img Salah Pilih Pengantin  /  Bab 8 Masalah dengan Dosen | 15.38%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 8 Masalah dengan Dosen

Jumlah Kata:1560    |    Dirilis Pada: 07/02/2024

untuk yang pertama kalinya ia mendapat masalah dengan dosen. Biasanya Ranj selalu

yang kamu pikirkan, sampai-sampai tidak mendengar saat Pak Azka mem

hela napa

yang ku pikirkan. Dan sekarang masalah

bis kalau sampai mempunyai masalah dengan dia, Rani." kata Reny membuat Rani pusing. "Kamu tahu Rudy, 'kan? Dia itu pintar, t

n akan bagaimana jadinya kalau sampai dosen killer itu benar-

ng aku harus

maaf pada Pak Azka. Sampai dia mau memaafkan kamu d

rus meminta maaf pada Azka. Meskipun Azka terkenal disegani

Rani harus mengumpulkan keberanian u

*

bekerja adalah untuk mengusir rasa penat dan masalahny

biarkanku tenang, Rani? Kenapa

ia menghembuskan napas kasar dan

Matanya menatap ke luar sana. Dimana gedung-gedung ber

aat ada tangan seseorang yang m

" pekik

ra sambil tersenyum dan menyandar

ke sini? Aku tidak mendenga

berdiri di depan Fauzan. Lantas kali ini meng

dak mendengar panggilanku. Apa yang sedang kamu piki

dan mengangkat uju

ak memikirkan apapu

a melarikan jemari tangannya ke rahang lelaki i

ita makan siang di lu

a kecewa, maka Fauzan mengiya

lagi. Masih ada pekerjaan yang belum ku

itu ia memilih untuk duduk di sofa dan memandang

saat bekerja, membuat senyum di w

bangkit dari sofa dan menghampiri Fa

aat matanya melihat sebuah foto ya

saat kecil ya, Sayang? Kena

unyikan foto itu ke dalam laci? Seharusnya Fauzan sudah memperhitungkan kalau Zahra pas

in aku tak sengaja menyenggol piguranya hingga kacanya pecah. Jadi aku meminta asiste

a kerjanya. Tapi untuk menjaga perasaan wanita itu,

n Fauzan, membuat

Rani kecil yang sedang tersenyum manis ke arah kamera. "Kamu tahu, sayang? Dulu

E

Ia tidak pernah tahu kalau Zahra

enar ingin menikahi Rani. Tapi aku harus mengubur kei

i di atas meja Fauzan. Tapi seny

kah. Ini terasa lucu ya?" kata Zahra dengan bahagia memeluk tubuh Fauz

lah ujung bibirnya. Tapi dal

n kami ini mema

an terbesar mereka selama hidup. Ya

gorbanan mereka, menganggap semua itu

*

n untuk melakukan apa yang dikatakan ol

menggigit bibirnya dengan wajah bingung. Sedangkan jemarinya saling bert

ya saja sudah membuat bu

bagaimana kalau dia mar

Lalu mendongkak menatap lan

tadi ditakutinya, membu

kamu berdi

anya langsung melebar saat mendapati Azka berdiri dengan tegap tak jauh darinya. S

Azk

atanya. Azka lebih dulu melangkah da

danya. Tak mau kehilangan kesempatan, Rani cepat-cepat berlari menyusul Azka

k. Jangan p

sebelah alis

a saya sudah habis. Dan sudah waktunya saya

membuat Rani gemet

kuburanmu sendiri dan membuat masal

kecerobohann

cak saat melihat Ran

engan terus menatap kamu yang berdi

meminta maaf soal

imat yang sejak tadi tertahan di lidahnya yang

al

an melamun saat pelajaran. Saya akan berusaha fokus saat dosen menyampaikan

tertuju ke sana. Dimana bibir mera

l bodoh apa yang s

anjang lebar hingga mulut saya berbusa. D

elah Rani menyesali perbuatannya. Tapi nyatanya Rani salah

apa agar bapak memaafkan saya?"

gannya ke dalam saku celana. "Lupakan! Sebaiknya kamu pu

h terlalu lelah dipenuhi oleh Fauzan dan masalah perasaan mere

ali ini memberanikan diri meny

ong jangan pul

l. Lantas berbalik menatap Rani

h saya bilang seba

geleng de

marah karena kecerobohan saya. Saya sudah minta maaf tapi bapak belum jawab. Saya takut bernasib sama seperti Rudy yang bermasalah denga

enuturan Rani. Sebelah alisnya terangkat

mejanya berbunyi. Azka mengeluarkan ponsel itu dan m

sempatkan dat

erdiam sesaat, lalu kemudian menoleh pa

a maaf pada saya, 'kan

angguk de

au saya mem

a,

an kamu. Tapi deng

ng, membuat Rani menatapny

um kemudian berkata. "Temani saya ke

esta pernikahan t

engang. Ia merasa tak percaya den

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY