a
ungkin tiba-tiba mobil ini, langsung nongol di hadapan
u malah jantungan," ucap Liam. L
atapan tajam itu,
il, ia menahan diri agar tidak masuk, bersama singa ini. Jika
an yan
an yan
enjuntai di sebagian wajahnya. Wanitanya ini memi
adi dia jemput aku di bandara. Setelah it
a kamu percaya git
satu, "percayalah,
mu sampe berani, minjamin mobil i
esti engg
ya, kamu aja sudah mirip
k sopan ng
eperti itu
ayak gitu. Aku enggak segan
duduk mengikuti perintah. Gila aja, si babon
*
maraton, ketika mata elang itu meliriknya. Oke Fik's saat ini situasi begitu mencekam. Tidak ada musik yang mem
hemm," gumam Liam, ia akan berbicara cukup serius
ak tahu akan menjawab apa. Inginnya sih bilang sejujur-jujurnya bahwa dirinya memang tidak pe
anya Liam s
ian meremas buku-buku tangannya hingga memutih. Liam memandang Dian, wanita cantik itu sudah sepuc
Tanya Liam, ia menga
ucap Di
mengarahkan mobilnya di salah satu
*
n sangat tenang. Ruangan restoran ini terasa hangat karena di lapisi kayu mahoni. Restoran ini sangat transparan, pengunjung bisa me
kursi kosong yang tidak jauh darinya. Dian memandang waitres mencata
anlah yang can
nap
kamu ke KUA,
ir keluar mendengar pernyataan itu.
jadi kamu dampingi
ak bisa membayangkan Liam akan menikahinya. Sudah ia pastikan
menunjuk d
, k
gak kenal tem
rlu mengenal me
ucapan Liam. Ia tidak kuasa unt
am, ia melirik wanita cantik di hadapannya ini. Ternyata bermain-main wani
*
eraih gelas di hadapannya, ia meneguk air mineral
New York," ucap Dian
"Aku baru saja mendarat di Jakarta. Kamu malah nanya
telah menyuruh Liam, pulang secara terang-teran
engkalai. Aku kan enggak mau kamu di pecat, " ucap Dian mencoba menjelaskan. Padahal dal
aku. Tapi dalam waktu dekat, aku bel
ulang. Berarti Liam cukup lama di Jakarta. Dian dengan cepat merai
beri ijin, jadi kamu
cukup intens, "Kamu enggak suka, aku lama di Jakart
ia lap tisu itu di
," ucap D
ucunya kekasih barunya ini. Ia tahu bah
*
pertama kalinya ia mengantar kekasihnya pulang. Ia juga ingin
emp
isa amb
jawab Di
n, tidak seharusnya ia menjawab itu, seharusnya ia mengataka
eberapa hari, ki
al
g kamu belum pernah ke
, tapi ngapain
uang gaji ak
s jawa
unggungnya. Ia raih jemari lentik, lalu di kecupnya punggung tangan Itu. Dian merinding
, bahkan aku tidak tahu no
g," dan
banyak gaji, yang aku terima setiap bulannya. Krus kan saja
to kan, atau buat buka usaha, atau apalah gitu, ag
nya akal-akalannya saja agar tidak jadi pergi. Jika ia ikut ke
um penuh arti, ia menoel hidung Dian, d
loh sayang. Kamu tenang saja, ke Bali tidak membuat tab
tua aku ijinin," timpal Dian
ew York saja diijinin. Apal
epertinya alasannya tidak mempa
*