panggil
ali oleh Dea. Namun, Neysa tidak ingin menyerah. Dia langsun
ra," ucap Neysa seray
g menepis tangan Neysa. Bahkan dia langsung m
ampus, bukan ikut gue dua puluh empat jam. Paham lo!" tegas Dea.
ra Neysa hanya bisa diam mematung memand
ya kalau dia itu krimin
an Alby, dia pernah bekerja part time di sebuah bar. Sehingga dia cukup ken
t Neysa berada di lantai. L
a? Kok lo b
n. Gue cuma kepele
lagi masuk nih. Lo nggak mau kan dosen killer it
agi sampai kena marah. Bisa pipis di celana gue," keke
Linda dan Ne
ju lantai tiga tempat kelas mereka berada. Lift
adi pusat perhatian di kalangan kaum adam. Tidak banyak yang tahu ka
er pujaan hati kaum hawa itu masuk ke kelas. Tiba-tiba saja, dosen itu
tu udah gila ya. Nggak ngira-ng
ue. Mana paham akun
kalian berdua." Serly me
. Satu jam ujian berlangusng. Ternyata Serly hanya bercanda. Ke
mpaknya pria itu menaruh perhatian pada wanita yang kini menjadi
ka dia berpikir inilah waktunya untu
saya sekarang y
ya,
e ruanganya. Padahal Linda dan Serly juga tid
empati. Seketika hatinya menjadi sedih. Dia merasa kepergian Exel terlalu cepat.
us ini ada kenangan kita, ada cerita tentang kita. Gue ben
i ketika suara Reyhan memanggil. La
u aja yang dipanggil
h kaku. Anggap gue kayak temen lo,"
oke.
rkan minum kepada Neysa. Namun, wanita itu menolak k
in almarhum Exel untuk jadi pembimbing lo. Jadi, gue minta lo
h, Pak. Kapan gu
n, kalau lo u
Gue kasih
enak mereka terdiam, tanpa bahan per
etapi, tanpa sengaja high heel-nya patah, membuatnya tak seimbang. Lalu d
ukan Reyhan. Beberapa saat keduan
kl
h ke sumber suara. Betapa terkejutnya N
sa. Sementara Dea menatap penuh kebe
ak
. Tidak ada yang bisa dilakukan oleh Neysa se
openg ya. Lo nggak lebih dar
ak Reyhan yang coba menjel
an urusan Anda. Ini urus
luar dari ruangan itu. Sikap Neysa kepada Dea itu membuat Reyhan penasaran. K
Dea langsung melepaskan tan
lo liat itu seperti yang lo pikiri
mata kepala gue sendiri. Lo sama Pak Reyhan se
nyaris jatuh karena sepatuh gue patah. Lalu Pak Reyhan reflek
bertepuk tangan beberapa kali. Seolah-olah ucapa
ea. Hello. Lo udah ketangkap basah. Ngaku
begitu. Gue nggak pernah m
h!" seru Dea, lalu per
tir kalau sampai Dea akan menceritakan semuanya kepada nenek Zaina
ini. Apa hidup gue penuh dengan masalah?" keluhny
Dia benar-benar tidak tenang. Lalu mengh
amat. Pak Reyhan ngas
Reyhan cuma ngasih tahu aja kalau dia aka
Iya udah,
a menuju ke mall. Seperti biasanya, mere
n Linda. Baru aja akan melangkah ke dalam toko. L
ria ini,
*