/0/2951/coverbig.jpg?v=d73daa2b4f10c884e75a48c039e3d213)
Zain, seorang pengusaha terkenal yang terlihat muda di usianya yang mendekati empat puluh. Ia adalah seorang pria yang nyaris sempurna tanpa cela. Namun, tidak seorang pun yang tahu. Lima tahun yang lalu pasca menyaksikan pengkhianatan istrinya, Zain mengalami kecelakaan tragis. Dampak kecelakaan itu ia mengalami disfungsi seksual. Demi harga dirinya, Zain menjaga aib itu rapat-rapat. Namun, hal itu dimanfaatkan Bella untuk berbuat semena-mena. Kecewa karena Zain tidak mampu memberinya kepuasan, Bella bermain gila dengan banyak pria. Zain tidak berkutik, hanya bisa pasrah karena tidak ingin kekurangan dirinya diketahui oleh orang banyak. Namun, semuanya berubah saat Zain mengenal Yvone, gadis muda yang mabuk di kelab malam miliknya. Untuk pertama kalinya, Zain kembali bergairah dan memiliki hasrat kepada seorang wanita. Namun, Yvone bukanlah gadis sembarangan. Ia adalah kekasih Daniel, anak tirinya sendiri. Mampukah Zain mendapatkan kebahagiaannya kembali?
lima tahun yang lalu...
Hujan mengguyur kota dengan lebat, menciptakan genangan air di mana-mana. Di tengah cuaca yang tidak bersahabat itu Zain memacu mobilnya dalam kecepatan penuh. Di balik kemudi wajahnya tampak tegang penuh amarah.
Tanpa memedulikan jalanan yang licin, Zain terus menginjak pedal gas hingga kandas. Emosi benar-benar telah menguasai hati dan pikirannya, sehingga tidak lagi memedulikan keselamatan jiwanya sendiri.
Sebuah pesan yang berisikan video singkat yang ia terima beberapa lalu adalah alasan utama mengapa Zain berbuat nekat begitu.
[Malam panas bersama Bella Auriga Bimantara. Ingin bergabung? Datanglah ke alamat ini.]
Begitulah bunyi pesan singkat yang Zain terima dari nomor yang tidak dikenal. Di bawah pesan itu sebuah video dengan durasi sembilan belas detik memperlihatkan wajah Bella yang sedang mendesah nikmat di atas tubuh seorang pria.
Darahnya mendidih terbakar cemburu dan sakit hati.
Hati kecilnya ingin mengabaikan pesan itu karena ia merasa semua itu hanya editan. Perbuatan iseng dari lawan-lawan bisnisnya. Namun, logikanya menunjukkan hal lain. Zain mengenali tanda lahir yang ada di dada Bella. Tidak hanya itu, Zain juga mengenali tempat yang ada dalam video itu. Dalam ingatan Zain, ruangan itu persis sama dengan kamar yang ada di villa miliknya.
"Kurang ajar kamu, Bella! Berani sekali kamu mengkhianatiku!" Zain memaki sambil memukul kemudi berkali-kali.
"Apa kurangnya aku, Bella?!" geramnya.
"Lihat saja, aku akan membuat perhitungan denganmu," desisnya kemudian.
Zain kembali menginjak pedal gas sedalam mungkin, membuat mobil sport itu melesat bagaikan anak panah.
Namun, Zain lengah.
Amarah telah membutakan matanya. Beberapa saat setelah menginjak pedal gas, sebuah truk besar muncul dari arah berlawanan. Klakson panjang terdengar, tetapi sia-sia. Zain tak lagi mampu mengendalikan kemudi yang ada dalam genggamannya. Pedal rem sudah ia tekan hingga kandas, tapi mobil sport itu terlalu kencang untuk dihentikan. Benturan keras pun terjadi.
Blam! Duar!
Mobil sport milik Zain ringsek di depan moncong truk besar itu. Kaca-kaca berhamburan, asap mengepul menghalangi pandangan. Di balik kemudi, kepala Zain terkulai bersimbah darah. Beberapa saat ia berusaha untuk membuka mata, tetapi hanya dua kedipan, mata itu akhirnya terpejam tak berdaya.
***
Satu bulan berlalu. Di sebuah ruangan VVIP rumah sakit, Zain terbaring lemah di atas brankar. Ia masih koma meski telah menjalani sejumlah operasi untuk menyelamatkan nyawanya.
Dokter sedang memeriksa perkembangannya. Dilihat dari ekspresi wajahnya bisa ditebak, hasilnya cukup baik.
