/0/7117/coverbig.jpg?v=0488c2f07bd899e58e09bfd23532f27d)
Neysa Ayudia, seorang mahasiswa ekonomi yang memiliki kehidupan yang rumit. Keduanya orang tuanya telah mengabaikannya sejak dia lahir, dan hanya tinggal bersama sang nenek. Wanita tua itulah yang selama ini mengurusnya hingga menjadi wanita yang anggun seperti sekarang. Keajaiban pun datang di hidup Neysa, setelah sahabat baik neneknya datang menemui dan memintanya menjadi istri cucunya yang merupakan seorang CEO. Tentu saja nenek Neysa menyetujuinya, meski Neysa membenci perjodohan dengan orang yang tidak dikenal. Akhirnya, Neysa bertemu dengan pria tersebut. Pria itu bernama Alby Delano Prabu, merupakan pewaris utama Prabu Group. Pertemuan pertama mereka meninggalkan kesan yang kurang baik, membuat Alby memikirkan berbagai cara untuk membatalkan perjodohan tersebut. Namun, semakin Alby melakukan aksinya, semakin membuatnya kalah. Ketika pernikahan telah terjadi, penderitaan Neysa pun dimulai. Ternyata bukan hanya suaminya, tetapi mertua, ipar dan keluarga besar Prabu tidak pernah menyukainya. Akankah Neysa bisa mengubah benci jadi cinta? Mampukah dia menjadi menantu idaman keluarga Prabu?
"Ya ampun, mampus gue!"
Kepanikan terlihat di wajah cantik wanita berusia dua puluh satu tahun bernama Neysa Ayunda. Dia akan menghadapi ujian pagi ini. Kalau telat, dia harus mengulang sendirian. Wanita berbola mata cokelat itu baru saja memakai pakaiannya. Penampilan sedikit berubah, tidak seperti biasanya.
Dia tidak lagi memakai kemeja dengan kaos di dalamnya. Penampilan Neysa sekarang terlihat sedikit lebih feminim dari sebelumnya, memakai jeans dan baju wanita sewajarnya. Wajahnya sudah sedikit diberi make up dan lipbalm untuk menambah kesegaran bibirnya.
Langkah kakinya terayun menuju meja makan. Wanita tua yang satu-satunya dia miliki di dunia ini telah menunggu kehadirannya.
"Maaf ya, pagi ini kita sarapan apa adanya. Dagangan nenek kemarin lakunya sedikit, jadi kita nggak bisa..."
"Iya, Nek. Nggak apa-apa. Apapun yang Nenek masak untukku, adalah menu terenak yang aku sukai. Jadi, nenek nggak perlu merasa bersalah ya," ujar Neysa, mengembangkan senyumnya.
"Syukurlah, kamu memang cucu nenek yang paling baik."
"Selalu dan selamanya, Nek," ucap Neysa, seraya memeluk neneknya.
Setelah itu, dia mengambil posisi di depan neneknya. Lalu mereka menikmati sarapan yang apa adanya tersebut. Neysa menghabiskan sarapannya dengan cepat, karena dia harus segera ke kampus. Dia meneguk teh hangatnya dan berniat untuk beranjak.
"Neysa, kamu sehat, kan?" tanya sang Nenek.
"Emangnya kenapa, Nek?"
"Penampilanmu lucu," ledek Mira.
Sebenarnya Mira lebih senang penampilan Neysa yang sekarang. Namun, karena ia baru melihatnya, sehingga ia merasa lucu melihat cucunya tampil feminim.
"Ih! Nenek apaan sih. Ngeledek deh," keluh Neysa, tampak malu.
"Nggak jelek kok. Malah ini penampilanmu yang paling cantik. Kalau kayak gini, baru cewek namanya," sahut Mira yang terlihat senang dengan perubahan cucunya. "Pasti karena Exel, kan?"
"Nggak karena siapa-siapa kok, Nek," dalih Neysa. Dia mengembangkan senyumnya. "Exel itu baik, Nek. Aku berpenampilan gimana pun, dia tetap akan sayang aku, Nek," sambungnya terkekeh.
"Masa sih," ledek sang nenek lagi.
"Ihh, Nenek reseh deh. Udah ya, aku berangkat dulu."
Wanita cantik itu lalu mengecup punggung tangan neneknya sebelum beranjak. Dia melangkah penuh semangat menuju motor matik pink kesayangannya.
