/0/15547/coverbig.jpg?v=c919da9d1068f2a65413c2b878183c94)
Sayup-sayup terdengar suara bu ustadzah, aku terkaget bu ustazah langsung membuka gamisnya terlihat beha dan cd hitam yang ia kenakan.. Aku benar-benar terpana seorang ustazah membuka gamisnya dihadapanku, aku tak bisa berkata-kata, kemudian beliau membuka kaitan behanya lepas lah gundukan gunung kemabr yang kira-kira ku taksir berukuran 36B nan indah.. Meski sudah menyusui anak tetap saja kencang dan tidak kendur gunung kemabar ustazah. Ketika ustadzah ingin membuka celana dalam yg ia gunakan..... Hari smakin hari aku semakin mengagumi sosok ustadzah ika.. Entah apa yang merasuki jiwaku, ustadzah ika semakin terlihat cantik dan menarik. Sering aku berhayal membayangkan tubuh molek dibalik gamis panjang hijab syar'i nan lebar ustadzah ika. Terkadang itu slalu mengganggu tidur malamku. Disaat aku tertidur.....
MIMPI MIMPI SANG PEMUJA
namaku baim, mahasiswa fakultas ekonomi jurusan manajemen disalah satu universitas kota PLAT BM. umurku 24, aku mempunyai toko jahit di pekanbaru. Toko ku di apit 2 toko lainya, sebelah kanan konter pulsa, dan sebelah kiri adalah tempat ustadzah ikha dan suami bekerja. Keseharianku bisa dibilang biasa saja. Bahkan orang2 disekitar toko ku menganggap aku pemuda bujang yang mempunyai masa depan cerah dengan kuliah dan toko jahatnya. Mereka berfikir aku adalah orang baik pemuda baik yg tidak mungkin melakukan hal buruk. Ya memang aku berusaha terlihat baik dan sopan kepada orang2 sekitar.
Berawal dari 1 tahun yang lalu, dimana aku membuka usaha jahitan dengan tetangga toki yang ramah dan menyenangkan. Sebelah kanan ada konter pulsa yang di jaga 2 orang wanita. Yang 1 bernama INTAN yg 1 lagi bernama fitri
( nb: untuk cerita x ini lebih berfokus pada ustadzah ikha)
Disebelah kiri ada stir mobil bernama Aswaja jaya stir mobile, dimiliki oleh bang Radi ( suami ustadzah), dan ustadzah ikha. Ustazah ikha sangat baik, cantik, manis, dan menyenangkan. Asik diajak ngobrol dan sering becanda canda denganku. Ustadzah ika mempunyai 3 orang anak. Awal kedatanganku aku bersikap biasa saja kepada ustadzah ika. Karena aku anggap beliau seorang istri yang solehah dan sering mengajar mengaji di musola terdekat. Semakin hari semakin akrab saja aku dengan ustadzah ika. Bahkan dengan anak nya yang paling kecil masih batita bernama haisya putri. Belum bisa berjalan dan harus dituntun kalo ingin jalan dan sering aku ajak jalan2 dengan motorku serta aku gendong2 hingga tidur terlelap di pelukanku.
Hari smakin hari aku semakin mengagumi sosok ustadzah ika.. Entah apa yang merasuki jiwaku, ustadzah ika semakin terlihat cantik dan menarik. Sering aku berhayal dan beronani membayangkan tubuh molek dibalik gamis oanjang hijab syari nan lebar ustadzah ika. Terkadang itu slalu mengganggu tidur malamku. Disaat aku tertidur.....
( ustazah ika masuk lengkap menggunakan gamis dan jilbab lebarnya membangunkanku,
%baim Baim,, Baim.. Ini ibu, buka kan gamis ibu nak bujang, ibu kepanasan.. %
Sayup2 terdengar suara bu ustadzah, aku terkaget bu ustazah langsung membuka gamisnya terlihat bh dan c-d hitam yang ia kenakan.. Aku benar2 terpana seorang ustazah membuka gamisnya d hadapanku aku tak bisa berkata-kata, kemudian beliau membuka kaitan bH nya lepas lah gundukan tetek yang kira2 ku taksir berukuran 36B nan indah.. Meski sudah menyusui 3 orang anak tetap saja kencang dan tidak kendur tetek ustazah. Ketika ustadzah ingin membuka celana dalam yg ia gunakan.....
