/0/13075/coverbig.jpg?v=0fafbe39bbd554beefe90b32f4b37124)
"Aku sudah membeli tubuhmu, jadi bersiaplah menjadi budakku!" Hidup Sinta Maheswari hancur lebur saat mengetahui kalau dirinya telah dijual oleh ayah untuk biaya pengobatan ibunya dan membayar utang ke rentenir. Keluarga yang membelinya adalah konglomerat yang berpengaruh di ibukota. Mereka ingin menjadikan Sinta sebagai istri putranya. Setelah pernikahan selesai, itulah awal dari penderitaan Sinta. Pria yang menikahinya tidak lebih dari iblis kejam, dan tidak berhati nurani. Dia menjadikan Sinta sebagai budak nafsunya tanpa mendapatkan cinta dan perhatian. Seiring berjalannya waktu, Sinta hamil. Seluruh keluarga bahagia, kecuali suaminya. Apa yang harus dilakukan Sinta untuk membuat suaminya jatuh cinta?
Bunyi telepon rumah yang ada di ruang tamu mengganggu pendengaran gadis bernama Sinta Maheswari yang sedang asyik chating dengan kekasihnya. Bergegas dia bangkit dari duduknya yang sudah nyaman, dengan bibir yang terus menggerutu menghiasi langkahnya menuju ruang tamu yang ada di lantai satu.
Dia mempercepat langkahnya menuju sumber suara yang sedari tadi berdering keras, kemudian tangan kanannya dengan sigap menggapai telepon itu.
"Hallo, selamat siang," ucapnya setelah menaruh gagang telepon di telinganya.
Seorang pria dengan suara terburu-buru dari seberang telepon lalu berkata dengan lirih. "Apakah benar ini kediaman Ibu Alya?"
"Benar, saya anaknya, ada apa Pak?" Sinta bertanya balik dengan penuh rasa penasaran.
"Ibu anda sedang di ruang IGD," sahut Pria itu.
"Ya Tuhan. Mama!" sambar Sinta. Tubuhnya langsung mendadak lemas mendengar berita buruk ini. Rasanya ia terjatuh saat ia merasakan kakinya tak berdaya saat mendengar hal itu.
"Maaf, bisakah anda dengan keluarga datang untuk pengurusan administrasi dan beberapa hal yang harus ditanda tangan," lanjut pria yang merupakan petugas Rumah Sakit tersebut.
"Aku akan segera ke sana Pak, terima kasih," jawabnya singkat lalu bergegas.
Dengan hati yang sedikit terpukul, serta pikiran yang melayang entah kemana. Sinta kemudian segera menutup teleponnya, dia berlari ke lantai dua menuju kamarnya untuk mengambil segala perlengkapan dan kebutuhan selama di rumah sakit.
Tanpa memperdulikan apapun, dia segera berangkat dengan penampilan yang sederhana. Setelah sampai di depan rumah, dia bergegas naik taxi dan pergi menuju rumah sakit.
"Ponsel aku mana ya?" Sinta mencari ponselnya di dalam tas. Namun, benda itu tak ketemu.
Dia tersadar bahwa ponselnya tertinggal di kamar. Dia berpikir untuk kembali ke rumah, tapi perjalanannya sudah sangat jauh untuk kembali.
Sehingga dia memutuskan untuk melanjutkan perjalanannya tanpa memperdulikan ponselnya lagi. Dua puluh menit waktu berlalu untuk sampai ke Rumah Sakit, ia segera mencari tempat parkir. Kemudian ia menuju ruang IGD dengan langkah yang sangat buru-buru.
Terlihat wanita paruh baya yang masih terlihat cantik, berkulit putih, berhidung mancung dan warna rambut sedikit pirang itu sedang dalam keadaan tidak sadarkan diri.
"Bagaimana keadaan Mama saya Dok?" tanya Sinta dengan nada sendu. Matanya masih berkaca-kaca, seolah air mata itu siap tumpah membasahi pipinya.
"Keadaannya sangat kritis, anda harus menanda tangani ini untuk melakukan operasi pada Ibu anda," jawab Dokter laki-laki yang sedang menangani Alya.
