ra. Rani memang sangat sangat
mungkin dia mau merelakanku untuk m
ia menatap Fauzan den
ak aku pakai gaun yang
elirik kearah tubuh Zahra. Gaun malam yang dikenaka
erdesir. Fauzan hanya mengangguki pertanyaa
sangat cocok dengan tubuhmu
mengembang. Lantas tanpa canggung ia menangkup punggu
. Aku senang kamu su
ia menahan napasnya bingung. Sepertinya Zahra me
?" bisi
em
udah seharusnya aku siap melayanimu sebagai
cucuran. Ia tidak bisa membayangkan apa y
kan sesuai dengan yang kamu harapkan," lanjut Zahra membuat kening Fauzan
inya. Mungkin hanya ia lelaki yang bahagia saat
aku tidak masalah," ucap Fauzan.
ain yang boleh disentuh oleh suaminya. Dan aku tidak keberatan untuk itu," ucapan Zahra kembali membu
eberatan. Tapi aku yang kebe
ang bulat indah. Fauzan meneguk ludahnya ka
da Fauzan yang bidang, saat dengan tiba-t
.. Uh
ku ambilkan minum, ya." Zahra bangkit dari duduknya
saja yang ambil minum," kat
ap
anda ia tidak apa-apa. Fauzan kemudian berlalu pergi keluar dari
*
ur. Fauzan harus sedikit berhati-hati agar tidak menabrak benda apapun. Sebab lampu d
dekat kitchen set, tanpa sengaja tubuh tegap Fauzan menubruk seseo
itu yang suaranya
an
si pencahayaan yang cukup gelap. Sementara tangannya m
g berdiri dengan benar. Lantas ia me
kamu ada di dapu
"Aku mau mengambil minum. Tapi aku tidak tahu gelasnya diman
gar suara orang yang terbatuk-batuk. T
um? Sebentar, bi
t gadis itu mengambil gelas kosong dari sana. Lantas mengisinya dengan
nya malah berdesir saat melihat Rani yang memakai pakaian tertutup. Padah
an mengusap wajahnya. Namun m
r?" tanya Rani membawa
elak Fauzan lalu menerima gelas yang disodorkan oleh Rani. Namun ia ti
ihat Rani menuju wastafel dan membersihk
leh pada Fauzan. Ia berusaha f
nap
Dalam hatinya ia berharap Fauzan segera pergi. Sebab Ran
r. Namun Fauzan justru berdiri mengha
minumnya. Meski mulutnya sedang menelan air, nam
n jenjang. Fauzan mendesah dalam hati. Andaikan Rani yang menikah deng
gantin kami?" tanya Fauzan tiba-tib
seharusnya aku
jung bibirnya, membentuk senyum
bunyikan rasa sakit. Bisa-bisanya kamu meluangkan waktu untuk menghi
ak merasa sesak saat mendekor kamar itu. Tapi semuan
menikah, Kak Zahra pun akan melakukan hal yang sama untukk
uangan. Maka Rani memutuskan untuk pergi ke kamarnya
lari, tangan fauzan lebih
di? Kapan kamu akan menikah?" tanya Fa
mu bertany
lat itu dengan mata yang memanas. Lelaki it
a saat kamu menikah nanti, kamu akan tahu sakitnya jadi aku," ucap Fauzan sebe
ya. Setetes air mata yang jatuh di pipi, m
Tapi aku yakin cepat atau lambat kamu pasti bisa menerima Kak Zah
sakan. Karena tanpa dikatakan pun, R
hagia. Namun tidak ada satu orang pun yang tahu