"Bagaimana kondisi suami saya, Dok?" tanya Bella yang sejak tadi berdiri di samping tempat tidur.
Pria paruh baya dengan kaca mata tebal itu tersenyum.
"Secara keseluruhan, kondisi Tuan Zain semakin membaik, Nyonya. Saya yakin dalam waktu dekat dia segera sadar," jawab dokter itu.
Bella tersenyum lebar, menampakkan suka cita yang besar mendengar kata-kata dokter itu.
Namun, begitu dokter itu pergi, wajah cantiknya langsung berubah drastis. Bibir yang tadinya membentuk senyuman, sekarang berubah membentuk ejekan.
"Segera sadar? Huh ... untuk apa? Kalau hanya akan menjadi pria cacat lebih baik kamu mati saja, Zain," kata Bella dingin.
Ia kembali menyeringai sinis. Jari-jari lentiknya meraih ponsel di atas nakas, lalu bergerak lincah menghubungi seseorang.
"Percepat saja rencana kita. Tidak lama lagi dia mungkin sadar, aku tidak mau mengambil resiko," perintahnya pada seseorang di seberang sana.
"...."
"Ya, lebih cepat lebih baik," katanya tegas.
Ia menutup panggilan telepon itu. Tanpa menoleh lagi, Bella pergi meninggalkan Zain yang terlelap di tempat tidur.
Ia tidak tahu, tepat di saat ia menutup telepon itu, di belakangnya Zain telah membuka mata.
***
Bella memacu Porche Taycan miliknya menuju rumah sakit. Padahal baru dua puluh menit lalu ia meninggalkan gedung berwarna putih itu. Namun, ia harus kembali lagi karena secara mengejutkan mendapat kabar Zain telah sadar dari koma.
"Sial!" makinya sambil memukul stir.
"Mengapa harus hari ini, sih? Padahal tinggal selangkah lagi semua aset itu menjadi milikku," ucapnya geram.
Tiba-tiba ponselnya berdering. Wajah Bella langsung berubah saat melihat nama yang tertera di layarnya.
"Bagaimana? Apakah kau berhasil meyakinkan dewan direksi?" tanyanya resah.
"...."
"Sial! Tua bangka itu akan aku buat menyesal nanti. Lihat saja," kecam Bella.
"...."
"Tunda saja. Aku mau lihat kondisi Zain dulu," perintahnya lagi. "Semoga saja dia hilang ingatan,' sambungnya dalam hati.
Zain adalah pengusaha kaya raya pemilik sejumlah jaringan bisnis di bawah bendera Z. A. Group. Usianya masih muda, baru menginjak 30 tahun, tapi kerajaan bisnisnya telah berkembang pesat.
Ia merupakan pria mapan yang memesona. Tidak hanya tampan, tetapi juga jenius. Meskipun terlihat dingin dan angkuh, tapi kesuksesannya di dunia bisnis berhasil membuat sosoknya selalu disegani oleh teman dan ditakuti oleh lawan.
Banyak wanita yang tertarik untuk menjadi kekasihnya, tetapi hati Zain hanya tertuju pada Bella. Mantan aktris terkenal yang terlihat cantik dan menggairahkan meski usianya lebih tua lima tahun.
Tidak sedikit yang mencibir keputusan Zain menikahi Bella karena reputasinya yang terkenal matre dan sering bergonta-ganti pacar. Namun, Zain bergeming. Ia terlanjur tergila-gila pada wanita bertubuh seksi itu.
Tidak tanggung-tanggung, Zain menggelar pesta pernikahan mewah dan menghadiahkan sejumlah perhiasan mahal untuk Bella. Saat itu, Zain merasa menjadi lelaki paling berbahagia di dunia karena bisa mempersunting Bella.
Orang bijak berkata, waktu akan mengubah segalanya. Sayangnya itu tidak berlaku pada Bella. Sifatnya yang licik, materialistis, dan senang bermain cinta tidak berubah sama sekali. Dari waktu ke waktu ia justru semakin serakah.
Bella tidak pernah merasa puas dengan limpahan materi yang Zain berikan. Kondisi Zain yang mengenaskan pasca kecelakaan mencetuskan ide gila di kepalanya. Di saat Zain terbaring koma, Bella menyusun rencana untuk mengalihkan semua aset Zain menjadi atas namanya.
Namun, di saat rencananya memasuki tahap eksekusi, Zain sadar dari koma. Hal itu membuat rencana yang ia susun dengan rapi menjadi berantakan.
Sesampai di rumah sakit, Bella langsung menuju ruang perawatan Zain. Ia mendapati pria itu sedang berbicara dengan dokter.