Sebelum ia melajukan motor dan meninggalkan kediamannya. Lagu selow, turut menghiasi paginya seraya menikmati macetnya kota Jakarta pagi ini.
Imajinasinya pun melayang. Dia membayangkan jika kelak akan memakai gaun berwarna putih di acara pernikahannya, sangat romantis. Lalu diringi lagu "Beautiful in White" seperti yang dia impikan selama ini.
"Uhh, aku nggak sabar ingin menjadi nyonya Exel," ucap Neysa.
Dia menyalakan motor, dan menarik gasnya dengan santai. Dia tidak ingin buru-buru mengemudi motornya, dan memilih menikmati setiap detik waktunya hingga tiba di kampus.
Di tengah perjalanan, sebuah mobil menabrak genangan air sisa hujan kemarin. Hingga membuat pakaian Neysa basah dan kotor. Emosinya meluap, langsung mengejar mobil sedan merah tersebut.
Sesampainya di depan sedan merah itu, dia menghentikan motornya di depan mobil yang tengah melaju itu. Dengan cepat mobil itu berhenti mendadak.
"Woy, bosan idup lo?" teriak seorang pria yang mengeluarkan kepalanya dari dalam mobil.
Neysa tampak kesal, lalu melepas helmnya. Dia ingin membuat perhitungan dengan pria itu. Lalu menghampiri pemilik mobil itu dengan penuh amarah. Tanpa diduga, pemilik mobil juga keluar dari mobilnya.
"Napa lo? Mau marah?" tanya pria asing itu.
"Mobilmu udah membuat pakaianku kotor, ngerti!"
"Iya udah, marah aja sama mobilnya. Silakan!" seru pria itu dengan ekspresi yang menyebalkan.
Neysa benar-benar kesal dengan sikap pria di depannya. Bukannya minta maaf, malah memamerkan wajah yang menyebalkan.
"Kenapa? Lo nggak tahu caranya marah sama mobil?" ejek pria itu.
Neysa merasa buang waktu berada di tempat itu. Dia langsung menendang tulang kaki pria itu, hingga membuatnya menjerit.
"Mampus lo," ujar Neysa, dan bergegas naik ke motornya.
"Woy, tunggu lo. Arghhh, sakit!" jerit pria itu.
Neysa tidak peduli dengan keadaan itu. Dia memilih meninggalkan pria tak tahu diri itu. Sepanjang perjalanan, dia menggerutu dan mengumpat-umpat pria sombong itu.
***
Neysa baru saja membuka ponselnya ketika tiba di parkiran kampus. Dia membaca pesan dari sang kekasih tercinta. Lantas bibirnya membentuk senyuman setelah tiga kalimat itu ia baca.
Segera ia membalasnya dengan perasaan bahagia. Jangan tanya sebahagia apa Neysa hari ini, tidak bisa dideskripsikan dengan apapun, sangat bahagia.
"Thanks ya! Gue seneng lo selalu menyapa pagi gue dengan kata-kata manis lo."
Neysa membalas pesan kekasihnya. Ketika selesai mengetik pesan tersebut, dia lalu turun dari motornya dan melangkah menuju lobi fakultas. Tanpa diduga dua sahabatnya sudah menunggu Neysa.
"Ney, Wait! Wait!" panggil Linda.
Neysa pun berhenti melangkah. Dia menduga ada hal yang ingin disampaikan oleh sahabatnya. Tentu saja ratusan pertanyaan sudah siap dia terima dari dua sahabat yang super kepo ini.
"Cieee, yang udah nggak LDR lagi," ejek Serly.
"Hemmmm! Katanya bosen LDR mulu," ledek Linda lagi. "Sekarang udah enak dong endehoy-nya," ledeknya lagi.
"Kalian apaan sih, pagi-pagi ghibahin orang aja. Exel juga lagi bahagia, kalian omongin. Entar dia gigit lidah sendiri, gimana?"
"Ah lebay lo. Percaya aja sama mitos," kekeh Linda.
"Iya nih. Udah nggak ngaruh di zaman sekarang," sambung Serly.
Mereka pun bergegas menuju kelas, karena akan ada mata kuliah semester bawah yang harus mereka ulang.
Namun tanpa diduga, di perjalanan mereka bertemu dengan Exel yang baru saja keluar dari ruangannya. Linda dan Serly pun memahami keadaan itu, dan bergegas meninggalkan Neysa sendirian.
