampe A'a ngumpul sama tem
al A'a, lagian Dea seneng Uang jajan D
amu, ngikutin A'a" Raf
Dea. Dea meronta-ronta, berontak diiringi
eisi ruangan. Rafa menyukai gelak tawa Dea. Tubuh
usin A'a, enggak A'a maafin" ucap
mengejar Dea, Dea dengan lincah berlari kesana kemari menghindari serangan Rafa. Rafa dengan
di banding dengan dirinya, tubuh mungil Dea, tenaga hanya seujung jari. Rafa menangkap perg
mmm" ucap Rafa deng
aturan, terdengar ngos-ngosan a
gak ada ampun-am
ng?" Tanya Dea
sangat intim. Rafa terdiam, memand
ucap De
mata Dea. Wajah Rafa mendekat, kini h
Ucap Rafa pelan n
ening, Dea menelan l
*