Sebelum menanda tanganinya. Sinta membaca isi surat itu. Hatinya ingin menangis saat ia melihat nominal yang tertera di surat itu.
"Ya Tuhan, lima puluh juta, dimana aku bisa mendapatkan uang sebanyak itu. Apa aku harus bicara sama Papa dulu," pikirnya. Ia pun menolak menanda tangani surat itu.
"Ada apa Bu?" tanya si Dokter.
"Maaf Dok, aku bisa minta waktu sebentar, aku harus menghubungi papaku dulu," pinta Sinta. Ia mengembalikan surat itu, lalu ia keluar dari ruangan itu dan meminjam telepon rumah sakit untuk menghubungi papanya. Kebetulan ia sangat menghafal nomor papanya.
Tak menunggu lama, teleponnya diterima oleh papanya, pria bernama lengkap Reza Mahesa itu menyapa lebih dulu.
"Pa, Papa di mana?" tanya Sinta dengan lirih. Ia pun tak mampu mengontrol ucapannya, suaranya terdengar tak jelas karena air matanya yang terus mengalir.
"Papa baru sampai rumah, Sinta. Kenapa Sinta?" tanya Reza. Terdengar Reza menghela napas berat dari seberang teleponnya lalu bertanya, "Kenapa kamu menangis, Sinta?"
"Papa ke rumah sakit sekarang, Mama ada di IGD. Mereka menunggu Papa menanda tangani surat dari rumah sakit. Cepat ya Pa! Kasian Mama," pinta Sinta bersamaan dengan isakannya.
"Iya Sinta, kamu tenang ya, Papa ke sana sekarang." Reza pun bergegas ketika sambungan telepon itu ditutup.
Ia tak bisa menahan diri untuk berteriak kesal dan menyesal dengan semua bencana yang terjadi di hidupnya pada waktu yang bersamaan. Tetapi ia tidak peduli dengan rasa lelah dan kesedihan yang dia rasakan saat ini.
Ia juga belum ingin menyampaikan semua masalahnya pada Sinta. Ia mencoba membuat hidup keluarganya tentram. Ia pun naik taxi ke rumah sakit.
Sinta duduk di ruang tunggu dengan perasaan yang begitu kacau, pikiran yang tidak karuan. Air matanya sejak tadi membanjiri pipinya, berjatuhan deras seperti hujan yang sedang membasahi kota Jakarta saat ini.
"Tuhan, bantu aku, bantu Mama sembuh ya, aku mohon!" ucap Sinta dalam doanya kepada Tuhan. Kemudian kedua tangannya menutup wajahnya yang sedang berderai air mata.
Hujan di luar semakin deras berjatuhan membasahi jalanan, suhunya menjadi sangat dingin. Sinta terus saja menangis, sesekali ia menarik napas panjang untuk menenangkan dirinya, namun tetap saja kesedihan itu menghuni relung hati yang tak bisa didamaikan.
Tak lama kemudian, Reza tiba di rumah sakit. Ia melihat Sinta sedang duduk di depan ruang tunggu, ia langsung menghampirinya.
"Sinta, gimana keadaan mama kamu?" tanya Reza bernada lembut dengan raut wajah yang melelahkan.
"Papa!" Sinta langsung memeluk papanya. "Mama harus dioperasi, biayanya lima puluh juta Pa. Papa punya tabungan kan?" tanya Sinta memastikan bahwa mamanya bisa dioperasi segera.
Reza tak ingin berkata tidak, ia pun menyanggupinya. "Ada. Iya udah, Papa temui bagian administrasinya dulu, kamu tenang ya Sinta. Semua akan baik-baik aja." Reza mencoba menenangkan hati Sinta, ia tak ingin melihat putrinya menangis seperti itu.
Ia melangkah ke bagian administrasi, dengan hati yang bimbang dan pikirannya yang kacau bercampur menjadi satu. "Dimana aku mendapatkan uang sebanyak itu, sementara aku sudah dipecat dari pekerjaan dan harus membayar uang perusahaan, aku harus gimana sekarang," gumamnya sepanjang langkahnya ke bagian adminstrasi.