"Kalian memang sahabat yang peka. Tahu aja kalo gue lagi ingin berdua sama calon suami," gumam Neysa, dalam hati seraya mengedipkan mata melihat dua sahabatnya yang naik ke lantai dua.
Exel yang menyadari kehadiran Neysa. Langsung menghampiri wanita itu dengan senyum hangat terlukis di wajahnya. Jantung Neysa berdegup kencang menyambut calon suaminya yang super tampan itu.
"Ada kelas?" tanya Exel canggung. Padahal sudah 7 tahun hubungan percintaan mereka sejak SMA.
"He-em," jawab Neysa, dengan sedikit gugup.
"Semangat ya. Kali ini lo harus lulus. Jangan ngulang lagi," ujar Exel, bernada ejekan ke kekasihnya karena tidak lulus di semester sebelumnya.
Pria tampan itu lalu tersenyum lagi, dan mengacak-acak poni wanita cantik di depannya. Neysa mengembangkan senyumnya mendapatkan perlakukan manis itu.
"Lo tahu nggak?" tanya Exel dengan sorot mata yang menyenangkan.
"Apa?"
"Tiap kali lo senyum, gue merasa jadi manusia paling beruntung di dunia. Tolong, jangan pernah sedih di hadapan gue ya. Lo harus janji sama gue. Apapun yang lo hadapi, lo harus tetap bahagia sama gue," pinta Exel.
Neysa hanya tersenyum mengangguk, ia berharap demikian sekalipun ia tidak pernah tahu bagaimana keadaannya nanti. Dia cuma bisa pasrah dan berusaha mempercayai janji yang pernah Exel ucapkan di depan sunset di kota Amsterdam kala itu.
Beberapa jam berlalu, Neysa yang tengah bersenda gurau bersama dua sahabatnya, tiba-tiba terhenti ketika suara ponselnya berdering. Sebuah panggilan masuk dari nomor calon suaminya.
"Halo, sayang..."
"Maaf, Anda keluarganya?" potong seseorang yang Neysa tidak kenal. "Pemilik ponsel ini mengalami kecelakaan maut!"
Deg!
Degup jantungnya seolah berdetak dengan cepat mendapat kabar buruk itu. Dia seperti mimpi di siang bolong.
"Exel, ini nggak benar. Ini hanya mimpi," gumam Neysa mencoba memukul-mukul pipinya pelan. Hanya untuk memastikan kalau berita yang barusan dia dengar hanyalah sebuah mimpi.
Namun, ia merasakan perih di pipinya, yang menandakan kalau semua ini bukanlah mimpi. Kedua sahabatnya tampak bingung dengan ekspresi yang ditunjukkan oleh Neysa. Lalu Linda menyentuh bahu wanita itu, memastikan kalau wanita itu baik-baik saja.
"Ada apa, Ney? Apa yang terjadi?" tanya Linda, penasaran.
Neysa tidak menjawab pertanyaan itu. Dia langsung bangkit meninggalkan dua sahabat. Tentu saja Linda dan Serly langsung mengikuti Neysa yang melenggang pergi.
"Ney, ada apa dengan Exel?" tanya Serly.
"Dia kecelakaan, Ser," jawab Neysa, sebelum menyalakan motornya.
Linda yang peka, langsung mengajak sahabatnya naik mobil bersamanya. Serly juga ikut dengan mereka.
Keduanya sangat sedih melihat Neysa yang menangis sepanjang perjalanan. Padahal ini merupakan bulan pertama yang Neysa dan Exel lewati semenjak Exel kembali dari Prancis.
"Semoga Exel nggak kenapa-napa ya. Lo tetap berdoa ya. Gue nggak mau lo mikir yang nggak-nggak sekarang," pinta Linda seraya fokus menyetir.
Bukannya tenang. Neysa malah menangis dengan kencang. Tampaknya wanita itu tidak mampu lagi menangan kesedihan dan ketakutannya kalau sampai terjadi sesuatu dengan calon suaminya.
"Neysa, everything will be okay," ucap Serly mencoba menenangkan sahabatnya.
Neysa malah terus menangis dengan keras.
"Bagaimana bisa gue nggak khawatir. Satu minggu lagi gue dan Exel mau nikah. Undangan udah tersebar. Dan kalau sampai Exel kenapa-napa, bagaimana nasib pernikahan kami," lirih Neysa.
