bunuh?" ulang Alby denga
oleh Alby. Sehingga pria itu sama sekali tidak menaruh
salah denger aj
u Alby masih dengan nada yang tinggi
. Dia sangat takut melihat kemarahan Alby
ysa, gue habisin lo!" ancam
ri tempat itu. Dia benar-benar muak karena Neysa kini mendapat perlindun
mengusirnya dari rumah ini. Semoga aja, dia nggak pernah membuka mulut so
rena mendapat perhatian dan belaan
gan bibir yang terkunci. Wanita itu b
, sekarang!" titah Alby. Masih dengan nada
gat untuk suaminya. Dia tidak punya pilihan lain lagi, daripada mendapat
istrinya. Setidaknya minta tolong kek gitu
elangkah ke dapur. Baru saja beberapa langkah
berdegub dengan kencang. Dia bingung harus
Dia di mana, Neysa. Liat
itu, Nek
a? Apa Dea nggak p
elain berkata jujur. Terlalu baik seperti Neysa memang menyebalkan. Satu si
nggak bisa nunggu dia pulang, Nek. Aku tinggal
, Dea tidak disalahkan oleh nenek Zainab. Meski dia merasa muak deng
-apa. Oh iya, kamu mau ke man
Buatin teh angat
an lagi capek," pinta nenek Zainab. "
ng nenek. "Aku ingin membuatkan teh itu sendiri. Biar a
nenek Zainab tersenyum. Dia menerim
y. Iya udah, buruan bikin. Nanti Al
aminya. Nenek Zainab merasa senang sekali berada di rumahnya. Suasana ceria dan k
inya juga seputih mutiara. Semua dia tetap bahagia di
uk suaminya. Tanpa dia sadari, tentang Exel seketika lenyap sebentar ke
minum teh buatanku. Dijamin, udah dipenuhi cinta dan ka
auhan, Maura sudah melihat Neysa membawa segela
kannya. Dia pikir dia siapa. Cewek m
tidak ada seorang pun berada di sana. Inilah kes
abrak bahu Neysa. Dan membuat gela
aa
ngga membuatnya berdarah. Maura tampak pu
akitan, seraya memegang ka
dan berdiri di ujung tangga. Juga beberapa pembantu yang terkejut dengan kejadian itu.
gurusnya. Kamu diam!"
yang baru keluar dari kamarnya, langsung berlari ke temp
elas satu aja nggak becus!" se
gelas mahal, Mbak. Atau mungkin dia banyak mengkhayal kare
a. Nenek Zainab yang tidak suka melihat anak dan men
a musibah. Bukannya prihatin, malah menghinanya. Benar-
tu. Langsung bergegas turun. Sesampainya di depan Neysa.
bat bawa ke kam
Mereka hanya bisa menahan kekesalan di dalam hati. Lalu kembali ke kamar masing
ma seperti papanya. Sayangnya sekarang Prabu buk
lain untuk membereskan pecahan gelas yang bersera
sudah mendapatkan obat merah. Lalu m
ikit perih," u
Lalu Nilam membawa kembali kotak P3K itu ke tempat
unci. Neysa merasa takut untuk berbicara duluan. Dia sadar
lby duluan. Meski terdengar d
, ma
sengaja nabrak lo seolah lo yang bersalah. Gue
alau pria itu begitu membenci ibu tirinya. Neysa seketika menj
eysa memberanikan diri bertanya. Mesk
benci sama dia. Dia seperti iblis yang d
nya. Lalu bangkit dan berlalu pergi dari
. Kasian hati dan otak l
tak lagi terlihat di pandangannya. Beberapa saat kemudian, terdengar
bisa diam mematun
. Iya, emang. Dan itu karena lo
kamar. Tentu tidak ada jarak lagi di antara mereka. Wajah mereka begitu
Gue udah jadi istrinya, hidup serumah dengannya, seranjang dengannya. Harusnya gue biarin hati gue untuk menyukainya. Toh
pannya di masa mendatang. Tentu dialah satu
mati hidup gue di keluarga ini. Gue bagi
i meja makan tetap seperti biasanya. Hambar, tidak bersemangat. Setelah acara sarapan se
e rumah. Gue nggak suka lo keluyura
m." Neysa
. Neysa begitu berharap mendapatkan
. Memperhatikan istrinya y
lo masih di si
a,
ata pria itu begitu tajam dan kasar. Namun, dia tetap sabat menghadapinya
, Neysa yang menyetir. Sesampainya di kampus, dia langsung ke ruanga
um hangat. Neysa merasa tak enak dengan sikap baik Reyhan p
revis
eyhan memberikan masukan untuk proposalnya. Di tengah penjelasan itu,
sa. Nenekm
e
*