Sesampainya di sana. Reza tak menunggu lama, ia langsung menanda tangani surat itu untuk mempercepat operasi istrinya. Meskipun, ia belum menemukan tempat meminjam uang sebanyak itu. Dalam kondisinya seperti ini, ia merasa sangat rapuh. Dan belum bisa berpikir jernih.
Reza mengambil ponselnya lalu menghubungi seseorang. "Kita bisa bertemu di tempat biasa, sekarang?" tanya Reza kepada pria yang ada di balik telepon itu. Setelah mendapat kesepakatan, Reza pun bergegas dan meninggalkan Sinta yang sedang menunggu operasi mamanya.
Reza bukan tak peduli dengan Sinta dan Alya, justru hal ini lebih penting untuk bisa mengurus biaya rumah sakit sang istri.
Sementara di depan ruang operasi, Sinta masih duduk sendiri tanpa seorang pun menemaninya. Kevin, kekasihnya pun tidak menemaninya, karena dia belum sempat menghubungi sejak keberangkatannya ke rumah sakit.
Ponselnya yang ketinggalan membuatnya tidak ada kesempatan untuk menghubungi sang kekasih. Ia juga tak menghafal nomornya.
"Papa kok belum balik ya?" tanya Sinta ke dirinya. Ia berusaha berpikir positif, ia hanya ingin keselamatan sang Ibu saat ini.
Wajahnya sangat lelah, hatinya terus saja berdoa untuk keberhasilan operasi mamanya. Di sisi lain, pikirannya melayang. Dia ingin ada seseorang yang menemaninya di saat kondisi seperti ini.
Sinta membutuhkan sosok yang selama ini memberinya semangat. Baginya, selain kedua orang tuanya, Kevin adalah sosok yang begitu berarti baginya. Mereka pun telah merencanakan pernikahan tiga bulan lagi. Rintik hujan seolah membawa lamunannya melayang, mengimpikan kebahagiaan di masa depannya nanti.
Suara pintu yang terbuka, memutuskan lamunannya. Seorang Dokter laki-laki menghampirinya. Sinta pun dengan sigap langsung berdiri dan langsung menanyakan hasil operasinya.
"Bagaimana keadaan mamaku Dok?" tanya Sinta.
***
Kehidupan Oliver yang sempurna, nyatanya tak membuatnya merasa bahagia. Kekayaan dan kebebasan membuatnya begitu gampang melakukan apapun yang dia inginkan. Tanpa sengaja di bertemu dengan wanita cantik bernama Melissa yang menyamar menjadi dosen di kampus Oliver. Pada akhirnya, mereka pun hidup bersama lalu menikah. Siapa sangka jika penyamaran Melissa perlahan terbongkar dan memaksa Oliver untuk menjadi pelindungnya. Siapa sebenarnya Melissa? Rahasia apa yang disimpan olehnya?
"Pernikahan ini akan jadi mimpi burukmu." "Kita lihat saja, kamu yang akan menyesal." "Kalau begitu, ayok buat anak!" "What!!!" ______ Tak pernah terpikirkan oleh Naina Alexandra harus dijodohkan dengan pria paling ia benci bernama Arhan Bramantio, dosen killer yang menjadi dosen pembimbing skripsinya. Sifat Arhan yang dingin, killer dan angkuh itu membuat Naina berpikir dua kali untuk menikah dengan dosen killer tersebut. Namun, sisi lain ia tak punya pilihan lain selain memenuhi permintaan terakhir mendiang ibunya yang disampaikan oleh neneknya saat sekarat. Hingga akhirnya, ia pun terpaksa menikah dengan Arhan demi memenuhi wasiat sang ibu. Akankah Naina dan Arhan bisa hidup bahagia? Lalu bagaimana cara mereka menjalani rumah tangga dengan sifat yang bertolak belakang?
"Gantikan aku sebagai pengantin, nenekmu akan selamat! "Syaratnya, kamu jangan pernah jatuh cinta padanya!" *** Belia Anastasya, gadis miskin yang polos merasa hancur ketika neneknya harus segera operasi. Tanpa sengaja dia bertemu dengan Bianca, seseorang yang wajahnya mirip dengan Belia. Lalu Bianca memberinya penawaran untuk meggantikannya sebagai pengantin. Selain itu, Bianca memberikan satu syarat, yaitu Belia tak boleh jatuh cinta pada pria yang akan menjadi suaminya. Tak ada pilihan bagi Belia untuk menolak tawaran itu, karena ia harus segera menyelamatkan neneknya. Kesepakatan pun terjadi, Belia menikah dengan pria bernama Arkan Devano Haditama, pewaris tunggal dari Haditama Group, salah satu dari lima perusahaan terbesar di Asia. Arkan yang awalnya tak menyetujui perjodohan tersebut, tetap bersikap dingin dan cuek kepada Belia, wanita yang dia anggap sebagai Bianca. Hingga pada satu malam, mereka melakukan kewajiban sebagai sepasang suami istri, yang membuat Belia merasa sedih. Apa yang akan terjadi selanjutnya? Akankah Arkan bisa mencintai Belia? Dan bagaimana nasib Belia setelah Bianca mengambil posisinya lagi?
"Kamu satu-satunya pria yang berhasil menaklukanku, bahkan menikmatiku.” Menjadi pengawal pribadi seorang bos cantik, dan seksi tentu tidak selalu menjadi hal yang menyenangkan. Jason harus menghadapi bosnya yang bernama Mia Ananda Wijaya dengan sabar, wanita yang tergolong perawan tua itu selalu bersikap jutek dan kasar kepadanya. Namun, keceredasan dan kepintarannya mampu membuat Mia tertarik. Keduanya pun terjerat dalam hubungan cinta satu malam di perjalanan tugas ke luar negeri. Keadaan itu membuat Mia hamil. Di tengah cinta yang membara diantara keduanya, Mia malah dijodohkan dengan pengusaha sukses anak dari teman ayahnya. Apa yang terjadi kemudian? Keputusan apa yang akan Mia ambil?
Neysa Ayudia, seorang mahasiswa ekonomi yang memiliki kehidupan yang rumit. Keduanya orang tuanya telah mengabaikannya sejak dia lahir, dan hanya tinggal bersama sang nenek. Wanita tua itulah yang selama ini mengurusnya hingga menjadi wanita yang anggun seperti sekarang. Keajaiban pun datang di hidup Neysa, setelah sahabat baik neneknya datang menemui dan memintanya menjadi istri cucunya yang merupakan seorang CEO. Tentu saja nenek Neysa menyetujuinya, meski Neysa membenci perjodohan dengan orang yang tidak dikenal. Akhirnya, Neysa bertemu dengan pria tersebut. Pria itu bernama Alby Delano Prabu, merupakan pewaris utama Prabu Group. Pertemuan pertama mereka meninggalkan kesan yang kurang baik, membuat Alby memikirkan berbagai cara untuk membatalkan perjodohan tersebut. Namun, semakin Alby melakukan aksinya, semakin membuatnya kalah. Ketika pernikahan telah terjadi, penderitaan Neysa pun dimulai. Ternyata bukan hanya suaminya, tetapi mertua, ipar dan keluarga besar Prabu tidak pernah menyukainya. Akankah Neysa bisa mengubah benci jadi cinta? Mampukah dia menjadi menantu idaman keluarga Prabu?
Hana Clairine —Obsesi menjadi Reporter ternama—Tapi tidak mudah baginya untuk mendapatkan itu. Lantaran dia hanya wartawan di sebuah perusahaan media cetak biasa. Selain itu, ia harus bersaing dengan seorang reporter populer. Pria itu bernama Satria Runako, tampan, berkarisma dan diidolakan oleh banyak kaum hawa. Siapa sangka jika mendadak Satria melamar Hana tepat di acara pernikahan kekasih Satria, lebih tepatnya sudah menjadi mantan kekasih beberapa jam yang lalu. Lamaran itu tentu membuat pernikahan itu menjadi kacau berantakan. Akankah kebetulan itu akan menyatukan mereka? Atau justru menjadi bencana bagi karir mereka berdua?
