a
ederhana ini lah tempat Dian di besarkan. Dian membuka sabuk pengamannya, dan ia ingin secepatnya keluar dari sini. Suara klakson terdeng
ya. Ia ingin sekali membenturkan kepalanya, karena saat ini ia be
," tany
hu siapa yang mengkalson mobil itu. Liam memandang dua orang separuh baya di yang baru saja keluar dari mobi
a separuh baya itu. Wajah itu masih
ng tua kekasihnya. Liam dengan tenang, lalu melangkah mendekati dua
" uca
g harus ia lakukan, karena Li
erhatikannnya. Liam mencoba tersenyum kepada la
mama Dian, wanita separuh bay
bersama putrinya. Laki-laki itu bertubuh tinggi, badannya bidang, rambut
aki yang necis, berpakaian kantor, dan rambutnya tertata rapi. Tapi lihatlah putrinya bersama laki-laki yang
Dian," ucap Liam, ia lalu mengulurkan
kekasih. Apakah Liam sudah gila? Tidak tahu etika serta sopan satun, mengatakan secara jelas bahwa dia adalah kekasih
dengan pandangan sulit di percaya. Ternyata laki-laki ini
ngan anda," ucap mama lalu membalas uluran tangan Liam. Sedeti
h Dian mulai menyelidiki siap
erhasil, menentang hubungan ini. Ia pasti akan su
i New York, om. Jadi tidak pernah ber
? Di Amer
a,
inggal
om, sekitar em
Apakah kamu bekerja?
jut karena laki-laki itu tinggal di New York. Mungkin di New York, laki-laki itu hanya menganggur dan menjadi salah satu tunawisma di sana. Tapi melihat
gineer, di Jacobs Engine
erupakan perusahaan kontruksi papan atas. Semua insinyur mengidamkan bekerja di sana. Ia bahkan sulit percaya bahwa kekasih anaknya ini bisa mempunyai keahlian yang meyakinkan, sehingga mampu bekerja di sana. Perusahaan ter
i sana. Ayo mari masuk, kita ngob
Dian melirik Liam, Liam mengedipkan mata ke arahnya. Dengan tatapa
i bandara saya langsung menjemput Dian. Saya
ke dalam. Agar memberi privacy antara Liam dan Dian. Tentu saja ia setuju, jika Dian bers
bon ini. Bisa-bisanya sang ayah terlihat meny
ng dulu,"
guma
gin sekali mencium bibir tipis itu, tapi apa daya, ke dua orang tua Dian masih memperhatikannya dari kej
ka pandangan Liam meng
*
u pacar
eh ke arah sumber suara. Ia tahu bahw
ucap Dia
tatoan, terus rambutnya gondrong itu,"
ma
rem sama laki-l
serem
kenapa di pacari l
aksa D
k," wanita separuh baya
isa ma, D
memang dasar
a," Dian mulai mere
u kan pacarnya. Tapi ingat loh, cukup dia
mama
ap putrinya, "jangan bilang, kamu ke Ne
klah ma,"
dia," ucapnya lagi menc
lu berlalu begitu saja, dan
nyum melihat tingkah putrinya. Laki-laki bersama putr
**