udah sah menja
hadir. Ucapan selamat silih berganti dilo
akin," gumam Destia seraya meme
issa sebagai tanggapan selain men
Om." Alan berkata seraya
Om," sahut
nenangkan Alan seraya tersenyum bangga pada putranya. Fachmi memang seperti
g membuat tenggorokannya tercekat. Rasanya baru kemarin dia menimang putrinya yang
ng mengunjungi Tante-ah tidak, Mama. Mulai sekarang kamu harus panggil Om
sahut Fac
ua mempelai itu bergantia
sa, Farrel langsung memeluk Fach
Juan yang berdiri di hadapan
entangkan tangan siap memeluk Carissa, tapi Fachmi
macam-macam!" An
jam kalian menikah. Dulu-dulunya kau tidak peduli aku memeluk
k Juan yang berada di samping Farrel berbalik menghadap Kanza yang
memeluk Kanza yang kini sedang hamil memasuki bulan keenam. Melihat i
au kub
za." Lalu Juan menoleh kembali pada Kanza yang
ang istri. "Siapa yang kau panggil sayang? Sana cepat
! Tidak perlu berebut aku seperti itu." Lalu dia merangkul lengan Farrel dan Juan di kiri dan kanan
ddy geleng kepala sementara
hmi, dan Kak Farrel. Sementara Kak Kanza hanya bisa memeluk Kak Farrel saja. Carissa juga begitu, hanya bisa memel
h. Tiba-tiba dia turun dari pelami
lengan Farrel dan Juan yang bebas. Kedua lelaki itu memang sudah seper
lat geli. Lalu keduanya kompak menjulurkan lidah
l
sendiri. "Sepertinya a
membunuh Juan dan Farrel."
salah. Penyebab peper
enapa kau menyalahkan putriku? Putrimu du
pertinya kau meng
dulu kau sepe
nonton kalian bertengkar seperti
ih kue pernikahan dekat mereka dalam genggama
fka seraya membe
na saling pandang lal
wasa?" gumam Rena sam
k akan pernah bi
seraya meraih kue berlumur cokelat di dekatnya. "Jadi kenapa tidak nikmati sa
bil kue pernikahan dengan tangannya lalu ia lempar ke a
arah Papa mertuanya ya
ng ajar! Kau mau ku
agi. Namun tanpa sengaja dia mendorong orang di dekatnya hingga oran
uru Pak Gun membantu Jerem
kacang iris, Jeremy menegakkan tu
kita nikmati saja?" Jeremy menyering
kan, melainkan untuk dilempar pada satu sama lain. Tawa bahagia terdengar jelas, menj
*
ni dia sedang duduk di depan meja rias dalam kamar hotel, memandang dirinya sediri d
jahnya penuh krim kue. Sama sekali
l
antungnya mulai berpacu cepat tapi dia tetap berusaha
u ban
cul itu. Tak lama kemudian, Fachmi terlihat dalam cermin s
ibirnya untuk menahan perasaan gugup. Rasanya dia
lelaki yang telah resmi menjadi suaminya ini adalah satu-satunya orang yang tidak terlibat perang kue. Dia han
sebenarnya saudara kembar Farrel adalah Juan namun mereka tertukar. Me
satu jepit di puncak kepala Carissa. Seketika tubu
deg
sakkan dada. Dia sungguh berharap Fachmi segera menjauhka
yang masih sama datarnya seperti tembok. "Aku tidak akan memakanmu. Kecual
kemudian segera membekap mulut karena F
i berdiri di belakangnya. Jadi satu-satunya cara mereka salin
tadi. Bagaimanapun status Fachmi saat ini adalah suaminya. Fachmi berhak mendapa
eratan menggun
. Yah, bukan berarti Carissa tidak mengerti. Tapi biasanya hal semacam itu hanya dibicarakan deng
, ya? Tidak bisakah kita
lan? Kenapa tawar
tua
ja dia bilang Carissa sedang berjualan. Memangnya dia pi
ku cuci
mbuat Carissa melotot. "Ap-apa?
bag
yang ide
ada tinggi seperti itu terus?" Tiba-tiba Fachmi m
i wajah nyaris menangis. Dia benar-benar ingin
lu itu. Carissa sama sekali tidak tampak seperti seorang istri. Dia l
diri, aku yang akan meng
mu, sungguh!" Carissa memelas. "T
ntuku cuci rambut." Kali ini na
ngg
dikit membantu y
in
a
r dan kengerian kemb
kh
i. Dia hanya bisa tertunduk sambil menahan air mata saat pintu kamar
tengah dilakukan Fachmi. Dari suara-suara di sekitarnya, Carissa menebak bahwa Fachm
akan mandi di
enuju bilik shower dengan bertelanjang dada dan hanya men
a. Bagaimana kalau tiba-tiba Fachmi keluar dari bilik itu l
rtinya lari bukanlah pilihan bijak. Dirinya dan Fachmi tidak akan tinggal berdua hanya hari ini saja. Entah
mu. Kecuali, kau mengi
rissa meme
rc
nya sengsara. Sang Papa melakukan ini karena percaya bahwa Fachmi akan menjaganya. Karena i
mua pakaian. Setelahnya ia segera menenggelamkan diri di dalam ba
k-baik saja Carissa pasti bisa melewati har
api pasti, degup jantungnya yang sejak tadi bertalu-talu mulai melambat dan
tanpa bisa dicegah, Carissa melirik tirai tipis yang membatasi bilik shower dan tempat Carissa berendam
i. Kenapa sekarang dia jadi penasaran seperti apa tubuh lel
ssa,
bersamaan untuk mengenyahkan bayangan
m terlalu lama.
arissa bert
air mengalir sudah berhenti dan kini Fachmi tengah berdiri menatapnya
" kening Fac
mbuatku
achmi berhenti lalu menoleh kembali ke arah Carissa. "Kau berhutang membantuku cuci rambut
kan lidah pada pintu yang ter
nya bisa melewati malam ini dengan selamat? Sepertinya dia harus mulai membuat s
--------
ya Emi