ke arah ranjang tempat Fachmi tengah membaca sambil menyandarkan punggung ke kepala ranjang. Lalu pandangannya beralih pada tas besar tempat pakai
eluar kamar mandi tanpa menoleh ke tempat Fachmi berada. Buru-buru dia
an memekik kaget. Entah sejak kapan Fachmi sudah berada di belakangnya.
kaian di tangannya ia peluk di depan dada seolah itu ada
berbalik tiba-tiba." Tanpa menunggu Carissa pindah tempat, Fachmi memajukan tubuh hingga dadanya menyentuh tangan Carissa y
gerak. Jantungnya bergemuruh dalam dada seolah hendak melompat kelua
Tapi entah mengapa, kakinya seolah berubah jadi batu dan tidak bisa digerakkan. Entah sihir apa yang
enyingkir dari depan Carissa. Dia malah sengaja menoleh men
rah sekali seperti baru saj
un. Bibirnya seolah terkunci dengan t
tangan Fachmi terangkat henda
AAA
kemudian dia mendorong dada Fachmi hingga lel
AK
riakan Carissa, dia kembali dikagetkan suara
memegang dada untuk menenangkan
issa karena gadis itu terlihat sangat gugup ketika keluar dari kamar mandi. T
tadi diambilnya ke dalam tas lalu kembali duduk bersandar di ranjang. Namun
r seb
an sengaja melakukan ini karena dia menjadi satu-satunya lelaki dewasa dalam keluarga mereka yang belum menikah. Sudut bibir Fachmi melekuk membent
l
R
rg
uc
hi
du
ke dalam kamarnya. Kemudian dia mendongak menatap sepupunya yang terbahak di korid
?" tanya Fac
s memegangi lengannya yang te
Fachmi
ping Farrel. Sementara itu Alan buru-buru
u kalian jatuh." Fa
." Celetuk Freddy ya
sung menghilan
Farrel. "Juan iri kar
uan namun sama sek
h seperti itu. Itu tidak baik."
kanku juga?!" nada
rrel buru-buru menghampiri Juan la
al itu," gumam Freddy lalu p
embantu Freddy." Alan
rdiri di hadapan putranya yang
ndak berbulan madu?" Fachmi melipat kedua tangan di
lakukan Papa seolah Papa in
anak kecil jika sudah berk
en
dy, dan Om Alan me
an Juan geng apa?" R
akan hal tidak penting seperti itu, seb
h seperti ini, siapa yang orang
tadi Carissa berteriak? Kau apakan dia?" Rafka menanyakan itu sambil sesekali meliri
lu kuceritakan lebih detail? Memangnya Papa
apa kau malah membicarakan
campuri urusan malam per
atal. Yah, memang dirinya yang salah, m
i. Tapi Carissa itu-dia masih k
ibanku sebagai suami? Padahal menjadi suami itu tidak bol
e dalam kamar seraya menutup pintu dari luar. Sebelum pintu benar-benar tertutup,
l
memang sangat menyenangkan. Apalagi jika dia be
dengan harta sebanyak lautan sekalipun. Tidak ada yang lebih berarti dari mereka. Orang kaya dengan harta berlimpah namun hidup seorang
yang
adi datar kembali lalu berbalik menghadap Cariss
ua, Om Freddy, F
dang apa
amu." Telunjuk Fachmi menepuk ujung hidung Carissa. "Lain kali jangan berteriak seperti itu lagi. Bahkan ketika aku menagih hakku
ecil yang dilakukan Fachmi. Kedua tangannya saling meremas. Dia jadi ragu untuk tidur d
an berdiri di sit
E
ta
arena suara Fachmi yang tiba-tiba. Sungguh, dia merasa tidak aman berada
issa
ti seorang ayah yang tengah menegur p
Fachmi yang kini sudah kembali duduk
ami
ami
unakan kata itu u
longo. "Ka
ti bercanda?" Fachmi me
tua
satu itu. Tapi tidak mungkin. Carissa hanya berani
Carissa jadikan alat barter? Ya,
kap tidak terintimidasi. "Oke aku akan menuruti keinginanmu
dengannya. Tapi kali ini dia mengalah. "Katakan d
tidur di ranj
lam ini." Itu b
urasa untu
k sama sekali, Carissa." Nada su
lah. "Baiklah, hany
memanggilku 'suamiku' seterus
u tidak terima. "Aku han
ikatmu di ranjang!" Mata Fachmi berkilat menunjukkan bahwa dia
tu membuatnya tidak berani mendebat lebih jauh. "Baiklah, aku mendap
ah pikiran lalu membatalkan kesepakatan ini, aku akan benar-benar memi
menggeleng denga
elahnya, dengan tenang Fachmi meletakkan buku di meja nakas. Tanpa bertanya pada Carissa, ia mematikan
i yang dia cintai. Sungguh, dirinya tidak pernah membayangkan akan menikah di usia semuda ini, dengan lelaki yang jauh lebih tua sekalig
ngat lu
elimut ia hamparkan di depan jendela kaca tinggi yang mengarah ke balkon kamar. Kemud
omantis, seharusnya Fachmi menawarkan diri untuk tidur di lantai dan membiarkan Carissa
tas selimut yang sudah ia hamparkan. Setelah ia berbaring menghadap je
ari sini cukup bagus," bisik C
iiringi beberapa bintang. Pemandangan lampu-lampu dari gedung pencakar la
i alam mimpi, mendadak dia merasakan tubuh hangat melungkupinya dari belakang. Terasa juga
Alam mimpi kian membuainya namun tiba-tiba a
..hhm
menutup mulutnya. Dia berbalik telentang dengan kedua tangan berus
rhenti meronta. Salah satu tangannya masih membekap mulut Carissa sementara tangan ya
mm
?" nada suara Fachmi
ul-mukul lengan Fachmi agar melepaskan
eriak lagi. Aku akan
ebar lalu ia kem
riak, perlahan Fachmi melepask
ngat kencang. Posisi tubuh mereka sangat
anggar kesep
posisi tubuhnya. "Bukankah kau bilang tidak mau tidur deng
begitu m
pakatan kita? Silakan saja. Aku akan
ara seorang gadis tujuh belas tahun yang
au
ubah serak dan dia sengaja menunduk, mendekatkan wajah
la kaca tinggi, memunggungi Fachmi. Di belakang Carissa, Fachmi menahan senyum geli. Kemudian i
achmi pelan lalu sebuah kecupan m
E
jantu
rissa tidak akan bisa mencapai ulang tahunnya
----------
ya Emi