ke pesta pernikahan? Me
ara, membuat Azka berpikir kalau gadis itu
Kalau begitu saya pulang duluan," kata Azk
dengar di telinganya memb
u menemani bapak nant
p gadis itu mencari
tak merasa yakin. Bagaimana mungkin ia pergi berdua bersama dosennya sendiri ke sebuah
ata. "Baiklah. Mana ponsel kamu?" lela
untuk kemudian memberikannya pada Azka. Ia sempat bingung
itu pada Rani. Rani baru mengerti, ru
lamat rumahmu ke sana. Karena sa
u ke rumah say
Orang tua Rani pasti akan mengi
mantap Azk
sejelas-jelasnya. Jadi kamu tidak perlu khawatir." Azka menuturkan. Dan Rani langsung merasa lega. "Lagipula, saya datang ke rumah
yangkan akan bagaimana jadinya nanti malam? Ia akan pergi ber
*
dua orang tuanya sedang duduk di rua
tas meja. Tangan Zahra memotong kue cokelat
menggeleng dan me
gat enak
lalu suka makan makanan manis. K
rnya lucu. Tapi kemudian
gunyah kue cokelat itu dengan sedikit kesal. Sebab sejak tadi F
at dan memilih mengambil beberapa mak
ikan kedua pen
suka makanan manis,
mpunyai penyakit gula. Aku hanya sedang
Kita memang harus menjaga kesehatan. Lihat saja ayah, perutnya bu
anis. Salahkan saja Rani. Tangan emas anak bungsu kita yang membuat p
itu. Rupanya masakan Rani
nti di halaman rumah. Terang saja hal itu membuat kening semua oran
tahui sesuatu. Sebab hanya ia y
kita sudah datang," kata Ayah
iapa?" Zahra ber
ke rumah dan meminta izin untuk mengajaknya
alisnya, sementara ibu dan Zahr
apa-apa pada ibu. Kenapa
nya. "Kalau mau tahu
ibu Rani hendak bangkit berdiri. Tap
Fauzan bangkit berdiri. Dan ibu menga
g tegas kini berjalan menuju pintu depan. Setelah sam
rut saat ia melihat siapa yang
am
at. Bukankah lelaki itu yang ia tabrak ta
i." Azka menyapa dengan senyum t
ar pertanyaan Azka. Dalam hati ia heran
iparku. Kalau boleh aku tahu, a
," jawaban Azka membuat tubuh Fauzan
ang dari ruang tengah, ke
k disuruh ma
kan Azka untuk masuk dan duduk di ruang tamu. Ayah duduk di hadapa
ikitpun dari Azka. Ia tengah m
awa minum untuk Azka. Ibu membuntuti di belakang. Rupanya ibu juga
Azka menarik napasnya pela
dosen Rani di kampus. Kalau boleh saya mau minta izin untuk mengajak putri Om dan Tante pergi ke lu
u mengajak anak saya pergi kelua
terus saja memerhatikan setiap gerak-gerik Azka. Fauzan hanya taku