"Akhirnya kamu sadar, Sayang," ucap Bella begitu masuk ke kamar.
Ia meraih tangan Zain, lalu menciumnya dengan lembut. Sepasang matanya berkaca, menatap Zain dengan haru.
"Bagaimana dengan kondisi suami saya, Dok?" tanyanya dengan suara bergetar.
Dokter itu tersenyum.
"Tuan Zain baik-baik saja, Nyonya. Tadi saya sudah lakukan serangkaian tes, semuanya normal. Tuan Zain sudah sehat seperti sedia kala," jelas dokter itu.
"Terimakasih, Dok," kata Bella.
Dokter itu mengangguk, lalu pergi bersama para perawatnya.
Bella kembali menatap Zain, dengan lembut membelai wajah tampan Zain yang masih dibalut perban.
"Selamat, Sayang. Terimakasih sudah bertahan. Berita kecelakaanmu benar-benar membuatku hampir gila," ujarnya.
"Benarkah?" tanya Zain.
"Tentu saja. Aku tidak bisa bayangkan bagaimana hidupku jika tidak ada kamu," jawab Bella.
Zain bangkit dari pembaringan, lalu duduk menghadap istrinya itu. Bayang-bayang video perselingkuhan Bella kembali menari di matanya.
"Apakah kamu benar-benar mencintaiku?" tanya Zain.
Sepasang alis Bella bertaut. Heran mendengar pertanyaan Zain yang begitu tiba-tiba.
"Tentu saja, Sayang. Aku sangat menyintaimu. Hanya kamu satu-satunya pria di dalam hidupku sejak kita menikah," jawab Bella.
"Kamu yakin?" tanya Zain lagi, kali ini dengan sorot mata tajam.
Bella mulai merasa kesal. Ia tidak suka dicurigai begitu. Dengan kasar, ia melepaskan genggaman dari tangan Zain.
"Maksud kamu apa sih bertanya begitu? Kamu mencurigaiku?" tanya Bella dengan nada tinggi.
Bella menyangka Zain tidak akan berbuat banyak mendengar protesnya. Namun, Bella salah. Zain yang berada di hadapannya saat ini adalah sosok yang berbeda. Dia bukan lagi Zain yang tergila-gila pada kecantikan Bella, tetapi dia adalah Zain yang telah mengetahui semua perbuatan buruk Bella. Zain sangat membenci pengkhianatan. Rasa cintanya telah berubah menjadi benci.
Tiba-tiba Zain berdiri, dengan garang ia mencengkeram rahang Bella.
"Jangan coba-coba mempermainkanku, Bella. Kamu sudah mengikis kesabaranku," desis Zain dengan sorot mata tajam.
"A-apa mm-maksud kamu?" tanya Bella gugup.
"Apa yang kamu rencanakan di saat aku sedang koma? Kamu ingin mengalihkan asetku?" tanya Zain dingin.
"A-aku ti-tidak mengerti apa yang kamu katakan," jawab Bella bingung.
Zain memperkuat cengkeramannya di rahang Bella.
"Aku tahu semua yang kamu rencanakan dengan Direktur Jo. Bermimpilah, Bella. Sampai kapan pun kamu tidak akan pernah bisa memiliki hartaku. Bersiaplah untuk menjanda karena aku akan menceraikanmu," ucap Zain.
Ia mendorong wanita itu, seraya melepaskan cengkeramannya.
Bella mengusap rahangnya yang terasa perih. Senyum sinis hadir di sudut bibirnya.
"Kamu ingin menceraikanku? Silakan saja," tantang Bella. "Tapi jangan salahkan aku jika berita tentang impotensimu menjadi headline besok pagi," sambungnya disertai ancaman.
"Impotensi? Huh! Siapa orang yang akan mempercayai berita hoax itu?" sahut Zain lantang.
"Oh ... memangnya dokter belum memberitahumu, ya?" tanya Bella. "Kecelakaan itu telah membuatmu cacat, Zain. Juniormu itu tidak akan pernah bisa lagi memuaskan wanita," terang Bella sambil tertawa.
Hans generasi ke tiga penerus keluarga kaya raya Adalrich. Dia nyaris sempurna tanpa cela. Wajah tampan dengan postur tubuh bak model. Namun, tak seorang pun tahu jika dirinya mengidap gangguan psikologis yang membuatnya merasa jijik setiap kali berada di dekat perempuan. Untuk menyembunyikan aib dirinya, Hans bersikap dingin dan angkuh terhadap wanita. Hingga suatu saat Hans bertemu dengan Sashenka, gadis muda putri tunggal pesaing bisnis keluarganya. Untuk pertama kalinya Hans merasa hatinya bergetar dan hasrat kelelakiannya menggeliat. Di tengah permusuhan keluarga mereka, mampukah Hans memperjuangkan cintanya pada Sashenka?