Tiiiiinnn, tiiin.. Tiiiinnnnnn..
Suara klakson mobil diluar toko membuyarkan mimpi indahku. Ku lihat jam pukul 7 pagi. Agak kedalam dan masih tak percaya dengan apa yng baru saja aku bermimpi. Kulihat kontolku tegang maksimal dibalik boxer ku. Segera ku kekamar mandi mencuci muka. Setelah itu aku pakai kaos dan Ku langkahkan kaki membuka tolong tokoku sedikit dan melihat mobil mana yang membuat mimpi ku hilang bgtu saja. Aku keluar toki dan kulihat ustazah ika keluar dari dalam mobilnya sambil menggendong haisya.
Ohh myyy.. Ini orang yg masuk dalam mimpiku. ( batinku berbicara)
Pandanganku tak henti menatap setiap gerak gerik ustazah ika.
*Tumben anak lajang udah bangun jam segini, biasanya jam 10 baru buka toko.. *
Ucap ustazah ika mengalihkan lamunanku
*iya nih bu lagi pengen aja* jawab ku
*bang radi mana bu, ko ga kliatan* tanyaku
*Ibu antar anak2 sekolah, bang radi kalo pagi kan di cabang 1 lagi. Siang nanti kalo anggota udah kumpul semua baru bang adi disini, ibu ngajar ngaji deh. Gt Baim* jawab ustadzah
Oooo.. Gtu ya bu ustadzah.. * celoteh ku
Yaudah ibu masuk dulu ya iim*
Oke bu* jwb ku
______$$
Tak bisa hilang ingatanku tentang mimpi itu, obsesi ku smakin menjadi untuk melihat sesungguhnya isi di balik gamis panjang dan jilbab lebar ustadzah ika.
Aku masuk dalam tokoku kembali keseduh secangkir kopi. Kembali keluar dan duduk disisi teras toko, kubakar sebatang rokok dan kembali hayalan ku masih tentang sangat ustadzah.
***
Sedang asik menghembuskan asap rokok ditanganku, ustadzah ika keluar masih menggendong anaknya dengan membawa sapu dan pengki untuk menyapu teras tokonya. Aku melihat tajam ustadzah pujaanku yang menunduk membelakangiku. Terlihat jelas ceplakan cd nya dibalik gamis dan hijab yang iya kenakan. Masih ku berfikir keras bagaimana cara nya agar dapat menikmati apa yang ada di balik jilbab lebar dan gamis panjang itu. Pikirku melambung tajam. Namujn segera ku alihkan dan membantu ustadzah.
Aku : bu ustadzah, sini haisya baim gendong, ustadzah kan lagi bersih-bersih.
Ustadzah : eh, ga enak im, ngeroptin kamu
Aku : ah, ga kok.. sekalian main main sama bidadari cantik yang satu ini...
"paksaku sambil menyodorkan tangan ku mengambil haisya. Sengaja kedua jariku agak kedepan agar dapat menyentuh tetek ustadzah. Rencanaku berhasil, jari2ku terasa menyentuh gundukan tetek yang empuk walau masih terhalang hijab dan bh ustadzah ika. Ustadzah pun merasakannya, dia agak mundur sedikit badanya, namun tak ada raut wajah marah ataupun kesal padaku yang dengan berani menyentuh daerah sensitifnya."
Ustadzah : maaf ya iim.. repotin kamu jadinya.. adek main sama om aim dulu ya. Ibu mau beres beres toko dulu , jangan nakal ya sayang.
Kugendong anaknya ustadzah ika sambil terus mengamati sang ustadzah cantik itu menari-nari dengan sapu dan pengki ditangannya. Takjarang dia menungging membelakangiku. Semakin terpedaya akal bulusku. Semakin tenggelam dalam bisikan setan untuk segera melampiaskan aapa yang mimpi ku semalam. Sambil terus menggendong anaknya aku kedalam toko ustadzah karena ankanya ingin minum.