Kedua sahabatnya sangat memahami keadaan yang dihadapi oleh Neysa. Bukan situasi yang baik-baik saja sekarang. Apalagi waktu pernikahan sudah mepet sekali.
Di tengah perjalanan, Neysa menghubungi orang tua Exel yang ada di Bandung. Dia benar-benar rapuh dengan situasi itu.
Sesampainya di rumah sakit, Neysa bergegas menuju UGD tempat Exel berada. Dua sahabatnya mengekor dari belakang dengan langkah yang sangat cepat.
Karena tidak memperhatikan arah langkahnya, Neysa bertabrakan dengan seorang pria berjas hitam yang juga sedang buru-buru.
"Shit! Pake mata kalau jalan," teriak pria itu.
Neysa tidak peduli, terus melangkah melewati pria itu.
"Jangan kabur lo!" seru pria itu menarik tangan Neysa, hingga membuat wanita itu terjatuh di lantai.
"Seenaknya udah nabrak, malah pergi-pergi aja. Minta maaf sama gue. SEKARANG!" titah pria itu.
Neysa merasa kesal, ketika melihat pria yang sama yang menabrak genangan air yang membuat pakaiannya kotor. Dua kali pria itu membuat masalah dengannya.
Serly dan Linda membantu sahabatnya bangkit. Lalu Neysa melangkah ke arah pria itu.
Plakk!
***
Kehidupan Oliver yang sempurna, nyatanya tak membuatnya merasa bahagia. Kekayaan dan kebebasan membuatnya begitu gampang melakukan apapun yang dia inginkan. Tanpa sengaja di bertemu dengan wanita cantik bernama Melissa yang menyamar menjadi dosen di kampus Oliver. Pada akhirnya, mereka pun hidup bersama lalu menikah. Siapa sangka jika penyamaran Melissa perlahan terbongkar dan memaksa Oliver untuk menjadi pelindungnya. Siapa sebenarnya Melissa? Rahasia apa yang disimpan olehnya?
"Pernikahan ini akan jadi mimpi burukmu." "Kita lihat saja, kamu yang akan menyesal." "Kalau begitu, ayok buat anak!" "What!!!" ______ Tak pernah terpikirkan oleh Naina Alexandra harus dijodohkan dengan pria paling ia benci bernama Arhan Bramantio, dosen killer yang menjadi dosen pembimbing skripsinya. Sifat Arhan yang dingin, killer dan angkuh itu membuat Naina berpikir dua kali untuk menikah dengan dosen killer tersebut. Namun, sisi lain ia tak punya pilihan lain selain memenuhi permintaan terakhir mendiang ibunya yang disampaikan oleh neneknya saat sekarat. Hingga akhirnya, ia pun terpaksa menikah dengan Arhan demi memenuhi wasiat sang ibu. Akankah Naina dan Arhan bisa hidup bahagia? Lalu bagaimana cara mereka menjalani rumah tangga dengan sifat yang bertolak belakang?
"Gantikan aku sebagai pengantin, nenekmu akan selamat! "Syaratnya, kamu jangan pernah jatuh cinta padanya!" *** Belia Anastasya, gadis miskin yang polos merasa hancur ketika neneknya harus segera operasi. Tanpa sengaja dia bertemu dengan Bianca, seseorang yang wajahnya mirip dengan Belia. Lalu Bianca memberinya penawaran untuk meggantikannya sebagai pengantin. Selain itu, Bianca memberikan satu syarat, yaitu Belia tak boleh jatuh cinta pada pria yang akan menjadi suaminya. Tak ada pilihan bagi Belia untuk menolak tawaran itu, karena ia harus segera menyelamatkan neneknya. Kesepakatan pun terjadi, Belia menikah dengan pria bernama Arkan Devano Haditama, pewaris tunggal dari Haditama Group, salah satu dari lima perusahaan terbesar di Asia. Arkan yang awalnya tak menyetujui perjodohan tersebut, tetap bersikap dingin dan cuek kepada Belia, wanita yang dia anggap sebagai Bianca. Hingga pada satu malam, mereka melakukan kewajiban sebagai sepasang suami istri, yang membuat Belia merasa sedih. Apa yang akan terjadi selanjutnya? Akankah Arkan bisa mencintai Belia? Dan bagaimana nasib Belia setelah Bianca mengambil posisinya lagi?