"Penjara ... atau habiskan satu malam denganku." "Maaf, keperawanan saya tidak bisa Anda dapatkan begitu saja, Pak!" "Kalau begitu bersiaplah berhadapan dengan proses hukum. Asal kamu tahu, aku tidak akan segan menuntutmu dengan hukuman berat." "Keperawanan saya sangat berharga. Saya tidak ada niat melakukan hubungan itu sebelum menikah. Kalau Anda menginginkan keperawanan saya ... nikahi saya terlebih dahulu!" "Aku tidak perlu menikah jika hanya untuk meniduri perempuan. Apa istimewanya milikmu itu sampai aku harus menikahimu?" Di depan lelaki itu, ia membuka pakaian dalamnya lalu memperlihatkan miliknya yang istimewa. Lelaki itu terpana, dengan gugup bertanya, "Apakah kau yakin sudah berusia dua puluh lima tahun? Mengapa milikmu bisa mulus seperti bayi begini?" *** Sheila Damaris tidak menyangka keputusannya untuk membiayai pengobatan sang ibu akan mengubah jalan hidupnya sedemikian drastis. Dari wanita elegan yang terkenal di kalangan pria, ia harus hidup sebagai istri kontrak sang direktur yang angkuh dan kejam. Awalnya ia menikmati peran baru sebagai istri Revian—sang direktur di tempatnya berkerja—, tetapi begitu lelaki itu tahu identitas kekasih Sheila sebelum menikahinya, sikapnya langsung berubah total. Hari demi hari Sheila lalui dalam penderitaan karena Revian hanya menjadikannya sebagai budak pemuas nafsu semata. Siapakah identitas kekasih Sheila sebelumnya? Apa yang akan Sheila lakukan untuk membalas semua kekejaman Revian?
Warning!!!!! 21++ Dark Adult Novel Aku, Rina, seorang wanita 30 Tahun yang berjuang menghadapi kesepian dalam pernikahan jarak jauh. Suamiku bekerja di kapal pesiar, meninggalkanku untuk sementara tinggal bersama kakakku dan keponakanku, Aldi, yang telah tumbuh menjadi remaja 17 tahun. Kehadiranku di rumah kakakku awalnya membawa harapan untuk menemukan ketenangan, namun perlahan berubah menjadi mimpi buruk yang menghantui setiap langkahku. Aldi, keponakanku yang dulu polos, kini memiliki perasaan yang lebih dari sekadar hubungan keluarga. Perasaan itu berkembang menjadi pelampiasan hasrat yang memaksaku dalam situasi yang tak pernah kubayangkan. Di antara rasa bersalah dan penyesalan, aku terjebak dalam perang batin yang terus mencengkeramku. Bayang-bayang kenikmatan dan dosa menghantui setiap malam, membuatku bertanya-tanya bagaimana aku bisa melanjutkan hidup dengan beban ini. Kakakku, yang tidak menyadari apa yang terjadi di balik pintu tertutup, tetap percaya bahwa segala sesuatu berjalan baik di rumahnya. Kepercayaannya yang besar terhadap Aldi dan cintanya padaku membuatnya buta terhadap konflik dan ketegangan yang sebenarnya terjadi. Setiap kali dia pergi, meninggalkan aku dan Aldi sendirian, ketakutan dan kebingungan semakin menguasai diriku. Di tengah ketegangan ini, aku mencoba berbicara dengan Aldi, berharap bisa menghentikan siklus yang mengerikan ini. Namun, perasaan bingung dan nafsu yang tak terkendali membuat Aldi semakin sulit dikendalikan. Setiap malam adalah perjuangan untuk tetap kuat dan mempertahankan batasan yang semakin tipis. Kisah ini adalah tentang perjuanganku mencari ketenangan di tengah badai emosi dan cinta terlarang. Dalam setiap langkahku, aku berusaha menemukan jalan keluar dari jerat yang mencengkeram hatiku. Akankah aku berhasil menghentikan pelampiasan keponakanku dan kembali menemukan kedamaian dalam hidupku? Atau akankah aku terus terjebak dalam bayang-bayang kesepian dan penyesalan yang tak kunjung usai?