Aku : bu ustadzah, haisya pengen minum kayaknya
Ustadzah : iya iim, tolong ambil aja didalam iim ada botol susu asinya udah ibu siapin
dalam kulkas ya iim botol kecil
Aku : ia bu ustadzah , permisi
Ku masuki toko ustadzah hingga dalam kamarnya untuk ambil susu asi haisya, sampai didalam kamar aku terpana melihat tumpukan baju tersusun rapi dan juga bh cd berrenda milik ustadzah didalam lemarai tanpa pintu. Sepertinya itu dibuat hanya untuk meletakan baju saja. Iseng niatku untuk melihat. Kuletakan haisya di kasur kecil lalu ku ambil botol asi dalam kulkas. Segera ku berjalan ke arah pojok kamar dan ku daptkan BH dan CD milik ustazah. Sejenak ku lihat ukura BH nya ternyata 36B.. Ku cium aromanya, mmmhhhffftttttt.......... Ahhhh..... aku semakin terbang.. membayangkan mimpi yang indah. Disana juga ada baju2 bang radi dan gamis jilbab ustadzah serta bH cd ustadzah ada warna PINK, CREAM, HITAM, KUNING, PUTIH. Dan yang membuatku terkejut ternyata ada bh dan cd yang transparan. Omg, aku berfikir sejenak. Inikah ustadzah??? Apa yang kamu sembunyakn dibalik jilbab lebar dan gamis panjangmu ustadzah?.. pertanyaan pertanyaan itu mengacaukan fikirku. Kulihat terus banyak lingrie2 sexy, tanktop. Tersadar aku tak bias berlama2 menikmati dalaman sang ustadzah. Segera kembali menghampiri haisya dan bercengkrama seakaan2 tak terjadi apa apa.
Tak lama kemudian ustadzah ika datang. Menuju kamar tempat aku dan haisya bermain disana.
Ustadzah : ehh anak ibu main sama om, anteng syekali.
Aku : ia ni ustadzah.. pinter kali lah haisya ni. Tau ibu nya lagi sibuk, tenang2 dia sama oom.
Ustadzah : pinter anak ibu. Makasih ya iim udah jagain haisya. Ngerepotin jadinya
Aku : ah enggak ppa kok bu ustadzah. Baim jua anggep haisya ini adek baim sendiri.
Ku ambil haisya dan ku kembalikan pada ibunya. Sengaja tangan ku agak ku julurkan. Benar saja lagi lagi aku bias merasakan empuknya tetek sang ustazah. Namun kali ini ustazah cuek dan tak ada menghindari tanganku. Aku kembali ke toko dengan senyum penuh tanda Tanya tentang ustadzah ika. Serba serbi tentang nya membuat cabuk fikirku semakin melayang tinggi. Hayalanku tak henti membayangkan apa yang ada dibalik jilbab lebar dan gamis itu. Ditambah pakaian dalam yang bagiku sangat mengundang selera dan biasa dipakai oleh wanita2 dengan kehidupan bebas, bukan alat2 yang dimiliki seorang yang dianggap ustadzah.
What...man !!! are kidding me??? Seorang ustadzah mempunyai koleksi BH sm Kancut yang sexy. Ditambah 1 benda yang gw rasa mirip VIBRATOR. REALY??. Apa yang si cantik ustadzah ika sembunyikan..? shitt.. gw jadi makin beringas mikirin dia.. pokoknya gw harus dapetin dia. Ustadzah harus tunduk dan takluk sama gw..
racau aku, berbicara berbisik sendiri seakan tak percaya apa yang barusan aku lihat didalam kamar milik ustadzah ika. Sambil berlalu menuju kamar mandi segera. Dikamar mandi dengan selang yang sudah kumodif layaknya shower di kamar mandi hotel. Kunyalakan keran air , keluarlah air mengguyur seluruh tubuhku. Kedua tangan ku memegang tembok yang ada didepan dan kepala ku tundukan seakan aku ingin menghilangkan fikiran2 yang sangat mengganggu ku tentang ustadzah ika. Tak dapat sedikitpun lenyap bayang2 ustadzah ika dalam fikriku. Ku putuskan untuk beronani dan jelas ustadzahlah yang menjadii objek. BH, CD, LINGRIE, TANK TOP, serta VIBRATOR.. dan mimpiku semalam membuatku lenyap dalam hayalan tentang ustadzah dengan sejuta tanda Tanya dalam benakku.