"Aku sudah membeli tubuhmu, jadi bersiaplah menjadi budakku!" Hidup Sinta Maheswari hancur lebur saat mengetahui kalau dirinya telah dijual oleh ayah untuk biaya pengobatan ibunya dan membayar utang ke rentenir. Keluarga yang membelinya adalah konglomerat yang berpengaruh di ibukota. Mereka ingin menjadikan Sinta sebagai istri putranya. Setelah pernikahan selesai, itulah awal dari penderitaan Sinta. Pria yang menikahinya tidak lebih dari iblis kejam, dan tidak berhati nurani. Dia menjadikan Sinta sebagai budak nafsunya tanpa mendapatkan cinta dan perhatian. Seiring berjalannya waktu, Sinta hamil. Seluruh keluarga bahagia, kecuali suaminya. Apa yang harus dilakukan Sinta untuk membuat suaminya jatuh cinta?
"Kamu satu-satunya pria yang berhasil menaklukanku, bahkan menikmatiku.” Menjadi pengawal pribadi seorang bos cantik, dan seksi tentu tidak selalu menjadi hal yang menyenangkan. Jason harus menghadapi bosnya yang bernama Mia Ananda Wijaya dengan sabar, wanita yang tergolong perawan tua itu selalu bersikap jutek dan kasar kepadanya. Namun, keceredasan dan kepintarannya mampu membuat Mia tertarik. Keduanya pun terjerat dalam hubungan cinta satu malam di perjalanan tugas ke luar negeri. Keadaan itu membuat Mia hamil. Di tengah cinta yang membara diantara keduanya, Mia malah dijodohkan dengan pengusaha sukses anak dari teman ayahnya. Apa yang terjadi kemudian? Keputusan apa yang akan Mia ambil?
Hana Clairine —Obsesi menjadi Reporter ternama—Tapi tidak mudah baginya untuk mendapatkan itu. Lantaran dia hanya wartawan di sebuah perusahaan media cetak biasa. Selain itu, ia harus bersaing dengan seorang reporter populer. Pria itu bernama Satria Runako, tampan, berkarisma dan diidolakan oleh banyak kaum hawa. Siapa sangka jika mendadak Satria melamar Hana tepat di acara pernikahan kekasih Satria, lebih tepatnya sudah menjadi mantan kekasih beberapa jam yang lalu. Lamaran itu tentu membuat pernikahan itu menjadi kacau berantakan. Akankah kebetulan itu akan menyatukan mereka? Atau justru menjadi bencana bagi karir mereka berdua?
Arga adalah seorang dokter muda yang menikahi istrinya yang juga merupakan seorang dokter. Mereka berdua sudah berpacaran sejak masih mahasiswa kedokteran dan akhirnya menikah dan bekerja di rumah sakit yang sama. Namun, tiba-tiba Arga mulai merasa jenuh dan bosan dengan istrinya yang sudah lama dikenalnya. Ketika berhubungan badan, dia seperti merasa tidak ada rasa dan tidak bisa memuaskan istrinya itu. Di saat Arga merasa frustrasi, dia tiba-tiba menemukan rangsangan yang bisa membangkitkan gairahnya, yaitu dengan tukar pasangan. Yang menjadi masalahnya, apakah istrinya, yang merupakan seorang dokter, wanita terpandang, dan memiliki harga diri yang tinggi, mau melakukan kegiatan itu?
Memang benar perkataan adrian tentang dirinya, dia wanita yang sangat cantik nan rupawan, aroma tubuhnya sampai tercium meskipun jarak di antara kita cukup jauh. tubuhnya juga sangat terawat, pantatnya yang besar dan nampak sekel, dan lagi payudara miliknya nampak begitu bulat berisi. "Ehmm... dia itu yaa wanita yang mendapat IP tertinggi sekampus ini !", gumamku. "Cantik, kaya dan pintar.. dia seperti mutiara di kampus ini !", lanjut gumamku.