Zara adalah wanita dengan pesona luar biasa yang menyimpan hasrat membara di balik kecantikannya. Sebagai istri yang terperangkap dalam gelora gairah yang tak tertahankan, Zara terseret ke dalam pusaran hubungan terlarang yang menggoda dan penuh rahasia. Dimulai dengan Pak Haris, bos suaminya yang memikat, kemudian berlanjut ke Dr. Zein yang berkarisma. Setiap perselingkuhan menambah bara dalam kehidupan Zara yang sudah menyala dengan keinginan. Pertemuan-pertemuan memabukkan ini membawa Zara ke dalam dunia di mana batas moral menjadi kabur dan kesetiaan hanya sekadar kata tanpa makna. Ketegangan antara kehidupannya yang tersembunyi dan perasaan bersalah yang menghantuinya membuat Zara merenung tentang harga yang harus dibayar untuk memenuhi hasratnya yang tak terbendung. Akankah Zara mampu menguasai dorongan naluriahnya, atau akankah dia terus terjerat dalam jaring keinginan yang bisa menghancurkan segalanya?
Keseruan tiada banding. Banyak kejutan yang bisa jadi belum pernah ditemukan dalam cerita lain sebelumnya.
Untuk membayar hutang, dia menggantikan pengantin wanita dan menikahi pria itu, iblis yang ditakuti dan dihormati semua orang. Sang wanita putus asa dan kehabisan pilihan. Sang pria kejam dan tidak sabaran. Pria itu mencicipi manisnya sang wanita, dan secara bertahap tunduk pada nafsu adiktif. Sebelum dia menyadarinya, dia sudah tidak dapat melepaskan diri dari wanita tersebut. Nafsu memicu kisah mereka, tetapi bagaimana cinta bersyarat ini akan berlanjut?
Karena sebuah kesepakatan, dia mengandung anak orang asing. Dia kemudian menjadi istri dari seorang pria yang dijodohkan dengannya sejak mereka masih bayi. Pada awalnya, dia mengira itu hanya kesepakatan yang menguntungkan kedua belah pihak, namun akhirnya, rasa sayang yang tak terduga tumbuh di antara mereka. Saat dia hamil 10 bulan, dia menyerahkan surat cerai dan dia akhirnya menyadari kesalahannya. Kemudian, dia berkata, "Istriku, tolong kembalilah padaku. Kamu adalah orang yang selalu aku cintai."
Ethan Eduardo seorang Casssnova yang terkenal di negaranya, pria yang menganggap wanita hanyalah sebuah mainan dikala dirinya jenuh dengan pekerjaan, maka dia akan memainkan mainannya ( wanita ) tapi setelah dia bosan maka dia akan menyingkirkannya. Pria yang tidak pernah jatuh cinta sekalipun dalam hidupnya, memiliki segudang perusahaan legal mau pun ilegal milik keluarganya. Hidupnya seketika berubah disaat sepupunya sendiri bernama Ruby Seraphina Vogue mengejarnya dan membawa segenggam cinta untuk Ethan. Sementara orangtua Ruby telah menjodohkannya dengan laki-laki lain. Akankah Ethan Eduardo bisa jatuh cinta dan bisa bersatu dengan sepupunya sendiri yang bernama Ruby?
Yuvina, pewaris sah yang telah lama terlupakan, kembali ke keluarganya, mencurahkan isi hatinya untuk memenangkan hati mereka. Namun, dia harus melepaskan identitasnya, prestasi akademisnya, dan karya kreatifnya kepada saudara perempuan angkatnya. Sebagai imbalan atas pengorbanannya, dia tidak menemukan kehangatan, hanya pengabaian yang lebih dalam. Dengan tegas, Yuvina bersumpah akan memutus semua ikatan emosional. Berubah, dia sekarang berdiri sebagai ahli seni bela diri, mahir dalam delapan bahasa, seorang ahli medis yang terhormat, dan seorang desainer terkenal. Dengan tekad yang baru ditemukan, dia menyatakan, "Mulai hari ini dan seterusnya, tidak ada seorang pun di keluarga ini yang boleh menyinggungku."