OH, USTADZAHH IKAAAAA... kau miliiikuuuuuuuu,,, aaaahrrghhhh....!!!!
Ku nikmati setiap detik spermaku mengalir, setiap kedutan yang ada pada kontolku diimbangin dengan sesaknya nafas menahan nikmatnya onani kali ini. Selesai mandi segera kubuka toko jahitku. Segeraku menjalankan aktifitasku seperti biasa.
Siangnya rasa bosan menghantuiku, ku seduh the es manis dan kubakar sebatang rokok lalu duduk didepan teras toko. Ku lihat ustadzah tidak ada di luar. Kemana ustadzah ya? Batinku . kuhabiskan rokok ku segera. Lalu ku hampiri toko ustadzah. Kulihat dari luar jendela tokonya tak ada dia di dalam toko. Dan suara rewel haisya anaknyapun tak ada ku dengar. Apamungkin ustadzah keluar, tapi mobilny ada didepan toko. Karena penaasaran kulangkahkan kaki di depan pintu tokonya. Kubuka dan... oupss.. ternyata tak dikunci. Berarti ustadzah ada di dalam. Tapi kenapa g ada suara haisya. Hmmffh... ku panggil2 ustadzah tak ada jawaban dari dalam. Akhirnya kuputuskan untuk masuk dan menuju kamar. Pelan2 kulangkahkan kaki. Sesampai dikamar ku ketuk pintu , namun tak ada jawab. Ku buka pintu kamar dan benar. Ustadzah dan haisya sedang tertidur. Berbaring tenang. Sedang ibunya tidur posisi miring dengan gamis yang tersingkap sepaha... ohhhh mayyyygaad.... That's my dream.. kulitnya benar2 mulus tanpa gores sedikitpun. Tak henti mataku memandang kearah sana. Lalu aku terkejut melihat sebelah tetek ustadzah menyembul keluar.aku simpulkan beliau tertidur ketika sedang menyui anaknya. Ohh god.. ingin rasanya ku remas payudara ustadzah itu. Namun itu sangat beresiko. Ku ambil hp ku.. lalu ku foto sebanyak2nya. Saking nekadnya aku singkap lebih ke atas gamis ustadzah hingga Nampak bulat pantat nya putih mulus emok dan bersisi. Dengan cd warna hitam yang digunakan... akal fikirku mengalahkan segalanya, nafsuku sudah diujung. Tiba tiba ustadzah bergerak, aku terkejut. Ku kira beliau terbangun. Kini ustadzah telentang dengan keduaa kaki terbuka lebar, menambah hot suasan waktu itu. Kusibakan cd agak kepinggir terlihat memek ustadzah yang mulus tidak hitam. Dan bulu nya pun tercukur rapih... aku tak berani menyentuhnya. Sangat beresiko. Aku hanya mengambil gambar dari kamera hp ku. Susana semakin hening dengan aku yang keringat dingin dengan jantung yang terus berdetak kencang. Karena ini hal terbodoh yang pernah aku lakukan. Diam2 masuk kedalam toko ortang lain saat pemiliknya tidur dengan keadaaan buah dada yang terbuka dan gamis yang tersingkap. Kusudahi aksiku dan kembali ku berjalan perlahan menuju tokoku kembali.