Setelah diusir dari rumahnya, Helen mengetahui bahwa dia bukanlah putri kandung keluarganya. Rumor mengatakan bahwa keluarga kandungnya yang miskin lebih menyukai anak laki-laki dan mereka berencana mengambil keuntungan dari kepulangannya. Tanpa diduga, ayah kandungnya adalah seorang miliarder, yang melambungkannya menjadi kaya raya dan menjadikannya anggota keluarga yang paling disayangi. Sementara mereka mengantisipasi kejatuhannya, Helen diam-diam memegang paten desain bernilai miliaran. Dipuji karena kecemerlangannya, dia diundang menjadi mentor di kelompok astronomi nasional, menarik minat para pelamar kaya, menarik perhatian sosok misterius, dan naik ke status legendaris.
Amora Nouline selalu dibanding-bandingkan oleh sang ibu dengan kakak perempuannya sendiri bernama Alana Nouline! Dalam hal apapun Alana selalu unggul dari Amora, membuat sang Ibu lebih menyayangi Alana dibandingkan dengan Amora. Ketika dihadapkan dengan posisi sang ayah yang sakit parah dan memerlukan biaya rumah sakit yang tidak sedikit, Ibu dan kakak Amora sepakat untuk membujuk agar Amora menjual dirinya demi pengobatan sang ayah. Dengan hati teriris perih, terpaksa dan penuh ketakutan, Amora akhirnya menuruti keinginan ibu dan kakaknya demi kesembuhan sang ayah! Sialnya, malam itu laki-laki yang membeli Amora adalah seorang mafia dingin yang meskipun wajahnya teramat tampan namun wajah itu terlihat sangat menakutkan dimata Amora.
Warning konten pemersatu bangsa area 21+ pilihlah bacaan dengan bijak, tanggung jawab ada pada diri masing2. Penulis hanya berusaha menyajikan bacaan yang ringan dan menghibur. 🙏🏻 Hai saya Aldi 35 tahun yang saat ini bekerja sebagai arsitek dan design consultant. Sebagai persiapan masa pensiun, saya membangun sebuah bangunan kos yang juga sekaligus rumah saya di sebuah lokasi yang sangat bagus. Berisi 30 kamar yang dikhususkan untuk wanita kini semua kamar tersebut sudah penuh oleh penyewa. Saya berhubungan baik dengan semua gadis-gadis penghuni kos, bahkan sangat baik sehingga saya seringkali dengan ikhlas membantu masalah terbesar mereka. Seperti kata petuah jika kau memberi dengan ikhlas maka niscaya kau akan menerima balasannya 10 kali lipat bahkan berlipat-lipat. Mungkin itu yang saya rasakan sejak mereka semua mulai memperhatikan dan memenuhi kebutuhan hidup saya sehari-hari. Termasuk kebutuhan yang tidak bisa saya penuhi sendiri, yaitu kebutuhan di atas ranjang. Ini perjalanan saya, Aldi Reynaldi.
Untuk memenuhi keinginan terakhir kakeknya, Sabrina mengadakan pernikahan tergesa-gesa dengan pria yang belum pernah dia temui sebelumnya. Namun, bahkan setelah menjadi suami dan istri di atas kertas, mereka masing-masing menjalani kehidupan yang terpisah, dan tidak pernah bertemu. Setahun kemudian, Sabrina kembali ke Kota Sema, berharap akhirnya bertemu dengan suaminya yang misterius. Yang mengejutkannya, pria itu mengiriminya pesan teks, tiba-tiba meminta cerai tanpa pernah bertemu dengannya secara langsung. Sambil menggertakkan giginya, Sabrina menjawab, "Baiklah. Ayo bercerai!" Setelah itu, Sabrina membuat langkah berani dan bergabung dengan Grup Seja, di mana dia menjadi staf humas yang bekerja langsung untuk CEO perusahaan, Mario. CEO tampan dan penuh teka-teki itu sudah terikat dalam pernikahan, dan dikenal tak tergoyahkan setia pada istrinya. Tanpa sepengetahuan Sabrina, suaminya yang misterius sebenarnya adalah bosnya, dalam identitas alternatifnya! Bertekad untuk fokus pada karirnya, Sabrina sengaja menjaga jarak dari sang CEO, meskipun dia tidak bisa tidak memperhatikan upayanya yang disengaja untuk dekat dengannya. Seiring berjalannya waktu, suaminya yang sulit dipahami berubah pikiran. Pria itu tiba-tiba menolak untuk melanjutkan perceraian. Kapan identitas alternatifnya akan terungkap? Di tengah perpaduan antara penipuan dan cinta yang mendalam, takdir apa yang menanti mereka?