daan bingung, dia menggosok matanya untuk menjernihkan penglihatan. Dan ternyata ya
au?" tanya Ca
baikan pertanyaan Carissa dan memilih
enuhnya lepas dari alam mimpi. Tapi dua detik kemudian, mat
langsung membekap mulut gadis itu seraya menindih tubuh
dak bisa melepaskan diri. Kedua tangannya dicekal salah s
k, Sayang. Aku baru tahu te
mmp
saja. Asal kau berj
aris tidak bisa menahan tawanya. Tapi saat ini
hh...
wajahnya hingga bibir mereka hanya terhalang tangan Fachmi yang
rhenti menggeliat. Dia hanya menampilkan so
k. "Sudah kubilang, aku tidak akan meminta hakku sekarang. Jadi ti
ena Carissa merasa terancam. Bagaimanapun Fachmi adalah lelaki dewasa yang kini memiliki hak menyentuh dirinya
au kau berjanji tidak b
Carissa lalu tangannya. Melihat gadis itu tenang, dia menjauhkan dirinya yang semul
achmi. Dengan cepat dia bangkit dari posisi berbaringnya
apa-ar
gan keras. Benar-benar keras hingga Fachmi berpikir gigi gadis it
alu berlari cepat ke arah kamar mandi. Tak lupa ia mengunci pintu kamar m
kau berteriak lebih keras dari perempuan." Setelahnya Carissa mandi dengan perasaan ban
i dan berhasil lolos dari Fachmi? Lelaki itu
*
inya dengan raut dingin yang biasa. Melainkan Tante-err, Mama Rena dan Mamanya sendiri
liki sisi feminin. Karena itu dia tidak bisa menyembunyikan binar di
an gaun selutut tanpa lengan dengan sebuah hi
ja," saran Destia sambil m
di hadapan Rena dan Destia. Carissa memang sudah biasa
tanya Carissa setelah dia selesai memaka
diandalkan untuk urusan itu. Apalagi kalau mereka sedang
nya makin lebar saat teringat pesta lajang sebelum pernikahan Farrel beberapa
n Rena te
pesta lajang untuk Fachmi asalkan Fachmi bersedia
a menahan tawa geli mengingat bagaimana Fachmi duduk dengan tatapan seolah siap membunu
engan tatapan kagum. "Kau benar-benar cantik, Sayang. Mama yaki
bisa membuat Fachmi si tua mesum sekaligus pemain pe
unggu," Destia berkata begitu selesai merapika
hotel dan hanya berjarak dua lantai dari suit
berbincang. Mendadak perasaan cemas menyelimuti hati Carissa saat ia melihat punggung Fachmi yang duduk membelakangi arah datangnya.
nginap, ya?" tanya Carissa unt
rhasil membuat perasaan Destia menghangat. Dia masih tidak bisa melupakan apa yang sudah Mama
iaz belum p
eka," tu
ntara istri dan Papa Carissa dan kursi di sebelah Papanya kosong. Tempat itu juga berseberangan d
" tegur Alan. "Itu tempat Mamam
ngkul lengan Papanya. "Lagipula Carissa masih ingin lebih
ang duduk di deka
lah membuat tanda di leher Fachmi," jelas Juan seraya menunj
asanya dia ingin kembali ke kamar
ri Tantemu," celetuk Freddy yang langsung men
i seperti terbakar," Farrel terge
a semua hanya sedang menggodanya. Tapi desakan ingin menangis ini muncul begitu saja. Ca
an aku dari situasi ini,
fokus pada Carissa ganti mengarah padanya. "Tiba-tiba aku ingin
Carissa pikir terjebak bersama Fachmi jauh lebih baik daripada berada di antara keluarga besarnya yang tengah b
nggam lembut tangan gadis itu yang terasa sangat di
aja," Rena berkata lembut. Dia mengerti mengapa Fachmi mendadak ingin sarapan d
rapan kalian," usul Destia. "Kalia
ninggalkan keluarga besarnya. Sementara Carissa yang tangannya mas
nggung gadis itu menempel di pintu. Mata Carissa membelala
apa?" tanya C
melupakan begitu saja perbuat
engaja. Kau tidak berm
Dan aku juga kesal karena kau t
a-pura lupa padahal dia ingat
memanggilku
meringis
u
k. "Kau mencuri c
ini baru namanya ciuman." Fachmi kembali
bah menjadi permainan lidah yang mengundang gairah. Dengan lihainya Fachmi mengajari Cariss
---------
ya Emi