**********************
Bersambung
Kepala ku mulai naik turun mengoral penis nya yang membuatku selalu terbayang. Sementara tangan kiri ku ikut mengocok naik turun. "Oooohhhh.... Cinta Stop...! Nanti keluaarrr! Aaaahhhh.....", lenguh Robi meminta ku berhenti mengoral penisnya. Aku berhenti dan kemudian berbalik badan, kami kembali saling pandang tanpa bicara satu kata pun. Lalu tiba-tiba tubuhku dipeluknya dan segera dibaliknya hingga kini posisi kami berganti menjadi Robi diatas tubuh ku dalam posisi missionary. Robi memandang tajam mata ku bebrapa saat seakan meminta ijin pada ku, aku hanya mengangguk dan berkata. "Pelan-pelan, ya!". Robi membelai pipi ku dan sesaat kemudian ia mencium kembali bibir ku agak lama dan setelah itu ia bicara dengan suara bergetar. "Jika sakit ngomong, ya. Ini juga yang pertama bagi ku, yang!". Aku hanya memejamkan mata saat kurasakan penisnya sudah berada di depan bibir vagina ku, di gesek-gesekannya sejenak supaya aku kembali bisa mengeluarkan cairan lubrikasi ku. Sambil terus menggesekkan penisnya di bibir vaginaku, Robi kemudian menggenggam penis nya dan mengarahkan serta menuntunnya ke bibir vagina ku. "Aawww....", pekik ku sambil meringis kesakitan saat kepala penis nya mulai membuka jalan, menuju vagina ku, 1/4 batangnya sudah memenuhi vagina ku yang kurasakan sesak dan penuh. "Sakit, Rob!", keluh ku. Robi yang melihatku meringis kesakitan kemudian ia mendiamkan sejenak sambil ia mengelus rambut dan mendaratkan ciumannya ke kening ku. Aku seperti merasa nyaman dengan perlakuannya barusan, sambil tersenyum aku berbisik pada nya. "Ambillah sayang, aku ikhlas menyerahkan untuk mu". Aku kembali memejamkan mata dan berusaha pasrah dan rileks, aku tahu ini bakalan sangat sakit dan merupakan kebanggan bagi kaum perempuan tapi rasa sayang ku menutup kesadaran ku saat itu, aku menanti dengan berdebar menyerahkan kehormatan ku pada lelaki yang sudah menaklukan hati ku. Melihat aku dengan pasrah di bawah membuat Robi mantap untuk memasukkan penis nya lebih dalam lagi hingga bisa merobek selaput darah ku. Lalu ia menghentakkan pinggulnya dengan keras sehingga membuat ku menjerit kembali. "Aaaaaawwwww..... Aduh.....! Aaaaaahhhhkkkk....".
"Ada apa?" tanya Thalib. "Sepertinya suamiku tahu kita selingkuh," jawab Jannah yang saat itu sudah berada di guyuran shower. "Ya bagus dong." "Bagus bagaimana? Dia tahu kita selingkuh!" "Artinya dia sudah tidak mempedulikanmu. Kalau dia tahu kita selingkuh, kenapa dia tidak memperjuangkanmu? Kenapa dia diam saja seolah-olah membiarkan istri yang dicintainya ini dimiliki oleh orang lain?" Jannah memijat kepalanya. Thalib pun mendekati perempuan itu, lalu menaikkan dagunya. Mereka berciuman di bawah guyuran shower. "Mas, kita harus mikirin masalah ini," ucap Jannah. "Tak usah khawatir. Apa yang kau inginkan selama ini akan aku beri. Apapun. Kau tak perlu memikirkan suamimu yang tidak berguna itu," kata Thalib sambil kembali memagut Jannah. Tangan kasarnya kembali meremas payudara Jannah dengan lembut. Jannah pun akhirnya terbuai birahi saat bibir Thalib mulai mengecupi leher. "Ohhh... jangan Mas ustadz...ahh...!" desah Jannah lirih. Terlambat, kaki Jannah telah dinaikkan, lalu batang besar berurat mulai menyeruak masuk lagi ke dalam liang surgawinya. Jannah tersentak lalu memeluk leher ustadz tersebut. Mereka pun berciuman sambil bergoyang di bawah guyuran shower. Sekali lagi desirah nafsu terlarang pun direngkuh dua insan ini lagi. Jannah sudah hilang pikiran, dia tak tahu lagi harus bagaimana dengan keadaan ini. Memang ada benarnya apa yang dikatakan ustadz Thalib. Kalau memang Arief mencintainya setidaknya akan memperjuangkan dirinya, bukan malah membiarkan. Arief sudah tidak mencintainya lagi. Kedua insan lain jenis ini kembali merengkuh letupan-letupan birahi, berpacu untuk bisa merengkuh tetesan-tetesan kenikmatan. Thalib memeluk erat istri orang ini dengan pinggulnya yang terus menusuk dengan kecepatan tinggi. Sungguh tidak ada yang bisa lebih memabukkan selain tubuh Jannah. Tubuh perempuan yang sudah dia idam-idamkan semenjak kuliah dulu.