Siska teramat kesal dengan suaminya yang begitu penakut pada Alex, sang preman kampung yang pada akhirnya menjadi dia sebagai bulan-bulannya. Namun ketika Siska berusaha melindungi suaminya, dia justru menjadi santapan brutal Alex yang sama sekali tidak pernah menghargainya sebagai wanita. Lantas apa yang pada akhirnya membuat Siska begitu kecanduan oleh Alex dan beberapa preman kampung lainnya yang sangat ganas dan buas? Mohon Bijak dalam memutuskan bacaan. Cerita ini kgusus dewasa dan hanya orang-orang berpikiran dewasa yang akan mampu mengambil manfaat dan hikmah yang terkandung di dalamnya
Arga adalah seorang dokter muda yang menikahi istrinya yang juga merupakan seorang dokter. Mereka berdua sudah berpacaran sejak masih mahasiswa kedokteran dan akhirnya menikah dan bekerja di rumah sakit yang sama. Namun, tiba-tiba Arga mulai merasa jenuh dan bosan dengan istrinya yang sudah lama dikenalnya. Ketika berhubungan badan, dia seperti merasa tidak ada rasa dan tidak bisa memuaskan istrinya itu. Di saat Arga merasa frustrasi, dia tiba-tiba menemukan rangsangan yang bisa membangkitkan gairahnya, yaitu dengan tukar pasangan. Yang menjadi masalahnya, apakah istrinya, yang merupakan seorang dokter, wanita terpandang, dan memiliki harga diri yang tinggi, mau melakukan kegiatan itu?
WARNING 21+‼️ (Mengandung adegan dewasa) Di balik seragam sekolah menengah dan hobinya bermain basket, Julian menyimpan gejolak hasrat yang tak terduga. Ketertarikannya pada Tante Namira, pemilik rental PlayStation yang menjadi tempat pelariannya, bukan lagi sekadar kekaguman. Aura menggoda Tante Namira, dengan lekuk tubuh yang menantang dan tatapan yang menyimpan misteri, selalu berhasil membuat jantung Julian berdebar kencang. Sebuah siang yang sepi di rental PS menjadi titik balik. Permintaan sederhana dari Tante Namira untuk memijat punggung yang pegal membuka gerbang menuju dunia yang selama ini hanya berani dibayangkannya. Sentuhan pertama yang canggung, desahan pelan yang menggelitik, dan aroma tubuh Tante Namira yang memabukkan, semuanya berpadu menjadi ledakan hasrat yang tak tertahankan. Malam itu, batas usia dan norma sosial runtuh dalam sebuah pertemuan intim yang membakar. Namun, petualangan Julian tidak berhenti di sana. Pengalaman pertamanya dengan Tante Namira bagaikan api yang menyulut dahaga akan sensasi terlarang. Seolah alam semesta berkonspirasi, Julian menemukan dirinya terjerat dalam jaring-jaring kenikmatan terlarang dengan sosok-sosok wanita yang jauh lebih dewasa dan memiliki daya pikatnya masing-masing. Mulai dari sentuhan penuh dominasi di ruang kelas, bisikan menggoda di tengah malam, hingga kehangatan ranjang seorang perawat yang merawatnya, Julian menjelajahi setiap tikungan hasrat dengan keberanian yang mencengangkan. Setiap pertemuan adalah babak baru, menguji batas moral dan membuka tabir rahasia tersembunyi di balik sosok-sosok yang selama ini dianggapnya biasa. Ia terombang-ambing antara rasa bersalah dan kenikmatan yang memabukkan, terperangkap dalam pusaran gairah terlarang yang semakin menghanyutkannya. Lalu, bagaimana Julian akan menghadapi konsekuensi dari pilihan-pilihan beraninya? Akankah ia terus menari di tepi jurang, mempermainkan api hasrat yang bisa membakarnya kapan saja? Dan rahasia apa saja yang akan terungkap seiring berjalannya petualangan cintanya yang penuh dosa ini?
"Tanda tangani surat cerai dan keluar!" Leanna menikah untuk membayar utang, tetapi dia dikhianati oleh suaminya dan dikucilkan oleh mertuanya. Melihat usahanya sia-sia, dia setuju untuk bercerai dan mengklaim harta gono-gini yang menjadi haknya. Dengan banyak uang dari penyelesaian perceraian, Leanna menikmati kebebasan barunya. Gangguan terus-menerus dari simpanan mantan suaminya tidak pernah membuatnya takut. Dia mengambil kembali identitasnya sebagai peretas top, pembalap juara, profesor medis, dan desainer perhiasan terkenal. Kemudian seseorang menemukan rahasianya. Matthew tersenyum. "Maukah kamu memilikiku sebagai suamimu berikutnya?"