tang dirinya yang bau membuat Carissa kesal lalu tanpa pikir panjang membasahi pakaiannya. Begitu keluar dari kamar mandi, barulah Carissa te
han Carissa. Lalu dengan wajah memerah, dia juga meng
untuk menilai penampilannya. Tidak terlalu buruk. Hanya saja, dia mer
ang tengah lalu memilih mencari sumber suara. Rupanya suara itu berasal dari TV yang sedang menayangkan si
Carissa mulai bergerak-gerak gelisah. Entah apakah Fachmi memang
baiknya saya
membuat tatapan mereka beradu. "Pak?" tan
mal. Dia berharap hal itu bisa mengurangi perasaan canggungnya setelah Fachmi menyuruhnya melepas pakaian. Carissa
i di rumah, kau ada
rum
begitu intim padahal itu hanya kata-kata sed
n menikahiku? Atau apakah Pa
a yang tidak kuinginkan. Jika aku bersedia
tua
ah, ku
hmi menepuk sofa di
gelisahan semakin meliputi hati Carissa saat ia membayangkan dirin
g. "Ini sudah larut malam.
an dan meminta izin agar k
apa repot-repot melakukannya? Aku tidak ak
ilakan pulang tapi jangan bawa pakaianku. Aku sedikit pelit untuk ur
menoleh kembali ke arah Fachmi. "Jad
TV. "Kau boleh tetap memakainya di sini. Aku tidak akan kha
nampakkan raut datar. "Kalau seperti itu sikapmu pada cal
i. Dia masih fokus menonton TV
iiiu
rhatian Fachmi kembali. Sementara itu Carissa memera
raya berganti posisi menjadi duduk. "Seharusnya
gu untuk menunjukkan sikap keras kepala.
lalu pergi menuju kamarnya. Beberapa saat ke
beberapa pedagang makanan yang berjualan hingga larut malam." Fachm
mengenakan jaket. Memangnya dia anak kecil yang tid
melakukann
i ini nada suara Fachmi
makin kesal pada diri sendiri karena sadar dirinya selalu kalah jika berhadapan dengan Fachmi. Ent
akan jauh lebih besar dari ukuran tubuhnya sendi
na panjang? Udara di
eperti ini saja aku su
mem
berkata, 'Tidak, Carissa. Kau tampak cantik mengenakan apapun.
tik mengenakan apapun jika aku
an Fachmi yang masih berdiri tenang di ha
u lucu? Padah
ut wajah Fachmi yang tidak berubah. Sama
pintu dan meninggalkan Fachmi. Lelaki itu benar-benar tidak memilik
*
alan santai di antara gelapnya malam bersama seorang gadis. Perbuatan seperti ini biasanya hanya dilakukan
iatan seperti ini bersama mantan k
ang pernah datang malam hari hanya u
Carissa datang ke apartemennya hanya untuk minta makan? Carissa menghentakkan kaki dengan kesal lalu
perhatian dan akrab, Carissa pasti jadi salah tingkah dan kikuk. Tapi saat Fachmi bersikap datar dan acuh, gadis itu t
elalu menarik perhatiannya. Terutama saat dengan terang-terangan Carissa memilih selalu menghindari F
k mengerti mengapa dirinya bisa menawarkan sebuah pernikahan. Tapi dia sama sekali ti
yang Fachmi maksud. Tempat itu lumayan ramai
berdiri di samping Carissa yang tengah memp
ah. Ada
oba la
engangguk
enak dan murah." Fachmi me
mempertimbangkan makanan dari segi harga." Carissa te
lu untuk sesuatu y
u kurang dari satu jam Fachmi menghinanya seperti ini. Padahal Caris
e arah Carissa. Salah satu alisnya
makan, katakan saja. Tidak perlu t
ul pundak Carissa. "Ekspresi wajahmu s
canggung mulai merambati hatinya. "Jadi-kau sengaja bersikap menye
Kini mereka tampak benar-benar seperti sepasang kekasih. "Ya
Tadinya Carissa berniat duduk berhadapan dengan lelaki itu, menjadikan meja sebagai penghalang di antar
chmi yang seperti ini jauh lebih berbahaya untuk perasaan Carissa. Dia jadi terus menerus salah tingkah dan merasa c
Far
pedagang yang tadi meman
h tahunan itu menyapa ramah. "Pacar baru, y
enjelaskan seraya menggenggam jema
E
rgemuruh. Dia menelan luda
i dan Carissa di meja. "Bapak tidak menyangka Nak Farrel
alihkan dari perasaan canggungnya. Dia menahan
enjawab seraya mengedipkan sebelah mata pada Ca
a kelihatan menyeramkan. Jad
t Fachmi yang mendadak mengerutkan kening setelah me
ahwa Kakak Farrel kelihatan
akak Nak Farrel sangat sulit tersenyum dan suka menatap orang lain dengan tajam
ga. Melihat itu, si Bapak meri
arrel." Dia tahu betul bahwa sepasang kakak beradik kembar itu adalah orang kaya. Kalau uc
isa menjaga rahasia." Car
Bapak harus melayani
Terima ka
ah melihat Fachmi merengut. Wajahnya jadi sanga
engut. Wajahmu jadi mirip Kakak Nak Farrel yang
erlihat sangat m
ercermin." Caris
jah Fachmi tiba-tiba mendekat. Mereka sali
anya dia ingin memejamkan mata dan menunggu apa yang akan dilakukan Fachmi selanjutnya. Tapi ma
ndadak Fachmi kembali menarik diri. Lalu sud
buat orang lain tersenyum namun aku hanya sanggup menatap orang lain dengan tajam dan dingin. Jadi kuharap kau mulai te
ggamannya lalu ia kecup lembut punggung tangan gadis itu. Sama tiba-tiba seperti kecupan itu
mak
kehilangan yang tidak Carissa mengerti dan berusaha ia abaikan. Dan entah mengapa, ucapan Fachmi tadi seolah menyentuh relung hati Carissa. Seolah dia
gera menikmati makan malam mereka yang terlambat. Sungguh diri
---------
ya Emi