Istriku yang nampak lelah namun tetap menggairahkan segera meraih penisku. Mengocok- penisku pelan namun pasti. Penis itu nampak tak cukup dalam genggaman tangan Revi istriku. Sambil rebahan di ranjang ku biarkan istriku berbuat sesukanya. Ku rasakan kepala penisku hangat serasa lembab dan basah. Rupanya kulihat istriku sedang berusaha memasukkan penisku ke dalam mulutnya. Namun jelas dia kesulitan karena mulut istriku terlalu mungil untuk menerima penis besarku. Tapi dapat tetap ku rasakan sensasinya. Ah.... Ma lebih dalam lagi ma... ah.... desahku menikmati blowjob istriku.
Memang benar perkataan adrian tentang dirinya, dia wanita yang sangat cantik nan rupawan, aroma tubuhnya sampai tercium meskipun jarak di antara kita cukup jauh. tubuhnya juga sangat terawat, pantatnya yang besar dan nampak sekel, dan lagi payudara miliknya nampak begitu bulat berisi. "Ehmm... dia itu yaa wanita yang mendapat IP tertinggi sekampus ini !", gumamku. "Cantik, kaya dan pintar.. dia seperti mutiara di kampus ini !", lanjut gumamku.
Ujang menatap tajam ke lawannya tersebut "Datok lo harus tau seberapa greget nya gue?!" "Gue baru 20 tahun, terus kontol gue cuman dipake kencing doang" "Tisu Magic mode", Ujang bersiap kembali kali ini semua badannya sudah berlapis baja , ilmu pamungkas pun sudah diaktivkan, "TELO RASA MEKi" sang datok pun bersiap dengan ilmu pamungkasnya terlihat semua badannya mengeluarkan uap panas Dan keduanya bagai petir melesat dengan kecepatan tak kasat mata mengeluarkan ajian pamungkasss "BOOOOOMMMMMMMMMM"
Ava menarik nafas panjang sebelum melepas penutup terakhir tubuhnya. Dan kali ini, yang hadir hanyalah ketelanjangan yang membebaskan, ketelanjangan yang membebaskannya dari pakaian kepalsuan yang menutupinya selama ini. Ava memejamkan mata, menikmati udara sore dan dingin air yang mengalir membasahi tubuhnya. Sore itu ia merasa menyatu dengan alam.
Demi bisnis yang menguntungkan dirinya sendiri Rian tega menjual kekaksihnya pada seorang tuan muda yang bernama Albert. Albert menjadikan Renata yang merupakan seorang mahasiswa pertanian sebagai budak ranjangnya setiap hari, jika Albert marah Renata harus melayani Albert yang menyakitinya. namun seiring berjalannya waktu Albert memiliki rasa pada Renata dan menjadikannya pendamping hidup meski Albert harus menentang orang tuannya dan memutuskan pertunangannya dengan seorang wanita pilihan orang tuanya.
Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?
Setelah tiga tahun menikah yang penuh rahasia, Elsa tidak pernah bertemu dengan suaminya yang penuh teka-teki sampai dia diberikan surat cerai dan mengetahui suaminya mengejar orang lain secara berlebihan. Dia tersentak kembali ke dunia nyata dan bercerai. Setelah itu, Elsa mengungkap berbagai kepribadiannya: seorang dokter terhormat, agen rahasia legendaris, peretas ulung, desainer terkenal, pengemudi mobil balap yang mahir, dan ilmuwan terkemuka. Ketika bakatnya yang beragam diketahui, mantan suaminya diliputi penyesalan. Dengan putus asa, dia memohon, "Elsa, beri aku kesempatan lagi! Semua harta bendaku, bahkan nyawaku, adalah milikmu."
Marsha terkejut saat mengetahui bahwa dia bukanlah anak kandung orang tuanya. Karena rencana putri asli, dia diusir dan menjadi bahan tertawaan. Dikira terlahir dari keluarga petani, Marsha terkejut saat mengetahui bahwa ayah kandungnya adalah orang terkaya di kota, dan saudara laki-lakinya adalah tokoh terkenal di bidangnya masing-masing. Mereka menghujaninya dengan cinta, hanya untuk mengetahui bahwa Marsha memiliki bisnis yang berkembang pesat. "Berhentilah menggangguku!" kata mantan pacarnya. "Hatiku hanya milik Jenni." "Beraninya kamu berpikir bahwa wanitaku memiliki perasaan padamu?" kata seorang tokoh besar misterius.
Untuk memenuhi keinginan terakhir kakeknya, Sabrina mengadakan pernikahan tergesa-gesa dengan pria yang belum pernah dia temui sebelumnya. Namun, bahkan setelah menjadi suami dan istri di atas kertas, mereka masing-masing menjalani kehidupan yang terpisah, dan tidak pernah bertemu. Setahun kemudian, Sabrina kembali ke Kota Sema, berharap akhirnya bertemu dengan suaminya yang misterius. Yang mengejutkannya, pria itu mengiriminya pesan teks, tiba-tiba meminta cerai tanpa pernah bertemu dengannya secara langsung. Sambil menggertakkan giginya, Sabrina menjawab, "Baiklah. Ayo bercerai!" Setelah itu, Sabrina membuat langkah berani dan bergabung dengan Grup Seja, di mana dia menjadi staf humas yang bekerja langsung untuk CEO perusahaan, Mario. CEO tampan dan penuh teka-teki itu sudah terikat dalam pernikahan, dan dikenal tak tergoyahkan setia pada istrinya. Tanpa sepengetahuan Sabrina, suaminya yang misterius sebenarnya adalah bosnya, dalam identitas alternatifnya! Bertekad untuk fokus pada karirnya, Sabrina sengaja menjaga jarak dari sang CEO, meskipun dia tidak bisa tidak memperhatikan upayanya yang disengaja untuk dekat dengannya. Seiring berjalannya waktu, suaminya yang sulit dipahami berubah pikiran. Pria itu tiba-tiba menolak untuk melanjutkan perceraian. Kapan identitas alternatifnya akan terungkap? Di tengah perpaduan antara penipuan dan cinta yang mendalam, takdir apa yang menanti mereka?
Raina terlibat dengan seorang tokoh besar ketika dia mabuk suatu malam. Dia membutuhkan bantuan Felix sementara pria itu tertarik pada kecantikan mudanya. Dengan demikian, apa yang seharusnya menjadi hubungan satu malam berkembang menjadi sesuatu yang serius. Semuanya baik-baik saja sampai Raina menemukan bahwa hati Felix adalah milik wanita lain. Ketika cinta pertama Felix kembali, pria itu berhenti pulang, meninggalkan Raina sendirian selama beberapa malam. Dia bertahan dengan itu sampai dia menerima cek dan catatan perpisahan suatu hari. Bertentangan dengan bagaimana Felix mengharapkan dia bereaksi, Raina memiliki senyum di wajahnya saat dia mengucapkan selamat tinggal padanya. "Hubungan kita menyenangkan selama berlangsung, Felix. Semoga kita tidak pernah bertemu lagi. Semoga hidupmu menyenangkan." Namun, seperti sudah ditakdirkan, mereka bertemu lagi. Kali ini, Raina memiliki pria lain di sisinya. Mata Felix terbakar cemburu. Dia berkata, "Bagaimana kamu bisa melanjutkan? Kukira kamu hanya mencintaiku!" "Kata kunci, kukira!" Rena mengibaskan rambut ke belakang dan membalas, "Ada banyak pria di dunia ini, Felix. Selain itu, kamulah yang meminta putus. Sekarang, jika kamu ingin berkencan denganku, kamu harus mengantri." Keesokan harinya, Raina menerima peringatan dana masuk dalam jumlah yang besar dan sebuah cincin berlian. Felix muncul lagi, berlutut dengan satu kaki, dan berkata, "Bolehkah aku memotong antrean, Raina? Aku masih menginginkanmu."